Wawancara Raphael Maitimo, Terkena Haglund Syndrome dan Ingin Bermain Sebelum Kompetisi Berakhir

Raphael Maitimo. Foto: Ninda Sahriyani for EJ
Iklan

EJ – Raphael Maitimo, gelandang Persebaya yang didatangkan dari Madura United pada bursa transfer paruh musim mengalami cedera panjang. Ia hanya dua kali melakoni laga bersama Persebaya yakni saat Green Force mengalahkan PSMS Medan di Gelora Bung Tomo dan saat away ke Magelang melawan PSIS Semarang.

EJ bertemu dengan Maitimo di sebuah acara fashion show di Surabaya, Minggu (23/9). Ia banyak bercerita tentang cedera panjang yang dialaminya. Dengan sedikit curhat, Maitimo mengaku masih ingin merumput bersama Persebaya sebelum kompetisi berakhir. Maitimo juga mengungkapkan harapannya untuk Persebaya yang saat ini berjuang memperbaiki posisi di klasemen.

EJ: Bisa diceritakan cedera yang dialami setelah bermain lawan PSIS?

Raphael Maitimo (RM): Waktu habis lawan Semarang, saya sakit sekali. Hari berikutnya tidak bisa jalan dan langsung MRI. Jadi ada Haglund Syndrome. Dan ini cedera sangat susah. Untuk atlit sangat-sangat susah. Untuk orang biasa gak papa bisa jalan. Saya ikut program dari dokter dan fisio Persebaya. Saya ke Jakarta latihan di ISMC (Indonesia Sport Medicine Center).

Iklan

Setelah tiga minggu mereka bilang saya sudah sembuh. Terus saya mulai latihan tapi sakit sekali. Saya berhenti (latihan) satu bulan. Saya ikut program lagi dari dokter dan fisio Persebaya. Saya mau coba lagi. Terus ada lagi setback. Lagi drop dan sakit. Gak bisa jalan. Saya bingung.

BACA:  Mat Drai Berbicara Persebaya Dulu dan Sekarang

Saya tidak mengerti karena saya ikut program terus dari dokter dan fisio. Jadi saya harus cari solusi sendiri juga. Saya kontak teman-teman saya dari Belanda yang bekerja secara profesional di salah satu klub di sana. Mereka bilang beda sama staf fisio di sini. Mereka bilang ini cedera sangat susah. Kamu harus ikut program dengan sangat-sangat benar. Dan setelah 10 minggu, kamu baru bisa mulai jogging dan mulai latihan. Gimana ya? Jadi saya bingung. Sekarang sudah mau 10 minggu, dan sudah 3 kali drop. Karena saya sudah mulai terlalu cepat.

Saat ini, apa yang sering dilakukan?

Sekarang saya sering terapi pakai alat di rumah sakit. Saya banyak terapi dan banyak latihan sendiri untuk tambahan. Saya sangat sakit hati karena saya baru gabung ikut pertandingan Persebaya satu kali. Jadi saya mau bantu tim. Tapi itu resiko juga karena bisa cedera juga. Tapi jika ada program yang benar, saya bisa sembuh. Sampai sekarang belum ada. Makanya saya bingung. Semoga ada program yang benar sehingga saya bisa ikut main dalam 1-2 bulan terakhir dari kompetisi ini.

BACA:  [Podcast] Cholid Goromah: Jika PSSI Akui Persebaya, Kami Siap Bentuk Tim

Persebaya akan menghadapi Arema FC di Malang, apa harapanmu?

Itu mantan klub saya. Saya punya banyak teman di Arema dan di Malang. Tetapi saya sekarang main untuk Persebaya dan saya profesional. Mudah-mudahan tim saya akan menang dan hasil positif untuk kita.

Tentang pergantian pelatih di Persebaya, apa perbedaan yang kamu tahu dengan pelatih lama?

Saya gak tahu tentang Bejo (Sugiantoro) karena cuma 1 minggu saja. Saya tidak tahu dia dan dia belajar untuk jadi pelatih. Saya sudah bekerja sama dengan Djanur tahun lalu bersama Persib. Saya lihat dia sangat mengerti sepak bola. Dia juga profesional seperti requirement dari FIFA. Dia selalu analyze lawan dengan presentation di meeting. Materi latihan dia sangat bagus seperti di Europe. Saya pikir dia pelatih hebat. Tapi sepak bola bisa menang bisa kalah, kamu juga butuh keberuntungan. Mudah-mudahan dia bisa bantu klub ini lebih baik lagi. (Cha/iwe)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display