ferril Archives | Emosi Jiwaku https://emosijiwaku.com/tag/ferril/ Portal informasi terpercaya dan terkini tentang Persebaya dan Bonek Sat, 24 Sep 2016 07:07:46 +0000 en-US hourly 1 145948436 Serial Ferril Hattu (6-Habis): Barisan Depan Perjuangkan Nasib Persebaya https://emosijiwaku.com/2016/09/24/serial-ferril-hattu-6-habis-barisan-depan-perjuangkan-nasib-persebaya/ https://emosijiwaku.com/2016/09/24/serial-ferril-hattu-6-habis-barisan-depan-perjuangkan-nasib-persebaya/#respond Sat, 24 Sep 2016 07:07:46 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=3363 Banyak yang tak tahu bahwa sebenarnya Ferril Hattu pernah berkostum Persebaya. Sehingga, dia pun termasuk di barisan depan dalam memperjuangkan nasib Green Force.

The post Serial Ferril Hattu (6-Habis): Barisan Depan Perjuangkan Nasib Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Banyak yang tak tahu bahwa sebenarnya Ferril Hattu pernah berkostum Persebaya. Sehingga, dia pun termasuk di barisan depan dalam memperjuangkan nasib Green Force.

***

Orang mungkin hanya tahu bahwa klub yang dibela Ferril Raymond Hattu adalah Petrokimia Putra Gresik. Itu wajar karena dia termasuk salah satu pemain yang ada saat klub tersebut berdiri pada 1987.

Ferril juga pensiun di klub berjuluk Kebo Giras tersebut dan menjadi pelatih di sana. Padahal, awal karir dia dimulai dari Persebaya Junior dan bahkan pernah berkostum Persebaya saat senior.

Setelah pensiun sebagai pemain dan pelatih karena konsentrasi sebagai karyawan Petrokimia, sebenarnya Ferril selalu bersinggungan dengan Persebaya. Kok bisa?

”Saya pemilik klub internal HBS sekaligus pengurus Persebaya di bidang pembinaan,” ungkapnya.

Dia dikenal juga ada di barisan depan saat Persebaya berjuang kembali untuk diakui oleh PSSI. Ya, sebelumnya Green Force dikeluarkan dari induk organisasi sepak bola di tanah air tersebut pada 2013.

”Saya memperjuangkan kebenaran. Dan saya akan selalu mengawal Persebaya,” terang lelaki 54 tahun tersebut.

Selain itu, kini dia juga sering ke lapangan hijau lagi. Hanya, bukan bermain atau melatih.

”Sejak 1997 saya belajar golf. Sabtu dan Minggu pagi, saya lebih banyak bermain golf sekarang,” lanjut bapak tiga anak tersebut.

Prestasinya di lapangan golf tak bisa dipandang sebelah mata. Di rumahnya di Nginen Intan, Surabaya, piala, trofi, dan medali dari cabang olahraga tersebut terpajang rapi dalam sebuah rak.

Bahkan, itu mengalahkan piala dan medali di cabang sepak bola  yang telah mengharumkan namanya. Piala dan medalinya tak ada di ruang tamu.

”Kalau itu, saya harus mencarinya lagi. Tapi masih ada hanya butuh waktu kalau mau lihat,” jelas Ferril.

Darah sepak bola Ferril juga tak ada yang menetes kepada anaknya. Apalagi, kedua anaknya adalah perempuan.

Ya, dari pernikahannya dengan Nurul Hasanah, Ferril dikarunai tiga anak. Dua perempuan tersebut adalah Nadia Ferasantia yang lahir pada 1994 dan Neysa Feralda (1998). Serta satu laki-laki Faykel Nichandro (1996).

”Sebenarnya yang cowok pernah ikut sepak bola. Hanya, lututnya sakit sehingga dia memilih olahraganya basket,” pungkas Ferril. (Tamat)

The post Serial Ferril Hattu (6-Habis): Barisan Depan Perjuangkan Nasib Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/09/24/serial-ferril-hattu-6-habis-barisan-depan-perjuangkan-nasib-persebaya/feed/ 0 3363
Serial Ferril Hattu (5): Emas SEA Games Jadi Kado Pernikahan  https://emosijiwaku.com/2016/09/23/serial-ferril-hattu-5-emas-sea-games-jadi-kado-pernikahan/ https://emosijiwaku.com/2016/09/23/serial-ferril-hattu-5-emas-sea-games-jadi-kado-pernikahan/#respond Fri, 23 Sep 2016 11:28:46 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=3344 Usia yang terus merambah tua membuat Ferril sudah ancang-ancang pensiun. Apalagi, cedera membuatnya harus meninggalkan timnas Indonesia.

The post Serial Ferril Hattu (5): Emas SEA Games Jadi Kado Pernikahan  appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Usia yang terus merambah tua membuat Ferril sudah ancang-ancang pensiun. Apalagi, cedera membuatnya harus meninggalkan timnas Indonesia.

***

Keberhasilan menjadi juara SEA Games 1991 membuat nama Ferril Hattu mendapat banyak sanjungan. Salah satunya dari daerahnya sendiri, Jawa Timur.

Lelaki yang kini berusia 54 tahun tersebut dinobatkan sebagai atlet terbaik Jawa Timur 1991. Di tahun tersebut, dia menjadi atlet paling menonjal dari provinsi paling timur Pulau Jawa selama tahun tersebut.

”Ini penghargaannya,” kata Ferril sambil memegang sebuah kayu seukuran 20 sentimeter tersebut.

Pulang dari SEA Games 1991, dia juga membuka lembaran baru. Ferril mempersunting gadis ketururun Solo, Jawa Tengah, yang tinggal di Gresik, Nurul Hasanah.

”SEA Games dilaksanakan November, saya menikah pada 21 Desember 1991. Jadi emas SEA Games bisa disebut menjadi kado pernikahan,” kenangnya.

Di klubnya, Petrokimia Putra Gresik, Ferril tetap menjadi andalan. Sayang, cedera menimpa dia pada musim 1993.

”Saya disekolahkan ke Belanda untuk menimba ilmu di sana sebagai pelatih. Saya melakukannya pada Agustus 1993 hingga Desember 1993,” lanjut lelaki yang memulai karirnya sebagai gelandang serang tersebut.

Di bawah naungan KNVB (Asosisasi Sepak Bola Belanda), Ferril ditempa di klub Feyenoord. Dengan ilmu yang dimiliki, dia dipromosikan menjadi asisten pelatih.

”Saat Liga Indonesia digelar pada musim 1994/1995, saya sudah asisten pelatih. Posisi kepala dipegang Andi Teguh (alm),” terang dia.

Saat menjalankan tugasnya, Ferril terlibat dalam rekrutmen pemain, termasuk penggawa asing. Dia termasuk jeli dalam mendapatkannya.

Petrokimia akhirnya mendapatkan kiper Darryl Sinerine dari Trininad-Tobago dan dua pemain Brasil yang akhirnya menjadi bintang di sepak bola Indonesia, Carlos de Mello di lini tengah dan Jacksen F. Tiago di depan.

Kolaborasi Ferril dan Andi Teguh tergolong sukses.Hanya, di babak final, Kebo Giras, julukan Petrokimia Putra Gresik, kalah 0-1 dalam final yang dilaksanakan di Stadion Senayan, Jakarta.

”Kesibukan di kantor membuat saya tak bisa lama menjadi pelatih. Saya juga memilih konsentrasi kerja,” ujar lelaki kelahiran 9 Agustus 1962 tersebut.

Ternyata, pilihan Ferril tak salah. Pelan tapi pasti, karirnya di Petrokimia, yang merupakan pabrik pupuk, terus naik.

Hingga pada 2012 hingga September 2014, dia menjadi petinggi di Jakarta. Usai balik dari ibu kota, Ferril mendapat kepercayaan menjadi direktur dari anak perusahaan Petrokimia, PT Graha Sarana Gresik Property.

”Tugasnya mengurusi jual-beli rumah, pergudangan, dan juga travel. Setahun harus bisa mendapatkan 200 Miliar,” ungkap Ferril. (Bersambung)

The post Serial Ferril Hattu (5): Emas SEA Games Jadi Kado Pernikahan  appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/09/23/serial-ferril-hattu-5-emas-sea-games-jadi-kado-pernikahan/feed/ 0 3344
Serial Ferril Hattu (4): Nyaris Tak Berangkat ke SEA Games 1991  https://emosijiwaku.com/2016/09/22/serial-ferril-hattu-4-nyaris-tak-berangkat-ke-sea-games-1991/ https://emosijiwaku.com/2016/09/22/serial-ferril-hattu-4-nyaris-tak-berangkat-ke-sea-games-1991/#respond Thu, 22 Sep 2016 14:44:17 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=3337 Persiapan matang hingga ke luar negeri membuat sepak bola diharapkan bisa mengulangi kejadian SEA Games 1987. Tapi, ternyata, semua nyaris berantakan.

The post Serial Ferril Hattu (4): Nyaris Tak Berangkat ke SEA Games 1991  appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Persiapan matang hingga ke luar negeri membuat sepak bola diharapkan bisa mengulangi kejadian SEA Games 1987. Tapi, ternyata, semua nyaris berantakan.

***

Di ruangan tamu Ferril Hattu tak ada fotonya bersama Tim SEA Games 1991. Yang ada hanya fotonya bersama Petrokimia Putra Gresik.

Padahal, dari ajang dua tahunan tersebut, nama Ferril layak masuk dalam legenda sepak bola Indonesia. Alasannya, dialah kapten dalam ajang pesta olahraga dua tahunan bangsa-bangsa Asia Tenggara tersebut.

Kok bisa? Ini karena lelaki kelahiran 9 Agustus 1962 tersebut adalah kaptennya. Tapi, bukan hal yang mudah baginya menjadi nakhoda bagi rekan-rekannya.

”Kami nyaris gak berangkat ke Manila (host SEA Games 1991). Pemain kecewa dengan uang yang diterima,” ungkap Ferril.

Sebelumnya, Ketua PSSI saat itu Kardono menjanjikan uang Rp 3 juta kalau juara. Tentu, uang tersebut, ungkap Ferril, jauh dengan dua tahun sebelumnya saat SEA Games dilaksanakan di Singapura.

”Di Singapura, setiap menang, kami dapat Rp 1,5 juta. Jadi, jauh sekali kalau bicara uang yang diperoleh,” lanjut pemilik klub internal Askot PSSI Surabaya, HBS, tersebut

Menurutnya, dari Singapura pula, dia bisa membeli rumah yang kini ditempatinya di kawasan Nginden Intan, Surabaya. Uang tersebut  awalnya dipakai untuk uang muka.

”Peri Sandria melampiaskan kecewa dengan memecah gelas. Sebagai kapten, akhirnya, saya kumpulkan semua pemain,” jelas Ferril.

Manajer IGK Manila, terang dia, ikut turun tangan. Akhirnya, mereka memutuskan berangkat.

”Kami kan sudah latihan yang berat dengan ditangani Polosin. Yang lolos bukan hal yang mudah,” jelas dia.

Polosin dikenal dengan metode latihan fisik yang berat. Semuanya dengan tujuan, emas SEA Games 1991.

Tak segan, dia mencoret pemain meski berstatus bintang.Ricky Yacobi di lini depan serta dua gelandang hebat di era tersebut Ansyari Lubis dan Fachri Husaini pun terpental.

Dipertandingan pertama SEA Games 1991, kenang Ferril,  Indonesia bertemu Malaysia. Ini ulangan SEA Games 1989.

Ketika itu,  negeri serumpun tersebut mengalahkan Indonesia 0-2 di semifinal. Tapi, di tangan Polosin, kekuatan Indonesia berbeda dengan dua tahun sebelumnya.

Stamina yang kuat membuat Malaysia menyerah 0-2. Dua hari berikutnya, Pasukan Garuda mengalahkan Vietnam 1-0.

Di partai terakhir yang sudah tak menentukan melawan Filipina, Polosin sengaja menyimpan sebagian besar pemain inti dengan memainkan pemain lapis kedua. Sempat tertinggal 0-1 di babak pertama, merah putih bangkit dan memukul tuan rumah 2-1 dengan salah satu gol dicetak oleh Widodo C. Putro.

Di semifinal, Indonesia menundukkan  Singapura lewat drama adu penalti 0-0 (4-2). ”Saat lawan Singapura, saya pesan kepada stopper Toyo Haryono untuk mematikan Fandi Ahmad dan berhasil,” ungkap Ferril. Saat adu tendangan penalti, dia juga sukses menjalankan tugasnya.

Thailand ternyata menjadi lawan di babak final. Negeri Gajah Putih, julukan Thailand, sudah menjadi kekuatan di sepak bola Asia.

Ternyata, pemenangnya harus dilakoni dengan adu tendangan 12 pas. Ferril menjadi salah satu pahlawan dengan tembakannya yang gagal dihadang kiper Thailand.

”Foto dan medalinya saya harus nyari he he he,” ujar Ferril tentang momen indah tersebut.

Hingga kini, emas SEA Games dari sepak bola belum pernah datang lagi. (Bersambung) 

The post Serial Ferril Hattu (4): Nyaris Tak Berangkat ke SEA Games 1991  appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/09/22/serial-ferril-hattu-4-nyaris-tak-berangkat-ke-sea-games-1991/feed/ 0 3337
Serial Ferril Hattu (3): Masuk Timnas, Hukuman Dihapus https://emosijiwaku.com/2016/09/22/serial-ferril-hattu-3-masuk-timnas-hukuman-dihapus/ https://emosijiwaku.com/2016/09/22/serial-ferril-hattu-3-masuk-timnas-hukuman-dihapus/#respond Wed, 21 Sep 2016 17:25:47 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=3327 Surabaya bukan akhir karir perjalanannya. Dia pindah ke Gresik dan membela dua klub dari kota tersebut.

The post Serial Ferril Hattu (3): Masuk Timnas, Hukuman Dihapus appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Surabaya bukan akhir karir perjalanannya. Dia pindah ke Gresik dan membela dua klub dari kota tersebut.

***

Kolaborasi Ferril Hattu dengan Niac Mitra pun kembali putus. Tawaran Persegres Gresik membuat dia hengkang ke Kota Pudak, julukan Gresik.

Dia diharapkan mampu mengangkat Laskar Joko Samudra, julukan Persegres, bisa menembus Divisi Utama. Selain itu, nama Ferril juga menembus skuad Indonesia.

Ferril lolos seleksi masuk Tim Pra Piala Dunia 1985. Hanya, untuk bersaing menjadi pemain inti, butuh perjuangan berat. Pelatih Sinyo Aliandoe lebih percaya kepada Heri Kiswanto, Zulkarnain Lubis, Rully Nere, dan Elly Idris di lini tengah.  Tim ini nyaris menembus putaran final Piala Dunia yang dilaksanakan di Meksiko pada 1986.

Sayang, ambisi tersebut dijegal oleh Korea Selatan. Kalah 1-2 di Seoul, Korea Selatan, tak menyurutkan semangat Pasukan Garuda, julukan Timnas Indonesia.

”Kami optimistis bisa membalas kekalahan itu. Tapi di kandang, Senayan, Jakarta, kami malah kalah telak 1-4,”

Di Persegres, dia mampu mengangkat tim tersebut. Namun, Ferril kembali bisa  merasakan atmosfer Galatama kembali.

“Beberapa pemain Persegres diambil Petrokimia Putra Gresik. Salah satunya saya,” kenang bapak tiga anak tersebut.

Meski berada di klub yang baru, tapi posisinya di tim nasional tetap tak tergoyahkan. Hingga akhirnya,  Ferril terpental karena sebuah peristiwa di Jogjakarta dalam Piala Hamengku Buwono.

”Kami terlibat dalam keributan dengan pemain Perkesa. Saya dan kiper Erick Ibrahim terkena sanksi larangan bertanding selama enam bulan pada 1989,” tambah Ferril.

Hingga akhirnya, Timnas Indonesia yang dipersiapkan ke SEA Games 1991 di Manila, Filipina, tengah mencari pemain belakang yang sesuai dengan karakter Anatoly Polosin. Pelatih asal Uni Soviet tersebut tak cocok dengan pemain-pemain yang ada.

”Hingga akhirnya, saya dipanggil ke Sawangan, Bogor. Tak ada pemberitaan karena status saya masih hukuman,” lanjut putra dari pelatih senior Persebaya J.A. Hattu tersebut.

Ternyata, saat seleksi itu, Polosin cocok dengan cara bermain Ferril. Hingga, dia memasukkan namanya ke dalam tim.

”Dia minta ke PSSI agar saya bisa bergabung. Hanya, kendalanya kan hukuman saya belum habis karena baru masuk bulan ketiga,” jelas Ferril.

Ternyata, esoknya, remisi bagi dia langsung dibuatkan oleh PSSI.  Hukumanya langsung dihapus dan Ferril terbang bersama rekan-rekannya untuk menjalani latihan di Australia. (Bersambung)

The post Serial Ferril Hattu (3): Masuk Timnas, Hukuman Dihapus appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/09/22/serial-ferril-hattu-3-masuk-timnas-hukuman-dihapus/feed/ 0 3327
Serial Ferril Hattu (2): Dapat Perhatian Spesial dari Bos Niac Mitra  https://emosijiwaku.com/2016/09/20/serial-ferril-hattu-2-dapat-perhatian-spesial-dari-bos-niac-mitra/ https://emosijiwaku.com/2016/09/20/serial-ferril-hattu-2-dapat-perhatian-spesial-dari-bos-niac-mitra/#respond Tue, 20 Sep 2016 15:20:18 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=3324 Di usia muda, bakatnya sudah tercium oleh klub-klub besar. Namun, Niac Mitra yang beruntung mendapatkan.

The post Serial Ferril Hattu (2): Dapat Perhatian Spesial dari Bos Niac Mitra  appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Di usia muda, bakatnya sudah tercium oleh klub-klub besar. Namun, Niac Mitra yang beruntung mendapatkan.

***

Di ajang Galatama, Niac Mitra termasuk klub yang disegani. Di klub asal Surabaya tersebut bertabur pemain bintang.Ada Joko Malis dan Syamsul Arifin serta Rudy Keljes yang sudah bersinar di perserikatan dengan bendera Persebaya Surabaya.

”Tapi, saya nggak canggung sama sekali meski mereka pemain bintang. Saya sudah akrab karena mereka anak asuh ayah (J.A Hattu) di Persebaya,” ujar Ferril saat ditemui di rumahnya di Nginden Inten, Surabaya, pada Sabtu (10/9/2016).

Bahkan, dia ikut masuk dalam Tim Jawa Timur Proyeksi PON 1981. Sayang, tim yang mayoritas diisi oleh pemain Niac Mitra tersebut gagal lolos.

”Kami kalah dari Bali. Sebuah kejutan juga nggak bisa lolos,” jelas Ferril.

Karirnya di Niac Mitra tak bertahan lama. Keinginannya kuliah di Universitas Surabaya (Ubaya) ditentang oleh bos klub tersebut, A. Wenas.

”Beliau ingin saya konsentrasi main bola saja. Tapi saya tetap ngotot kuliah buat masa depan,” lanjut suami dari Nurul Hasanah tersebut.

Imbasnya, Ferril terpental dari Niac Mitra. Padahal, klub tersebut tengah berjuang di Galatama yang akhirnya menjadi juara musim 1980-1982.

”Saya kembali lagi ke Persebaya. Di saat itu,musim 1983, Persebaya mampu menjadi peringkat III dengan juara PSMS Medan yang mengalahkan Persib Bandung,” ungkap Ferril.

Semakin matangnya Ferril ternyata mendapat perhatian dari Wenas. Dia pun ditarik masuk Niac Mitra kembali.

”Saya menpat perhatian ektras dari beliau. Saya tidur di rumahnya dan selalu dikasih makan steak seminggu dua kali,” papar dia.

Tujuannya, ungkap Ferril, agar badan dia lebih kuat. Sebagai pesepak bola, skillnya harus ditunjang fisik yang prima.

”Yang masak steak Pak Wenas sendiri. Dia perhatian benar dengan saya,” tutur Ferril.

Berkat itu pula, tambahnya, namanya masuk dalam Timnas Indonesia yang tengah mempersiapkan diri ke Pra Piala Dunia 1986. Lelaki kelahiran 9 Agustus 1962 itdipercaya pelatih Sinyo Aliandoe menggalang lini tengah.

”Kami nyaris lolos kalau gakl dikalahkan Korea Selatan,” terang Ferril.

Hanya kalah 1-2 di Seoul, Korea Selatan, membuat Indonesia percaya diri. Mereka optimistis bisa membalas kekalaan.

”Namun di Senayan, Jakarta, kalahnya malah lebih besar. Kami kalah 1-4,” tambah lelaki yang mengawali karir dari klub HBS, Surabaya, tersebut.

Ketika itu, Ferril sudah bergabung dengan Persegres Gresik. Dia diminta bisa mengangkat prestas klub dari Kota Pudak, julukan Gresik.

”Saya ditawari kerja oleh Petrokimia. Tapi, saya ingin menyelesaikan kuliah,” ujarnya. (Bersambung)

The post Serial Ferril Hattu (2): Dapat Perhatian Spesial dari Bos Niac Mitra  appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/09/20/serial-ferril-hattu-2-dapat-perhatian-spesial-dari-bos-niac-mitra/feed/ 0 3324
Serial Ferril Hattu (1): Pernah Jadi Pemain Persebaya https://emosijiwaku.com/2016/09/19/serial-ferril-hattu-1-pernah-jadi-pemain-persebaya/ https://emosijiwaku.com/2016/09/19/serial-ferril-hattu-1-pernah-jadi-pemain-persebaya/#respond Mon, 19 Sep 2016 16:47:25 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=3298 Banyak yang tidak tahu bahwa Ferril Hattu pernah membela Persebaya.

The post Serial Ferril Hattu (1): Pernah Jadi Pemain Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
SEA Games merupakan pesta olahraga dua tahunan bangsa-bangsa Asia Tenggara. Indonesia sudah sering menjadi juara umum. Tapi, untuk cabang sepak bola, baru dua kali terealisasi yakni pada 1987 dan 1991. Kali terakhir meraih emas, sosok Ferril memegang peran penting karena menjadi kapten. 

***

”Tunggu dulu sebentar. Saya lagi perjalanan habis main golf.” Pesan singkat dari Ferril Raymond Hattu masuk di telepon penulis.

Saat sampai di rumah, dia pun mengabari. Tak susah untuk mencari rumah lelaki yang kini berusia 54 tahun tersebut.

Dengan status mantan pesepak bola dan kapten Timnas Indonesia, petugas di Perumahan Nginden Intan, Surabaya, dengan gamblang menjelaskan secara detail rumah Ferril. Saat ditemui Sabtu sore (10/9/2016), dia menunggu di depan rumah.

”Stop. Jangan kelewatan,” sapa Ferril.

Dengan memakai celana pendek, Ferril menemui penulis di teras rumahnya. Tak banyak berubah dari sosoknya.

Badannya tak berlemak maupun perut yang membuncit. Postur Ferril hampir saat saat dia masih di lapangan hijau.

”Saya sudah jarang bermain sepak bola. Kini waktunya tercurah untuk pekerjaan dan bermain golf,” ungkap bapak tiga anak ini.

Ferril hanya turun ke lapangan sepak bola jika ada undangan dari rekan-rekannya. Baik di Persebaya Surabaya maupun Petrokimia Putra Gresik.

Padahal, dulu, sepak bola merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hidupnya. Apalagi, Ferril lahir dari keluarga sepak bola. Ayahnya, J.A. Hattu merupakan salah satu pelatih Persebaya.

”Sejak kecil saya sudah bermain sepak bola. Latihannya di Lapangan Karangpilang, Surabaya,” ujarnya.

Ferril Hattu di rumahnya, Nginden Intan.
Ferril Hattu di rumahnya, Nginden Intan.

Dia berlatih di lapangan tersebut karena lokasinya tak jauh dari tempat tinggalnya. Ferril tinggal di Karangpilang karena ayahnya merupakan direktur di perusahaan daerah di sana.

”Klub saya HBS. Hingga saat ini, saya ketua sekaligus pemilik klub tersebut,” ungkap Ferril.

Dengan skill yang dimiliki, pada 1978, dia mendapat panggilan untuk masuk Persebaya Junior. Saat itu, jelasnya, dia satu angkatan dengan Nuriono Hariyadi, yang kelak menjadi kapten Persebaya Senior saat menjadi juara peserikatan 1987/1988.

”Jadi masih banyak yang nggak tahu bahwa saya pernah membela Persebaya. Tahunya kan saya pemain Petrokimia Gresik,” ucap Ferril.

Dia berposisi sebagai gelandang serang. Bahkan, lanjut dia, kadang dia ditempatkan di sisi lapangan karena dinilai mempunyai kecepatan.

”Setelah dari junior, saya dipromosikan ke senior. Saat itu, pemain senior banyak yang pindah ke Galatama yang baru berdiri,” jelas Ferril.

Pemain senior yang tersisa, kenangnya, hanya Subodro. Joko Malis dan Rudi Keltjes ke Niac Mitra.

Dengan ditinggal senior, Persebaya gagal menjadi juara. Posisi terhormat jatuh ke tangan Persiraja Banda Aceh, Aceh.

”Saya setahun di Persebaya Senior. Setelah itu, saya masuk ke Niac Mitra,” ujar Ferril. (Bersambung)

The post Serial Ferril Hattu (1): Pernah Jadi Pemain Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/09/19/serial-ferril-hattu-1-pernah-jadi-pemain-persebaya/feed/ 0 3298