lapsus kerusuhan Archives | Emosi Jiwaku https://emosijiwaku.com/tag/lapsus-kerusuhan/ Portal informasi terpercaya dan terkini tentang Persebaya dan Bonek Fri, 04 Sep 2020 09:47:03 +0000 en-US hourly 1 145948436 Kerusuhan dan Harga Mahal yang Harus Dibayar Bonek https://emosijiwaku.com/2019/11/16/kerusuhan-dan-harga-mahal-yang-harus-dibayar-bonek/ Sat, 16 Nov 2019 00:45:36 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=28511 Saya termenung melihat foto dari kontributor EJ, Rayhan. Foto itu menggambarkan Bonek menyanyikan Song For Pride dari balik pintu Stadion Batakan di hadapan pemain, pelatih, dan ofisial Persebaya. Ya, saat Persebaya menjamu PSM, Bonek hanya bisa memberikan dukungan dari luar stadion.

The post Kerusuhan dan Harga Mahal yang Harus Dibayar Bonek appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Saya termenung melihat foto dari kontributor EJ, Rayhan. Foto itu menggambarkan Bonek menyanyikan Song For Pride dari balik pintu Stadion Batakan di hadapan pemain, pelatih, dan ofisial Persebaya. Ya, saat Persebaya menjamu PSM, Bonek hanya bisa memberikan dukungan dari luar stadion.

Kecintaan Bonek sangat luar biasa. Meski sedang menjalani hukuman, Bonek tetap nekat datang ke stadion dan memberikan dukungan. Gumam saya dalam hati, tidak seharusnya pemandangan seperti itu terjadi.

Ingatan saya kembali ke masa di mana Persebaya sedang di-mati suri-kan oleh federasi. Bonek dipaksa puasa nribun. Namun berkat perjuangan Bonek, Persebaya akhirnya kembali bisa berkiprah di kompetisi sepak bola nasional. Bonek pun bisa mendukung Bajol Ijo langsung dari tribun stadion.

Namun dalam perjalanannya, Bonek harus kembali puasa nribun. Meski federasi kembali memaksa puasa, namun harus diakui ini juga disebabkan oleh ulah Bonek. Kerusuhan yang dilakukan Bonek usai laga lawan PSS di GBT membuat Komdis PSSI menjatuhkan hukuman larangan hadir di stadion hingga akhir musim.

Kita bisa berargumen panjang lebar bahwa aksi kemarin merupakan bentuk protes terhadap manajemen. Namun kita harus berani mengakui jika tindakan merusak fasilitas stadion juga tidak dapat dibenarkan. Apapun alasannya.

Kerugian berupa uang mungkin bisa diganti. Namun kerugian secara citra diri sulit untuk diperbaiki. Kerugian lain yang harus ditanggung Persebaya adalah sulitnya mencari stadion pengganti GBT hingga akhir musim. Bahkan, pengelola Gelora Delta Sidoarjo yang sebelumnya terbuka memberikan izin pertandingan ke Persebaya, kini menolaknya. Alasannya takut jika kejadian kerusuhan di GBT terulang lagi.

Begitu juga Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, markas Bali United. Pengelola enggan memberikan izin pertandingan kepada Persebaya. Padahal menurut salah satu panpel Persebaya, stadion di Bali itu sebelumnya relatif mudah memberikan izin. Selain kejadian rusuh di GBT, adanya perusakan beberapa fasilitas saat Persebaya melawan Persib juga menjadi faktor pertimbangan bagi pengelola stadion dalam memberikan izin.

Saya juga mendapat kabar banyaknya penolakan dari stadion-stadion di Jawa Timur seperti Stadion Gelora Ratu Pamelingan Pamekasan, Stadion Surajaya Lamongan, hingga Stadion Gelora Joko Samudro Gresik.

Harga yang harus dibayar Persebaya dan Bonek akibat kerusuhan kemarin sungguh luar biasa besarnya. Dan kita hanya bisa pasrah karena Persebaya memang tidak punya stadion sendiri.

Tahun depan, GBT akan menjalani renovasi. Persebaya harus mencari stadion pengganti. Kita harus bersiap jika Persebaya memutuskan berkandang di Stadion Batakan, Balikpapan. Stadion ini relatif ramah bagi Persebaya. Saat Persebaya kesulitan mencari venue partai tunda lawan PSM, Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, langsung memberikan izin penggunaan Stadion Batakan. Izin keamanan dari Polresta Balikpapan pun cepat keluar.

Hukuman dari Komdis PSSI ini semestinya membuat Bonek introspeksi diri. Melancarkan protes kepada manajemen adalah hak. Namun protes hendaknya menggunakan cara-cara lebih elegan, bukan malah merusak.

Jika kita sangat emosi saat melihat tim kebanggaan kalah atau seri di kandang dan ingin melampiaskannya dengan cara merusak fasilitas stadion, ingatlah jika hal itu tidak akan membuat Persebaya menjadi lebih baik. Ingatlah perjuangan rekan-rekan kita agar Bonek bisa kembali mendukung Persebaya di tribun. Ingatlah para orang tua yang ingin mengajak anaknya datang ke GBT untuk memperkenalkan Persebaya. Ingatlah para PKL, tukang parkir yang mendapatkan rejekinya saat Persebaya berlaga di kandang. Ingatlah rekan-rekan Bonek yang sering membuat kegiatan-kegiatan positif.

Kita harus mulai berpikir dari sudut pandang orang lain, bukan melulu dari kacamata kita sebagai suporter. Karena Persebaya sudah menjadi milik bersama. Ayo kita jaga Persebaya!

The post Kerusuhan dan Harga Mahal yang Harus Dibayar Bonek appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
28511
Aksi-Aksi Suporter Luar Saat Protes Manajemen Klub https://emosijiwaku.com/2019/11/16/aksi-aksi-suporter-luar-saat-protes-manajemen-klub/ Sat, 16 Nov 2019 00:43:16 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=28518 EJ mencoba mengumpulkan beberapa aksi dari berbagai sumber yang mungkin bisa menjadi contoh dan bisa diadaptasi Bonek saat melakukan aksi protes kepada manajemen.

The post Aksi-Aksi Suporter Luar Saat Protes Manajemen Klub appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Tak puas dengan manajemen Persebaya, Bonek turun lapangan usai laga melawan PSS Sleman. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes agar jajaran manajemen segera melakukan langkah sehingga tim kebanggaan kembali ke jalur kemenangan. Aksi tersebut merupakan hak Bonek. Sayangnya, terjadi perusakan fasilitas stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

Perusakan dengan membakar lapangan atletik dan jaring gawang menjadi catatan tersendiri atau preseden buruk di tengah upaya Bonek memperbaiki diri dan melakukan hal-hal baik.

Lantas apa yang bisa dilakukan untuk memberi tekanan kepada manajemen tanpa merugikan Persebaya dan Bonek? Adakah cara lebih elegan yang bisa dilakukan? Tentu saja jalan itu ada. Contohnya dengan merefleksikan kembali serta mencontoh suporter yang melakukan aksi secara elegan.

EJ mencoba mengumpulkan beberapa aksi dari berbagai sumber yang mungkin bisa menjadi contoh dan bisa diadaptasi Bonek saat melakukan aksi protes kepada manajemen.

1. Aksi suporter Manchester United terbangkan spanduk protes

Suporter Manchester United menerbangkan spanduk dengan pesawat yang melintasi Old Trafford sebelum kick off yang berbunyi “Ed-Masih Gagal: #Woodward Out,”. Aksi pendukung Manchester United pada 20 Oktober 2019 saat menjamu Liverpool ini bisa ditiru. Dalam situasi yang hampir sama dengan Persebaya, Red Devil mencatatkan rentetan hasil buruk dan suporter Manchester United menginginkan wakil eksekutif Manchester United itu meninggalkan klub mereka.

Foto: express.co.uk

2. Aksi suporter Manchester United bikin klub baru

Jengah dengan pemilik klub, Malcolm Glazer, fans setan merah membuat klub anyar sebagai bentuk protes mereka. Klub yang dibentuk pada 2005 ini dinamakan FC United of Manchester. Klub tersebut berlaga di kasta ke-7 Liga Inggris dan bermarkas di Gigg Lane berbagai dengan Bury, kemudian sejak 2015 pindah Broadhurst Park.

Foto: shieldsgazette.com

3. Aksi suporter Newcastle United boikot laga kandang

Tidak suka dengan keberadaan pemilik klub, Mike Ashley, yang tidak becus mengurus Newcastle United, suporter The Maggpies memboikot laga kandang Newcastle melawan Arsenal. Menariknya, meski benci dengan Mike Ashley, mereka tetap mendukung pelatih Steve Bruce dan pemain agar bisa meraih hasil positif.

Ribuan suporter memboikot laga itu dan nonton bersama di warung sekitar. Setelah terlebih dahulu melakukan aksi di depan stadion St. James Park.

Para suporter ini juga memberi pernyataan dengan sorotan media, mereka menegaskan ingin menunjukkan kepada khalayak luas bahwa mereka melawan pemilik klub Mike Ashley karena manajemen yang buruk.

“Sudah waktunya untuk mengambil sikap dan memboikot pertandingan lawan Arsenal adalah awal dari gerakan kami, yang bertujuan untuk memaksa Ashley untuk menemukan yang benar dan mempunyai ambisi untuk klub,” terang suporter Newcastle United seperti dilansir The Mag.

Foto: bleacherreport.com

4. Aksi suporter Borussia Dortmund protes mahalnya harga tiket

Suporter Borussia Dortmund melempar bola tenis ke dalam lapangan sebagai bentuk protes mahalnya tiket pertandingan. Hal itu terjadi ketika melakoni laga perempat final DFB Pokal melawan VFB Stuttgart di Mercedes-Benz Arena, pada 2016 lalu. Laga itu sendiri dimenangi Dortmund dengan skor 3-1.

Sebelumnya melakukan aksi tersebut, ribuan suporter Dortmund tidak langsung duduk saat memasuki lapangan. Mereka dengan sengaja berdiri selama 20 menit dan membentangkan sebuah spanduk yang bertuliskan “Sepak bola seharusnya terjangkau’ di depan bangku yang kosong.

Pada menit ke-24, ribuan bola tenis pun terlihat beterbangan masuk ke tengah lapangan. Alhasil wasit pun langsung menghentikan pertandingan sejenak dan para pemain pun terpaksa memunguti ribuan bola tenis itu ke luar lapangan.

Aksi itu dilakukan para suporter setelah kenaikan harga tiket yang awalnya hanya dibanderol sebesar 54 euro atau sekitar Rp1 juta menjadi 70 euro atau Rp 1,3 juta dan yang paling murah 46 euro Rp900.00 menjadi 60 euro Rp 1,1 juta. Kurs pada tahun 2016.

Foto: charlton.vitalfootball.co.uk

5. Aksi suporter Leeds United semangati pemain meski dipastikan terdegradasi

Di luar aksi protes kepada manajemen, apa yang dilakukan suporter Leeds United mungkin bisa menjadi refleksikan diri. Pada 2004 lalu, suporter Leeds United memenuhi Stadion Ellan Road yang mempunyai kapasitas 37.697 saat menjamu Charlton Athletic. Meski saat itu, Leeds United dipastikan degradasi. Fans tetap menyanyi memberi dukungan sepanjang pertandingan.

Bahkan Leeds yang sempat unggul 3-2, kemudian disamakan menjadi 3-3 dukungan kepada skuad Leeds kian mengencang.

Puncaknya ketika peluit panjang berbunyi, suporter Leeds melakukan pitch invasion. Menarik dicermati, bukannya melakukan aksi kekerasan maupun merusak, justru pemain Leeds diserbu layaknya pahlawan. Momen haru menjadi penutup laga terkahir Leeds United di kasta tertinggi Premier League. (msr)

The post Aksi-Aksi Suporter Luar Saat Protes Manajemen Klub appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
28518
Pertemuan Bonek-Manajemen-Pemain: Ketika Duduk Bersama Adalah Solusi https://emosijiwaku.com/2019/11/16/pertemuan-bonek-manajemen-pemain-ketika-duduk-bersama-adalah-solusi/ Sat, 16 Nov 2019 00:31:19 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=28552 Senin (11/11/2019) lalu sekretaris Persebaya Surabaya, Ram Surahman menyebut jika manajemen bersedia untuk duduk bersama dengan Bonek dan para pemain. Tak sampai sepekan, pertemuan itu benar-benar terwujud.

The post Pertemuan Bonek-Manajemen-Pemain: Ketika Duduk Bersama Adalah Solusi appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Senin (11/11/2019) lalu sekretaris Persebaya Surabaya, Ram Surahman menyebut jika manajemen bersedia untuk duduk bersama dengan Bonek dan para pemain. Tak sampai sepekan, pertemuan itu benar-benar terwujud.

Saat sesi wawancara di Stadion Gelora Bung Tomo itu, Ram meminta Bonek untuk mengambil langkah lebih konkret supaya kerusuhan saat laga melawan PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya (28/11/2019) tak lagi terjadi.

Menurut Ram, langkah konkret itu bukan hanya untuk menghindari sanksi PSSI, tapi juga untuk menjaga citra baik Bonek yang sudah dibangun bersusah payah.

“Secara finansial memang relatif kecil kerugian Persebaya Rp 400 juta, tapi secara immaterial tidak bisa diukur,” kata Ram.

Padahal, Ram menilai, Bonek sudah berupaya sungguh-sungguh untuk membenahi citra negatif di masa lalu. Dan usaha itu sebenarnya membuahkan hasil.

“Contoh dari sisi image. Banyak tindakan positif Bonek seperti mendirikan panti asuhan, gerakan sejuta boneka, peduli kemanusiaan, dsb. Tapi, dengan satu kejadian itu (kerusuhan) semua hilang dan terhapus,” kata Ram.

Karena itu kini Ram mengajak Bonek bersama-sama dengan manajemen dan semua yang terlibat di Persebaya untuk membenahi persoalan yang ada. 

“Ini tidak bisa menjadi beban Bonek seutuhnya, atau beban manajemen seutuhnya, tapi juga seluruh stakeholder,” kata Ram. 

“Mari kita rumuskan satu langkah nyata. Artinya kita jangan berhenti pada tindakan mengutuk, marah atau membela diri ketika diserang. Setelah ini ayo kita pastikan ini tidak terjadi lagi. Kita benahi sama-sama. Mana sisi yang gelap dari kami ayo kita benahi dan mana sisi unggul ayo kita perbaiki,” tambah Ram.

Setelah meminta Bonek bertindak konkret, Ram, mewakili manajemen Persebaya, juga bersedia ketika diminta duduk bersama dengan Bonek.

“Tidak apa-apa (duduk bersama). Kemarin kami sudah ketemu teman-teman suporter bersama pak Kapolrestabes, sekarang pertemuan informal juga tidak apa-apa. Tidak harus menunggu manajemen, kalau teman-teman sendiri ingin mengadakan ayo. Dan saya kira ini tidak hanya bisa selesai dalam satu pertemuan, pasti tidak ringan, pasti berat,” pungkas Ram.

Grafis: Iwan Iwe/EJ – Foto: Joko Kristiono/EJ

Duduk Bersama, Bonek Hanya Minta Persebaya Berprestasi

Berselang 4 hari setelah pernyataan Ram, Persebaya ternyata benar-benar mengundang Bonek untuk duduk bersama. Perwakilan dari 4 tribun diundang untuk ngobrol soal apa saja yang harus dibenahi dari Persebaya.

Bertempat di rumah makan salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya, hadir presiden Persebaya, Azrul Ananda, manajer Candra Wahyudi, perwakilan pemain Ruben Sanadi, Aryn Williams dan David da Silva serta pelatih kepala Aji Santoso.

Bonek pun menyampaikan segala unek-uneknya baik kepada manajemen dan juga kepada pemain. Utamanya, Bonek meminta supaya di akhir musim Persebaya bisa berada di posisi yang lebih baik dari saat ini (posisi 10 klasemen sementara pekan ke-27).

“Kami tidak minta aneh-aneh, kalau tim berprestasi pasti berbanding lurus dengan animo. Kalau kemarin kami membuat suatu aksi itu muaranya hanya satu yaitu prestasi,” kata Erik Wicaksono, koordinator Gate 21 kepada EJ.

“Teman-teman tidak minta uang, tidak minta apa-apa. Yang diharapkan teman-teman hanya kemenangan demi kemenangan. Memang itu tidak mudah. Tapi manajemen mengakui kalau prestasi tim bagus, secara otomatis akan mengangkat moral pemain dan Bonek juga antusias untuk ke tribun lagi,” ucap Husein Gozali, koordinator Green Nord.

Secara lebih spesifik, pria yang akrab disapa Cak Conk itu meminta tim tidak terlena dengan raihan 4 poin dari 2 laga. Ia berharap Ruben Sanadi dkk tetap fokus untuk meraih tiga poin.

“Kami mengapresiasi capaian 4 poin. Tapi lebih penting di sisa pertandingan ini, walaupun tanpa dukungan Bonek, tetap utamakan fight untuk meraih kemenangan. Coach Aji tadi juga sepakat bilang kepada kami bahwa semua laga terakhir dianggap final,” ucap Cak Conk.

Beruntung, permintaan Cak Conk direspon positif oleh Aji. “(Respon Aji) bagus banget, enak diajak bicara, kami sharing, kasih masukan. Kami menilai perubahan karakter tim mulai terbentuk, saya apresiasi sekali, terus terang saya sudah bisa menikmati permainan coach Aji, saya berterima kasih,” kata Cak Conk. 

“Kita mengartikan positif, tapi ya jangan besar kepala karena masih banyak pertandingan lain. Harapan saya coach Aji bisa lebih menata tim ini berprestasi lebih baik,” tambahnya.

Apresiasi Keterbukaan Manajemen, Berharap Pertemuan Informal

Jika dibandingkan dengan acara Meet The President menjelang musim 2019 dimulai (6/1/2019), pertemuan kemarin berlangsung dalam suasana jauh lebih cair.

Tak ada lagi aksi walkout (WO) yang dilakukan Bonek seperti saat acara Meet The President. Saat itu Bonek memilih WO karena tidak puas dengan pemaparan dari manajemen Persebaya.

“Jauh (jika dibandingkan). Makanya saya anggap manajemen sudah membuka diri, sudah bisa menerima masukan dari teman-teman. Tidak alergi dengan kritikan Bonek. Soal masukan dipakai atau tidak terserah manajemen, kami berterima kasih saja (manajemen) mau menerima teman-teman Bonek, mau menerima masukan, itu sudah luar biasa bagi teman-teman,” kata Cak Conk. 

Namun, Cak Conk berharap suasana diskusi kedepan bisa berjalan lebih cair lagi. Warung kopi atau tempat lesehan dianggap sebagai tempat terbaik agar suasana berjalan lebih gayeng.

“Sebenarnya kami ingin ketemuan informal, jagongan biasa, cangkrukan. Kalau di resto, formal kan kaku. Tapi kalau diskusi sambil minum kopi atau gorengan kan enak,” kata Cak Conk.

Senada dengan Cak Conk, Cak Eyik -sapaan Erik Wicaksono- juga berharap manajemen kembali mengadakan acara diskusi dengan suasana lebih informal.

“Ini tadi memang lebih cair (dibandingkan Meet The President), dan aku minta ke depan tetap dilanjutkan. Tapi, permintaan kami kalau bisa jangan di tempat ini (mall), nongkrong-nongkrong di Warkop Pitulikur mungkin, lebih enak lesehan, warkopan,” tandas Eyik. (riz)

The post Pertemuan Bonek-Manajemen-Pemain: Ketika Duduk Bersama Adalah Solusi appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
28552
Donasi, Cara Bonek Bersolidaritas Bayar Denda Persebaya https://emosijiwaku.com/2019/11/16/donasi-cara-bonek-bersolidaritas-bayar-denda-persebaya/ Sat, 16 Nov 2019 00:30:36 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=28534 Satu langkah konkret yang sudah dilakukan Bonek adalah membuka donasi untuk membayar denda Persebaya di situs kitabisa.com. Tapi, inisiatif itu harus mandek lebih awal karena masalah logo.

The post Donasi, Cara Bonek Bersolidaritas Bayar Denda Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Satu langkah konkret yang sudah dilakukan Bonek adalah membuka donasi untuk membayar denda Persebaya di situs kitabisa.com. Tapi, inisiatif itu harus mandek lebih awal karena masalah logo.

Haqi (23), merasa resah ketika membaca berita di media yang begitu menyudutkan Bonek. Banyak media berlomba-lomba memberitakan aksi kerusuhan Persebaya seusai laga melawan PSS Sleman (29/11/2019). 

Padahal, menurutnya itu hanyalah salah satu cara protes Bonek kepada manajemen dan juga pemain Persebaya. “Kami protes karena beberapa pertandingan Persebaya tidak pernah menang,” kata Haqi. 

Tak mau Bonek terus diberitakan negatif, Haqi bersama dua kawannya (@damnput_, @persebayapos, @galihorlando) memutuskan untuk melakukan penggalangan dana. Karena aksi kerusuhan lawan PSS, Persebaya mendapat denda Rp 200 juta serta hukuman laga tanpa Bonek hingga akhir musim.

“Inisiatif awal dari teman saya. Dia ingin bagaimana caranya agar Bonek tidak terkesan negatifnya saja, jadi ada sisi positifnya. Terus akhirnya dia hitung harus urunan berapa,” tambahnya.

“Jadi daripada dipandang jelek kami coba bikin seperti ini. Kalau bikin donasi kan sisi positifnya pasti ada. Kami (Bonek) ingin bertanggung jawab atas pengrusakan GBT,” ungkap Haqi.

Setelah berdiskusi, diputuskan pula akun donasi itu menggunakan nama pribadi Haqi sendiri yaitu muhammad achsinulhaq. Tanggal 2 November 2019 penggalangan dana resmi dibuka.

“Kemudian kami sempat diskusi, pakai akunnya siapa kalau buat donasi? Sedangkan kami tidak ikut tribun manapun, kami independen,” kata Haqi. “Kemudian diputuskan atas nama saya, pakai akun saya,” tambah Bonek asli Surabaya itu.

Tapi, setelah donasi resmi dibuka, ternyata muncul masalah. Haqi dan dua orang kawannya dituding menggunakan logo Bonek tanpa seizin pemiliknya. Si pembuat logo merasa jika dirinya tak pernah membuka donasi semacam itu.

“Tanggal 2 pagi sudah mulai gaduh. Si pemilik logo itu protes ke kami, dia khawatir dikira kami tipu-tipu,” ucap Haqi. “Tapi kami paham, sebenarnya itu karena kesalahan kami juga kurang amit sewu,” ungkap Haqi.

Ya, Haqi mengakui jika ia dan kawan-kawannya ceroboh mengambil logo milik orang lain untuk persyaratan pendaftaran di kitabisa.com. 

Sadar telah melakukan kesalahan, siang hari di tanggal yang sama (2 November 2019), Haqi bersama dua kawannya mengunggah permintaan maaf secara resmi di Instagram. 

Dalam poin pertama mereka meminta maaf kepada si pemilik logo. Sedangkan dalam poin kedua mereka juga meminta maaf kepada koordinator Bonek di tiap tribun karena tidak melakukan koordinasi terlebih dahulu.

Selain lewat unggahan resmi, tim bejuluk #boneksolid itu juga mengaku telah meminta maaf secara langsung kepada pemilik logo dan juga ke beberapa koordinator tribun.

Ucapan maaf itu berbuah positif. Si pemilik logo tak lagi mempermasalahkan. Sedangkan beberapa koordinator tribun juga sudah menyetujui.

Tapi, karena dianggap sudah terlanjur gaduh dan tidak ingin memperbesar masalah, tim panitia akhirnya menutup donasi lebih awal. Dari mulanya berlangsung 2 minggu dan selesai tanggal 16 November menjadi hanya 4 hari dan selesai tanggal 5 November.

“Di luar masih ada kegaduhan dan masih ada beberapa pertimbangan lain dari tim #boneksolid, akhirnya kami tetap sampai tanggal 5,” ungkap Haqi.

Sempat Ditanggapi Positif Oleh Manajemen Persebaya

Setelah heboh di tanggal 2, keesokan harinya (3 November) tim #boneksolid sebenarnya langsung berusaha menghubungi manajemen Persebaya. Hasilnya, manajemen Persebaya meminta agar tim #boneksolid bisa melanjutkan donasi sampai tanggal 10 November.

“Kami sempat komunikasi dengan manajemen Persebaya, sama mas Alex (Alex Tualeka – Fans Relation Manager Persebaya). Dia sebenarnya meminta sampai tanggal 10. Tapi banyak juga yang bilang jangan, masih banyak yang tidak percaya. Jadi ya sudah apa boleh buat, akhirnya kami tetap sampai tanggal 5,” beber Haqi.

Alhasil, donasi pun resmi ditutup sampai tanggal 5 November. Selama 4 hari telah terkumpul dana sebesar Rp 24.491.147 yang berasal dari 704 donatur. Kini tim #boneksolid masih mengurus segala persyaratan untuk pencairan dana. Jika tak ada halangan, donasi tersebut akan diserahkan kepada manajemen Senin (18/11/2019) esok.

Belajar Dari Kesalahan

Donasinya harus mandek ditengah jalan, Haqi tentu merasa kecewa. Apalagi, akun yang digunakan sebenarnya sudah terverifikasi. Tapi, pemuda asal Rungkut itu memilih mengambil hikmah dari kejadian tersebut.

“Sebenarnya sayang sekali (harus berhenti). Karena ada yang bilang kalau akun sudah terverifikasi sudah pasti bisa dicairkan, kalau misal belum terverifikasi belum tentu bisa dicairkan dananya,” kata Haqi.

“Yang kedua kami sebenarnya dapat dorongan juga dari manajemen. Ketiga setelah kami mohon izin amit sewu ke beberapa pentolan mereka juga mendukung,” tambahnya.

“Tapi ya sudah, itu buat pembelajaran kami tidak apa-apa,” ucap Haqi. (riz)

The post Donasi, Cara Bonek Bersolidaritas Bayar Denda Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
28534
Usai Kerusuhan, Lalu Apa? https://emosijiwaku.com/2019/11/16/usai-kerusuhan-lalu-apa/ Sat, 16 Nov 2019 00:29:21 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=28532 Protes Bonek dengan melakukan aksi turun lapangan serta merusak fasilitas Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) seusai kekalahan Persebaya 2-3 melawan PSS Sleman (29/10/2019) akhirnya berujung sanksi. Bonek mencoba berbenah dari kejadian tersebut.

The post Usai Kerusuhan, Lalu Apa? appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Protes Bonek dengan melakukan aksi turun lapangan serta merusak fasilitas Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) seusai kekalahan Persebaya 2-3 melawan PSS Sleman (29/10/2019) akhirnya berujung sanksi. Bonek mencoba berbenah dari kejadian tersebut.

Begitu wasit Thoriq Alkatiri meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, satu persatu Bonek dari arah selatan mulai masuk ke dalam lapangan dan menyerbu para pemain. Kapten Ruben Sanadi dan wakil kapten Rendi Irwan menjadi dua pemain pertama yang dihampiri.

Sejurus kemudian ratusan Bonek dari sisi utara, kemudian dari barat dan timur mulai merangsek masuk ke dalam lapangan. Mereka tampak mengejar satu persatu pemain lain yang masih berada di tengah lapangan.

Meski melakukan serbuan, Bonek tidak melakukan serangan secara fisik kepada pemain. Mereka hanya ingin meluapkan emosinya dengan kata-kata dan bahkan menangis secara langsung di hadapan para pemain Persebaya. 

Bonek hanya berharap para pemain mengerti dan sadar. Bahwa, tim kebanggaannya tengah terpuruk. Kekalahan dari PSS memperpanjang catatan negatif Persebaya gagal meraih kemenangan menjadi 6 laga. Sebuah catatan terburuk bagi Green Force sejak kembali ke Liga 1 tahun 2018 lalu.

Selain itu hasil tersebut juga menjadi kekalahan kandang pertama bagi Persebaya setelah 13 bulan lamanya. Terakhir Persebaya menerima kekalahan di GBT adalah saat menjamu Borneo FC tahun lalu (13/10/2018). Saat itu Green Force kalah tipis 0-1.

Kembali menerima kekalahan setelah setahun lamanya, ditambah permainan yang dianggap ala kadarnya membuat Bonek marah dan kecewa.

“Sebenarnya kalau kalah tapi pemain tampil fight kami bisa menerima. Tapi kalau kalah, main tidak enak, terus pemain tidak bisa ngejar bola, jangan salahkan anak-anak kalau emosional seperti kemarin,” kata Erik Wicaksono, koordinator Gate 21.

Ya, tak hanya mengejar pemain, suporter juga melakukan aksi perusakan fasilitas di dalam stadion. Tampak papan iklan, jaring gawang, bench pemain dan lorong portabel menjadi sasaran amuk massa. 

Selain menendang atau merusak dengan tangan kosong, Bonek juga melakukan aksi bakar-bakar di beberapa titik lapangan dan tribun. Performa terburuk Persebaya itu akhirnya berujung pada respon suporter yang buruk pula.  

Aksi itu kemudian harus dibayar mahal. Komite Disiplin (Komdis) menjatuhkan sanksi tanpa penonton hingga akhir musim serta denda sebesar Rp 200 juta kepada Persebaya. 

Karena hukuman itu, Persebaya praktis tak mendapat pemasukan tiket di sisa musim 2019. Sedangkan Bonek juga tak bisa mendukung pemain secara langsung di lapangan. Sebuah sanksi yang memberatkan semua pihak.

Grafis: Iwan Iwe/EJ – Foto: Joko Kristiono/EJ

Bonek Berbenah Dan Tunggu Hasil Banding 

Tak ada hukuman paling berat bagi suporter selain dilarang mendukung langsung tim kesayangannya secara langsung. Dan itu yang kini dialami Bonek dan Persebaya. 

Namun, Bonek berusaha legowo. Semua sepakat untuk lebih menenangkan diri dan juga membenahi diri. Memberi sedikit nafas kepada sesama suporter, manajemen, dan juga para pemain Persebaya.

“Kami akan cooling down terlebih dahulu,” kata koordinator Tribun Kidul, Sinyo Devara ketika ditanya soal langkah Bonek setelah aksi kerusuhan. “Sambil kami memberikan berbagai macam edukasi kepada teman-teman Bonek dan komunitas yang ada di Bonek sendiri,” tambah Sinyo mencoba berintrospeksi.

Hampir senada dengan Sinyo, Hasan Tiro, koordinator Tribun Timur, juga menyebut jika Bonek harus berbenah. Sebagai langkah awal, Jumat pekan lalu (8/11/2019) Bonek sudah bekerjasama dengan Pemkot Surabaya untuk kerja bakti mempercantik GBT.

“Mungkin setelah kerusuhan ini kami teman-teman Bonek ingin berbenah. Bagaimanapun juga apa yang kami lakukan kemarin juga berimbas kepada tim kebanggan kita,” kata Hasan.

“Untuk saat ini teman-teman ikut berpartisipasi memperbaiki Stadion GBT, apalagi untuk menyambut Piala Dunia U-20 juga,” beber Hasan ketika ikut aksi kerja bakti di GBT. 

Tapi, selain membenahi diri sendiri, Hasan juga berharap PSSI bisa menyetujui banding Persebaya. Bonek mendukung penuh langkah manajemen untuk memperjuangkan banding di Komite Banding PSSI.

“Semoga sanksi yang diturunkan PSSI masih bisa banding. Karena ada kerusuhan lebih besar tapi denda dan sanksi tidak seberat yang diberikan kepada Persebaya,” kata Hasan.

Sikap yang sama juga diutarakan Koordinator Green Nord, Husein Gozali. Pria yang akrab disapa Cak Conk itu berharap PSSI bisa mengabulkan banding Persebaya.

“Soal sanksi memang kami kecewa, ada rasa kekhawatiran terhadap Persebaya bahwa PSSI hanya bisa memberikan sanksi tanpa solusi,” kata Cak Conk. 

“Tapi kami menyikapi secara bijak saja. Teman-teman Bonek harus mawas diri ke depan dalam menyampaikan aspirasinya terhadap performa tim. Ini kan merugikan semua pihak. Teman-teman Bonek tidak bisa mendukung, tidak ada pemasukan dari manajemen. Setidaknya teman-teman bisa mengekspresikannya dengan bijak,” harap pemilik Warkop Pitulikur itu. (riz/iwe)

Tim lapsus: Iwan Iwe, Rizka Perdana Putra, M Syahrul Ramadhan, Bimantoro, Joko Kristiono, Rayhan

The post Usai Kerusuhan, Lalu Apa? appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
28532