The post Menggila di Babak Kedua, Ini Yang Dikatakan Alfredo Kepada Pemain appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Namun Persebaya berhasil membalikkan keadaan dengan mencetak dua gol. Permainan Persebaya juga berbeda dibanding babak pertama. Menguasai pertandingan, banyak peluang tercipta sehingga merepotkan barisan belakang Madiun Putra.
“Kalian harus bermain biasa di babak kedua. Kalian belum kalah. Jika kalian bisa mencetak gol di 10 menit awal babak kedua, Persebaya akan menang,” ujar Alfredo saat di kamar ganti seperti ditirukan manajer tim, Chairul Basalamah kepada EJ.
Omongan Alfredo terbukti manjur. Persebaya mencetak gol di awal babak kedua. Satu gol dicetak Yogi Novrian yang menerima muntahan bola hasil tendangan Irfan Jaya di menit 48. Sementara gol kedua dicetak Misbakhus Solikin dari titik putih pada menit 58.
Unggul dua gol tidak membuat Persebaya mengendorkan permainan. Beberapa peluang tercipta hasil kerjasama rancak antar pemain. Green Force menggila di babak kedua. Persebaya akhirnya memenangkan pertandingan dan membuatnya kembali ke posisi puncak klasemen Grup 5. (iwe)
The post Menggila di Babak Kedua, Ini Yang Dikatakan Alfredo Kepada Pemain appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Ibadah Malam Jumat di Wilis appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Sekitar pukul 10 siang, saya beserta rombongan lima orang sampai di Madiun. Tujuan pertama tak lain dan tak bukan adalah menikmati sensasi kuliner original pecel Madiun. Ada teman yang mengaku sekolah di Madiun. Arya, sebut saja begitu, membelokkan mobilnya ke sebuah warung pecel yang menurutnya warung pecel enak dan murah. Kami berempat menurut saja kepada guide lokal dadakan ini. Sedari awal sudah sepakat untuk mencari makanan pecel yang terjangkau harganya.
Karena kelaparan, kami semua langsung memesan pecel Bu S Wiryo. Ada yang menambah nasi dengan berbagai lauk yang ada. Singkat cerita ternyata harga lauk paru adalah yang benar-benar membuat kaget rombongan. Mahal. Sudah itu hanya pengalaman makan saja, tips makan murah ya pecel sama kerupuk lempeng saja.
Setelah makan, kami menuju Stadion Wilis tempat di mana malamnya akan jadi tempat ibadah bagi Bonek yang datang dari berbagai daerah. Ribuan Bonek sudah ada di seputaran stadion. Ratusan penjual aksesoris berwarna hijau laris manis dagangannya. Bahkan boleh dikatakan ini seperti pedagang PKL Tambaksari boyongan ke Wilis. Hampir tak terlihat yang menjual aksesoris klub Madiun Putra. Saya juga bertemu calo Tambaksari yang beroperasi di Wilis. Luar biasa.
Menjelang sore sekitar pukul 4, Madiun diguyur hujan lebat. Seketika Bonek semburat kocar-kacir mencari tempat berteduh karena gate Wilis belum dibuka. Hawa dingin mulai merasuk. Hampir satu setengah jam hujan baru reda. Sementara pembagian tiket sudah mulai dilakukan oleh para koordinator yang sudah ditunjuk. Salah satunya ada di SMA 1 Madiun. Loket stadion yang buka juga langsung diserbu penonton yang belum mendapatkan tiket. Sold out kata panitia. Sebanyak 25.000 lembar tiket ludes.
Animo bonek yang dalam dua laga terakhir dilarang menonton Persebaya menjadi pemacu lain. Ada rasa rindu dan kangen yang sangat dalam pada setiap Bonek yang hadir. Negosiasi yang dilakukan beberapa Bonek untuk perizinan juga dilakukan sangat elegan oleh para koordinator.
Gerbang stadion mulai dibuka, ribuan bonek langsung antri memasuki stadion.
Tak sampai satu jam, tribun Wilis penuh oleh warna hijau. Mayoritas suporter adalah Bonek malam itu. Suporter Madiun dari GBB di sebelah utara secara sukarela bahkan berpindah ke tribun VIP hanya untuk memberi tempat kepada Bonek. Salut pada suporter tuan rumah. Begitu juga dari kelompok The Mad. Aura persaudaraan kental sangat terasa.
Gerimis kembali turun saat para pemain melakukan pemanasan. Sementara MC stadion terus menerus meneriakkan larangan memasang banner di tribun timur. Bonek dengan lapang dada menaati regulasi yang ada. Ribuan lainnya tertahan di luar karena tiket sudah habis dan kapasitas tidak cukup menampung bonek.
Chant-chant dan nyanyian dari berbagai tribun mulai bersahutan, bergantian, dan suasana magis sangat terasa. Begitu juga chant dari tribun VIP oleh fans Madiun Putra. Pertandingan di lapangan seakan hanya sebagai pemacu teriakan dan nyanyian supporter sepanjang laga. Ini yang pernah dikatakan Rendi Irwan, kapten Persebaya. Kedatangan Bonek akan menambah energi dan semangat pemain Persebaya. Malam itu para pemain Persebaya bermain dengan karakter arek. Ngeyel, ngotot, berani, dan bersemangat. Teriakan Alfredo Vera dari pinggir lapangan layaknya teriakan gladiator di medan laga.
Bonek melakukan ibadah Kamis malam Jumat di stadion Wilis. Kemenangan atas tuan rumah adalah klimaksnya. Momen yang paling membuat siapa pun di antara Bonek bisa meneteskan air mata adalah saat Song For Pride dinyanyikan di akhir laga. Malam itu saya merasakannya. Melihat Persebaya bisa bermain dengan Boneknya adalah hal yang selalu merindukan apalagi laga away.
Persebaya kau tak akan pernah sendirian. Malam Jumat yang indah di bawah siraman hujan dan lampu stadion Wilis yang terang. Ada kehangatan dalam kedinginan. Ada cinta antara Bonek dan Persebaya. Sampai jumpa lagi di Kamis malam Jumat besok di Gelora Bung Tomo.
The post Ibadah Malam Jumat di Wilis appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Bonek Sudah Berubah, Jangan Ada Lagi Laga Tanpa Penonton appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Pertandingan sendiri berjalan cukup menarik. Kedua tim silih berganti jual beli serangan meskipun tim tamu mendominasi pertandingan. Waktu 90 menit plus tambahan waktu telah usai dan peluit panjang telah ditiup oleh sang pengadil lapangan, skor 2-1 untuk kemenangan tim tamu Persebaya. Gol kemenangan Persebaya dicetak striker Yogi Novrian pada menit ke-48 dan eksekusi penalti gelandang flamboyan Misbakhus Solikhin pada menit 54
Selain pertandingan kedua tim yang menarik, ada hal lain yang menyedot perhatian kita. Bagaimana antusiasnya Bonekmania menyambut laga away ini. Kuota 7.500 tiket yang diberikan oleh pihak tuan rumah benar-benar dimanfaatkan secara maksimal oleh Bonek. Seluruh tiket sold out. Bahkan bisa dikatakan Stadion Wilis madiun serasa GBT. Di samping antusiasme yangtinggi, kita harus angkat topi terhadap Bonek yang hadir di Madiun karena turut berperan serta dalam menjaga kondusifitas dan kelancaran pertandingan hingga selesai. Tentunya kita juga tidak bisa mengesampingkan peran dari Madiun fans, pihak kepolisian, dan panpel.
Dengan berjalan lancarnya pertandingan, seakan mematahkan anggapan suara-suara minor dan stigma buruk bonek ketika awaydays. Bonek yang pada pertandingan tersebut hampir menguasai seluruh tribun Stadion Wilis menunjukkan kreatifitas nya. Mereka tak henti-hentinya meneriakkan chant penyemangat untuk pemain berjuang di lapangan dan hampir tidak ada nyanyian rasis.
Bonek telah mengubah stigma buruknya dalam beberapa tahun terakhir. Jika Era 90-an hingga 2000-an awal, masyarakat mendengar kata “Bonek” sering terdefinisikan dengan sendirinya oleh hal-hal yang bersifat negatif dan menyeramkan, namun sekarang berbanding terbalik. Bonek telah mengajarkan apa arti tentang kesetiaan dan loyalitas yang sebenarnya dalam mendukung tim kebanggaannya. Satu hal yang lebih penting, Bonek telah memenuhi janjinya dalam menjaga kelancaran pertandingan dan kondusifitas kota Madiun pada umumnya.
Pertandingan kamis malam itu, Bonek seakan memberikan pesan bagi pihak keamanan dan panpel lawan persebaya di Grup 5, masihkah kalian bersikukuh menggelar pertandingan tanpa penonton ketika menjamu Persebaya dengan dalih keamanan dan over capacity? Persebaya dan Bonek tidak sedang disanksi begitupun juga dengan pihak lawan. Salah satu unsur dalam menuju sepakbola industri adalah pemasukan yang didapat dari penonton. Ketika pertandingan digelar tanpa penonton tentu tidak mencerminkan slogan yang selalu didengung-dengungkan oleh induk federasi, yaitu “Football Industry”.
Mari berbenah!
*) Eka Prasetya, mahasiswa UB pecinta persebaya.
The post Bonek Sudah Berubah, Jangan Ada Lagi Laga Tanpa Penonton appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Masuknya Alfredo Vera dan Efek “Wani” di Tubuh Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Memainkan pemain asli Surabaya
Sebelum coach Alfredo melatih Persebaya, hanya ada Misbakhus Solikin dan Dimas Galih yang dipercaya di starting eleven. Namun saat melawan Persatu Tuban, coach Alfredo memainkan Rachmat Irianto dan M. Syaifudin sebagai duet bek tengah.
Langkah untuk memainkan pemain asal Surabaya atau jebolan dari kompetisi internal Persebaya adalah suatu langkah yang sangat positif karena hasrat mereka adalah bermain untuk Persebaya. Saat melawan Persinga Ngawi, Abdul Aziz yang terkena akumulasi kartu tidak dapat diturunkan dan pada saat itulah coach Alfredo berani memainkan M.Irvan yang sebelumnya sangat jarang dimainkan.
Keberanian coach Alfredo ini terus berlanjut saat melawan Madiun Putra. Tercatat M. Irvan tetap dimainkan karena penampilan apik saat melawan Persinga Ngawi. Hal itu menunjukkan bahwa M.Irvan bukan hanya bisa menjadi pelapis namun pantas masuk dalam starting eleven. Hingga saat ini tercatat hanya Andri Muliadi, Abdul Azis, M. Hidayat, Yogi Novrian, Irfan Jaya, dan Rishadi Fauzi yang bukan produk kompetisi internal Persebaya yang kemarin menjadi starting eleven.
Pemain cadangan seperti Ridwan Awaludin, Mei Handoko, dan pemain yang sedang absen seperti Sidik Saimima dan Rendi Irwan serta tentunya pemain yang sedang membela Timnas U-19 Rachmat Irianto adalah produk dari kompetisi internal Persebaya. Ditambah baru dua hari lalu, Persebaya resmi mengangkat Adam Maulana yang juga berasal dari kompetisi internal sebagai bagian dari tim.
Melawan permainan keras lawan
Kita ketahui bahwa saat melawan Persinga, pemain Persebaya mendapatkan perlawanan yang bisa dibilang cukup keras. Permainan keras itu menyebabkan sang kapten Rendi Irwan harus absen di beberapa pertadingan. Secara permainan, pemain-pemain Persebaya terlihat belum berani untuk ‘melawan’ permainan keras dari lawan. Melawan disini bukan berarti membalas, namun bermain sedikit keras untuk mengimbangi.
Namum permainan Persebaya sangat berubah saat melawan Madiun Putra di Stadion Wilis. Dengan memainkan Abdul Azis ke posisi aslinya (bek kanan) dan Abu Rizal Maulana ke posisi aslinya (Gelandang), nampak permainan cepat dan sedikit keras dapat mengimbangi pemain-pemain Madiun Putra yang secara rata-rata postur lebih besar dari pemain-pemain Persebaya.
Dengan adanya M. Hidayat sebagai Ball Winning Midfielder serta Misbakhus Solikhin, dan Abu Rizal Maulana sebagai Box-to-box Midfielder, Persebaya mampu menguasai Ball Possesion. Beberapa kali Abu Rizal berduel dengan pemain-pemain Madiun Putra, mengingat di pertandingan-pertandingan sebelumnya pemain-pemain Persebaya belum berani melawan permainan keras lawan. Jadi dengan memainkan pemain-pemain di posisi aslinya, permainan Persebaya semakin hidup dan mampu mengimbangi permainan keras lawan.
Pengaruh Bonek
Pada dua pertandingan away melawan PSBI dan Persinga, Persebaya bermain tanpa disaksikan Bonek. Absennya Bonek dari dalam stadion tidak mengurangi kekreatifan mereka untuk tetap mendukung Persebaya. Bonek tetap hadir di Stadion Sultan Agung dan Stadion Ketonggo namun hanya sebatas dari luar stadion.
Nyanyian dan dukungan yang selalu diberikan Bonek ini menjadi salah faktur utama kebangkitan Persebaya saat melawan Madiun Putra. Setelah dua pertandingan away tanpa penonton, akhirnya Persebaya dapat didukung oleh Bonek dari dalam stadion. Seolah ingin membalas apa yang sudah dilakukan Bonek, pemain-pemain Persebaya pada laga melawan Madiun Putra di Stadion Wilis tampil sangat menyerang meski sempat tertinggal lebih dahulu. Persebaya mampu bangkit dan memenangkan pertandingan. Sesuatu yang sangat bernilai mengingat Persebaya dan Bonek mengalami ‘kesulitan’ dalam dua laga away sebelumnya.
***
Tiga faktor di atas menjadi kunci kebangkitan Persebaya Surabaya. Semoga Persebaya dapat lolos ke babak 16 besar dan medapatkan tiket promosi ke Liga 1.
Salam Satu Nyali, Wani!
*) Bayoghanta Maulana Mahardika, @bayoghanta13
The post Masuknya Alfredo Vera dan Efek “Wani” di Tubuh Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Tertib dan Santun, Kapolres Madiun Apresiasi Bonek appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Tak ada kerusuhan seperti yang dikhawatirkan beberapa pihak saat Bonek “menginvasi” kota brem ini. Mereka memasuki Madiun dengan tertib. Begitu juga saat berada di stadion dan saat pulang ke kota masing-masing.
Kapolres Madiun, AKBP I Made Agus Prasatya, memuji Bonek yang tertib dan santun saat memasuki wilayah-wilayah yang berada di Kabupaten Madiun. Hal ini disampaikannya melalui akun twitter @polisijatim.
Terimakasih kawan kawan Bonek yang melintas Kabupaten Madiun, sudah tertib dan santun.
AKBP I MADE AGUS PRASATYA S.IK
(Kapolres Madiun) pic.twitter.com/67N9v4H23Y— Polisi Jawa timur (@PolisiJatim) July 21, 2017
Beberapa kali Rekan2 bonek yang kelelahan, Beristirahat ditepi jalan dengan tetap santun dan berdialog dengan Kapolres Madiun dan Dandim pic.twitter.com/dxAwegNxRu
— Polisi Jawa timur (@PolisiJatim) July 21, 2017
Sejak saat diumumkan jika laga boleh dihadiri penonton, minat Bonek menonton laga ini sangat tinggi. Terbukti kuota 7.500 yang disediakan panpel ludes terjual. Itu belum ditambah tiket yang dijual di stadion. Total 25.000 tiket terjual yang mayoritas dibeli Bonek. (iwe)
The post Tertib dan Santun, Kapolres Madiun Apresiasi Bonek appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Tanpa Sentuh Bola, Debut Adam Berakhir Manis appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Ia masuk menggantikan Irfan Jaya saat Persebaya sudah unggul atas Madiun Putra. Ini adalah sejarah menarik bagi Adam. Baru tanda tangan kontrak dua hari jelang tanding, pemain asal klub internal Al Rayyan ini langsung didaftarkan ke operator liga.
Debut yang berakhir manis dengan tiga poin dibawa pulang Persebaya. Yang menarik, Adam sama sekali belum menyentuh bola dalam debutnya. Karena setelah masuk, beberapa detik kemudian, wasit meniup peluit akhir pertandingan.
Sesaat sebelum menaiki bus kembali ke hotel, Adam mengucapkan terima kasih kepada pelatih atas kepercayaan dan dukungan Bonek terhadap Persebaya.
“Terima kasih diberi kesempatan turun. Terima kasih Bonek” ungkap pemain kelahiran 1997 ini.
Persebaya akan kembali melanjutkan kiprahnya di Liga 2 dengan menjamu Martapura FC di Stadion GBT, Kamis (27/7). Kenenangan akan membuat peluang Persebaya lolos ke babak berikutnya semakin luas. (bim)
The post Tanpa Sentuh Bola, Debut Adam Berakhir Manis appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Rebut Puncak Klasemen, Persebaya Masih Raja Tandang appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Hujan tipis mengawali laga ini, Kamis (20/7) di Stadion Wilis Madiun. Laga away ketiga berturut-turut bagi Persebaya.
Permainan cepat dan keras. Menit ke-11, Slamet Hermoko harus mendapatkan kartu kuning. Disusul menit ke-17, Ambite Dolus mendapatkan kartu dari wasit Hambali asal Palembang.
Selama 30 menit babak pertama, Persebaya dominan menguasai pertandingan. Satu tendangan bebas Misbakhus Solikin tipis di atas gawang Ricky Fajar.
Empat tendangan sudut diperoleh Persebaya. Menit ke-34 dan 35, tendangan Irfan Jaya dan Muhammad Hidayat diselamatkan penjaga gawang Madiun Putra. Sementara satu peluang Madiun masih di atas gawang Dimas Galih.
Menit 42, tendangan Misbakhus Solikin belum menemui sasaran. Dua menit berselang, Madiun Putra berhasil mencetak gol. Asmar Abu berhasil lolos dari jebakan offside dan mengelabui Dimas Galih. Tuan rumah unggul 1-0. Sampai babak pertama skor tidak berubah untuk keunggulan Madiun Putra.
Di babak kedua, Persebaya langsung agresif dalam melakukan serangan. Baru berjalan tiga menit, Persebaya menyamakan kedudukan lewat gol yang dicetak Yogi Novrian. Akselerasi Irfan Jaya di dalam kotak membuatnya bisa melepas tembakan yang bisa ditepis kiper. Namun bola mengarah ke Yogi yang langsung menyambarnya dengan pelan. 1-1!
Skor sama membuat para pemain Persebaya percaya diri. Beberapa kali serangan lewat Irfan Jaya berhasil memberi peluang. Sektor kiri pertahanan Madiun Putra benar-benar dieksploitasi Irfan.
Di menit 57, satu umpan Irfan terkena tangan pemain Madiun Putra. Wasit menunjuk titik putih. Misbakhus Solikin yang menjadi eksekutor. Kali ini, Misba bisa mengeksekusinya dengan tenang. Bola tak bisa dijangkau kiper Madiun Putra. Skor 2-1 Persebaya unggul.
Unggul satu gol, Persebaya tak mengendorkan serangan. Beberapa kali peluang tercipta yang sayangnya masih gagal dikonversi menjadi gol.
Skor 2-1 ini bertahan hingga babak kedua berakhir. Persebaya berhasil mengkudeta posisi klasemen yang dipegang Martapura FC. Persebaya meraih 15 poin dari 8 laga yang telah dimainkan. (bim/iwe)
The post Rebut Puncak Klasemen, Persebaya Masih Raja Tandang appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Players to Watch: Muhammad Hidayat dan Purniawan appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Muhammad Hidayat
Di luar prediksi, nama Muhammad Hidayat kini menjadi salah satu pemain yang memiliki peran penting di dalam skuad Persebaya. Dalam tiga pertandingan terakhir sejak Angel Alfredo Vera mengambil-alih kursi pelatih Persebaya, Hidayat selalu masuk dalam skuad inti Bajul Ijo. Dipasangkan dengan Misbakhus Solikin sebagai duet double pivot di lini tengah Persebaya, Hidayat menjalankan tugasnya sebagai pemutus serangan lawan secara sangat baik.
Menanjaknya penampilan Hidayat bersama Persebaya memang sangat mengejutkan. Pasalnya, mantan pemain Borneo FC itu sempat mendapat kritikan pedas pada laga debutnya kala Persebaya ditahan imbang Madiun Putra di pekan perdana Liga 2. Kala itu, Hidayat dikritik karena staminanya yang buruk serta kurang maksimal ketika dipasang sebagai gelandang tengah. Sejak itu, Hidayat terus bekerja-keras membuktikan kepantasannya memakai seragam Persebaya.
Kedatangan Alfredo Vera di kursi pelatih Persebaya seakan memberi jalan kepada Hidayat untuk membuktikan kapasitasnya. Cederanya Sidik Saimima membuat Vera memilih Hidayat sebagai pendamping Misba Solikin. Hasilnya, pemain bernomor 96 tampil apik sebagai breaker di lini tengah Persebaya. Kengototan dan kegigihan dalam mengejar bola menjadi ciri khas Hidayat. Ia pun juga ikut menyumbang satu gol kala Persebaya mengalahkan PSBI Blitar. Pada laga kontra Madiun Putra malam nanti, peran Hidayat semakin vital karena kondisi Misbakhus Solikin yang masih belum fit 100 persen. Kemampuannya dalam merebut bola serta memutus alur serangan lawan akan menjadi faktor penting dalam skema permainan Persebaya dibawah komando Alfredo Vera.
Purniawan
Purniawan menjadi sosok penting dibalik menanjaknya penampilan Madiun Putra di awal musim lalu. Bersama striker utama Madiun Putra, Nanang Wahyudi, Purniawan merupakan teror yang menakutkan bagi lawan. Persebaya pernah merasakan bagaimana eksplosifnya daya dobrak yang dimiliki Purniawan. Ya, Purniawan adalah pemain yang memiliki andil besar ketika Madiun Putra sukes menahan imbang Persebaya di pertemuan pertama lalu.
Meski penampilan Madiun Putra sedang menurun, namun performa Purniawan tetap terjaga. Gelontoran lima gol hingga pekan ketujuh adalah bukti betapa berbahayanya pemain asli Madiun tersebut. Di dalam skema main Madiun Putra, Purniawan lebih difungsikan sebagai winger. Kecepatan dan eksplosifitas merupakan senjata andalan Purniawan dalam mendobrak tembok pertahanan lawan. Selain memiliki kecepatan dan berani berduel dengan bek-bek lawan, kelebihan lain Purniawan yang harus diwaspadi lini belakang Persebaya adalah naluri golnya yang cukup tinggi. Menghadapi tipe pemain seperti Purniawan, bek-bek Persebaya tidak boleh lengah dalam melakukan penjagaan. (rvn)
The post Players to Watch: Muhammad Hidayat dan Purniawan appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Madiun Putra vs Persebaya: Laga Berat di Tengah Badai Cedera appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Usai menjalani dua laga berat menghadapi PSBI Blitar dan Persinga Ngawi, sejumlah punggawa inti Persebaya harus terkapar akibat cedera. Kurniawan Karman, Mokhammad Syaifuddin, Misbakhus Solikin dan kapten Rendi Irwan harus mendapatkan perawatan khusus usai mengalami cedera pada pertandingan melawan PSBI dan Persinga. Sementara itu, kondisi Sidik Saimima dan Thaufan Hidayat juga belum sepenuhnya pulih. Badai cedera jelang laga away berat ke Madiun tentunya mempengaruhi kekuatan Persebaya. Apalagi, dalam lawatannya ke Stadion Wilis, Persebaya menargetkan poin penuh untuk menjaga persaingan di papan atas klasemen sementara Grup 5.
Badai cedera yang menerpa Persebaya membuat Alfredo Vera harus mengutak-atik komposisi pemain untuk diturunkan pada laga menghadapi Madiun Putra malam nanti. Rendi Irwan kemungkinan masih diistirahatkan karena kondisinya fifty-fifty. Sementara Misbakhus Solikin sudah menunjukkan perkembangan positif, setelah mengeluhkan rasa sakit di bagian punggungnya pada laga kontra Persinga.
Cederanya sejumlah pemain inti memang membuat persiapan Persebaya jelang laga nanti sedikit terganggu. Namun Alfredo sudah menyiapkan tim terbaik untuk menghadapi Madiun Putra. Dalam keterangannya, Alfredo menyatakan bahwa ia akan menurunkan pemain yang benar-benar fit dan kondisinya siap tempur.
“Kami akan siapkan pemain yang fit 100 persen untuk hadapi Madiun,” ujar pelatih asal Argentina tersebut.
Meski dihantam badai cedera, Persebaya sendiri tengah dalam tren positif. Dalam tiga pertandingan terakhir dibawah komando Alfredo Vera, Green Force sukses meraup tujuh poin hasil dari dua kali menang dan sekali imbang. Jika ditotal sejak sebelum jeda Ramadhan kemarin, Persebaya tak terkalahkan dalam lima pertandingan terakhirnya. Tren positif inilah yang menjadi bekal berharga Rishadi Fauzi dkk. jelang menghadapi tuan rumah Madiun Putra.
Laga kontra Madiun Putra malam nanti bukanlah laga yang mudah bagi Persebaya. Pasalnya, Madiun Putra adalah tim yang sempat menyulitkan langkah Persebaya di awal musim lalu. Pada pertandingan pembuka Liga 2 lalu, Madiun Putra sukses menahan imbang Persebaya di Stadion Bung Tomo. Persebaya yang kala itu lebih diunggulkan, justru dibuat frustasi oleh pertahanan rapat sang tamu.
Walaupun pertandingan malam nanti tidak akan berjalan mudah, namun Persebaya tetap berpeluang meraih poin maksimal di kandang Madiun Putra. Pasalnya, grafik permainan tuan rumah sedang menurun setelah tidak pernah menang dalam tiga pertandingan terakhir. Dalam tiga laga terakhirnya, Madiun Putra hanya mampu meraih satu poin hasil seri dengan Persinga. Bahkan, dalam laga kandang sebelum menjamu Persebaya, Purniawan cs. takluk dari Martapura FC dengan skor cukup telak, 2-4.
Tren negatif yang sedang dihadapi Madiun Putra ini tentu bisa dimanfaatkan Persebaya untuk meraih poin penuh di Stadion Wilis. Apalagi, moril pemain-pemain Persebaya juga tengah dalam kondisi terbaik setelah datangnya Alfredo Vera di kursi pelatih Bajul Ijo. Motivasi skuad Persebaya pun dipastikan kian bertambah karena Bonek akan mendukung langsung perjuangan pemain di Stadion Wilis malam nanti. Jadi, target poin penuh di Stadion Wilis bukanlah target yang mustahil. Wani! (rvn)
The post Madiun Putra vs Persebaya: Laga Berat di Tengah Badai Cedera appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Info Persebaya Terkini Jelang Laga Lawan Madiun Putra appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Info Persebaya Terkini Jelang Laga Lawan Madiun Putra appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>