uston Archives | Emosi Jiwaku https://emosijiwaku.com/tag/uston/ Portal informasi terpercaya dan terkini tentang Persebaya dan Bonek Fri, 28 Oct 2016 13:22:46 +0000 en-US hourly 1 145948436 Serial Uston Nawawi (7-Habis): Kelola Bisnis Kuliner, Ingin Latih Klub Tak Jauh dari Sidoarjo https://emosijiwaku.com/2016/10/26/serial-uston-nawawi-7-habis-kelola-bisnis-kuliner-ingin-latih-klub-tak-jauh-dari-sidoarjo/ https://emosijiwaku.com/2016/10/26/serial-uston-nawawi-7-habis-kelola-bisnis-kuliner-ingin-latih-klub-tak-jauh-dari-sidoarjo/#respond Wed, 26 Oct 2016 15:43:44 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=3841 Sejak aktif menjadi pemain, sebenarnya Uston Nawawi sudah bersentuhan dengan makanan. Ini dikarenakan keluarga sang istri punya sebuah rumah makan di Sidoarjo.

The post Serial Uston Nawawi (7-Habis): Kelola Bisnis Kuliner, Ingin Latih Klub Tak Jauh dari Sidoarjo appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Sejak aktif menjadi pemain, sebenarnya Uston Nawawi sudah bersentuhan dengan makanan. Ini dikarenakan keluarga sang istri punya sebuah rumah makan di Sidoarjo.

***

Hidup Uston Nawawi tetap tak bisa lepas dari sepak bola. Kini, hari-harinya masih sering dipakai berlatih dan juga menjadi pelatih di sebuah akademi sepak bola di Sidoarjo, Jawa Timur.

Dengan menjadi pelatih, ilmu yang dimiliki mampu dibagikan kepada anak asuhnya yang berusia belasan. Di akademi tersebut, dia dibantu rekannya semasa kecil yang juga seniornya, Nurul Huda.

Hanya, itu tak setiap hari. Uston dan Huda menangani akademi tersebut pada sore hari dengan intensitas tertentu.

Bisa dikatakan hari-harinya bergelut dengan makanan. Kok bisa? Bersama sang istri, Deny Rahmawati, Uston mengela Rumah Makan Sri Raras yang lokasinya di Cemengkalang, Sidoarjo.

Memang, rumah makan dengan luas 2.200 meter persegi tersebut bukan  didirikan oleh Uston dan istri. Tempat tersebut didirikan oleh mertuanya, Sri Budianto, pada 2000.

Di tangan Uston, Rumah Makan Sri Raras mengalami perubahan. Oleh mantan pemain Persebaya Surabaya tersebut,  tempatnya menjadi lebih asri.

Konsep hutan kota dipakai oleh Uston. Begitu juga dengan adanya joglo di dalamnya.

”Saya renovasi dengan biaya yang tak sedikit. Tabungan ikut terkuras,” jelas dia.

Selain uang dari hasil bermain bola, sebuah rumah miliknya yang ada di kawasan  Sono, Buduran, Sidoarjo, ikut terjual. Rumah tersebut hasil jerih payahnya saat membela Persebaya Surabaya.

”Dulu miliknya Hartono (mantan bek kanan Persebaya). Dia menjualnya saat ada keperluan,” terang Uston.

Hanya, itu tak merembet kepada lahan ataupun investasi lain miliknya. Selain rumah di Sono, mantan gelandang Timnas Indonesia tersebut memiliki sawah dan kos-kosan di rumahnya di Klagen, Wilayut, Sukodono.

”Kost-kostan bisa jadi tempat pemasukan juga saat sudah nggak jadi pemain. Lapangan futsalnya tetap ada, hanya sudah nggak seramai dulu,” ucap Uston.

Dengan renovasi yang dilakukan, kini Sri Raras, lanjutnya, bisa menerima tamu lebih banyak. Bahkan, tempat tersebut bisa untuk pertemuan.

”Beberapa kesebelasan pernah makan di sini. Ini akan membuat Sri Raras bisa hidup,” ujar Uston.

Apalagi, terangnya, pada Ramadan. Bisa dipastikan Sri Raras bakal penuh sesak.

Uston menegaskan bahwa Sri Raras akan dikelola secara serius. Sehingga, dia harus paham tentang masakan serta manajemen.

”Hanya, kalau ada tawaran melatih tetap saya terima. Tapi, klub itu nggak jauh dari Sidoarjo,” pungkas Uston. (Tamat)

The post Serial Uston Nawawi (7-Habis): Kelola Bisnis Kuliner, Ingin Latih Klub Tak Jauh dari Sidoarjo appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/10/26/serial-uston-nawawi-7-habis-kelola-bisnis-kuliner-ingin-latih-klub-tak-jauh-dari-sidoarjo/feed/ 0 3841
Serial Uston Nawawi (6): Kaget dan Tak Percaya saat Ditunjuk Jadi Pelatih https://emosijiwaku.com/2016/10/26/serial-uston-nawawi-6-kaget-dan-tak-percaya-saat-ditunjuk-jadi-pelatih/ https://emosijiwaku.com/2016/10/26/serial-uston-nawawi-6-kaget-dan-tak-percaya-saat-ditunjuk-jadi-pelatih/#respond Wed, 26 Oct 2016 01:10:51 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=3827 Menjelang akhir karir sebagai pemain, Uston Nawawi tetap laku diburu. Dia tetap menjunjung tinggi profesional.

The post Serial Uston Nawawi (6): Kaget dan Tak Percaya saat Ditunjuk Jadi Pelatih appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Menjelang akhir karir sebagai pemain, Uston Nawawi tetap laku diburu. Dia tetap menjunjung tinggi profesional.

***

Nama Uston Nawawi kembali terangkat. Ini tak lepas dari keberhasilannya membawa Persisam Putra Samarinda menembus Indonesia Super League , kasta tertinggi dalam kancah sepak bola Indonesia.

Tawaran pun datang dari Persidafon Dafonsoro. Harapannya pun sama, Uston bisa mengangangkat tim asal Papua tersebut menembus orbit tertinggi.

Selain Uston, nama lain yang direkrut Persidafon adalah Bejo Sugiantoro. Rasa Persebaya semakin kental dengan posisi pelatih diduduki Freddy Mulli dengan asisten Mursyid Effendi. Semuanya pernah berkolaborasi di Green Force, julukan Persebaya, pada musim 2006. Hasilnya, tim asal Kota Pahlawan, julukan Persebaya, sukses menjadi juara Divisi I.

Sayang, asa tersebut gagal terealisasi. Meski, langkah Persidafon sudah sangat dekat karena bisa menembus babak semifinal.

”Di babak semifinal, ada adu tendangan penalti. Tembakan saya kembali tak masuk,” ujar Uston saat ditemui di Rumah Makan Sri Raras miliknya pada pertengahan Oktober 2016.

Uston dan Freddy serta Mursyid kembali bekerja sama. Hanya, itu bukan di Persidafon lagi. Ketiga bersatu di Persegres Gresik.

Di Laskar Joko Samudro, julukan Persegres, dia bertahan dua musim. Dengan usia yang terus bertambah, Uston pun akhirnya bisa pulang kandang.

Dia menerima pinangan tim kota kelahirannya, Persida Sidoarjo. Bak reuni dan berjodoh, mantan pemain PSSI Baretti ini bertemu lagi dengan Bejo, Freddy, dan Mursyid.

Bahkan,  dua seniornya yang mengajaknya bermain bola secara serius, Nurul Huda dan Sutaji, ikut diajak Uston ke Persida. Hasilnya, Laskar Jenggolo, julukan Persida, bisa bertahan di Divisi Utama.

”Pada 2015, saya diajak ke Deltras. Saya menerima karena ingin mengabdi kepada kota kelahiran,” ungkap Uston.

Hanya, kekacauan kompetisi membuat The Lobster, julukan Deltras, belum juga turun di Liga Nusantara, kompetisi level terbawah di Indonesia. Hingga akhirnya, sebuah tawaran mengejutkan menghampirinya.

”Pengurus Pengprov PSSI Jatim Dokter Wardi menghubungi saya. Dia menawari saya menjadi pelatih Laga FC yang berlaga di Divisi Utama,” jelas Uston.

Lisensi yang dimilikinya pun sudah mendukung. Lelaki yang kini berusia 39 tahun tersebut memegang Lisensi B AFC (Federasi Sepak Bola Asia).

”Menangani Laga FC membuat saya banyak belajar. Bukan hal yang mudah memegang sebuah tim,” ungkap Uston. (Bersambung)

The post Serial Uston Nawawi (6): Kaget dan Tak Percaya saat Ditunjuk Jadi Pelatih appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/10/26/serial-uston-nawawi-6-kaget-dan-tak-percaya-saat-ditunjuk-jadi-pelatih/feed/ 0 3827
Serial Uston Nawawi (5): Balik dan Bawa Persebaya Juara Lagi https://emosijiwaku.com/2016/10/25/serial-uston-nawawi-5-balik-dan-bawa-persebaya-juara-lagi/ https://emosijiwaku.com/2016/10/25/serial-uston-nawawi-5-balik-dan-bawa-persebaya-juara-lagi/#respond Tue, 25 Oct 2016 01:30:17 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=3807 Iklim sepak bola Indonesia memasuki era gila-gilaan. Harga pemain melambung tinggi. Ini memikat Uston.

The post Serial Uston Nawawi (5): Balik dan Bawa Persebaya Juara Lagi appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Iklim sepak bola Indonesia memasuki era gila-gilaan. Harga pemain melambung tinggi. Ini memikat Uston.

***

PSPS Pekanbaru masuk jajaran klub kaya di musim 2002/2003. Wajar jika mereka bisa mengumpulkan para pemain bintang yang direkrut dari klub lain.

Trio pemain nasional yang pernah sama-sama mengantarkan Persebaya Surabaya juara, HendroKartiko, Bejo Sugiantoro, dan Uston Nawawi, berkumpul lagi. Tujuannya tentu mengantarkan Astar Bertuah, julukan PSPS, bisa menjadi klub Sumatera yang menjadi juara Liga Indonesia.

Memang, saat itu, musim 2002/2003, PSPS langsung masuk kandidat juara. Materi yang jempolan tentu sebagai acuan.

Namun, prediksi tersebut berbalik. Baru pekan keenam, PSPS sudah mendapat cobaan. Keributan saat melawan tuan rumah Solo FC membuat pemain pilarnya, Bejo dan Hendro, menerima sanksi larangan bertanding.  Ini membuat semua mimpi PSPS menjadi tim kuat pun kandas.

Sementara, di musim yang sama, Persebaya kembali bersinar. Sempat terpuruk di awal musim, Green Force, julukan Persebaya, kembali menanjak.

Pergantian pelatih dari Muhammad ”Mamak” Zein Al Hadad ke Jacksen . Tiago langsung menjadikan mereka menjadi tim yang moncer. Hingga akhirnya, Persebaya kembali ke Divisi Utama dengan status juara.

”Tawaran kembali ke Persebaya datang. Tentu saya menerima karena bisa balik dan dekat dengan rumah,” terang Uston Nawawi, salah satu legenda yang dimiliki Persebaya.

Kembalinya bintang lini tengah Indonesia ini memberikan perubahan yang cukup signifikan. Uston mampu mengantarkan timnya menduduki posisi teratas di klasemen akhir Liga Indonesia.

Jadi, gelar ini merupakan kali kedua baginya. Setelah sebelumnya, Uston melakukan hal yang sama pada 1996/1997.

Dia bertahan di Persebaya hingga 2008. Setelah itu, mantan pemain PSSI Baretti tersebut berpetualang ke berbagai klub.

”Kepindahan saya ke Persisam pada 2008 termasuk kebetulan. Saat saya jalan-jalan di pusat perbelanjaan eh ketemu Riono Asnan,’ ungkap Uston.

Oleh Riono ditawari bergabung dengan Persisam Samarinda. Kontrak yang ditawarkan, ujarnya, cocok.

”Ya saya ambil. Apalalagi, Persisam punya target menembus ISL,” kenang Uston. (Bersambung)

The post Serial Uston Nawawi (5): Balik dan Bawa Persebaya Juara Lagi appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/10/25/serial-uston-nawawi-5-balik-dan-bawa-persebaya-juara-lagi/feed/ 0 3807
Serial Uston Nawawi (4): Uang dari Klub Lain buat Beli Rumah https://emosijiwaku.com/2016/10/24/serial-uston-nawawi-4-uang-dari-klub-lain-buat-beli-rumah/ https://emosijiwaku.com/2016/10/24/serial-uston-nawawi-4-uang-dari-klub-lain-buat-beli-rumah/#respond Mon, 24 Oct 2016 00:36:31 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=3797 Karir Uston Nawawi semakin melambungkan. Dia menjadi sorotan di pentas sepak bola nasional.

The post Serial Uston Nawawi (4): Uang dari Klub Lain buat Beli Rumah appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Karir Uston Nawawi semakin melambungkan. Dia menjadi sorotan di pentas sepak bola nasional.

***

Usia Uston Nawawi di 1997 masih 20 tahun. Tapi, dia sudah merasakan berada di puncak karir.

Pemain yang memulai karirnya dari SSB Warna Agung, Sidoarjo, tersebut sudah bisa mengantarkan Persebaya Surabaya menjadi juara Liga Indonesia. Di tingkat tim nasional, Indonesia nyaris dibawa meraih emas dalam ajang SEA Games di tahun yang sama.

Sayang, tembakan Uston sebagai eksekutor kelima Pasukan Garuda, julukan Timnas Indonesia, gagal menjebol gawang Thailand.Sehingga, Indonesia pun harus puas dengan medali perak.

Performa ini ikut mendongkrak Persebaya. Sayang, usaha untuk mempertahankan gelar kembali Liga Indonesia kandas.

Bukan karena Green Force, julukan Persebaya, kalah dari tim lain. Kondisi politik yang tengah kacau dengan berujung tumbangnya rezim Orde Baru membuat kompetisi dihentikan di tengah jalan. Padahal, saat itu, Uston dkk tengah memimpin klasemen wilayah barat.

Setelah situasi aman dan terkendali, kompetisi kembali digulirkan. Persebaya pun mampu menembus babak final di musim 1998/1999.

Tapi gol Maradona dari Purwodadi, Tugiyo, satu menit menjelang pertandingan usai membuat Uston dkk gagal mengangkat trofi Liga Indonesia lagi. Dalam laga ini, Uston bermain penuh.

”Namun di ajang SEA Games, kami hanya mendapatkan perunggu. Kalah di semifinal oleh Vietnam dan menang adu penalti dari Singapura dalam perebutan perunggu,” kenangnya.

Dengan kematangan yang terus bertambah, Uston pun memikat klub lain. Salah satu yang serius meminangnya adalah PSM Makassar.

Apalagi, Pasukan Ramang, julukan PSM, menatap Liga Champions Asia. Mereka baru saja menjadi juara Liga Indonesia di musim 1999/2000. Sementara, prestasi Persebaya lagi jatuh dengan gagal menembus babak delapan besar.

”PSM mendekati saya di Jakarta saat TC Timnas Indonesia. Harga yang ditawarkan PSM jauh di atas Persebaya,” terangnya.

Dia menerimanya karena butuh uang untuk membeli rumah. Selama karirnya di lapangan hijau dari Persebaya hingga Timnas Indonesia, dia masih tinggal di rumah orang tuanya di Klagen, Wilayut, Sukodono, Sukoharjo.

”Uang dari kontrak di PSM saya belikan rumah di Taman Pinang. Memang nggak baru, tapi sudah senang bisa beli,” ujar Uston.

Di tim dari ibu kota Sulawesi Selatan tersebut dia berjumpa dengan rekannya di Persebaya, Carlos de Mello. Juga tandemnya di timnas, Bima Sakti.

Tapi, kepindahan ini membuat gempar. Pengurus dan suporter tak ingin pemain pujaannya tersebut berkostum tim lain.

”Nasib saya digantung. Di PSM, saya juga nggak pernah dimainkan. Itu hingga delapan pertandingan,” terang Uston.

Setelah kubu PSM dan Persebaya bertemu, lelaki yang sempat menimba ilmu S1 di sebuah universitas swasta di Surabaya itu pun balik ke Green Force. Hanya, dia tetap belum dapat kepercayaan untuk bisa turun ke lapangan.

Hingga dalam pertandingan melawan PKT Bontang di Gelora 10 Nopember pada 18 Februai 2001, menjadi moment bagi Uston. Susahnya pemain Persebaya menjebol gawang lawan membuat penonton berteriak kompak meminta Uston diturunkan.

”Ketika itu, Cak Narto (wali kota sekaligus ketua Persebaya Soenarto) langsung menyuruh orang untuk memainkan saya,” ujarnya.

Nah, saat diturunkan, keberuntunan memayungi lelaki yang kini berusia 39 tahun tersebut. Sontekannya saat di depan gawang PKT berbuah gol.

”Sejak itu, saya selalu dimainkan dari pertama. Persebaya sampai lolos hingga babak semifinal. Kami gagal lolos setelah dikalahkan Persija dengan 2-1 dan saya yang cetak gol,” ucap Uston.

Tapi petaka terjadi setahun kemudian. Tim sebesar Persebaya harus rela turun kasta karena degradasi di musim 2001/2002. (Bersambung) 

The post Serial Uston Nawawi (4): Uang dari Klub Lain buat Beli Rumah appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/10/24/serial-uston-nawawi-4-uang-dari-klub-lain-buat-beli-rumah/feed/ 0 3797
Serial Uston Nawawi (3): Tak Siap, Gagal Bawa Indonesia Raih Emas https://emosijiwaku.com/2016/10/23/serial-uston-nawawi-3-tak-siap-gagal-bawa-indonesia-raih-emas/ https://emosijiwaku.com/2016/10/23/serial-uston-nawawi-3-tak-siap-gagal-bawa-indonesia-raih-emas/#respond Sun, 23 Oct 2016 02:02:34 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=3787 Pulang dari Italia, hasil kurang mengenakkan menimpa Uston Nawawi. Tapi, itu membuat dia malah semakin terpacu.

The post Serial Uston Nawawi (3): Tak Siap, Gagal Bawa Indonesia Raih Emas appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Pulang dari Italia, hasil kurang mengenakkan menimpa Uston Nawawi. Tapi, itu membuat dia malah semakin terpacu.

***

Indonesia gagal menembus putaran final Piala Asia U-19 pada 1996. Merah putih hanya berada di posisi II grup di bawah tuan rumah Tiongkok.

Padahal, target awalnya adalah mampu menembus putaran final. Apalagi, persiapan yang dilakukan termasuk matang.

Uston Nawawi selama setahun digemleng di Italia dalam proyek bergengsi PSSI Baretti. Mereka mengikuti kelompor umur di negara beribukota Roma tersebut.

Pelatih yang menangani pun tak sembarang. Uston dkk dipoles orang kepercayaan pelatih top dunia saat itu,Sven Goran Erikssen, Torp Grip.

Sayang, persiapan tersebut gagal membuahkan hasil. Imbasnya, usai dari Negeri Panda, julukan Tiongkok, proyek ambisius tersebut dibubarkan.

Para pemain, termasuk Uston, dikembalikan ke klubnya masing-masing. Saat kembali itu,lelaki asal Klagen, Wilayut, Sukodono, Sidoarjo, tersebut dipanggil mengikuti seleksi pembentukan tim Pekan Olahraga Nasional (PON) 1996.

‘’Tapi,saya gagal masuk. Kalah bersaing dengan para pemain yang lebih tua seperti alm Eri Irianto,’’ ujar Uston.

Tapi, pencoretan tersebut membawa hikmah. Dia dipanggil mengikuti seleksi Persebaya yang tengah mempersiapkan diri menghadapi Liga Indonesia musim 1996/1997.

‘’Sebuah kesempatan yang tak terduga. Akhirnya, saya bisa masuk kesebelasan yang selalu saya ingin bela,’’ ungkap Uston.

Awalnya, dia hanya sebagai penghangat bangku cadangan. Tapi, dia selalu diberi kesempatan.

‘’Pelatih (alm Rusdy Bahalwan) kan suka mengorbitkan pemain muda. Saya kalau masuk di babak kedua untuk menggantikan para senior,’’ tambah lelaki yang kini berusia 39 tahun tersebut.

Pada musim itu, di barisan lini tengah Green Force, julukan Persebaya, ada Carlos de Mello dari Brasil, Khairil ‘’Pace’’ Anwar, Jatmiko, maupun Yusuf Ekodono. Tapi, seiring matangnya mental dan penampilan, Uston mulai mendapat tempat sebagai starter.

Bahkan, saat pertandingan final melawan Mastrans Bandung Raya di Stadion Utama, Senayan, Jakarta, pada 28 Juli 1997, Uston menjadi pilihan pertama. Konstribusinya membawa Persebaya mengalahkan lawannya dengan skor 3-1.

Hasil tersebut semakin membuat posisinya sebagai starter tak tergoyahkan. Panggilan menembus Timnas Indonesia pun datang.

Uston masuk dalam tim SEA Games 1997. Kebetulan, ajang pesta olahraga dua tahunan bangsa-bangsa Asia Tenggara tersebut dilaksanakan di Jakarta.

Setelah 1991, Pasukan Garuda, julukan  Timnas Indonesia, mampu menembus final. Di babak pemungkas, Indonesia berhadapan dengan Thailand.

Hanya, pertandingan ini menjadi memori buruk di benak Uston. Setelah imbang 1-1 di waktu normal dan perpanjangan waktu, laga harus dilanjutkan dengan adu tendangan penalti.

‘’Saya gagal mencetak gol di adu tendangan penalti. Tembakan saya melambung,’’ kenang Uston.

Sebenarnya, dia tak siap menjalankan tugas tersebut. Namun, kapten yang juga rekan satu timnya di Persebaya, Aji Santoso, menunjuknya. (Bersambung)

The post Serial Uston Nawawi (3): Tak Siap, Gagal Bawa Indonesia Raih Emas appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/10/23/serial-uston-nawawi-3-tak-siap-gagal-bawa-indonesia-raih-emas/feed/ 0 3787
Serial Uston Nawawi (2): Bawa Indonesia Juara dengan Gol di Detik Ke-15 https://emosijiwaku.com/2016/10/22/serial-uston-nawawi-2-bawa-indonesia-juara-dengan-gol-di-detik-ke-15/ https://emosijiwaku.com/2016/10/22/serial-uston-nawawi-2-bawa-indonesia-juara-dengan-gol-di-detik-ke-15/#respond Fri, 21 Oct 2016 21:59:35 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=3771 Masa remaja Uston Nawawi mulai dihabiskan di lapangan hijau. Dia mulai mendapat perhatian publik Surabaya.

The post Serial Uston Nawawi (2): Bawa Indonesia Juara dengan Gol di Detik Ke-15 appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Masa remaja Uston Nawawi mulai dihabiskan di lapangan hijau. Dia mulai mendapat perhatian publik Surabaya. 

***

Di Lion Cup di Singapura, penampilan Uston Nawawi menyedot perhatian.Dia menjadi penentu kemenangan Indonesia atas Malaysia dengan skor 1-0.

”Golnya saat pertandingan baru 15 detik. Saya yang mencetak gol dan menjadi gol tercepat,” ucap Uston saat ditemui di Rumah Makan Sri Raras miliknya pada awal Oktober 2016.

Pulang  dari Singapura mengikuti Lion Cup, Uston Nawawi semakin semangat berlatih. Meski untuk itu, dia harus rela bolak balik Sidoarjo-Surabaya.

Penyakit yang sering muntah mulai hilang. Dia sudah tak takut lagi naik angkot.

”Pulang sekolah, saya langsung latihan. Balik ke rumah sudah malam,” ungkap lelaki kelahiran 9 September 1977 tersebut.

Usaha tersebut mulai membuahkan hasil. Namanya masuk dalam skuad Persebaya Junior

”Saya tiga kali membela Persebaya Junior di ajang Liga Remaja. Itu mulai1992/1993,1993/1994, dan 1994/1995,” kenang Uston.

Selama itu, jelas dia, dua kali Green Force Muda dibawanya menembus final. Yakni pada 1992 dan 1994.

”Kalahnya oleh lawan yang sama, PSB Bogor. Di sana Imran Nahumaruri (yang akhirnya jadi rekan Uston di Timnas Indonesia Senior,red),” ujar pemain yang mengawali karir dari SSB Warna Agung, Sidoarjo, tersebut.

Di 1993/1994, Persebaya Junior,  tambah Uston, hanya sampai babak semifinal. Kiprah arek Sukodono tersebut tercium oleh pemandu bakat PSSI.

Dia bersama dua rekannya, Agung Prasetyo (kiper) dan pemain belakang Kharis Yulianto, mendapat panggilan seleksi. Ketiga dipantau dalam latihan di Sawangan, Depok.

”Agung yang nggak lolos. Dalam sebuah latihan, tanggapannya saat bola silang lepas,” terang putra dari Suwadi, yang juga wasit di Sidoarjo tersebut.

Uston dan Kharis akhirnya berangkat ke Italia untuk masuk proyeksi ambisius PSSI, Barreti. Mereka bersama para talenta-talenta muda terbaik di Indonesia digembleng selama setahun.

Uston dkk melanjutkan proyeksi ambisius. Sebelumnya, sudah ada PSSI Primavera yang ditempa di wilayah Genoa tersebut.

”Kami dilatih asisten Sven Goran Eriksson,Tord Grip. Dari Indonesia, asistennya Danurwindo,” jelas Uston.

Sayang, latihan di Italia tersebut gagal menenuhi ekspeksati. Harapan menembus putaran final Piala Asia U-19 kandas.

”Kami hanya mampu menjadi runner-up di bawah tuan rumah Tiongkok. Jadi gagal lolos ke babak berikut,” kenangnya.

Kegagalan ini membuat program Baretti ikut bubar. Para pemain, termasuk Uston, dikembalikan ke klubnya masing-masing. (Bersambung)

The post Serial Uston Nawawi (2): Bawa Indonesia Juara dengan Gol di Detik Ke-15 appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/10/22/serial-uston-nawawi-2-bawa-indonesia-juara-dengan-gol-di-detik-ke-15/feed/ 0 3771
Serial Uston Nawawi (1): Kali Pertama Latihan Tak Kuat Naik Angkot https://emosijiwaku.com/2016/10/20/serial-uston-nawawi-1-kali-pertama-latihan-tak-kuat-naik-angkot/ https://emosijiwaku.com/2016/10/20/serial-uston-nawawi-1-kali-pertama-latihan-tak-kuat-naik-angkot/#respond Thu, 20 Oct 2016 16:23:54 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=3760 Lini tengah Tim Nasional Indonesia dan Persebaya Surabaya di era 1990-an dan 2000-an pernah dikuasai. Kini, aktivitasnya masih berhubungan dengan sepak bola. Hanya, bisnis makanan sudah dirambah.

The post Serial Uston Nawawi (1): Kali Pertama Latihan Tak Kuat Naik Angkot appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Lini tengah Tim Nasional Indonesia dan Persebaya Surabaya di era 1990-an dan 2000-an pernah dikuasai. Kini, aktivitasnya masih berhubungan dengan sepak bola. Hanya, bisnis makanan sudah dirambah.

***

Sebuah rumah makan bernama Sri Raras berdiri di kawasan Cemengkalang, Sidoarjo. Halamannya cukup luas.

”Pak Uston ada di dalam. Sudah lama dia masuknya,” kata seorang tukang parkir di Sri Raras.

Saat masuk, seorang lelaki muncul. Dia adalah Uston Nawawi.

Penampilannya berbeda jauh saat dia di lapangan hijau. Apalagi, cambang yang biasanya dia biarkan tumbuh lebat dicukur rapi.

”Ayo makan dulu. Di Sri Raras ini semua makanannya enak,” kata Uston saat ditemui pada awal Oktober 2016.

Dia menyebut mie goreng dan ayam goreng menjadi andalan di Sri Raras. Dia paham betul karena hampir setiap hari ke rumah makan yang menggunakan konsep hutan kota tersebut.

”Baru saja diperbaiki. Uangnya juga dari main bola dulu,” ungkap lelaki 40 tahun tersebut.

Tak bisa dipungkiri, dari olahraga bola sepak tersebut, nama Uston menjulang tinggi. Rezeki pun mengalir deras kepada pesepak bola asli Sidoarjo, Jawa Timur, tersebut.

Tapi, untuk bisa meraih ke sana, Uston melaluinya dengan kerja keras. Tak jarang keringat dan air mata mengiringi karirnya di lapangan hijau.

”Sejak kecil saya sudah bermain bola. Klubnya adalah Warna Agung yang berlatih di Stadion Jenggolo,” kenang dia.

Namun, kondisi Stadion Jenggolo, lanjut Uston, belum seperti sekarang. Stadion Jenggolo, tambah Uston, masih buruk.

”Barulah SMP, saya berlatih ke Dolog, Surabaya. Saya tak lagi naik sepeda ke latihan karena jauh jaraknya,” ujar Uston.

Hanya, ada masalah yang dialami. Uston harus naik angkutan umum untuk bisa mencapai tempat latihan yang jaraknya lebih dari 10 kilometer tersebut.

”Awal-awal naik angkutan umum, saya muntah. Saya harus minum obat pencegahnya,” ungkapnya.

Tapi, ujarnya, lama kelamaan, dia sudah kebal. Apalagi, dua seniornya, Sutaji dan Nurul Huda, selalu memberinya semangat. Kelak di kemudian hari, keduanya menjadi pesepak bola profesional dan sempat berkostum Persebaya Surabaya.

Dari SSB Dolog, kemampuan Uston terpantau. Dia mendapat kesempatan membela Indonesia dalam ajang Lion Cup di Singapura.

”Kebetulan, pelatihnya dari Dolog juga, Maura Helly. Ini menjadi pengalaman pertama saya di luar negeri,” jelas Uston. (Bersambung)

The post Serial Uston Nawawi (1): Kali Pertama Latihan Tak Kuat Naik Angkot appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/10/20/serial-uston-nawawi-1-kali-pertama-latihan-tak-kuat-naik-angkot/feed/ 0 3760