Wawancara Archives | Emosi Jiwaku https://emosijiwaku.com/tag/wawancara/ Portal informasi terpercaya dan terkini tentang Persebaya dan Bonek Tue, 13 Oct 2020 10:34:17 +0000 en-US hourly 1 145948436 Wawancara Raphael Maitimo, Terkena Haglund Syndrome dan Ingin Bermain Sebelum Kompetisi Berakhir https://emosijiwaku.com/2018/09/24/wawancara-raphael-maitimo-terkena-haglund-syndrome-dan-ingin-bermain-sebelum-kompetisi-berakhir/ Mon, 24 Sep 2018 02:58:52 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=20858 EJ bertemu dengan Maitimo di sebuah acara fashion show di Surabaya, Minggu (23/9). Ia banyak bercerita tentang cedera panjang yang dialaminya. Dengan sedikit curhat, Maitimo masih ingin merumput bersama Persebaya sebelum kompetisi berakhir. Maitimo juga mengungkapkan harapannya untuk Persebaya yang saat ini berjuang memperbaiki posisi di klasemen.

The post Wawancara Raphael Maitimo, Terkena Haglund Syndrome dan Ingin Bermain Sebelum Kompetisi Berakhir appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Raphael Maitimo, gelandang Persebaya yang didatangkan dari Madura United pada bursa transfer paruh musim mengalami cedera panjang. Ia hanya dua kali melakoni laga bersama Persebaya yakni saat Green Force mengalahkan PSMS Medan di Gelora Bung Tomo dan saat away ke Magelang melawan PSIS Semarang.

EJ bertemu dengan Maitimo di sebuah acara fashion show di Surabaya, Minggu (23/9). Ia banyak bercerita tentang cedera panjang yang dialaminya. Dengan sedikit curhat, Maitimo mengaku masih ingin merumput bersama Persebaya sebelum kompetisi berakhir. Maitimo juga mengungkapkan harapannya untuk Persebaya yang saat ini berjuang memperbaiki posisi di klasemen.

EJ: Bisa diceritakan cedera yang dialami setelah bermain lawan PSIS?

Raphael Maitimo (RM): Waktu habis lawan Semarang, saya sakit sekali. Hari berikutnya tidak bisa jalan dan langsung MRI. Jadi ada Haglund Syndrome. Dan ini cedera sangat susah. Untuk atlit sangat-sangat susah. Untuk orang biasa gak papa bisa jalan. Saya ikut program dari dokter dan fisio Persebaya. Saya ke Jakarta latihan di ISMC (Indonesia Sport Medicine Center).

Setelah tiga minggu mereka bilang saya sudah sembuh. Terus saya mulai latihan tapi sakit sekali. Saya berhenti (latihan) satu bulan. Saya ikut program lagi dari dokter dan fisio Persebaya. Saya mau coba lagi. Terus ada lagi setback. Lagi drop dan sakit. Gak bisa jalan. Saya bingung.

Saya tidak mengerti karena saya ikut program terus dari dokter dan fisio. Jadi saya harus cari solusi sendiri juga. Saya kontak teman-teman saya dari Belanda yang bekerja secara profesional di salah satu klub di sana. Mereka bilang beda sama staf fisio di sini. Mereka bilang ini cedera sangat susah. Kamu harus ikut program dengan sangat-sangat benar. Dan setelah 10 minggu, kamu baru bisa mulai jogging dan mulai latihan. Gimana ya? Jadi saya bingung. Sekarang sudah mau 10 minggu, dan sudah 3 kali drop. Karena saya sudah mulai terlalu cepat.

Saat ini, apa yang sering dilakukan?

Sekarang saya sering terapi pakai alat di rumah sakit. Saya banyak terapi dan banyak latihan sendiri untuk tambahan. Saya sangat sakit hati karena saya baru gabung ikut pertandingan Persebaya satu kali. Jadi saya mau bantu tim. Tapi itu resiko juga karena bisa cedera juga. Tapi jika ada program yang benar, saya bisa sembuh. Sampai sekarang belum ada. Makanya saya bingung. Semoga ada program yang benar sehingga saya bisa ikut main dalam 1-2 bulan terakhir dari kompetisi ini.

Persebaya akan menghadapi Arema FC di Malang, apa harapanmu?

Itu mantan klub saya. Saya punya banyak teman di Arema dan di Malang. Tetapi saya sekarang main untuk Persebaya dan saya profesional. Mudah-mudahan tim saya akan menang dan hasil positif untuk kita.

Tentang pergantian pelatih di Persebaya, apa perbedaan yang kamu tahu dengan pelatih lama?

Saya gak tahu tentang Bejo (Sugiantoro) karena cuma 1 minggu saja. Saya tidak tahu dia dan dia belajar untuk jadi pelatih. Saya sudah bekerja sama dengan Djanur tahun lalu bersama Persib. Saya lihat dia sangat mengerti sepak bola. Dia juga profesional seperti requirement dari FIFA. Dia selalu analyze lawan dengan presentation di meeting. Materi latihan dia sangat bagus seperti di Europe. Saya pikir dia pelatih hebat. Tapi sepak bola bisa menang bisa kalah, kamu juga butuh keberuntungan. Mudah-mudahan dia bisa bantu klub ini lebih baik lagi. (Cha/iwe)

The post Wawancara Raphael Maitimo, Terkena Haglund Syndrome dan Ingin Bermain Sebelum Kompetisi Berakhir appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
20858
Lebih Dekat dengan Dokter Persebaya, Adhimas Hapto Prakoso https://emosijiwaku.com/2017/09/13/lebih-dekat-dengan-dokter-persebaya-adhimas-hapto-prakoso/ https://emosijiwaku.com/2017/09/13/lebih-dekat-dengan-dokter-persebaya-adhimas-hapto-prakoso/#respond Wed, 13 Sep 2017 04:05:52 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=10633 Bajol ijo memiliki seorang dokter tim bernama Adhimas Hapto Prakoso.

The post Lebih Dekat dengan Dokter Persebaya, Adhimas Hapto Prakoso appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Pada era sepak bola modern saat ini, tidak hanya kualitas pemain dan pelatih yang menentukan sukses atau tidaknya klub meraih prestasi. Namun di balik itu semua, ada satu peran yang sangat vital untuk menjaga kondisi kesehatan para pemain dalam menjalani kompetisi yang sangat panjang yaitu seorang dokter tim. Ia hanya terlihat ketika ada seorang pemain yang mengalami cedera.

Di sepak bola Indonesia sendiri belum banyak klub-klub yang menggunakan dokter khusus. Persebaya merupakan salah satu klub yang menggunakan jasa dokter tim dalam mengarungi kompetisi Liga 2. Bajol ijo memiliki seorang dokter tim bernama Adhimas Hapto Prakoso.

Berikut wawancara EJ dengan Dokter tim Persebaya:

Di Persebaya sejak kapan?
Sejak 1 Juli 2017

Tinggalnya saat ini di mana?
Di Surabaya, saya asli Surabaya daerah Menanggal

Sebelum di Persebaya bekerja di mana?
Sebelumnya saya di Denpasar, proses adaptasi di Udayana (UNUD, Red).

Awal mula bisa di Persebaya bagaimana?
Sebelumnya kenal sama pak Puji (Puji Agus Santoso, Direktur Operasional Persebaya, Red). Kemudian beliau menawarkan saya bekerjasama di Persebaya. Akhirnya saya mau dan full di Persebaya.

Sebelumnya pernah menangani tim olah raga?
Tidak pernah, apalagi sepak bola dan ini baru pertama kali. Cuma modal ilmu yang saya pelajari dan membaca buku-buku. Kalau sebelumnya, kalau olah raga menangani diri sendiri dan temen-temen.

Spesialisasinya apa?
Melenceng jauh sih dari olah raga, spesialisasi saya adalah kandungan namun masih sedikit berhubungan terkait hal asupan nutrisi. Untuk menjaga kondisi para pemain.

Tugas dokter dalam sebuah tim itu apa saja?
Yang utama sih menjaga kondisi dan stamina pemain terutama untuk jadwal pertandingan yang berdekatan jaraknya. Yang kedua penanganan pertama untuk pemain yang kena sesuatu ketika latihan misalnya benturan atau napaknya kurang bener. Kita bisa melakukan penanganan selanjutnya kalau diperlukan seperti Opan, Rendi. Kalau dibiarkan sih bisa main tapi mereka tentu sakit. Di situ kita masuk dan minta mereka stop latihan. Kita lakukan pemeriksaaan lebih lanjut, hasilnya bagaimana. Kita sarankan begini-begini, dari manajemen juga ada saran gimana. Itu yang dikerjakan. Dokter tim juga membuat program makan dan gizi untuk pemain.

Apakah setiap latihan selalu hadir?
Insha Allah kalau tidak ada halangan saya pasti hadir karena nanti bisa memantau bagaimana cedera seorang pemain sehingga mengerti penanganan apa yang harus diberikan dan lebih cepat memberikan penanganan. Takutnya kalau gak datang, ada yang bilang sakit tapi sebetulnya gak papa. Kalau datang dan ada benturan, langsung bisa tanya ke dokter. Penanganan dan recovery-nya lebih cepat.

Apa tantangan terbesar bekerja sama dengan tim besar seperti Persebaya?
Pastinya menjaga kondisi anak-anak agar gak berkurang sama sekali. Mungkin 100 persen susah tapi di atas 90 persen karena pelatih, manajemen Persebaya, dan Bonek tentunya menginginkan penampilan terbaik. Kita tahulah orang Indonesia meski atlit pola hidupnya, terutama pola makannya kayak gimana. Jadi PR terbesar adalah menjaga pola makan.

Apakah ada program makan untuk pemain Persebaya?
Sudah mengarah kesitu, kita kerjasama dengan perusahaan catering untuk mengatur program makan pemain. Ini sudah jalan dua bulan. Dari catering kita bisa atur namun ternyata anak-anak kadang suka jajan, penyetan. Sekali-sekali boleh lah. Kalau di program diet, ada namanya cheat day, satu hari di mana kita bisa bebas makan. Memang agak susah mindsetnya anak-anak diubah. Saya dan teman-teman berusaha ngasih tahu. Do or don’t-nya sudah kita kasih tahu namun mungkin harus personal.

Apakah tim pelatih selalu berkosultasi dengan dokter tim cara meningkatkan fisik?
Mungkin kerjasamanya kita dari belakang. Kalau taktik pelatih yang sekarang lebih hemat stamina. Kalau kita di belakang layar kita bantunya lewat diet makanan. Agar energi yang dipakai di babak kedua mungkin tidak sehabis sebelumnya. Dulu mungkin habis di menit-menit 70, kalau sekarang menit-menit 80. Kan lumayan nambah 10 menit.

Tantangan di 16 besar yang memiliki jadwal yang padat, apakah ada program lebih ketat?
Insha allah nanti dengan izin manajer kita akan memperketat pola makan serta menambah asupan nutrisi seperti susu. Yang terpenting pola makannya.

Apakah tim dokter mas Dhimas saja?
Sementara ini hanya saya.

Apakah merasa kerepotan?
Kerepotannya saat perlu MRI kadang orangnya banyak. Sementara yang bawa saya saja. Misal empat orang, satu orangnya per jam. Kalau orang pertama nunggu orang terakhir, nunggunya lama. Kalau mau pulang duluan bisa, tapi kalau mau nunggu saya juga bisa. Cuma kalau saya gak di Surabaya misal ke luar kota, saya hanya bisa minta tolongnya kepada temen-temen yang ada.

Kenapa pesepak bola sering mengalami cedera lutut?
Karena gerakan-gerakan mereka selalu membutuhkan fungsi lutut. Seperti lari kemudian berhenti itu membutuhkan beban lutut. Kemudian faktor lapangan juga berpengaruh. (eka/iwe)

Data diri:

Nama: Adhimas Hapto Prakoso
TTL: Surabaya, 22 Februari 1987
Anak: 1

The post Lebih Dekat dengan Dokter Persebaya, Adhimas Hapto Prakoso appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/09/13/lebih-dekat-dengan-dokter-persebaya-adhimas-hapto-prakoso/feed/ 0 10633
Ngobrol Persebaya dan Bonek Bersama Istri M. Syaifuddin https://emosijiwaku.com/2017/09/08/ngobrol-persebaya-dan-bonek-bersama-istri-m-syaifuddin/ https://emosijiwaku.com/2017/09/08/ngobrol-persebaya-dan-bonek-bersama-istri-m-syaifuddin/#respond Fri, 08 Sep 2017 04:15:14 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=10525 EJ berkesempatan mewawancarai ibu satu anak ini tentang Syaifuddin, Persebaya, dan Bonek.

The post Ngobrol Persebaya dan Bonek Bersama Istri M. Syaifuddin appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Ada sosok wanita cantik di pinggir lapangan saat Persebaya menjalani latihan di GBT, Kamis (7/9). Wanita berhijab itu tetap setia menanti latihan Persebaya hingga usai. Ia adalah Zulfrida Rahmaninurfida, istri bek Persebaya, M. Syaifuddin. Wanita kelahiran Yogyakarta ini datang ke Surabaya untuk menemani papa Udin, panggilan kesayangan Syaifuddin, dalam sebuah acara “Family Time” yang akan digelar manajemen Persebaya.

EJ berkesempatan mewawancarai ibu satu anak ini tentang Syaifuddin, Persebaya, dan Bonek. Berikut petikan wawancaranya.

Tujuan kedatangan kedatangan ke Surabaya?

Tujuan pertama akan ada acara family time di Persebaya. Jadi saya meluangkan waktu mungkin sekitar satu minggu. Karena sekalian Papa Udin mau masuk 16 besar, jadi kayak kasih support buat suami. Terpaksa saya mengambil cuti agak lama. Karena saya dan anak tinggal di Jogja.

Berapa kali Zulfrida menemani suami di Surabaya?

Ini baru pertama karena kebetulan pekerjaan saya sebagai notaris, sehingga untuk meluangkan waktu agak sulit. Saya harus meminta cuti kepada ibu notaris (atasan Zulfrida, Red). Kebetulan baru lulus S2 jadi masih magang. Saya minta cuti nanyainnya karena akan masuk 16 besar sehingga harus memohon-mohon banget biar suami main bagus.

Apa harapan Zulrida?

Harapan pertama Persebaya masuk ke Liga 1. Harapan kedua Papa Udin nyaman main di Persebaya. Karena dari kecil ia dukung Persebaya. Saya lihat ia enjoy pakek banget main di Persebaya.

Kesan Zulfrida kepada Bonek?

Pertama, kalau dulu, mohon maaf sekali, kesannya Bonek kacau. Tapi sekarang jauh lebih tertib. Kedua, jujur aja loyalitas mereka gak pernah kayak klub lain. Jadi bener-bener amazing banget. Sometimes, saya bilang ke teman-teman dan keluarga, kesannya Bonek ke Persebaya sudah kayak agama atau kepercayaan. Saya selalu bilang ke Papa Udin, jangan kecewakan suporter yang datang. Mereka sudah meluangkan waktu, uang, dan energi, jangan sampai kalah. Jangan sampai membuat kita yang nonton gak puas.

Apakah Zulfrida selalu kangen saat ditinggal jauh suami?

Kalau dibilang kangen ya kangen. Tapi kita harus bicara realita. Kita gak boleh ego ke perasaan kangen akhirnya bikin latihannya kacau. Saya gak pernah mau kayak gitu. Dari dulu saya tahu pekerjaan suami seperti itu dan pekerjaan saya seperti ini. Itu resiko yang kita ambil. Karena kalau dua-duanya berkarir tetep ada resiko.

Tapi pesan saya ke Papa Udin, yang pertama selalu jaga kondisi, kedua gimana caranya bikin Persebaya juara, ketiga, meminta dukungan dari Bonek. Kadang ngerasa banget, kalau gak ada Bonek mainnya gak semangat. Beda banget saat Persebaya main ada Bonek. (cs/iwe)

The post Ngobrol Persebaya dan Bonek Bersama Istri M. Syaifuddin appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/09/08/ngobrol-persebaya-dan-bonek-bersama-istri-m-syaifuddin/feed/ 0 10525
Mat Drai Berbicara Persebaya Dulu dan Sekarang https://emosijiwaku.com/2017/09/07/mat-drai-berbicara-persebaya-dulu-dan-sekarang/ https://emosijiwaku.com/2017/09/07/mat-drai-berbicara-persebaya-dulu-dan-sekarang/#respond Thu, 07 Sep 2017 03:19:35 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=10503 Seusai Persebaya latihan di GBT, Selasa lalu (5/9) reporter EJ berkesempatan mewawancarai pria kelahiran Surabaya tersebut. Berikut petikan wawancara dengan Mbah Mat Drai.

The post Mat Drai Berbicara Persebaya Dulu dan Sekarang appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Berbicara tentang Persebaya Surabaya tentu selalu dikaitkan dengan prestasi melimpah, sejarah panjang, suporter yang militan, dan pemain kaliber tim nasional. Selain hal tersebut, ada satu sosok melegenda yang selalu identik dengan Persebaya. Sempat menjadi pemain persebaya di tahun 1969 ketika itu ditangani oleh J.A Hattu yang merupakan ayah dari Ferril Raymond Hattu, namun kini ia mengabdikan diri menjadi masseur tim bajol ijo. Mat Drai begitu panggilan akrabnya, sosok yang sangat dicintai oleh pendukung Persebaya hingga kini. Tak perlu diragukan lagi loyalitas dan kesetiaan sosok ini terhadap Green Force. Ketika status Persebaya tidak diakui, ia selalu mendampingi tim kebanggaan warga kota Surabaya tersebut.

Seusai Persebaya latihan di GBT, Selasa lalu (5/9) reporter EJ berkesempatan mewawancarai pria kelahiran Surabaya tersebut. Berikut petikan wawancara dengan Mbah Mat Drai.

EJ (Emosi Jiwaku): Mbah bisa diceritakan pertama kali berkarir di Persebaya ?

MD (Mat Drai): Waktu itu untuk masuk ke tim aja sangat sulit soalnya harus seleksi benar-benar. Kalau gak bagus ya gak diterima. Saya masuk mulai tahun 1969 dan itu melalui proses seleksi yang sangat ketat. Waktu itu Persebaya dilatih oleh J.A Hattu, ayah dari Ferril Raymond Hattu dan diisi oleh pemain bagus-bagus seperti Jacob Sihasale, Abdul Kadir, Junaidi Abdillah, Mudayat, Budi Santoso, Guntur, Ngurah Rai. Kemudian lini tengah diperkuat Nyoman Witarsa dan Ricky Putiray.

EJ: Kesan pertama mbah masuk skuad Persebaya pada era J.A Hattu?

MD: Persebaya merupakan klub profesional pertama saya dan Assyabab adalah klub internal saya sebelum Persebaya. Dulu jamannya perserikatan tidak seperti sekarang (Liga 1 dan ISL) dan waktu dulu Persebaya diperkuat oleh pemain asli Arek Suroboyo. Tidak ada campuran dan memang asli surabaya semua.

EJ: Apa perbedaan Persebaya sekarang dengan Persebaya jaman mbah dulu? 

MD: Kalau pemain dulu beda dengan sekarang. Kalau sekarang pelatih sudah ahli dalam persepak bolaan. Waktu dulu mematikan pergerakan lawan sudah bagus, contoh saya dulu posisi bek kiri diharuskan menjaga kanan luar. Kalau sekarang pakai istilah modern seperti wing back untuk membantu penyerangan. Jaman dulu memang fokus untuk membela panji Persebaya dan tidak mementingkan kontrak seperti sekarang. Bahkan sekarang Liga 1 memakai pemain asing, ketika dulu pemain lokal semua.

EJ: Selain Persebaya klub apa yang mbah pernah bela? 

MD: Setelah dari Persebaya saya pindah pada tahun 1978 berseragam NIAC Mitra. Pada saat di NIAC Mitra, saya diberi kesempatan oleh pak Wenas selaku pemilik klub untuk melatih tim juniornya. (cs/eka)

Data diri:

Nama: Mochamad Madrai
TTL: Surabaya, 10 Agustus 1948
Alamat: Pondok Benowo Indah blok YY-06
Karir Klub: Persebaya, NIAC Mitra

The post Mat Drai Berbicara Persebaya Dulu dan Sekarang appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/09/07/mat-drai-berbicara-persebaya-dulu-dan-sekarang/feed/ 0 10503
Wawancara Rachmat Afandi, Pemain Yang Pernah Membela Persija, Persib, Arema, dan Kini Persebaya https://emosijiwaku.com/2017/03/14/wawancara-rachmat-afandi-pemain-yang-pernah-membela-persija-persib-arema-dan-kini-persebaya/ https://emosijiwaku.com/2017/03/14/wawancara-rachmat-afandi-pemain-yang-pernah-membela-persija-persib-arema-dan-kini-persebaya/#respond Tue, 14 Mar 2017 05:45:16 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=6434 Membela empat klub dengan sisi rivalitas tinggi, istimewanya pemain yang akrab disapa Fandi itu nyaris tidak pernah mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari pendukung klub lama, maupun klub baru.

The post Wawancara Rachmat Afandi, Pemain Yang Pernah Membela Persija, Persib, Arema, dan Kini Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Di dalam dunia sepakbola, pemain yang berpindah dari satu klub ke klub lain adalah hal yang biasa. Namun akan menjadi luar biasa jika pemain itu pindah ke klub rival. Butuh sebuah keberanian jika seorang pemain akhirnya hijrah ke klub yang memiliki rivalitas tinggi.

Pemain seperti Luis Figo, Cesc Fabregas hingga Mathieu Valbuena pernah merasakan bagaimana ‘horror-nya’ sambutan pendukung klub lama mereka ketika mereka memilih untuk menyeberang ke  klub rival.

Kisah pemain pelintas batas yang menyeberang ke klub rival pun sampai juga di Indonesia. Adalah seorang Rachmat Afandi yang melakukannya. Selama berkarir di sepakbola nasional, Rahmat Affandi tercatat pernah membela klub-klub yang memiliki rivalitas tinggi. Mulai dari Persija, Persib, Arema, dan sekarang berseragam Persebaya.

Membela empat klub dengan sisi rivalitas tinggi, istimewanya pemain yang akrab disapa Fandi itu nyaris tidak pernah mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari pendukung klub lama, maupun klub baru. Lantas bagaimana cara Fandi agar bisa diterima di setiap klub yang ia bela? Bagaimana juga perasaan Fandi setelah kembali ke Persebaya? Berikut EJ punya petikan wawancara dengan Rachmat Afandi sesaat sebelum pertandingan PSIS vs Persebaya.

Rachmat Afandi (paling belakang) berada di bangku cadangan saat Persebaya melawan PSIS Semarang. (Foto: Ervan Tria/EJ)

EJ: Halo, Bang Fandi bagaimana kabarnya? Hari ini tidak main ya?

RA: Halo juga. Alhamdulillah kabar baik. Iya, hari ini tidak main. Saya ada sedikit cedera.

Kembali ke Persebaya setelah dulu sempat membela Persebaya di awal karier. Bagaimana perasaan Anda?

Ya. Saya senang bisa kembali main di Persebaya. Antusiasme suporter membuat saya merasa senang bisa kembali.

Pernah membela empat klub besar dengan rivalitas suporter tinggi: Persija, Persib, Arema dan Persebaya. Apakah ada tekanan ketika harus menghadapi fans dan suporter?

Tekanan tidak ada. Saya berusaha memberikan terbaik di setiap klub yang saya bela, baik ketika di Persija, Persib, Arema dan sekarang Persebaya. Kepada klub dan kepada suporter saya berusaha bersikap baik. Mungkin karena itu saya bisa diterima. Di dalam maupun di luar lapangan sebisa mungkin saya memberikan yang terbaik.

Bisa dibilang sekarang Anda adalah mentor bagi pemain-pemain muda Persebaya, khususnya di lini serang karena banyak sekali pemain muda. Apakah ada kesulitan ketika harus bermain dengan pemain-pemain muda?

Kesulitan sampai saat ini tidak ada. Adaptasi mungkin. Pelatih juga membantu. Pemain-pemain muda di tim ini sangat bagus. Mereka mau bekerja keras dan mau belajar. Itu yang membuat menjadi lebih mudah. Saya juga menekankan agar mereka bisa enjoy setiap pertandingan.

Menjadi salah satu pemimpin di ruang ganti pemain. Apakah ada beban?

Beban tidak ada. Karena saya juga punya keinginan untuk bisa memajukan pemain-pemain muda Persebaya. Kalau memang mereka mau, bisa tanya ke saya. Saya juga mengajak beberap pemain yang mau untuk menambah latihan di luar, seperti fitness, jogging atau latihan fisik lain. Saya juga sering mengajak mereka sharing pengalaman sebelum menghadapi pertandingan.

Sedikit masalah teknis. Anda ditempatkan sebagai striker tunggal oleh Coach Iwan Setiawan dan disuplai oleh banyak pemain bagus di tengah, ada target jumlah gol untuk musim ini?

Kalau target saya nggak ada. Cuma saya punya keinginan untuk bisa berkontribusi maksimal pada tim supaya tiap pertandingan dapat poin. Kalau tidak cetak gol, saya bisa ngasih assist atau buat pergerakan bagus.

OK, Bang Fandi. Terimakasih waktunya. Semoga sukses bersama Persebaya.

Sama-sama. Terimakasih juga. (rvn)

Rachmat Afandi (depan) bersama pemain-pemain muda di ruang ganti Persebaya. (Foto: Ervan Tria/EJ)

The post Wawancara Rachmat Afandi, Pemain Yang Pernah Membela Persija, Persib, Arema, dan Kini Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/03/14/wawancara-rachmat-afandi-pemain-yang-pernah-membela-persija-persib-arema-dan-kini-persebaya/feed/ 0 6434
[Podcast] Cholid Goromah: Jika PSSI Akui Persebaya, Kami Siap Bentuk Tim https://emosijiwaku.com/2016/05/12/podcast-cholid-goromah-jika-pssi-akui-persebaya-kami-siap-bentuk-tim/ https://emosijiwaku.com/2016/05/12/podcast-cholid-goromah-jika-pssi-akui-persebaya-kami-siap-bentuk-tim/#respond Thu, 12 May 2016 09:36:07 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=1373 Semua permasalahan tunggakan gaji, mantan pemain, dan official akan kami selesaikan semuanya.

The post [Podcast] Cholid Goromah: Jika PSSI Akui Persebaya, Kami Siap Bentuk Tim appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Pembekuan PSSI telah dicabut secara resmi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi pada Rabu (11/5). Berkaitan dengan itu, Menpora meminta agar beberapa klub yang dimatikan federasi beberapa tahun lalu agar diakomodir dan ditempatkan sesuai posisinya saat itu.

EJ berkesempatan menemui Cholid Goromah (CG) selaku Direktur Utama PT Persebaya Indonesia (PT PI) setelah proses sidang gugatan logo dan nama Persebaya tadi siang (12/5) di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Berikut wawancara singkat reporter EJ dengan CG.

Bagaimana tanggapan manajemen Persebaya atas dicabutnya pembekuan PSSI?

Persebaya tetap tercatat sebagai anggota resmi PSSI yang diakui AFC dan FIFA. Presiden Jokowi seharusnya bisa menyelesaikan hal ini. Kenapa sampai saat ini PSSI tidak mau mengakui Persebaya sebagai anggotanya? Persebaya akan berjuang sampai diakui federasi.

Bagaimana tentang kesiapan manajemen dalam pembentukan tim Persebaya untuk mengikuti kompetisi resmi?

Semua tergantung PSSI. Jika Persebaya dinyatakan ikut sebagai peserta kompetisi, kita siap. Semua permasalahan tunggakan gaji, mantan pemain, dan official akan kami selesaikan semuanya. Itu pasti. Siapa yang berani dan sanggup membayar dan mengontrak pemain jika tidak ada kepastian Persebaya ikut kompetisi dan diakui federasi?

Bagaimana dengan kabar investor yang akan masuk ke Persebaya ?

Investor ada dan banyak. Banyak sekali yang mau masuk ke Persebaya.

Bisa disebutkan siapa saja investor itu?

Mohon maaf, untuk nama-nama itu saya no comment dulu. Siapa yang nggak mau sama Persebaya yang punya suporter fanatik yang sangat besar?

Soal kabar tanggal 29 Mei ada laga persahabatan Persebaya vs Persibo Bojonegoro. Apakah benar?

Ya mudah-mudahan. Itu masih dalam wacana.

Wawancara singkat berakhir karena CG segera memasuki mobilnya dan meninggalkan PN Surabaya. (bomz)

The post [Podcast] Cholid Goromah: Jika PSSI Akui Persebaya, Kami Siap Bentuk Tim appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/05/12/podcast-cholid-goromah-jika-pssi-akui-persebaya-kami-siap-bentuk-tim/feed/ 0 1373