vs pss Archives | Emosi Jiwaku https://emosijiwaku.com/tag/vs-pss/ Portal informasi terpercaya dan terkini tentang Persebaya dan Bonek Tue, 13 Oct 2020 09:38:27 +0000 en-US hourly 1 145948436 17 Hari Belum Ada Kabar, Persebaya Masih Terus Tunggu Hasil Banding https://emosijiwaku.com/2019/11/21/17-hari-belum-ada-kabar-persebaya-masih-terus-tunggu-hasil-banding/ Thu, 21 Nov 2019 07:53:10 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=28672 Sudah dua minggu lamanya Persebaya Surabaya mengajukan surat banding kepada Komite Banding (Komding) PSSI. Hingga kini, Persebaya masih belum mendapat kejelasan soal banding tersebut.

The post 17 Hari Belum Ada Kabar, Persebaya Masih Terus Tunggu Hasil Banding appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Sudah dua minggu lamanya Persebaya Surabaya mengajukan surat banding kepada Komite Banding (Komding) PSSI. Hingga kini, Persebaya masih belum mendapat kejelasan soal banding tersebut.

Persebaya resmi mengajukan banding pada Senin 4 November 2019 lalu. Kini, setelah 17 hari lamanya masih belum ada kabar apakah banding Persebaya disetujui atau tidak.

“Soal banding kami masih menunggu respon dari PSSI. Ini sudah dua minggu, kami kirim (surat) tanggal 4 atau 5 November,” kata manajer Persebaya, Candra Wahyudi.

Candra mengungkapkan jika manajemen sudah melakukan komunikasi dengan Komding. Menanyakan soal kejelasan banding Persebaya. Tapi, belum ada jawaban yang pasti kapan banding akan diumumkan.

“Belum (tahu kepastian banding). Tapi kami terus komunikasi, kami minta supaya segera direspon. Karena Persebaya juga butuh kepastian soal banding yang kami ajukan,” kata Candra.

“Kemarin kami sudah komunikasi, lagi dipelajari sama PSSI. Mungkin mereka sibuk habis ngurus kongres atau belum ada yang bertanggungjawab disitu kami juga tidak tahu,” tambah mantan wartawan itu.

Lebih lanjut, Candra mengungkapkan, Persebaya tidak berharap Komding menghapus seluruh sanksi. Tapi, setidaknya Komding bisa memberi keringan. Minimal, beberapa laga kandang sisa Persebaya masih bisa disaksikan penonton.

“Kami jelaskan kronologi lawan PSS kemudian kami minta keringanan Komding. Kami tidak minta penghapusan karena memang faktanya ada kerusuhan, tapi kami berharap hukumannya tidak sebesar itu,” kata Candra.

“Kami berharap minimal di dua pertandingan terakhir diberi kesempatan main dengan penonton,” tambahnya. (riz)

The post 17 Hari Belum Ada Kabar, Persebaya Masih Terus Tunggu Hasil Banding appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
28672
Akibat Rusuh, Persebaya Tanggung Biaya Kerugian GBT Sebesar 400 Juta https://emosijiwaku.com/2019/11/12/akibat-rusuh-persebaya-tanggung-biaya-kerugian-gbt-sebesar-400-juta/ Tue, 12 Nov 2019 04:56:58 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=28307 Harga yang harus dibayar Persebaya Surabaya atas kerusuhan seusai laga melawan PSS Sleman (28/10/2019) di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) ternyata tidak murah. Selain harus membayar denda kepada PSSI, Persebaya juga masih harus merogoh kocek untuk perbaikan fasilitas stadion yang rusak.

The post Akibat Rusuh, Persebaya Tanggung Biaya Kerugian GBT Sebesar 400 Juta appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Harga yang harus dibayar Persebaya Surabaya atas kerusuhan seusai laga melawan PSS Sleman (28/10/2019) di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) ternyata tidak murah. Selain harus membayar denda kepada PSSI, Persebaya juga masih harus merogoh kocek untuk perbaikan fasilitas stadion yang rusak.

Sekretaris Persebaya, Ram Surahman menyebut biaya perbaikan itu mencapai Rp 400 juta. Persebaya, sebagai penyewa, bertanggung jawab untuk menutup segala kerusakan.

“Kemarin yang aksi bakar-bakar itu (kerugiannya) kami yang menangani. Jadi vendornya Pemkot kami yang menyelesaikan semua,” kata Ram.

Ram mengungkapkan, Persebaya sebenarnya tidak hanya sekali ini saja menanggung biaya kerusakan. Setiap ada kerusakan terjadi di GBT, sekecil apapun, Persebaya selalu membayar ganti rugi.

“Jadi tiap pertandingan selalu ada. Kadang-kadang ada pintu yang bengkok itu kami semua (yang ganti rugi). Karena kami sebagai penyewa, semua jadi tanggung jawab Persebaya,” tambah Ram.

Sebelumnya Persebaya sudah mendapat sanksi denda dari Komite Disiplin PSSI sebesar Rp. 200 juta. Selain itu Persebaya juga harus menjalani pertandingan tanpa penonton baik dalam laga kandang maupun tandang hingga akhir musim. Manajemen kini tengah melakukan banding ke PSSI.

Dua Kali Berlatih di GBT, Berharap Bisa Digunakan Saat Laga

Setelah berbagai kerusakan diperbaiki, GBT dianggap masih sangat layak untuk menggelar pertandingan Liga 1. Persebaya sendiri sudah dua kali mendapat izin berlatih di GBT pada Kamis (7/11/2019) pekan lalu dan Senin (11/11/2019).

“Kami berterima kasih kepada Pemkot karena kami sudah bisa memakai GBT. Kemarin sebelum ke Pakansari (kandang Tira Persikabo) kami sudah berlatih disini hari ini (Senin) disini lagi,” ucap Ram.

Selanjutnya Ram berharap Persebaya tidak hanya bisa menggunakan GBT ketika latihan, tetapi juga saat pertandingan. Setelah melawan PSM Makassar di Stadion Batakan, Balikpapan (14/11/2019) mendatang Persebaya akan menjalani laga kandang selanjutnya melawan Semen Padang (28/11/2019).

“Kami harap kedepan seperti itu (GBT bisa digunakan). Secara infrastruktur kita lihat bersama GBT sangat siap menggelar pertandingan. Mungkin nanti kami akan berkoordinasi lebih lanjut dengan teman-teman kepolisian Polrestabes,” kata Ram.

“Kami berharap home berikutnya tanggal 28 lawan Semen Padang kami bisa pakai GBT kendati tanpa penonton,” tandasnya. (riz)

The post Akibat Rusuh, Persebaya Tanggung Biaya Kerugian GBT Sebesar 400 Juta appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
28307
Kalah Atas PSS di Kandang, Persebaya Ulangi Momen 15 Tahun Lalu https://emosijiwaku.com/2019/10/31/kalah-atas-pss-di-kandang-persebaya-ulangi-momen-15-tahun-lalu/ Thu, 31 Oct 2019 05:12:29 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=27912 Pil pahit kembali ditelan oleh Persebaya kala Ruben Sanadi dkk harus takluk di kandang sendiri menghadapi PSS Sleman di Gelora Bung Tomo, Surabaya (29/10). Skor 2-3 bagi kemenangan tim tamu PSS memberikan luka bagi Persebaya dan Bonek. Seusai pertandingan Bonek melakukan aksi protes terhadap manajemen dengan membakar papan sponsor maupun chants protes ke pemain serta manajamen Persebaya.

The post Kalah Atas PSS di Kandang, Persebaya Ulangi Momen 15 Tahun Lalu appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Pil pahit kembali ditelan oleh Persebaya kala Ruben Sanadi dkk harus takluk di kandang sendiri menghadapi PSS Sleman di Gelora Bung Tomo, Surabaya (29/10). Skor 2-3 bagi kemenangan tim tamu PSS memberikan luka bagi Persebaya dan Bonek. Seusai pertandingan Bonek melakukan aksi protes terhadap manajemen dengan membakar papan sponsor maupun chants protes ke pemain serta manajamen Persebaya.

Persebaya mengalami tren negatif dengan 6 pertandingan tanpa kemenangan. Menjadikan tren terburuk Green Force sejak promosi di Liga 1 musim lalu. Selain itu, laga kemarin menjadi kekalahan pertama Persebaya di kandang sejak dikalahkan Borneo FC musim lalu dengan skor 0-1.

Namun, bukan pertama kalinya Persebaya kalah di kandang oleh PSS Sleman. Jika melihat ke belakang. Hal tersebut pernah terjadi di 2004 kala Persebaya asuhan Jaksen F Tiago menjadi juara Divisi Utama X (Liga Bank Mandiri). Kekalahan pertama di Gelora 10 November kala itu PSS Sleman dilatih oleh Daniel roekito dan masih diperkuat Seto Nurdiantoro(sekarang pelatih PSS Sleman), Deca Dos Santos, Marcelo Braga dan Anderson Da Silva.

Nama terakhir menjadi pencetak gol kemenangan atas Persebaya yang diunggulkan untuk menang. Bahkan Anderson mengatakan Persebaya kala itu menjadi momok bagi setiap tim yang menjadi lawan Persebaya. Pemain bintang seperti Hendro Kartiko, Bejo Sugiantoro, Danilo Fernando, dan Christian Carasscao menjadi beberapa pemain kunci Persebaya dalam merengkuh juara.

Momen 15 tahun kini terulang kemarin. Tapi kali ini Persebaya harus menerima Kekalahan yang lebih menyakitkan karena Persebaya masih harus bersaing untuk terhindar dari papan bawah. Dengan kondisi psikologi tim yang belum bisa bangkit dari rentetan hasil buruk. Persebaya harus mampu meniru perjuangan 15 tahun lalu. Di mana saat itu manajemen, pelatih, pemain dan suporter mampu bersinergi menjadikan Persebaya sebagai tim yang paling di segani. (osc)

The post Kalah Atas PSS di Kandang, Persebaya Ulangi Momen 15 Tahun Lalu appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
27912
Bawa PSS ke Papan Atas, Seto Banyak Belajar dari RD, Djanur, dan Pelatih Senior Lain https://emosijiwaku.com/2019/10/30/bawa-pss-ke-papan-atas-seto-banyak-belajar-dari-rd-djanur-dan-pelatih-senior-lain/ Wed, 30 Oct 2019 03:23:39 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=27902 Sukses bersama PSS Sleman, Seto Nurdiantoro mengaku masih perlu banyak belajar dari pelatih yang lebih senior. Ia menyebut beberapa nama seperti Rahmad Darmawan, Aji Santoso, Indra Sjafri dan juga mantan pelatih Persebaya, Djadjang "Djanur" Nurdjaman.

The post Bawa PSS ke Papan Atas, Seto Banyak Belajar dari RD, Djanur, dan Pelatih Senior Lain appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Sukses bersama PSS Sleman, Seto Nurdiantoro mengaku masih perlu banyak belajar dari pelatih yang lebih senior. Ia menyebut beberapa nama seperti Rahmad Darmawan, Aji Santoso, Indra Sjafri dan juga mantan pelatih Persebaya, Djadjang “Djanur” Nurdjaman.

Dengan materi pemain yang bisa dibilang pas-pasan dan mayoritas bekas Liga 2, PSS masih bisa nangkring di posisi 5 klasemen sementara Liga 1 pekan ke-25. Seto disinyalir berperan besar dalam kesuksesan PSS tersebut.

Meski begitu, pelatih 45 tahun itu memilih merendah. Saat mengikuti kursus Lisensi AFC Pro tahun 2018-awal 2019 lalu ia belajar banyak dari pelatih yang lebih senior.

“Saya melatih belum lama. Selama kursus kemarin saya banyak belajar sama coach Rahmad, coach Djanur, coach Aji, coach Indra, dan banyak lagi pelatih di situ. Saya banyak belajar, walaupun membentuk tim secara umum tentu dari saya pribadi,” kata Seto.

Cukup sukses bersama PSS, Seto dirumorkan sebagai kandidat kuat pelatih timnas Indonesia setelah Simon McMenemy. Rumor itu menguat terutama di akun-akun media sosial. Tapi, Seto kembali merasa masih minim pengalaman.

“Terima kasih netizen yang memviralkan semuanya ini. Tapi bagaimanapun saya masih proses belajar, saya minim pengalaman, masih minim untuk jenjang yang lebih atas,” ucap Seto.

“Jadi mungkin ini salah satu langkah saya. Banyak belajar untuk membentuk tim yang enak ditonton dan juga mencapai target yang saya inginkan. Kadang berlebihan juga netizen karena saya masih proses belajar juga,” tambahnya.

Sebelum melatih PSS, Seto memang belum pernah sekalipun memimpin tim Liga 1. Usai pensiun sebagai pemain di tahun 2013, Seto langsung didapuk sebagai pelatih PSIM Yogyakarta selama dua musim (2013-2015). Setelah itu ia juga sempat melatih tim Pra PON Yogya (2015-2016). (riz)

The post Bawa PSS ke Papan Atas, Seto Banyak Belajar dari RD, Djanur, dan Pelatih Senior Lain appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
27902
Bonek-Suporter Sleman Tetap Akrab Meski Ricuh, Pelatih PSS Beri Apresiasi Positif https://emosijiwaku.com/2019/10/30/bonek-suporter-sleman-tetap-akrab-meski-ricuh-pelatih-pss-beri-apresiasi-positif/ Wed, 30 Oct 2019 02:41:50 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=27891 Laga antara Persebaya melawan PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya (29/10/2019) boleh saja berakhir ricuh. Tapi, Bonek dan suporter Sleman tetap menunjukkan keakraban setelah pertandingan.

The post Bonek-Suporter Sleman Tetap Akrab Meski Ricuh, Pelatih PSS Beri Apresiasi Positif appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Laga antara Persebaya melawan PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya (29/10/2019) boleh saja berakhir ricuh. Tapi, Bonek dan suporter Sleman tetap menunjukkan keakraban setelah pertandingan.

Setelah laga usai dan Persebaya menerima kekalahan 2-3 atas PSS, Bonek langsung turun lapangan dan mencoba mendatangi Hansamu Yama dkk. Bonek ingin mengungkapkan kekecewaannya secara langsung setelah Persebaya kalah beruntun di tiga laga terakhir.

Namun, mayoritas pemain Persebaya akhirnya memilih lari ke ruang ganti. Suporter kemudian melampiaskan kekecewaannya dengan merusak fasilitas stadion seperti papan iklan, bangku cadangan dan lorong portabel.

Menariknya, meski berakhir ricuh, Bonek tak sedikit pun melampiaskan kekecewaan kepada suporter tim tamu. Ribuan suporter PSS yang berada di tribun sisi barat daya tetap aman sampai kericuhan usai. Bahkan beberapa yel-yel dukungan disuarakan Bonek kepada suporter PSS, dan begitu juga sebaliknya.

Situasi kondusif antara Bonek dan suporter Sleman itu mendapat apresiasi positif dari pelatih PSS, Seto Nurdiantoro. Menurutnya, keakraban kedua kelompok suporter itu bisa jadi contoh baik untuk suporter lain di Indonesia.

“Bukan karena suporter PSS dan Persebaya sudah cukup akrab, tapi ini memang bisa jadi pembelajaran buat suporter lain. Situasi kondusif selama dan sesudah pertandingan,” kata Seto.

“Keakraban yang terjalin ini sesuatu perkembangan yang luar biasa bagi paguyuban suporter. Harapan saya suporter lain juga seperti ini. Buat saya ini suatu hal positif dan pelajaran buat suporter lain,” tambahnya. (riz)

The post Bonek-Suporter Sleman Tetap Akrab Meski Ricuh, Pelatih PSS Beri Apresiasi Positif appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
27891
Menang Atas Tim Kota Kelahirannya, Bek PSS Tak Kuasa Tahan Tangis https://emosijiwaku.com/2019/10/30/menang-atas-tim-kota-kelahirannya-bek-pss-tak-kuasa-tahan-tangis/ Wed, 30 Oct 2019 02:08:51 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=27860 Bek PSS Sleman, Asyraq Gufran Rachmadhan tak kuasa menahan tangis saat ditanya soal perasaan menang “dirumah” sendiri. Ia mampu mengantarkan PSS meraih kemenangan 3-2 atas Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya (30/10/2019).

The post Menang Atas Tim Kota Kelahirannya, Bek PSS Tak Kuasa Tahan Tangis appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Bek PSS Sleman, Asyraq Gufran Rachmadhan tak kuasa menahan tangis saat ditanya soal perasaan menang “dirumah” sendiri. Ia mampu mengantarkan PSS meraih kemenangan 3-2 atas Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya (30/10/2019).

“Rasanya bahagia dan ada sedihnya,” ucap Gufran. “Tapi, kalau buat saya banyak sedihnya,” tambah pemuda kelahiran Surabaya 23 tahun lalu itu.

Diam sejenak, Gufran lantas tak mampu lagi berkata-kata. Pemain berposisi bek tengah itu kemudian menundukkan kepala sambil menyeka air mata dengan lengan kirinya. Meski menang, ia tampak tak sanggup menahan rasa sedih karena tim yang dicintainya kembali terpuruk.

Pelatih PSS, Seto Nurdiantoro kemudian mencoba menjembatani. Menurutnya, Gufran tak mampu lagi berbicara karena dihadapkan pada keadaan serba dilematis.

“Gufran tidak bisa mengatakan sesuatu karena secara profesional dia pasti berjuang untuk Sleman, karena dia dikontrak untuk Sleman,” ucap Seto. “Tapi secara individu, secara lahiriah, secara keinginan pribadi, dia tentunya punya jiwa Persebaya, tapi karena profesionalitas, itu yang harus terjadi,” tambahnya.

Gufran sendiri sebenarnya belum pernah membela Persebaya. Ia sempat membela PS Mojokerto Putra, sebelum pindah ke Persis Solo dan akhirnya memperkuat PSS Sleman. Bersama PSS musim ini ia sudah 17 kali diturunkan dengan 13 diantaranya sebagai pemain inti.

Meski begitu, menurut Seto, Gufran pasti menginginkan Persebaya bangkit. Saat ini Green Force sedang dalam kondisi terpuruk setelah hanya meraih dua hasil seri dan empat kali kekalahan dalam enam laga terakhir.

“Seorang Gufran tentu ingin Persebaya semakin berkembang, semakin meningkat. Sesuai dengan yang saya pikir (Persebaya) salah satu tim legenda di Indonesia,” kata Seto. (riz)

The post Menang Atas Tim Kota Kelahirannya, Bek PSS Tak Kuasa Tahan Tangis appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
27860
Kapal Persebaya Oleng, Kapten! https://emosijiwaku.com/2019/10/30/kapal-persebaya-oleng-kapten/ Tue, 29 Oct 2019 18:35:42 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=27856 Persebaya kembali menelan kekalahan. Namun, yang lebih menyakitkan adalah kalah di kandang, di hadapan ribuan suporternya sendiri. Hasil ini membuat waktu puasa kemenangan Persebaya semakin panjang.

The post Kapal Persebaya Oleng, Kapten! appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Persebaya kembali menelan kekalahan. Namun, yang lebih menyakitkan adalah kalah di kandang, di hadapan ribuan suporternya sendiri. Hasil ini membuat waktu puasa kemenangan Persebaya semakin panjang.

Sebagai pecinta Persebaya, tak bisa dibohongi jika tak sakit melihat tim kesayangan terpuruk seperti sekarang. Apalagi dengan penampilan mereka yang ‘aneh’ akhir-akhir ini. Rasanya seperti bukan melihat Persebaya yang bertanding. Kalau mau meminjam lirik lagu Tegar, Persebaya yang sekarang bukanlah Persebaya yang dulu.

Pemain nampak tak nyaman bermain bola di lapangan. Mereka seperti bingung dengan peran masing-masing. Pemain tengah justru sering meninggalkan lubang yang begitu mudah dimanfaatkan pemain lawan. Begitu juga dengan lini belakang, sering berlagak seperti dia yang sedang pendekatan. Kadang muncul dengan perhatian menjaga lawan, tapi kadang tiba-tiba menghilang tanpa bekas.

Strategi dalam pertandingan memang jadi pilihan pelatih, tapi mungkinkah jika strategi itu membuat pemain tak nyaman tetap harus dipaksakan. Kita saja kalau tak cocok dengan perilaku pasangan pasti akan bertanya dan mencoba mencari cara lain kan?

Semua butuh waktu. Semua butuh proses. Semua butuh adaptasi. Mereka yang bisa bertahan adalah mereka yang mampu beradaptasi dengan situasi. Masa ya Persebaya mau bertahan dalam kondisi puasa terus? Puasa saja ada waktunya berbuka.

Persebaya sedang tak baik-baik saja. Kapal Persebaya sudah mulai oleng sejak beberapa pertandingan lalu. Alarm goncangan sudah berbunyi semakin nyaring. Seharusnya manajemen, pelatih, dan pemain sudah menyadari itu. Mereka harus segera memperbaiki kapal ini sebelum kerusakan makin parah dan tenggelam.

Jika katarsis masih bisa dilakukan, ini jadi kesempatan seluruh anggota tim untuk mengeluarkan uneg-unegnya dan saling mendengarkan. Mencari jalan tengah di mana semua anggota tim dapat menjalankan peran sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Tak memaksakan kehendak yang mungkin justru memberikan tekanan dalam diri individu.

Di tengah waktu yang mepet sebelum menghadapi PSM, kondisi tim harus lebih baik. Karena kapal takkan bisa berlabuh dengan baik jika bagian-bagiannya ada yang rusak atau rapuh, jika awak kapalnya tak bekerja sama menghadapi deburan ombak tinggi, maupun badai. Kembalilah saling memeluk, saling mendengarkan, dan yang terpenting adalah kembalilah menyadari bahwa Persebaya milik kita.

The post Kapal Persebaya Oleng, Kapten! appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
27856
Amarah Bonek, Logika Customer, dan Terbakarnya Papan Sponsor https://emosijiwaku.com/2019/10/30/amarah-bonek-logika-customer-dan-terbakarnya-papan-sponsor/ Tue, 29 Oct 2019 18:25:34 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=27853 Entah bagaimana, saya selalu merindukan sosok Dahlan Iskan ketika kondisi Persebaya tengah terpuruk. Tiba-tiba, saya teringat berbagai aksi koboi Pak Dahlan, dari masa ke masa.

The post Amarah Bonek, Logika Customer, dan Terbakarnya Papan Sponsor appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Entah bagaimana, saya selalu merindukan sosok Dahlan Iskan ketika kondisi Persebaya tengah terpuruk. Tiba-tiba, saya teringat berbagai aksi koboi Pak Dahlan, dari masa ke masa.

Ingatan jahil saya itu kemudian menghadirkan lagi kemarahan Dahlan di sebuah gerbang tol di kawasan Semanggi, Jakarta. Pagi-pagi, tahun 2012 silam. Dahlan terjebak antrean panjang di pintu tol. Dia marah karena ternyata hanya satu pintu tol yang difungsikan, sedangkan dua sisanya mangkrak, tanpa petugas.

Saat itu, sistem pembayaran tol belum menggunakan uang elektronik, sehingga masih butuh petugas untuk transaksi tunai di gerbang tol. Dahlan yang ngamuk kemudian membuka sendiri gerbang tol dan mempersilakan ratusan kendaraan yang sempat antre, langsung masuk tol, gratis.

Ketika itu, Dahlan memang menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tapi di saat yang sama, dia juga merupakan customer jalan tol. Sebagai customer, dia dan orang-orang lain yang terjebak antrean itu berhak marah karena tak mendapatkan layanan prima.

Begitulah logika customer. Belakangan, Presiden Persebaya Azrul Ananda dalam sejumlah kesempatan dengan tegas menyebutkan bahwa suporter adalah customer. Dengan paradigma itu, maka kemarahan Bonek di Stadion Gelora Bung Tomo, Selasa (29/10/2019) menjadi punya legitimasi.

Dalam industri sepakbola, Persebaya sebagai produsen dituntut untuk memenangkan pertandingan. Produk kemenangan tersebut yang tak mampu dihasilkan dalam 6 pertandingan terakhir.

Tentu saja, Bonek sebagai pelanggan, membeli tiket pertandingan bukan hanya untuk melihat Persebaya memproduksi kekalahan. Bukan itu yang dibeli Bonek. Pembeliannya pun tak tanggung-tanggung. Rekor penjualan tiket terbanyak Liga 1 dipegang Persebaya, semua tahu itu.

Belum lagi kalau kita bicara banyak hal lain yang tak bisa ternilai dengan mata uang: cinta, waktu, keringat, darah, air mata, bahkan nyawa. Semuanya telah dibayar lunas oleh Bonek, tanpa pemberian subsidi dari siapapun.

Dalam paradigma ini pula, Bonek berperan lebih jauh dari sekadar pelanggan. Di saat bersamaan, Bonek adalah komoditas yang bisa ‘dijual’ ke sponsor. Nyatanya memang sederet potensi Bonek ini juga dicantumkan dalam proposal sponsor Persebaya.

Ya, marketing Persebaya memang jempolan. Meski tak pernah menyebut angka pasti pendapatan dari sponsor, namun Persebaya tergolong sebagai tim yang bergelimang sponsor, jika dibandingkan tim Liga 1 lainnya.

Semua kerja gemilang itu ternyata tak sebanding dengan hasil di lapangan pertandingan. Ketimpangan ini yang kemudian menjadi pertanyaan. Ada apa? Bagaimana bisa tim yang secara keuangan sangat sehat, tak mampu bersaing dengan tim yang belum tentu gajian sesuai jadwal?

Semua kerumitan itu, seharusnya tak perlu jadi pikiran Bonek sebagai pelanggan. Bonek hanya perlu tahu menang, atau setidaknya itikad baik berusaha menang. Usaha itu yang tak terlihat sejak beberapa pertandingan terakhir.

Pada akhirnya, bola salju pecah jadi api yang membakar papan-papan sponsor di tepi lapangan. Secara tersirat, bara itu seolah berteriak: PERCUMA AKEH SPONSOR TAPI GAK TAU MENANG!

*) Muhammad Choirul Anwar, customer Persebaya Surabaya yang sedang mencoba menjalani ujian dari Tuhan.

The post Amarah Bonek, Logika Customer, dan Terbakarnya Papan Sponsor appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
27853
Tak Hadiri Konpers Usai Kalah, Persebaya Terancam Sanksi Komdis https://emosijiwaku.com/2019/10/29/tak-hadiri-konpers-usai-kalah-persebaya-terancam-sanksi-komdis/ Tue, 29 Oct 2019 12:45:57 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=27841 Suporter Persebaya mengungkapkan kekecewaannya atas kekalahan 2-3 dari PSS Sleman dengan cara masuk ke lapangan. Situasi dianggap tak kondusif, Persebaya tak hadiri sesi konferensi pers dan dikabarkan langsung pulang naik rantis.

The post Tak Hadiri Konpers Usai Kalah, Persebaya Terancam Sanksi Komdis appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Suporter Persebaya mengungkapkan kekecewaannya atas kekalahan 2-3 dari PSS Sleman dengan cara masuk ke lapangan. Situasi dianggap tak kondusif, Persebaya tak hadiri sesi konferensi pers dan dikabarkan langsung pulang naik rantis.

“Informasinya seperti itu (naik rantis),” kata Media Officer Persebaya, Nanang Prianto. “Alasannya tidak tahu tapi semua tim sudah dibawa polisi, saya belum berkomunikasi,” tambahnya.

Dengan tidak hadir di konferensi pers, Persebaya sebenarnya sudah menyalahi aturan dari PT Liga Indonesia Baru. Sesuai pasal 38 regulasi Persebaya terancam sanksi sebesar 15 juta rupiah.

Namun, sanksi lebih berat bakal menanti Persebaya karena aksi suporter yang masuk ke dalam lapangan usai laga berakhir. Tidak hanya melakukan aksi pitch invasion, suporter juga merusak papan iklan, bench, dan tunnel (lorong portabel).

Sebelumnya sepanjang laga, suporter yang kecewa juga sudah menyalakan flare dan melakukan aksi bakar-bakar di beberapa titik. Terancam mendapat sanksi, Persebaya akan bertindak sesuai regulasi PSSI.

“Ya kalau kena sanksi kami tidak bisa berbuat apa-apa. Sudah ada regulasi dari PSSI, nanti akan menjalani itu,” kata Nanang.

Meski begitu Nanang juga berharap Persebaya tidak menjalani laga usiran. Ia menyebut jika Persebaya tetap ingin bangkit di Stadion GBT. Persebaya saat ini menjalani enam laga tanpa kemenangan, hasil terburuk setelah kembali ke Liga 1 tahun 2018 lalu.

“Kami berharap tidak begitu. Intinya kami pasti berharap bisa main di sini, bisa bangkit di sini. Tapi ya soal sanksi domainnya Komdis dan PSSI.  Kami menunggu. Pastinya Kamis depan keluarnya,” kata Nanang. (riz)

The post Tak Hadiri Konpers Usai Kalah, Persebaya Terancam Sanksi Komdis appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
27841
Rapor Merah Persebaya Hadapi PSS: Transisi Buruk, Bajol Ijo Lanjutkan Tren Kekalahan https://emosijiwaku.com/2019/10/29/rapor-merah-persebaya-hadapi-pss-transisi-buruk-bajol-ijo-lanjutkan-tren-kekalahan/ Tue, 29 Oct 2019 12:33:59 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=27836 Setelah menelan kekalahan ketika menghadapi Persela Lamongan dengan skor 1-0 pada laga sebelumnya. Kali ini Green Force kembali lagi menerima kekalahan dari lawannya yaitu PSS Sleman dengan skor 2-3 pada hari Selasa (29/10) di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Tiga gol dari PSS Sleman dicetak oleh Jepri Kurniawan, Haris Tuharea, dan Yevhen Bokhasvhili. Sedangkan gol dari Persebaya dicetak oleh duo Brasil yaitu David da Silva dan eksekusi pinalti dari Diogo Campos.

The post Rapor Merah Persebaya Hadapi PSS: Transisi Buruk, Bajol Ijo Lanjutkan Tren Kekalahan appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Setelah menelan kekalahan ketika menghadapi Persela Lamongan dengan skor 1-0 pada laga sebelumnya. Kali ini Green Force kembali lagi menerima kekalahan dari lawannya yaitu PSS Sleman dengan skor 2-3 pada hari Selasa (29/10) di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Tiga gol dari PSS Sleman dicetak oleh Jepri Kurniawan, Haris Tuharea, dan Yevhen Bokhasvhili. Sedangkan gol dari Persebaya dicetak oleh duo Brasil yaitu David da Silva dan eksekusi pinalti dari Diogo Campos.

Rapor Merah Pemain Persebaya:

Miswar Syahputra (3.5)
Kebobolan melalui dua kesalahan di lapangan dan satu kelengahan lini bertahan dalam menghadapi setpiece membuat Miswar harus memungut 8 gol dari gawangnya dari 3 pertandingan terakhir. Bukan menjadi tolak ukur yang bagus untuk seorang Miswar yang menyandang “Raja Save” pada putaran pertama. Miswar terlihat sekali melakukan save krusial pada akhir babak kedua.

Hansamu Yama (3.2)
Berlabel sebagai pemain Tim Nasional Indonesia, tidak menjamin Hansamu untuk bermain konsisten menjaga lini belakang Persebaya. Hansamu terlihat kewalahan mengawal lini serang dari PSS Sleman yang dimotori oleh Yevhen. Hansamu juga menerima kartu kuning pada laga tersebut.

Syaifuddin (3.3)
Kebobolan 8 gol dalam kurun waktu 3 pertandingan bukan suatu catatan yang bagus bagi Syaifuddin, bahkan dalam 3 pertandingan tersebut Syaifuddin berduet dengan Hansamu Yama. Kurangnya chemistry yang dimiliki dua bek tengah ini menjadikan lini belakang Bajul Ijo sangat lemah dalam tiga pertandingan terakhir.

Abu Rizal (3.0)
Tidak mampu mengawal Haris Tuharea dalam situasi bola setpiece yang dieksekusi G. Batata mengakibatkan Persebaya harus kembali tertinggal dengan skor 1-2 pada menit ke-41. Transisi yang buruk Abu Rizal menjadi salah satu titik yang terus di eksploitasi oleh pemain PSS Sleman.

Ruben Sanadi (3.0)
Keasyikan menyerang membuat Ruben Sanadi sedikit lupa terhadap tugasnya mengawal lini pertahanan sisi kiri Persebaya. Pemain tengah PSS Sleman, Dave Mustaine mampu memanfaatkan kekosongan tersebut dengan mengirimkan umpan ke Jepri dan mampu diselesaikan dengan baik yang membuka kran gol PSS Sleman pada laga tersebut.

M Hidayat (2.8)
Dipercaya bermain sejak menit awal berduet dengan Fandi Eko tak mampu dimanfaatkan oleh Hidayat. Bahkan kesalahan dari M. Hidayat membuat Persebaya harus kecolongan terlebih dahulu dari Super Elja melalui gol yang dicetak oleh Jepri. Hidayat harus rela diganti pada babak pertama oleh Aryn Williams karena permainannya tak kunjung membaik.

Fandi Eko Utomo (2.8)
Menggantikan peran dari Aryn Williams dan berduet dengan M. Hidayat membuat lini tengah Persebaya sangat mudah dieksploitasi oleh lini tengah PSS Sleman. Fandi hampir tidak terlihat selama pertandingan berlangsung. Tidak ada umpan maupun tusukan yang berbahaya yang dilakukan oleh anak dari Yusuf Ekodono tersebut.

Diogo Campos (4.0)
Hadirnya kembali Diogo Campos di lini tengah Persebaya sedikit menghidupkan lini tengah Persebaya. Berkali-kali Diogo Campos terlihat merepotkan lini belakang PSS Sleman dengan pergerakan maupun umpannya. Gol pertama Persebaya dimotori oleh pemain berpaspor Brazil tersebut dengan mengirimkan umpan melebar kepada Oktafianus di sisi kanan penyerangan Persebaya.

Oktafianus Fernando (3.4)
Oktafianus mampu menciptakan assist kepada David da Silva setelah menerima umpan dari Diogo Campos. Tapi assist tersebut harus dibayar mahal karena Oktafianus melakukan blunder yang berakibat gol ke-3 dari PSS Sleman.

Irfan Jaya (3.2)
Permainan Irfan Jaya kurang terlihat pada laga tersebut. Bahkan pemain yang beberapa kali mendapatkan panggilan tersebut harus digantikan oleh Osvaldo Hay pada babak pertama karena terlihat berjalan dengan pincang.

David da Silva (3.5)
Mampu menambah pundi-pundi golnya, tetapi David tidak mampu menghindarkan Persebaya dari kekalahan. Peran David tak tergantikan sebagai ujung tombak Persebaya, hal tersebut membuat lawan selalu memakai taktik untuk mematikan David da Silva terlebih dahulu supaya permainan Persebaya tidak berkembang. Tidak adanya opsi lain di posisi tersebut membuat David harus bermain penuh semenjak kembali merumput di Persebaya pada awal putaran kedua.

Aryn Williams (3.4)
Masuknya Aryn Williams menggantikan M. Hidayat membuat lini tengah Persebaya menjadi lebih segar dan sedikit ada kreatifitas. Beberapa kali Aryn melakukan umpan-umpan kepada lini serang Persebaya tetapi tidak mampu dimanfaatkan dengan baik.

Osvaldo Hay (3.4)
Setelah beberapa laga absen, Osvaldo kembali merumput bersama Bajul Ijo dengan menggantikan Irfan Jaya. Hadirnya Osvaldo membuat Ruben beberapa kali naik membantu serangan dan mengirimkan umpan silang walaupun umpan silangnya selalu dihalau oleh kiper PSS Sleman, Ega Rizky.

Rendi Irwan (3.6)
Menggantikan peran Fandi Eko yang tak terlihat sepanjang pertandingan membuat lini tengah Persebaya lebih kreatif walaupun setelah masuknya Rendi, PSS Sleman menurunkan tempo serangan dan menunggu untuk melakukan counter attack. Pergerakan Rendi juga mampu menghadiahkan pinalti untuk Persebaya yang mampu dieksekusi dengan baik oleh Diogo Campos dan memperkecil kedudukan menjadi 2-3 sampai laga berakhir. (mth)

The post Rapor Merah Persebaya Hadapi PSS: Transisi Buruk, Bajol Ijo Lanjutkan Tren Kekalahan appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
27836