profil Archives | Emosi Jiwaku https://emosijiwaku.com/tag/profil/ Portal informasi terpercaya dan terkini tentang Persebaya dan Bonek Fri, 04 Sep 2020 09:18:31 +0000 en-US hourly 1 145948436 Fandi Eko Utomo, Mantan Pemain Bhayangkara FC Kedua Yang Bermain di Persebaya https://emosijiwaku.com/2018/01/22/fandi-eko-utomo-mantan-pemain-bhayangkara-fc-kedua-yang-bermain-di-persebaya/ Mon, 22 Jan 2018 13:17:31 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=13802 Rekrutan anyar Persebaya, Fandi Eko Utomo, adalah putra dari legenda hidup Persebaya, Yusuf Ekodono.

The post Fandi Eko Utomo, Mantan Pemain Bhayangkara FC Kedua Yang Bermain di Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Rekrutan anyar Persebaya, Fandi Eko Utomo, adalah putra dari legenda hidup Persebaya, Yusuf Ekodono. Dia pernah memulai karier junior saat bermain di klub internal Persebaya bersama Andik Vermansah sebelum akhirnya terjadi konflik dualisme Persebaya. Fandi pun memutuskan melanjutkan karier juniornya dengan pindah ke klub Persela U-21. Berkiprah di klub yunior Laskar Joko Tingkir, dia berhasil menyabet penghargaan Pemain Terbaik ISL U-21 pada 2011.

Di tim senior Persela, dia bermain selama tiga musim. Setelah itu, pemuda kelahiran Surabaya, 2 Maret 1991 ini memutuskan bergabung dengan Persebaya versi ISL. Pada 2015, saat Persebaya ISL berubah nama menjadi Bhayangkara FC, dia juga ikut membelanya selama satu musim. Klub terakhirnya adalah Madura United. Di klub ini, Fandi bermain sebanyak 15 laga dan mencetak 1 gol.

Kakak kandung Wahyu Subo Seto yang juga pemain Bhayangkara FC ini, akhirnya memutuskan untuk bergabung bersama Persebaya setelah dihubungi manajemen. Fandi langsung ikut berlatih bersama punggawa lainnya di Lapangan Polda Jatim Sabtu (20/1) kemarin.

Fandi mengungkapkan bahwa senang bisa bergabung dengan Persebaya. “Saya dihubungi oleh manajemen untuk ikut latihan bersama punggawa Persebaya lainnya. Saya sangat senang sekali bermain di klub ini. Ayah saya juga mendukung kalau saya kembali ke Persebaya,” ujar Fandi usai menjalani sesi latihan.

Sebelum bergabung dengan Persebaya, kabar terakhir menyebutkan dia ditawari kontrak klub Liga Brunei. Namun, regulasi yang akhirnya membuatnya mengurungkan niatnya untuk bergabung. Fandi adalah mantan pemain Bhayangkara FC kedua yang bermain di Persebaya setelah Otavio Dutra.

Sempat mencari beberapa klub untuk menambah jam terbangnya, Fandi mengaku hanya ingin bermain di klub kebanggaan arek-arek Bonek ini. Setelah resmi direkrut oleh Persebaya Minggu (21/1) kemarin, dia akan berusaha memberikan penampilan yang terbaik untuk Persebaya dan Bonek. Dia juga mengaku siap bermain dan memberikan semangat baru serta motivasi bagi tim dan pemain muda lainnya di klub yang diasuh Angel Alfredo Vera ini. (rd)

The post Fandi Eko Utomo, Mantan Pemain Bhayangkara FC Kedua Yang Bermain di Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
13802
M. Irvan Febrianto, Penerus Posisi Sakral Persebaya https://emosijiwaku.com/2017/07/31/m-irvan-febrianto-penerus-posisi-sakral-persebaya/ https://emosijiwaku.com/2017/07/31/m-irvan-febrianto-penerus-posisi-sakral-persebaya/#respond Mon, 31 Jul 2017 06:27:37 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=9581 Penampilan memikat Irvan pada laga kontra PSBI membuat Alfredo semakin percaya kepada Irvan.

The post M. Irvan Febrianto, Penerus Posisi Sakral Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Tak seperti posisi penyerang atau gelandang, bek kiri merupakan posisi yang sakral bagi Persebaya. Di setiap generasi, Persebaya selalu menempatkan pemain terbaiknya di sisi kiri pertahanan, baik sebagai full-back maupun wing-back. Dua nama terbaik yang pernah menghuni posisi bek kiri Bajul Ijo tentu saja adalah Aji Santoso dan Mat Halil.

Aji Santoso disebut-sebut sebagai bek kiri terbaik yang pernah dimiliki Persebaya, bahkan Indonesia. Sementara penerus Aji, Mat Halil akan selalu dikenang pendukung Green Force sebagai simbol cinta, kesetiaan dan dedikasi kepada Persebaya. Jika melihat sejarah betapa menterengnya nama-nama pemain yang pernah menghuni sisi kiri pertahanan Persebaya, maka tak heran jika posisi bek kiri Bajul Ijo jelas tidak bisa diisi oleh pemain sembarangan.

Pasca terpentalnya “Abah” Halil dari skuad Persebaya untuk musim 2017 akibat terbentur regulasi usia, Persebaya sempat mengalami kesulitan menemukan pemain terbaik untuk mengisi pos bek kiri. Di awal musim, bek muda Abdul Azis digadang-gadang akan meneruskan tugas Mat Halil sebagai bek kiri Persebaya. Di empat pertandingan awal Liga 2 lalu, Azis selalu menjadi pilihan pertama di pos bek kiri. Bersama Azis di sisi kiri pertahanan, Persebaya mampu mencatatkan 1 kemenangan, 2 kali hasil imbang dan sekali menderita kekalahan dalam empat laga awal musim. Periode buruk di awal musim ini pun membuat Persebaya dalam sorotan.

Tak sedikit pendukung Persebaya yang menyoroti kinerja lini belakang Persebaya yang tak pernah clean sheet dalam empat pertandingan awal musim. Sektor kiri menjadi bahan sorotan karena dianggap sebagai titik lemah Bajul Ijo. Kinerja Abdul Azis di pos fullback kiri pun sempat dipertanyakan. Hingga akhirnya, Angel Alfredo Vera pun datang.

Kedatangan sosok pelatih asal Argentina itu tak hanya berimbas pada menanjaknya performa Persebaya secara tim. Lebih dari itu, Alfredo juga mampu mengasah kemampuan punggawa-punggawa Green Force sehingga bisa menunjukkan performa terbaiknya. Ia pun tak segan membuat peruhaban di komposisi starting lineup Persebaya. Salah satu perubahan yang diusung Alfredo Vera adalah keberaniannya memainkan Mochammad Irvan Febrianto sebagai pemain utama di pos bek kiri.

Sebelum Alfredo datang, M. Irvan sebenarnya sudah diproyeksikan untuk mengisi posisi yang lowong ditinggalkan Mat Halil. Namun karena usia yang masih sangat hijau, Iwan Setiawan dan caretaker Ahmad Rosyidin yang sempat menangani Persebaya di awal musim belum memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada pemain yang akrab disapa Ambon itu. Irvan sendiri memang menyimpan potensi yang luar biasa. Bahkan, konon Abah Halil sendiri-lah yang menunjuk langsung Ambon sebagai penerusnya.

Tak mendapatkan banyak kesempatan di awal musim, Irvan mulai unjuk gigi ketika Alfredo Vera mengambil-alih kursi kepelatihan Persebaya. Alfredo kepincut dengan gaya main Irvan yang ngotot dan disiplin. Satu lagi yang membuat Alfredo menaruh keperacayaan penuh kepada Irvan adalah kemampuannya dalam menerjemahkan keinginan pelatih. Irvan juga merupakan tipe pemain yang mau belajar. Bisa dibilang, dia adalah pemain yang nurut dan mau menjalankan semua instruksi yang diberikan Alfredo. Dan Irvan pun menjalankan tugas yang diberikan Alfredo dengan baik.

Laga kontra PSBI Blitar di Stadion Sultan Agung, Bantul menjadi debut Irvan sebagai starter, setelah sebelumnya ia juga diturunkan pada laga Anniversary Game menghadapi Persik Kediri. Absennya Abdul Azis akibat akumulasi kartu membuat Irvan dipercaya mengisi satu slot di posisi bek kiri pertahanan Persebaya. Sempat grogi di awal babak, Irvan menunjukkan determinasi tinggi pada laga tersebut. Ia aktif membantu serangan, serta disiplin dalam bertahan. Salah satu momen yang tak terlupakan dari laga kontra PSBI adalah keberanian Irvan dalam berduel dengan Jaya Teguh Angga. Irvan yang pendiam tak kehilangan nyali sedikitpun saat harus duel satu lawan satu dengan penyerang PSBI yang hari itu bermain cukup keras.

Penampilan memikat Irvan pada laga kontra PSBI membuat Alfredo semakin percaya kepada Irvan. Di laga-laga selanjutnya, pemain muda jebolan klub internal Persebaya itu pun selalu menempati starting line-up Persebaya, termasuk dalam dua laga keras menghadapi Persinga Ngawi dan Martapura FC. Meski Abdul Azis sudah lepas dari sanksi kartu, namun Alfredo tetap mempercayakan posisi bek kiri kepad Irvan. Azis pun digeser kembali ke posisi bek kanan dalam beberapa pertandingan terakhir. Posisi bek kiri Persebaya pun kini semakin identik dengan Irvan.

Sosok Irvan sendiri merupakan pemain kalem dan santun, baik di atas lapangan maupun di luar lapangan. Salah satu kelebihan lain yang dimiliki Irvan di usia muda adalah ia tak mudah terprovokasi permainan kasar lawan. Sangat jarang kita melihat Irvan berkonfrontasi dengan pemain lawan. Ia lebih suka berkonsentrasi kepada permainan tim dan sebisa mungkin menghindari tindakan yang berpotensi merugikan tim. Ini tentunya menjadi hal yang sangat penting, mengingat Irvan adalah pemain belakang. Dengan usia yang baru menginjak 20 tahun, dan keberadaan Alfredo Vera yang piawai mengasah talenta-talenta muda, Irvan masih memiliki banyak kesempatan untuk berkembang. Persebaya pun kini memiliki masa depan cerah di posisi bek kiri. Terus berlari, Mbon! (rvn)

The post M. Irvan Febrianto, Penerus Posisi Sakral Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/07/31/m-irvan-febrianto-penerus-posisi-sakral-persebaya/feed/ 0 9581
Misbakhus Solikin, Penerus Trah Gelandang Berkualitas Persebaya https://emosijiwaku.com/2017/05/06/misbakhus-solikin-penerus-trah-gelandang-berkualitas-persebaya/ https://emosijiwaku.com/2017/05/06/misbakhus-solikin-penerus-trah-gelandang-berkualitas-persebaya/#respond Sat, 06 May 2017 06:02:47 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=7962 Sebagai seorang gelandang tengah, postur tubuh Misbakhus Solikin tampak kurang ideal. Tak kecil-kecil amat memang. Namun, keistimewaan pemain yang mengidolakan Xavi Hernandez ini memang bukan pada fisiknya.

The post Misbakhus Solikin, Penerus Trah Gelandang Berkualitas Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Sebagai seorang gelandang tengah, postur tubuh Misbakhus Solikin tampak kurang ideal. Tak kecil-kecil amat memang. Namun, keistimewaan pemain yang mengidolakan Xavi Hernandez ini memang bukan pada fisiknya.

Sama seperti idolanya, kelebihannya dalam mendistribusikan bola dari area sentral menjadikannya sebagai pemain kunci Persebaya. Umpan-umpannya terukur. Baik umpan pendek maupun panjang tak menjadi masalah baginya. Berasal dari kaki dan imajinasi dalam kepalanya inilah mayoritas serangan Persebaya dibangun.

Sejatinya, Solikin bukanlah nama asing di tubuh Persebaya. Bersama Evan Dimas, mereka berdua telah menjadi bagian dari tim senior Persebaya di kompetisi IPL 2013. Persis sesaat sebelum Persebaya ‘dimatisurikan’ oleh PSSI.

Berstatus pemain magang di tubuh Persebaya empat tahun lalu nampaknya dimanfaatkan betul oleh pemain yang karib disapa Mis ini. Di sana, Ia berkesempatan berlatih bersama dengan gelandang-gelandang senior Persebaya macam Taufiq dan Mario Karlovic pada saat itu.

Transfer ilmu dari seniornya terdahulu kini mulai menampakkan hasil. Permainannya pun sudah matang. Bola-bola pendek dengan tenang didistribusikannya. Umpan panjangnya pun terukur nan tajam. Membuat peran dan kontribusi darinya seolah tak tergantikan di tubuh Persebaya.

Tak hanya berperan sebagai pembagi bola, Solikin juga cukup produktif. Ketika barisan depan Persebaya tampil tanpa gairah di dua pertandingan awal Liga 2, tendangan jarak jauhnya menjadi opsi lain untuk merobek jala lawan. Seperti apa yang dia tampilkan pada pertandingan melawan Madiun Putra dan Martapura FC.

Kontribusi Solikin sejauh ini pun menjadikannya sebagai idola baru bagi Bonek. Terlebih, dirinya merupakan jebolan Al Rayyan yang merupakan salah satu dari tim di Kompetisi Internal Persebaya.

Jika sedikit menengok ke belakang, sudah menjadi tradisi di tubuh Persebaya memiliki gelandang lokal dengan kualitas jempolan. Beberapa nama terdahulu seperti Eri Irianto, Uston Nawawi, dan Taufiq silih berganti memegang tongkat estafet menjadi jenderal lapangan tengah dari Persebaya. Bahkan Timnas Indonesia sekalipun.

Tentu masih prematur memang membandingkan kemampuan Solikin dengan para seniornya tersebut. Namun, masih banyak waktu dan ruang bagi Solikin untuk terus berkembang mengasah talenta yang dimiliknya. Dibarengi dengan latihan dan kerja keras tentunya.

Kini, tongkat estafet pengatur serangan Persebaya tersebut berpindah di tangan Solikin. Mau tak mau, siap atau tidak, Solikin harus memegang tanggung jawab tersebut. Sebagai pemain yang lahir dari rahim Persebaya, tentu banyak dari Bonek yang berharap Solikin dapat berkontribusi maksimal untuk Persebaya hingga membawa tim besar nan sarat sejarah ini berjaya di era barunya ini.

Tanpa pelatih tambun dan banyak omong itu pastinya. (Ahmad Chaidir)

The post Misbakhus Solikin, Penerus Trah Gelandang Berkualitas Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/05/06/misbakhus-solikin-penerus-trah-gelandang-berkualitas-persebaya/feed/ 0 7962
Mardiono, Talenta Asal Sijunjung di Persebaya https://emosijiwaku.com/2017/05/05/mardiono-talenta-asal-sijunjung-di-persebaya/ https://emosijiwaku.com/2017/05/05/mardiono-talenta-asal-sijunjung-di-persebaya/#respond Fri, 05 May 2017 03:35:31 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=7946 Mardiono kecil tumbuh di daerah Sijunjung. Laga tarkam antar kampung dan desa menjadikannya pemain yang tertempa di “kompetisi” daerah.

The post Mardiono, Talenta Asal Sijunjung di Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Mardiono, sebuah nama pendek yang terdengar seperti nama Jawa. Padahal, Mardiono adalah pemuda kelahiran Sumatera Barat. Ia lahir 4 Maret 1993. Ia baru saja menjadi pemain Persebaya dengan status pinjaman dari Semen Padang.

Mardiono kecil tumbuh di daerah Sijunjung. Laga tarkam antar kampung dan desa menjadikannya pemain yang tertempa di “kompetisi” daerah. Tidak melalui SSB ataupun diklat, bakat Mardiono kecil tercium oleh pemandu bakat di Padang. Piala Haornas dilalui bersama Sijunjung walaupun tidak sampai lolos. Pemain seangkatannya adalah Irsyad Maulana yang sekarang masih di Semen Padang.

Persiju Sijunjung, PSPS, PON Sumbar 2012, PSP Padang, Persikad Depok adalah beberapa tim yang pernah diperkuat pemain bertinggi 170 cm ini. Dengan pengalaman dan sklill mumpuni Nono sapaan akrabnya diikat kontrak oleh Semen Padang. Persaingan di Semen Padang yang sangat ketat dengan Marcel Sacramento, Vendry Mofu, Rico Simanjuntak membuat Nono akhirnya dipinjamkan ke Persebaya.

Di Persebaya, Nono akan ditempatkan sebagai winger dan second striker bersama Irfan Jaya. Dalam latihan kedua bersama Persebaya, Nono ditempatkan di wing kiri oleh Ahmad Rosyidin. Semoga Nono yang akan menggunakan nomor 99 ini mendapatkan kesuksesan bersama Persebaya. (bim)

The post Mardiono, Talenta Asal Sijunjung di Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/05/05/mardiono-talenta-asal-sijunjung-di-persebaya/feed/ 0 7946
Lebih Dekat dengan Dua Striker Baru Persebaya, Rishadi Fauzi dan Mardiono https://emosijiwaku.com/2017/05/02/lebih-dekat-dengan-dua-striker-baru-persebaya-rishadi-fauzi-dan-mardiono/ https://emosijiwaku.com/2017/05/02/lebih-dekat-dengan-dua-striker-baru-persebaya-rishadi-fauzi-dan-mardiono/#respond Tue, 02 May 2017 13:20:08 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=7902 Persebaya berhasil menambah kekuatan pada detik-detik akhir ditutupnya pendaftaran pemain Liga 2. Senin (1/5) kemarin, Persebaya resmi mendatangkan Rishadi Fauzi dan Mardiono.

The post Lebih Dekat dengan Dua Striker Baru Persebaya, Rishadi Fauzi dan Mardiono appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Persebaya berhasil menambah kekuatan pada detik-detik akhir ditutupnya pendaftaran pemain Liga 2. Senin (1/5) kemarin, Persebaya resmi mendatangkan Rishadi Fauzi dan Mardiono. Keduanya merupakan pemain berposisi penyerang. Rishadi yang sebelumnya bermain untuk Madura United FC didatangkan dengan opsi kontrak penuh. Sedangkan Mardiono menjadi punggawa anyar Green Force dengan status pinjaman dari Semen Padang FC.

Kehadiran Rishadi dan Mardiono akan menambah opsi di lini depan Persebaya pasca hilangnya Rachmat Afandi yang dicoret dari tim akibat cedera berkepanjangan. Dengan datangnya Rishadi dan Mardiono, maka kini Persebaya memiliki empat pemain di posisi penyerang, setelah sebelumnya Bajul Ijo sudah memiliki Irfan Jaya dan Yogi Novrian.

Kehadiran Rishadi dan Mardiono memang di waktu yang tepat mengingat saat ini Persebaya sedang dihampiri badai cedera, terutama di ini serang. Krisis penyerang yang dialami Persebaya pun sedikit banyak berpengaruh pada penampilan tim yang hingga kini belum memperoleh kemenangan. Kehadiran keduanya diharapkan mampu menambal kelemahan Persebaya di sektor depan. Nah untuk mengenal dua striker anyar Persebaya, berikut EJ punya sekilas profilnya.

Rishadi Fauzi

Nama Rishadi Fauzi mulai dikenal publik saat ia membela Persita Tangerang. Bersama Pendekar Cisadane pada periode 2009 hingga 2014, pemain kelahiran 4 Juli 1990 itu tampil moncer dengan mencetak 30 gol dalam 50 penampilannya. Berkat penampilan gemilangnya bersama Persita, Rishadi pun diboyong oleh Sriwijaya FC pada awal tahun 2014. Namun sayangnya, Rishadi gagal menunjukkan penampilan terbaiknya bersama Sriwijaya FC. Dua musim berseragam Laskar Wong Kito, Rishadi hanya mampu mencetak 3 gol.

Selepas membela Sriwijaya FC, Rishadi direkrut oleh Madura United. Ia pun membela Madura United pada Indonesia Soccer Championship A yang lalu. Sayangnya, di tim Madura United, Rishadi kalah bersaing dengan penyerang-penyerang top yang dimiliki Madura United dan hanya mampu mencetak 2 gol selama berseragam loreng Madura United.

Secara permainan, Rishadi Fauzi merupakan penyerang bertipe target man. Dengan postur yang cukup kokoh, tinggi 180 cm, Rishadi kuat dalam duel bola-bola atas. Tipe penyerang seperti Rishadi-lah yang dibutuhkan Persebaya saat ini. Ketika gagal menang dalam dua pertandingan awal Liga 2, Persebaya sangat kesulitan mencetak gol karena tidak memiliki seorang target man yang bertugas menyelesaikan serangan. Kehadiran Rishadi yang bisa diplot sebagai penyerang tunggal diharapkan mampu mengobati penyakit Persebaya di lini depan.

Mardiono

Pada gelaran Indonesia Soccer Championship B lalu, nama Mardiono sangat identik dengan klub Persikad Depok. Memang bukan tanpa alasan bila Mardiono menjadi idola di klub asal Depok tersebut. Bersama Persikad, pemain kelahiran Sijunjung, 4 Maret 1993 itu mampu tampil baik dengan mencetak 4 gol selama gelaran ISC B. Meski akhirnya gagal mengantar Persikad ke babak selanjutnya, namun penampilan Mardiono tetap mampu mencuri perhatian.

Berkat penampilannya yang cukup baik bersama Persikad Depok, Semen Padang FC pun kepincut dengan Mardiono. Pada awal musim Liga 1 kemarin, manajemen Semen Padang pun memasukkan nama Mardiono ke dalam skuad Kabau Sirah. Bergabungnya Mardiono ke Semen Padang tak lepas dari kebijakan manajemen SP yang memanggil para putra daerah untuk bergabung di kompetisi 2017. Mardiono sendiri memang asli kelahiran Sumatera Barat.

Namun belum juga Mardiono sempat berseragam Semen Padang di kompetisi resmi, pemain bertinggi 160 cim tersebut dipinjamkan ke Persebaya. Bergabungnya Mardiono ke Persebaya memang solusi yang saling menguntungkan bagi kedua tim. Persebaya sedang membutuhkan tambahan amunisi di lini serang, sementara Semen Padang ingin menambah pengalaman bagi si pemain.

Kedatangan dua pemain di lini depan tentunya akan menambah kekuatan Persebaya yang hingga pekan kedua ini masih terpuruk di dasar klasemen sementara Liga 2 Grup 5. Meski masih memiliki sejumlah masalah besar terkait mental dan stamina pemain, namun hadirnya dua punggawa baru di dalam tim setidaknya bisa sedikit memberikan angin segar bagi Persebaya. (rvn)

The post Lebih Dekat dengan Dua Striker Baru Persebaya, Rishadi Fauzi dan Mardiono appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/05/02/lebih-dekat-dengan-dua-striker-baru-persebaya-rishadi-fauzi-dan-mardiono/feed/ 0 7902
Mat Halil, Cinta, Kesetiaan, dan Pengabdian https://emosijiwaku.com/2017/03/17/mat-halil-cinta-kesetiaan-dan-pengabdian/ https://emosijiwaku.com/2017/03/17/mat-halil-cinta-kesetiaan-dan-pengabdian/#respond Fri, 17 Mar 2017 15:58:45 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=6544 Kecintaan Mat Halil terhadap klub Kota Pahlawan ini sudah tidak bisa ditanyakan lagi.

The post Mat Halil, Cinta, Kesetiaan, dan Pengabdian appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Berjuanglah kau pahlawan di lapangan. Di tribun kami bakar semangatmu.”        

Mat Halil merupakan seorang pemain veteran yang pernah masuk dalam skuad Timnas Indonesia. Pemain Kelahiran Surabaya, 3 Juli 1979 silam tersebut telah mendedikasikan hampir seluruh hidupnya bagi Persebaya Surabaya. Abah Halil, begitu sapaan akrabnya, memulai karirnya sejak kompetisi internal Persebaya, satu era dengan Bejo Sugiantoro dan Uston Nawawi. Jika kebanyakan para pemain sepak bola sudah berbondong-bondong mengumumkan pensiun di usia hampir menginjak kepala empat, justru ia tetap survive mengisi skuad “Green Force”. Baginya, usia bukanlah menjadi alasan untuk berhenti berkarir dalam dunia yang membesarkan namanya itu.

Kecintaan Mat Halil terhadap klub Kota Pahlawan ini sudah tidak bisa ditanyakan lagi. Membela dan memperkuat tim berjuluk “Bajol Ijo” merupakan cita-citanya sejak kecil. Oleh karenanya tidaklah terlampau mengherankan jikalau hampir sepanjang karirnya di dunia ‘kulit bundar” habis diabdikan untuk Persebaya. Bahkan saat mayoritas bintang Persebaya 1927, saat terjadi pendzaliman PSSI, memilih hengkang, Mat Halil satu-satunya orang yang tetap bertahan menjadi penghuni terakhir skuad Persebaya 1927.

Dalam perjalanannya, Mat Halil punya cara tersendiri untuk menunjukkan kesetiaan. Abah tidak pernah peduli akan konflik dualisme Persebaya, termasuk eksistensi Surabaya United, beralih menjadi Bhayangkara, yang saat ini lebih aktif di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Selama masa sulit itu, ia memilih tetap bertahan di dan untuk Persebaya. Sebab baginya, Persebaya asli merupakan klub yang sedang diperkuatnya, begitulah intuisi Abah Halil berkata. Bahkan saat dalam perjalanannya, Mat Halil pernah tidak di gaji pun, ia tetap berlatih dan bermain secara sukarela di sejumlah uji coba Persebaya.

Kesetiaan Mat Halil terhadap tim sepak bola kebanggaan Bonek memang tertanam dan mengakar di mindset-nya. Seakan ia hendak berujar bahwa “saya mengawali karir di Persebaya dan menutup karir juga di Persebaya”. Loyalitas demikian tidak berarti Abah Halil sepi dari lirikan mata klub lain. Berdasar karir sejarah, sudah terlampau banyak tim kasta tertinggi di Indonesia yang berniat meminangnya. Tetapi lagi-lagi ban kapten Mat Halil masih melekat teguh dengan berbalut cinta dan kesetiaan pada tim kota kelahirannya tersebut.

Bagi Halil, Persebaya bukan hanya tempat mencari nafkah pesepak bola profesional. Lebih dari itu, Persebaya adalah simbol sebuah kebanggaan dan kehormatan. Halil tak pernah menargetkan sampai kapan berseragam hijau: “ Sepanjang tenaga saya masih dibutuhkan saya selalu siap membela Persebaya”, sebuah semangat idealisme yang memang dipegang kuat oleh seorang Mat Halil.

Melihat loyalitas berikut militansi dari sosok kesenioran Mat Halil inilah, kemudian dengan sadar menuntun penulis untuk mengatakan, bahwa sudah selayaknya menjadi pelajaran bagi generasi muda sepak bola Indonesia mengenai sepak bola yang bukan hanya selalu berbicara soal bayaran materi, melainkan sepak bola menyatakan substansinya tentang cinta, kesetiaan dan kebanggaan. Penulis teramat berharap nan berusaha agar kesenioran Abah Halil dapat menjadi mentorik bagi pemain-pemain muda Persebaya, terutama yang salah satunya merupakan anak dari seniornya sendiri, Bejo Sugiantoro.

Sang legenda menghabiskan karirnya berlandaskan cinta dan kesetiaan. Seluruh aktivitasnya di klub pahlawan berdasar pada sebuah bentuk pengabdian dan perjuangan. Nyanyian-nyanyian suporter sebagai manifestasi dari kesetiaan Bonek yang tak ada habisnya, mungkin, adalah balasan apresiatif akan dedikasi Abah Halil untuk klub kebanggaan. Sebuah bentuk penegasan, bahwa kharisma Mat Halil tidak perlu diragukan.

Persebaya… ooo… ooo…
Dimas Galih halau bola masuk gawangmu
Ayo Mat Halil jagalah slalu pertahananmu
Ayo Rendi Beri Umpan-umpan Cantikmu
Rahmat Afandi masukan gol ke gawang lawanmu

*) M Iqbalul Rizal Nadif, Kalijaga Class Bonek Jogja

The post Mat Halil, Cinta, Kesetiaan, dan Pengabdian appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/03/17/mat-halil-cinta-kesetiaan-dan-pengabdian/feed/ 0 6544
Wonderkid Persebaya Rahmad Irianto Siap Bersaing Masuk Tim Inti https://emosijiwaku.com/2017/02/16/wonderkid-persebaya-rahmad-irianto-siap-bersaing-masuk-tim-inti/ https://emosijiwaku.com/2017/02/16/wonderkid-persebaya-rahmad-irianto-siap-bersaing-masuk-tim-inti/#respond Thu, 16 Feb 2017 03:45:29 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=5552 Persaingan menjadi pemain Persebaya dalam seleksi ini amatlah ketat. Dan Rian sangat siap akan persaingan ini.

The post Wonderkid Persebaya Rahmad Irianto Siap Bersaing Masuk Tim Inti appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Persebaya tidak pernah kering menghasilkan para pemain muda berkualitas melalui kompetisi internalnya. Banyak diantaranya juga sukses berkarir sampai level nasional dan klub luar Surabaya. Persebaya Surabaya yang akan mengarungi Liga 2 di tahun 2017 ini juga akan dihuni beberapa pemain muda jebolan kompetisi internal.

Satu diantaranya adalah Rahmad Irianto. Pelajar SMA 10 Surabaya ini merupakan wonderkid yang berposisi sebagai central back. Muda dan berpengalaman di level junior. Pernah bermain di Frenz United, klub di Malaysia.

Persaingan menjadi pemain Persebaya dalam seleksi ini amatlah ketat. Dan Rian sangat siap akan persaingan ini.

“Saya ingin berikan yang terbaik buat klub impian masa kecil ini. Kebanggaan tersendiri memakai lambang Persebaya di dada,” kata Rian sapaan akrabnya.

Rian ini adalah anak sulung Bejo Sugiyantoro, legenda Persebaya dan Indonesia. Berpostur, berwajah, dan berposisi sama dengan sang bapak bukan sebuah kebetulan. Namun, ada pernyataan menarik Rian saat ditanya tentang Bejo Sugiyantoro.

“Saya hanya mau dikenal sebagai Rian. Bukan Rian karena anaknya abah Bejo,” ungkap Rian dengan mimik serius. “Saya bisa menjadi lebih baik dari ayah saya,” tambah Rian penuh percaya diri.

Rian juga mengungkapkan jika kedua orang tuanya sangat mendukung karir sepakbolanya. Selain itu, Rian mengungkapkan juga dirinya siap bersaing jika dipanggil tim nasional U23 atau U19. (bim)

The post Wonderkid Persebaya Rahmad Irianto Siap Bersaing Masuk Tim Inti appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/02/16/wonderkid-persebaya-rahmad-irianto-siap-bersaing-masuk-tim-inti/feed/ 0 5552
Berkenalan dengan Noor Arief, Staf Pelatih Statistik Persebaya Yang Baru https://emosijiwaku.com/2017/02/16/berkenalan-dengan-noor-arief-pelatih-statistik-persebaya-yang-baru/ https://emosijiwaku.com/2017/02/16/berkenalan-dengan-noor-arief-pelatih-statistik-persebaya-yang-baru/#respond Wed, 15 Feb 2017 17:26:45 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=5544 Tak banyak klub di Indonesia yang mempunyai coach staff statistics atau pelatih statistik. Hanya ada beberapa klub Liga 1 yang menggunakan jasa pelatih statistik antara lain PBFC, Persija, Persib, dan Arema. Keputusan Persebaya memakai pelatih statistik tentu mengejutkan. Apalagi Persebaya “hanya” bermain di kasta kedua sepak bola. Noor Arief Budiman, pria asal Bantul yang sebelumnya berkarir di klub Villa 2000 ditunjuk sebagai pelatih fisik. Bagaimana ia menjalankan perannya di Persebaya?

The post Berkenalan dengan Noor Arief, Staf Pelatih Statistik Persebaya Yang Baru appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Tak banyak klub di Indonesia yang mempunyai coach staff statistics atau staf pelatih statistik. Hanya ada beberapa klub Liga 1 yang menggunakan jasa staf pelatih statistik antara lain PBFC, Persija, Persib, dan Arema. Keputusan Persebaya memakai staf pelatih statistik tentu mengejutkan. Apalagi Persebaya “hanya” bermain di kasta kedua sepak bola. Noor Arief Budiman, pria asal Bantul yang sebelumnya berkarir di klub Villa 2000 ditunjuk sebagai staf pelatih fisik. Bagaimana ia menjalankan perannya di Persebaya?

***

Noor Arief tampak duduk di samping pelatih Persebaya, Iwan Setiawan, di depan papan skor Lapangan Kodam V Brawijaya, Rabu (15/2). Rupanya pria yang akrab disapa Arief itu sedang mengamati para pemain seleksi Persebaya yang saat itu mengikuti latihan. Ia lantas mencatat performa mereka di kertas yang dibawanya dalam map.

Itulah sebagian kecil yang dikerjakan Arief sebagai staf pelatih statistik setiap mengikuti latihan Persebaya. Tak hanya mencatat, ia juga mendokumentasikan latihan dalam sebuah video. Tujuannya mengetahui performa setiap pemain dalam bentuk statistik. Catatan dan video itu akan ditunjukkan kepada Iwan sebagai bahan evaluasi.

Arief adalah staf pelatih yang direkomendasikan Iwan sebagai orang yang menangani bagian statistik Persebaya. Kerjasama antara keduanya sudah dimulai sejak ia berkarir di Akademi Sepak Bola Villa 2000. Iwan merupakan salah satu pemilik akademi itu.

Sebelum di Persebaya, Arief telah bekerja sama dengan pelatih yang ia panggil dengan sebutan ayah ini selama tiga tahun.

“Alhamdulillah sudah tiga tahun saya bekerja sama dengan Ayah Iwan Setiawan. Karir saya di sepak bola berawal di akhir tahun 2013 ketika saya memutuskan keluar dari Indosat dan memilih sepak bola sebagai karir selanjutnya. Passion saya di sepak bola,” ujar Arief kepada EJ.

Awal karir Arief bukan sebagai staf pelatih statistik melainkan sebagai marketing manager di Akademi Sepak Bola Villa 2000. Akademi ini berubah namanya menjadi Villa 2000 FC saat lolos ke Divisi Utama tahun 2014. Pertengahan 2015, Arief didapuk menjadi Sekjen Villa 2000.

“Di saat jadi sekjen inilah, saya banyak belajar tentang statistik,” lanjut Arief.

Arief belajar statistik karena saat itu ada kursus internal untuk staf pelatih. Semua staf pelatih wajib menguasai statistik karena dianggap sangat berperan demi kesuksesan tim, terutama perkembangan pemain.

“Apalagi, Villa 2000 kan banyak match, terutama usia muda. Jadi lumayan banyak untuk melatih dan belajar statistik,” tutur pria berusia 33 tahun ini.

Lantas, apa yang dilakukan Arief di Persebaya sebagai staf pelatih statistik?

Arief menerangkan jika job desc-nya ada empat. Pertama, melakukan pendataan semua program pelatih dan jadwal tim yang akan dilakukan setiap harinya. Kedua, menyiapkan materi briefing team saat menjelang pertandingan, baik motivasi dan kepelatihan. Ketiga, melakukan pendataan bahan dalam rangka kebutuhan tim pelatih mempersiapkan analisa lawan. Terakhir, melakukan pendataan statistik fisik pemain (goal, assist, umpan, kartu, shoot, menit bermain, dll) dalam pertandingan resmi. Namun untuk uji coba, hanya sebatas goal, assist, dan perkembangan organisasi permainan yang bisa dilihat dari umpan sukses.

“Dan juga jadi jembatan komunikasi antara tim pelatih dengan manajemen selama satu musim di Persebaya,” tambahnya.

Dalam setiap latihan ia bertugas mendokumentasikan pemain saat mereka bermain game full pitch atau box to box dalam bentuk video. Hasilnya akan dilihat saat meeting dengan tim pelatih. “Kenapa harus didokumentasikan? Karena dengan begitu, kita bisa berulang-ulang melihat performa para pemain,” ucapnya.

Yang menarik, nantinya ia juga bertugas sebagai mata-mata yang akan mengintip performa calon lawan Persebaya. Ia akan mengunjungi stadion tempat calon lawan bertanding dan kemudian mencatat dan merekamnya. “Tapi kalau tidak bisa ke lokasi pertandingan, berarti tugas saya ngubek-ngubek internet,” kata pria yang mengaku sedang jomblo ini.

Bagaimana menyiasati calon lawan yang tidak banyak data di internet? Jika demikian, ia harus berangkat menuju lokasi pertandingan untuk mencari data-data yang dibutuhkan. Tentu bukan hal yang sulit dilakukan. Apalagi Jawa Pos sebagai investor Persebaya mempunyai jaringan yang luas yang bisa dipakai sebagai tempat mencari data klub.

Dalam menganalisa dan membuat statistik, ia juga menggunakan software semacam Prozone. Namun ia mengaku lebih menyukai cara manual. Dalam sebuah video pertandingan, ia akan memotong video per 10 menit. Dari situ, ia kemudian menganalisanya.

“Sudah 1,5 tahun seperti itu dan alhamdulillah bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.

Arief sudah bekerja di Persebaya sejak Iwan ditunjuk sebagai pelatih kepala. Ia langsung mengikuti Iwan saat mendampingi Persebaya di uji coba melawan 81 FC di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Senin (30/1).

Di kantor manajemen, ia disediakan ruang khusus untuk bekerja. Meski begitu, ia lebih menyukai bekerja di kamarnya karena lebih fokus. Tiap hari, ia membuat laporan yang akan diserahkan langsung kepada Iwan sebagai pelatih kepala. Laporan itu berupa tulisan, grafis, dan angka-angka.

Bagi Arief, bekerja untuk Persebaya adalah sebuah kebanggaan. Meski amanat yang diembannya sangat berat, ia mengaku siap menjalaninya.

Arief mengenal Persebaya saat klub berjuluk Green Force itu melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Mandala Krida. Waktu itu, ia masih duduk di kelas 5 Sekolah Dasar. Terakhir menonton Persebaya pun saat melawan PSIM.

Meski lahir di Bantul, ia mengaku sebagai Slemania. Saat diajak menonton pertandingan PSS di Stadion Tridadi, ia menjadi kecanduan. Ada aura yang berbeda ketika ia bergabung menjadi Slemania. Aura itulah yang kini ia rasakan ketika menginjakkan kaki pertama kali di Stadion GBT. “Aura totalitas untuk klub kebanggaan,” ucapnya semangat.

Ia lumayan mengikuti perjuangan Bonek mengembalikan eksistensi Persebaya. Baginya, Bonek berbeda jika dibanding suporter lain. “Cintanya berasal dari hati yang bersih untuk Persebaya. Benar-benar totalitas. Total pasti loyal dan loyal belum pasti total,” tutur pria yang pernah menikah ini.

Meski bekerja di salah satu klub legendaris tanah air, ia mengaku tak memiliki beban. Namun, ia bertekad akan lebih bekerja keras dibanding saat bekerja di dua klub sebelumnya. “Kenapa harus kerja keras? Karena ada marwah persebaya yang harus saya jaga. Marwah yang tidak saya dapatkan di dua klub sebelumnya,” tegasnya.

Di Surabaya, Arief ditempatkan di sebuah hotel oleh manajemen. Ia menyebut jika manajemen Persebaya sangat luar biasa karena menyediakan fasilitas lengkap untuk ukuran klub Liga 2 bahkan Liga 1.

Ia berharap jika Persebaya bisa berprestasi saat Liga 2 bergulir. “Semoga di bawah Head Coach Iwan Setiawan ini, Persebaya yang baru saja bangkit ini mampu mencetak prestasi di Liga 2. Juara? Semua ingin meraih juara. Tapi ikuti prosesnya saja yang paling penting adalah fokus dan kerja keras di saat latihan dan match resmi nanti,” pungkasnya. (iwe)

The post Berkenalan dengan Noor Arief, Staf Pelatih Statistik Persebaya Yang Baru appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/02/16/berkenalan-dengan-noor-arief-pelatih-statistik-persebaya-yang-baru/feed/ 0 5544