Pertemuan Bonek-Manajemen-Pemain: Ketika Duduk Bersama Adalah Solusi

Banner-banner yang berisi tuntutan agar Persebaya berprestasi. Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

EJ – Senin (11/11/2019) lalu sekretaris Persebaya Surabaya, Ram Surahman menyebut jika manajemen bersedia untuk duduk bersama dengan Bonek dan para pemain. Tak sampai sepekan, pertemuan itu benar-benar terwujud.

Saat sesi wawancara di Stadion Gelora Bung Tomo itu, Ram meminta Bonek untuk mengambil langkah lebih konkret supaya kerusuhan saat laga melawan PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya (28/11/2019) tak lagi terjadi.

Menurut Ram, langkah konkret itu bukan hanya untuk menghindari sanksi PSSI, tapi juga untuk menjaga citra baik Bonek yang sudah dibangun bersusah payah.

“Secara finansial memang relatif kecil kerugian Persebaya Rp 400 juta, tapi secara immaterial tidak bisa diukur,” kata Ram.

Iklan

Padahal, Ram menilai, Bonek sudah berupaya sungguh-sungguh untuk membenahi citra negatif di masa lalu. Dan usaha itu sebenarnya membuahkan hasil.

“Contoh dari sisi image. Banyak tindakan positif Bonek seperti mendirikan panti asuhan, gerakan sejuta boneka, peduli kemanusiaan, dsb. Tapi, dengan satu kejadian itu (kerusuhan) semua hilang dan terhapus,” kata Ram.

Karena itu kini Ram mengajak Bonek bersama-sama dengan manajemen dan semua yang terlibat di Persebaya untuk membenahi persoalan yang ada. 

“Ini tidak bisa menjadi beban Bonek seutuhnya, atau beban manajemen seutuhnya, tapi juga seluruh stakeholder,” kata Ram. 

“Mari kita rumuskan satu langkah nyata. Artinya kita jangan berhenti pada tindakan mengutuk, marah atau membela diri ketika diserang. Setelah ini ayo kita pastikan ini tidak terjadi lagi. Kita benahi sama-sama. Mana sisi yang gelap dari kami ayo kita benahi dan mana sisi unggul ayo kita perbaiki,” tambah Ram.

Setelah meminta Bonek bertindak konkret, Ram, mewakili manajemen Persebaya, juga bersedia ketika diminta duduk bersama dengan Bonek.

“Tidak apa-apa (duduk bersama). Kemarin kami sudah ketemu teman-teman suporter bersama pak Kapolrestabes, sekarang pertemuan informal juga tidak apa-apa. Tidak harus menunggu manajemen, kalau teman-teman sendiri ingin mengadakan ayo. Dan saya kira ini tidak hanya bisa selesai dalam satu pertemuan, pasti tidak ringan, pasti berat,” pungkas Ram.

BACA:  Usai Kerusuhan, Lalu Apa?
Grafis: Iwan Iwe/EJ – Foto: Joko Kristiono/EJ

Duduk Bersama, Bonek Hanya Minta Persebaya Berprestasi

Berselang 4 hari setelah pernyataan Ram, Persebaya ternyata benar-benar mengundang Bonek untuk duduk bersama. Perwakilan dari 4 tribun diundang untuk ngobrol soal apa saja yang harus dibenahi dari Persebaya.

Bertempat di rumah makan salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya, hadir presiden Persebaya, Azrul Ananda, manajer Candra Wahyudi, perwakilan pemain Ruben Sanadi, Aryn Williams dan David da Silva serta pelatih kepala Aji Santoso.

Bonek pun menyampaikan segala unek-uneknya baik kepada manajemen dan juga kepada pemain. Utamanya, Bonek meminta supaya di akhir musim Persebaya bisa berada di posisi yang lebih baik dari saat ini (posisi 10 klasemen sementara pekan ke-27).

“Kami tidak minta aneh-aneh, kalau tim berprestasi pasti berbanding lurus dengan animo. Kalau kemarin kami membuat suatu aksi itu muaranya hanya satu yaitu prestasi,” kata Erik Wicaksono, koordinator Gate 21 kepada EJ.

“Teman-teman tidak minta uang, tidak minta apa-apa. Yang diharapkan teman-teman hanya kemenangan demi kemenangan. Memang itu tidak mudah. Tapi manajemen mengakui kalau prestasi tim bagus, secara otomatis akan mengangkat moral pemain dan Bonek juga antusias untuk ke tribun lagi,” ucap Husein Gozali, koordinator Green Nord.

Secara lebih spesifik, pria yang akrab disapa Cak Conk itu meminta tim tidak terlena dengan raihan 4 poin dari 2 laga. Ia berharap Ruben Sanadi dkk tetap fokus untuk meraih tiga poin.

“Kami mengapresiasi capaian 4 poin. Tapi lebih penting di sisa pertandingan ini, walaupun tanpa dukungan Bonek, tetap utamakan fight untuk meraih kemenangan. Coach Aji tadi juga sepakat bilang kepada kami bahwa semua laga terakhir dianggap final,” ucap Cak Conk.

Beruntung, permintaan Cak Conk direspon positif oleh Aji. “(Respon Aji) bagus banget, enak diajak bicara, kami sharing, kasih masukan. Kami menilai perubahan karakter tim mulai terbentuk, saya apresiasi sekali, terus terang saya sudah bisa menikmati permainan coach Aji, saya berterima kasih,” kata Cak Conk. 

BACA:  Donasi, Cara Bonek Bersolidaritas Bayar Denda Persebaya

“Kita mengartikan positif, tapi ya jangan besar kepala karena masih banyak pertandingan lain. Harapan saya coach Aji bisa lebih menata tim ini berprestasi lebih baik,” tambahnya.

Apresiasi Keterbukaan Manajemen, Berharap Pertemuan Informal

Jika dibandingkan dengan acara Meet The President menjelang musim 2019 dimulai (6/1/2019), pertemuan kemarin berlangsung dalam suasana jauh lebih cair.

Tak ada lagi aksi walkout (WO) yang dilakukan Bonek seperti saat acara Meet The President. Saat itu Bonek memilih WO karena tidak puas dengan pemaparan dari manajemen Persebaya.

“Jauh (jika dibandingkan). Makanya saya anggap manajemen sudah membuka diri, sudah bisa menerima masukan dari teman-teman. Tidak alergi dengan kritikan Bonek. Soal masukan dipakai atau tidak terserah manajemen, kami berterima kasih saja (manajemen) mau menerima teman-teman Bonek, mau menerima masukan, itu sudah luar biasa bagi teman-teman,” kata Cak Conk. 

Namun, Cak Conk berharap suasana diskusi kedepan bisa berjalan lebih cair lagi. Warung kopi atau tempat lesehan dianggap sebagai tempat terbaik agar suasana berjalan lebih gayeng.

“Sebenarnya kami ingin ketemuan informal, jagongan biasa, cangkrukan. Kalau di resto, formal kan kaku. Tapi kalau diskusi sambil minum kopi atau gorengan kan enak,” kata Cak Conk.

Senada dengan Cak Conk, Cak Eyik -sapaan Erik Wicaksono- juga berharap manajemen kembali mengadakan acara diskusi dengan suasana lebih informal.

“Ini tadi memang lebih cair (dibandingkan Meet The President), dan aku minta ke depan tetap dilanjutkan. Tapi, permintaan kami kalau bisa jangan di tempat ini (mall), nongkrong-nongkrong di Warkop Pitulikur mungkin, lebih enak lesehan, warkopan,” tandas Eyik. (riz)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display