Suporter Archives | Emosi Jiwaku https://emosijiwaku.com/tag/suporter/ Portal informasi terpercaya dan terkini tentang Persebaya dan Bonek Wed, 22 Feb 2023 04:34:42 +0000 en-US hourly 1 145948436 Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia Dikukuhkan https://emosijiwaku.com/2023/02/22/presidium-nasional-suporter-sepak-bola-indonesia-dikukuhkan/ Wed, 22 Feb 2023 04:31:53 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=43182 Pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali melakukan pengukuhan presidium nasional suporter sepakbola di Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta,Selasa (22/2).

The post Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia Dikukuhkan appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali melakukan pengukuhan presidium nasional suporter sepakbola di Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta,Rabu (22/2).

Amali mengatakan wadah perjuangan suporter itu lahir dari sarasehan suporter. Kegiatan ini dalam rangka mengimplementasi UU No 11 tahun 2022 Tentang Keolahragaan.

Suporter sejatinya menjadi bagian penting dalam persepak bolaan. Sebab, suporter adalah pemain ke-12. Itu sebabnya maju atau tidaknya sebuah tim tidak terlepas dari peran suporter.

“Suporter menjadi bagian dari persepakbolaan kita. Jadi kita ingin supaya bagaimana kita bersama-sama mengelola suporter ini agar kemudian aman dan selamat,” kata Menpora yang juga Wakil Ketua Umum PSSI itu.

Amali menambahkan bahwa pengelolaan suporter harus melibatkan suporter itu sendiri agar ke depan lebih baik lagi.

“Suporter menjadi bagian dari persepakbolaan kita jadi kita ingin supaya bagaimana kita bersama-sama mengelola suporter ini agar kemudian aman dan selamat,”pungkas Amali.

Dari bonek suporter Persebaya ada satu yang masuk jajaran wakil ketua III yakni diisi oleh Sidik Tualeka atau Alex yang juga sebagai Fans Relation Manager Persebaya.

Berikut susunan kepengurusan PN-SSI

Dewan Penasehat

1. Menpora

2. Mendagri

3. Kapolri

4. Ketua Umum Koni

5. Ketua Umum PSSI

Dewan Pengawas

1. Budiman A Dalimunthe

2. Tauhid Indrasjarief

3. Heru Joko Hidayuntoro

4. Mohamad Zainudin Yusrin

5. M Arief Rosyid Hasan

6. Anang Wahyudi

7. Alim Bahri

8. Husin Ghozali

9. Moh Hasan Basri

10. Wilson Seran

11. Aii Hidayat

12. Mayor Haristanto

13. Suprapto

Ketua Umum: Uki Nugraha (PSM Makassar)

Wakil Ketua: Tommy Ermanto (Pusamania Borneo FC)

Wakil Ketua II : Wahyudi H (Bobotoh Persib Bandung)

Wakil Ketua III : Sidik Maulana Tualeka (Bonek Persebaya Surabaya)

Sekjen : Achmad Supriyanto (Rans Nusantara FC)

Wasekjen. : Sadakati Sukma (PSM Makassar)

Bendahara Umum : Dian Fuji Lestari (The Jak Mania Persija Jakarta)

Wakil Bendahara : Ali Bani Adam (PSMS Medan)

Dewan Pengawas: Ocha Alim (PSM Makassar)

 

Bidang-Bidang Kepengurusan Harian

Arief Maulana (Viking Persib Bandung)

Lawren Simorangkir (PSMS Medan)

Wachyudi Hendrayanto (Viking Persib Bandung)

Haikal Mikhail (The Jak Mania Persija Jakarta)

Devara Noumanto (Bonek Persebaya Surabaya)

Diky Soemarno (The Jak Mania Persija Jakarta)

The post Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia Dikukuhkan appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
43182
Wanita Suporter Sepak Bola dan Sebuah Sisi Gelap di Dalamnya https://emosijiwaku.com/2022/09/28/wanita-suporter-sepak-bola-dan-sebuah-sisi-gelap-di-dalamnya/ Wed, 28 Sep 2022 13:38:41 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=42588 Sepakbola adalah satu olahraga yang banyak digandrungi oleh masyarakat dunia, berbagai macam kelas masyarakat, ras, agama, bahkan gender ikut merayakan gelaran olahraga ini.

The post Wanita Suporter Sepak Bola dan Sebuah Sisi Gelap di Dalamnya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Sepakbola adalah satu olahraga yang banyak digandrungi oleh masyarakat dunia, berbagai macam kelas masyarakat, ras, agama, bahkan gender ikut merayakan gelaran olahraga ini.

Bisa kita lihat jika perbandingan sepakbola dengan olahraga lain, animo sepak bola lebih menyentuh apalagi jika melihat dari event 4 tahunan yaitu Piala Dunia. Ada lebih 4 milliar pasang mata seluruh penjuru dunia yang menyaksikan pagelaran ini dibanding dengan olahraga lain.

Berbicara tentang bola selayaknya komposisi sebuah masakan, Supporter adalah salah satu element terpenting dari suksesnya olahraga sepakbola. Supporter atau biasa orang lain menyebutnya Fans atau Pendukung sebuah team entah level klub maupun Negara memiliki sebuah cerita tersendiri.

Antara tangis, cinta dan drama kebahagian setelah peluit akhir ditiup sang  pengadil lapangan. Supporter tidak mengenal sebuah ras,gender maupun yang lainya, seperti pesan FIFA yang selalu berkumandang ( Say No To Racist ).

Supporter sendiri juga memiliki ekosistem beragam disetiap daerah, bahkan sekarang kaum hawa menyandingkan dirinya bersama para pria untuk menunjukkan sebuah ekspresi yang sama tentang cinta dan loyalitas terhadap klub maupun negara   yang didukung.

Tahun 2018, laga Iran vs Spanyol adalah salah satu saksi berakhirnya sebuah tirani supporter wanita yang selama ini dibatasi haknya untuk menonton sebuah pertandingan sepakbola.

Meski tidak menyaksikan pertandingan secara langsung karena hanya melalui layar lebar, keputusan Dewan Provinsi Teheran itu disambut gegap gempita oleh para suporter wanita Iran baik di dalam stadion ataupun jalanan. Langkah Iran ini sudah dilakukan Saudi saat awal 2018 dengan mengijinkan supporter wanita di stadion oleh Pangeran Mohammad bin Salman.

Seringkali supporter masih sering juga mempunyai image buruk dimata masyarakat, tentang sebuah fanatisme buta, aksi rusuh dan lainnya, bahkan tidak lupa juga kita sebagai wanita juga akan sering terseret dalam pandangan yang sama, selayaknya masyarakat yang dibuang dari lingkup ekosistem  bernegara.

Wanita dan sepakbola adalah bagian penting dalam beberapa dekade ini, bisa kita saksikan dalam beberapa tahun ini, banyak orang yang menunggu pertangian Piala Dunia sepakbola wanita, selayaknya seorang kstaria mereka tangguh memainkan sang kulit bundar di lapangan.

Animo sepakbola juga dirasakan saat kaum hawa ikut berdiri menjadi pemain ke 12 atau supporter klub. Era akses media sosial yang sangat cepat mempengaruhi bahwa budaya mendukung sebuah team untuk kaum perempuan sangat terbuka, terlepas apapun sebuah jawaban mereka, sejujurnya alasan yang sama berbicara kecintaan klub adalah jawab terbaik.

Sisi Gelap Supporter Wanita (antara sebuah cinta/objek seksual kaum  pria biadab)

Sering kali kita melihat kaum pria merasa dirinya sangat hebat ketika bisa menaklukan hati kaum hawa, berbagai cara mulai dengan cuitan khas memanggil kaum hawa, mata genit dengan memperhatikan objek wanita hingga aksi pelecehan di stadion.

Mereka Pria yang tidak bisa mengkontrol hawa nafsunya, merasa bangga dengan apa yang dilakukan, jelas kami sebagai wanita sering merasakan ketidaknyamanan dalam mendukung klub di stadion khususnya.

Tanggal 19/08/2020 salah satu laga bigmatch yang mempertemukan salah satu tim besar di pulau Jawa, sempat beredar sebuah cuitan akun twitter yang mengalami pelecehan seksual oleh salah satu oknum supporter pria.

Pria tersebut tiba-tiba merangkul dari belakang, hingga menyebabkan korban sempat mengalami trauma dalam dirinya. Hal tersebut yang akhirnya membuat beberapa wanita enggan lagi pergi ke stadion. Tapi itu semua tidak menyulutkan niat saya dan teman-teman wanita yang lain untuk berhenti di dunia supporter meskipun orang tua kami merasa khawatir akan terjadi sesuatu hal yang buruk akan menimpa kami, kami juga tidak ingin hal yang buruk menimpa kami meski banyak sekali orang-orang yang tidak bertanggungjawab yang membuat kami risih.

Kami tidak menjustifikasi semua supoorter pria melakukan hal yang sama. Masih banyak dari kami yang beruntung mempunyai teman-teman pria yang masih mau menerima respon baik untuk saling menjaga kami ketika pertandingan tandang atau kandang .

Kami para wanita juga memiliki kuasa agar kita juga tidak dianggap remeh oleh lawan jenis yang sering kali meresahkan buat kita, yang tanpa mereka sadari hal seperti itu membuat mental kita seringkali down.

Terlebih semua sudah sering terjadi di bebagai element supporter jangan pernah kejadian seperti ini di anggap tidak ada apa-apanya, kita semua berhak melawan hal yang seperti ini, karena hal yang terpenting adalah bisakah kami mendapatkan rasa aman dan nyaman untuk mendukung kecintaan kami tanpa adanya kasus pelecehan seksual ini?

Besar harapan kami untuk menyaksikan sang kebanggaan berlaga, bersorak bersama tanpa perlu khawatir akan dilecehkan. Ini menjadi PR kita semua, tidak hanya bagi kami sendiri , tapi semua element supporter wanita lainnya juga masyarakat secara keseluruhan .

Akhir kata, hingga hari ini posisi kami masih sama, KAMI INGIN RASA AMAN MENDUKUNG KECINTAAN KAMI TANPA ADA BENTUK PELECEHAN SEKSUAL !

SALAM SATU NYALI WANI!!

@Dancow_puti

The post Wanita Suporter Sepak Bola dan Sebuah Sisi Gelap di Dalamnya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
42588
Iwan Bule Sarankan Suporter Menonton Dari Rumah https://emosijiwaku.com/2020/07/16/iwan-bule-sarankan-suporter-menonton-dari-rumah/ Thu, 16 Jul 2020 00:36:32 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=33334 Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora) bersama PSSI menggelar kegiatan  ‘Pelatihan Manajemen Suporter Sepakbola’ di Hotel Pullman Jakarta 13 – 16 Juli 2020.

The post Iwan Bule Sarankan Suporter Menonton Dari Rumah appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora) bersama PSSI menggelar kegiatan  ‘Pelatihan Manajemen Suporter Sepakbola’ di Hotel Pullman Jakarta 13 – 16 Juli 2020.

Beberapa perwakilan suporter yang diundang datang pada acara tersebut. Acara tersebut juga bisa disaksikan melalui aplikasi zoom.

“Terima kasih kepada Kemenpora yang telah bekerja sama dengan PSSI untuk membuat acara yang bagus ini. Insya Allah kedepan bisa dilakukan lagi. Suporter di Indonesia sangat luar biasa dan merupakan bagian terpenting dari sepak bola , tanpa mereka sepak bola terasa hambar,” kata Mochamad Iriawan ketua PSSI dikutip dari laman resmi pssi.org.

Para peserta diberikan materi diantaranya terkait visi misi Ketua Umum PSSI terutama terkait upaya merangkul suporter sebagai elemen penting sepak bola Indonesia. Selain itu terkait menyongsong Piala Dunia U-20 2021 dimana Indonesia menjadi tuan rumah,  kelanjutan kompetisi, dan lain-lain. Selain materi dari Ketua Umum PSSI, para peserta Pelatihan Manajemen Suporter Sepak bola juga mendapat materi Statuta PSSI, Kode Disiplin PSSI, Safety dan Security, pengembangan Direktorat PSSI, Law of The Game terbaru, Match Regulation terutama penyesuaian saat era new normal.

“Kami ingin jangan ada lagi korban jiwa dari suporter di kompetisi liga di Indonesia. PSSI juga telah membentuk divisi pembinaan suporter dan fans engagement yang telah melakukan berbagai pertemuan dengan kelompok suporter. PSSI tentu butuh dukungan, saran maupun kritik dari suporter untuk kemajuan sepak bola Indonesia,” tambah pria yang akrap disapa Iwan Bule.

Iwan juga menerangkan terkait kelanjutan kompetisi Liga 1 2020 yang menurut rencana akan kembali digulirkan pada Oktober 2020 nanti. Semua laga akan dilangsungkan tanpa penonton. Dan mengajak semua suporter memberikan dukungan dari rumah masing-masing.

“PSSI pada bulan Oktober nanti berencana akan kembali melanjutkan kompetisi Liga 1 dan 2 2020. Dengan situasi pandemi Covid-19 saat ini, kemungkinan besar kompetisi berjalan tanpa bisa disaksikan penonton secara langsung. Untuk itu kami mohon kerja sama dengan para suporter agar tidak datang ke stadion, tidak melakukan nonton bareng saat mendukung tim kesayangannya. Hal ini demi memutus penyebaran Covid-19, cukup dengan dukungan di rumah atau lewat media sosial untuk mendukung tim kesayangan masing-masing,” pungkasnya.(bim)

 

The post Iwan Bule Sarankan Suporter Menonton Dari Rumah appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
33334
Suporter dan Tim Kebanggaan: Gairahku, Kejayaanmu https://emosijiwaku.com/2018/05/09/suporter-dan-tim-kebanggaan-gairahku-kejayaanmu/ Wed, 09 May 2018 06:05:42 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=16952 Keindahan dalam sebuah mimpi para suporter bukan karena update foto di sebuah tribun, cita-cita mereka terlalu manis hanya demi tim sepak bola.

The post Suporter dan Tim Kebanggaan: Gairahku, Kejayaanmu appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Setiap makhluk memang sudah menjadi fitrahnya untuk saling memiliki dan terikat antara Aku dan Kamu. Cinta lebih indah dari sebuah ilusi cerita dan dongeng apapun. Begitupun dengan suporter dan tim kebanggaan. Ya, sebuah kisah di balik layar rumput hijau. Kisah yang bermula mungkin tanpa terencana, namun seketika itu juga rasa yang tumbuh perlahan berbuah harum arti loyalitas dan dedikasi. Beragam ciri khas muncul bukan tanpa arti apapun, ia hanyalah segelintir tunas yang muncul karena sebuah tim sepak bola. Pengorbanan sebuah pendukung tanpa imbalan apapun, itulah suporter sepak bola di negeriku. Negeriku terlalu indah untuk dibahas dan dipisahkan dari sebuah permainan adat lampau ”sepak bola”.

Keindahan dalam sebuah mimpi para suporter bukan karena update foto di sebuah tribun, cita-cita mereka terlalu manis hanya demi tim sepak bola. Unik? Memang itulah suporter sepak bola di negeri ini. Ungkapan dalam Chant dan Giant Flag bahkan sablon kaos tak cukup menampung cinta mereka soal arti sebuah kejayaan. Ya, kejayaan sebuah tim sepak bola yang mereka dukung. Bukan sebuah fatamorgana lagi jika sepak bola sudah menjadi tradisi bahkan bagian dari diri mereka (suporter). Setiap orang punya hak untuk berekspresi, dan inilah mereka.

Anggapan seorang pahlawan yang diberikan kepada pemain bola dalam suatu tim sepak bola, cukup membuat hati tersentuh dan air mata tumpah. Namun apakah ini drama? Ya, drama di kala jenuh dengan hiruk pikuk problem di negeri ini. Ternyata ribuan orang mampu tertawa dan masih memiliki cita-cita untuk daerahnya melalui tim sepak bola. Maka tidak heran jika suporter menjadi sosok pemain ke-12 dalam pentas pertandingan 2×45 menit di lapangan hijau. Rindu pun tak cukup bagi sebagian suporter bola untuk mengatakan “never ending for you”.

Selamat datang di sepak bola indonesia, keunikan mereka bukan tanpa sebab. Karena mereka ialah orang tua dari sebuah tim sepak bola. Layaknya seorang ayah dan ibu, harapan mereka cuma satu. “Doaku menyertaimu, kuyakin kau pasti bisa, Ku selalu mendukungmu.” Bayangkan jika puluhan ribu orang berkumpul dalam satu tempat demi sebuah tontonan.

It’s crazy. Yes, welcome to my football area. Inilah cerita di balik penikmat dinamika suporter sepak bola Indonesia. Kini yang dimengerti dari sebuah dukungan suporter sepak bola adalah harapan sebuah kejayaan suatu tim sehingga mampu memberikan kebanggaan tersendiri di tempat di mana mereka (suporter) lahir. “Bangkitlah kau sang pahlawan”.

The post Suporter dan Tim Kebanggaan: Gairahku, Kejayaanmu appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
16952
Suporter Indonesia di Simpang Jalan: Mania, Hooligans, atau Ultras? https://emosijiwaku.com/2015/12/23/suporter-indonesia-di-simpang-jalan-mania-hooligans-atau-ultras/ https://emosijiwaku.com/2015/12/23/suporter-indonesia-di-simpang-jalan-mania-hooligans-atau-ultras/#respond Wed, 23 Dec 2015 00:23:00 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=693 Suporter Indonesia memang militan dan loyal. Namun, apakah mereka bisa dikatakan Hooligans atau Ultras seperti banyak klaim kelompok-kelompok suporter? Rasanya kok tidak.

The post Suporter Indonesia di Simpang Jalan: Mania, Hooligans, atau Ultras? appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Beberapa hari lalu media memberitakan tentang meninggalnya dua Aremania yang menjadi korban kelompok supporter Surabaya United, Alligator Mania. Beberapa orang menyebut aksi ini sebagai hooliganisme sebagaimana kerusuhan fans sepak bola yang dilakukan suporter Inggris.

Istilah itu sebenarnya perlu diluruskan. Terutama dalam penggunaannya yang serampangan di kalangan suporter Indonesia.

Harus diakui, suporter Indonesia memiliki kemampuan beradaptasi yang baik dengan kemajuan suporter modern saat ini. Tidak hanya cepat beradaptasi, mereka juga cepat mengadopsi konsep suporter ala Eropa.

Suporter Indonesia (yang dikenal dengan kultur Mania) ada yang mengadopsi konsep ala Casuals atau Hooligans asal Inggris dan Ultras asal Italia.

Konsep suporter Barat tersebut ditiru dengan sangat detail. Mulai dari warna kaus hingga penggunaan bendera, spanduk, dan nyanyian atau chant untuk mendukung klub kebanggaan.

Lalu dimana letak permasalahannya?

Suporter Indonesia memang militan dan loyal. Namun, apakah mereka bisa dikatakan Hooligans atau Ultras seperti banyak klaim kelompok-kelompok suporter? Rasanya kok tidak.

Apa sebabnya? Konsep suporter modern bernama Hooligans atau Ultras tidak lepas dari salah satu slogan yang mereka anut. Yakni, ACAB alias All Cops Are Bastard (semua polisi brengsek). Bagi mereka, citra polisi sangat buruk. Apapun yang terjadi dalam kelompok supporternya, mereka tidak mau ada campur tangan polisi.

Namun, apa yang terjadi di Indonesia berbalik 180 derajat. Mereka mengklaim kelompoknya sebagai Hooligans atau Ultras. Tapi, ketika ada anggotanya meninggal atau cedera di tangan rival suporter, mereka menuntut keadilan dan minta pelaku ditangkap. Lalu dimana letak kode etik ACAB itu?

Tindakan yang menyalahi ACAB juga terjadi saat laga away. Perjalanan laga tandang melewati atau bertempat di basis suporter rival. Kelompok suporter tersebut lantas meminta kawalan dari polisi. Alasannya, keamanan dan keselamatan mereka. Sekali lagi, di mana ACAB-nya?

Di negara asalnya, Ultras dan Hooligans memang selalu dianggap rusuh. Motivasinya macam-macam. Ada yang menggunakan kerusuhan sebagai pelarian dari aturan kehidupan sehari-hari yang penuh tata krama—seperti ditulis Sindhunata dalam buku Bola-Bola Nasib. Ada juga yang mencari sensasi demi memperjuangkan harga diri klub dan kelompok suporternya.

Tapi, perlu digarisbawahi, dalam setiap kerusuhan yang mereka lakukan, ada aturan dan kode etik. Mereka mengenalnya dengan istilah open fight.

Open fight dalam Hooligans dan Ultras

Bukan untuk ditiru namun sebagai bahan pembelajaran saja. Open fight memiliki keunikan aturan tersendiri. Pertama, jumlah petarung harus sama. Kedua, pertarungan dilakukan tanpa senjata. Ketiga, tanpa campur tangan polisi. Keempat, tidak boleh menyerang warga biasa. Kelima, lawan yang sudah terjatuh tidak boleh diserang. Amazing, bukan?

Bagaimana dengan Indonesia? Alih alih jagoan dan berani bertarung secara gentleman, mereka malah memamerkan senjata tajam. Mereka juga melempari musuh atau rumah warga dengan batu. Menebar teror kepada warga biasa yang tidak tahu apa apa.

hooligan
Open fight. (Foto: Vice.com)

Dari tindakan seperti itu, apakah ada ada poin yang menunjukkan nilai Hooligans atau Ultras sejati? Tidak! Setelah mengerti jumlah kekuatan kelompoknya lebih besar dibanding lawannya, mereka baru maju menyerang hingga jatuh korban jiwa di pihak lawan.

Jelas itu tidak seperti Hooligans atau Ultras dari negara asalnya. Hooligans dan Ultras tidak mengenal istilah “sedulur“. Karena bagi mereka, tak ada kata lain selain melawan siapapun yang menghalangi langkah mereka.

Selain itu, pertarungannya juga terbatas di dalam stadion. Tidak berlaku baik sebelum atau sesudah pertandingan berlangsung. Di sana para Hooligans dan Ultras jauh dari akun sosmed dan kehidupan sosial di luar stadion. Sebab, setiap anggota “firm” kerap masuk dalam daftar pencarian orang kepolisian.

Baik Hooligans maupun Ultras tidak mengenal chant rasis dan makian kepada klub atau kelompok suportter lainnya. Mereka hanya ingin total mendukung klubnya, bukan mementingkan perkelahian akibat fanatisme buta saja.

Sangat jauh berbeda dengan Indonesia. Lihat saja di siaran langsung pertandingan sepak bola Indonesia di televisi. Banyak chant cacian, makian, bahkan “ancaman” pembunuhan kepada suporter lawan melalui lagu-lagu dukungannya.

Karena itu, klaim bahwa satu kelompok suporter adalah Hooligans atau Ultras sejatinya tidak berlaku. Sebab, mereka tidak mengadopsi nilai-nilainya secara utuh. Mereka tidak konsisten. Hooligans atau Ultras hanya jadi klaim sepihak.

Dengan kultur Indonesia yang kaya keragaman, seharusnya kita mengembangkan kultur Mania yang lebih baik. Dengan semangat yang besar untuk menjadi suporter yang dewasa. Tanpa dendam dan amarah. Tanpa menonjolkan bahwa pihaknya adalah Hooligans atau Ultras. Karena memang tidak bisa. Aturannya banyak dan tidak semua orang berani melakukannya.

Klub kebanggaan kalian tidak butuh nyanyian rasis yang bisa berakibat maut. Sudah saatnya suporter Indonesia berdamai. Mau menambah korban berapa banyak lagi? Lagu kita masih sama kok: Indonesia Raya.

The post Suporter Indonesia di Simpang Jalan: Mania, Hooligans, atau Ultras? appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2015/12/23/suporter-indonesia-di-simpang-jalan-mania-hooligans-atau-ultras/feed/ 0 693
Fanatisme Sepak Bola: Gengsi yang Dibawa Sampai Mati https://emosijiwaku.com/2015/12/21/fanatisme-sepak-bola-gengsi-yang-dibawa-sampai-mati/ https://emosijiwaku.com/2015/12/21/fanatisme-sepak-bola-gengsi-yang-dibawa-sampai-mati/#respond Mon, 21 Dec 2015 04:05:44 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=674 Kelompok suporter tidak rela jika tim idola mereka diejek atau diremehkan. Mereka terkesan membela mati-matian tim yang mereka idola.

The post Fanatisme Sepak Bola: Gengsi yang Dibawa Sampai Mati appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Sepak bola adalah olahraga yang banyak digemari masyarakat luas. Olahraga ini tidak hanya membahas tentang pertandingan kedua tim yang bertanding. Ada sisi lain dari sepak bola seperti bisnis hingga tentang supporter.

Banyak hal menarik dalam soal pendukung tim tersebut. Mulai dari bersaing saling kreatif ketika mendukung tim idola, mengadakan nonton bareng, hingga sampai hal-hal kerusuhan yang melibatkan suporter sepak bola

Suporter tidak bisa dipisahkan dari sepak bola. Sampai ada anggapan mereka adalah pemain ke-12 dalam suatu tim. Totalitas dan loyalitas ketika mendukung tim idola sangat militan sekali. Ada yang rela menempuh perjalanan jauh dan mengoleksi pernak-pernik tim idola. Yang paling dahsyat, ada yang membahayakan nyawanya ketika mendukung tim idola.

Membahayakan nyawa itu bisa seperti naik motor tanpa helm, numpak truk ramai-ramai sampai tidak jarang ada yang bentrok antar supporter. Dan semua itu demi menunjukan siapa yang paling hebat, siapa yang paling militan, dan demi sebuah kata loyalitas kepada tim idola.

Kelompok suporter tidak rela jika tim idola mereka diejek atau diremehkan. Mereka terkesan membela mati-matian tim yang mereka idola. Tidak sedikit saling ejek supporter terjadi di dunia maya (status war, twitwar, Facebook war).

Terhangat adalah terjadi bentrok suporter di Kota Sragen yang menyebabkan kematian dua Aremania. Jika melihat ke belakang, banyak kasus yang bentrok supporter yang menyebabkan kematian seorang supporter. Nyawa menjadi taruhan. Hanya demi sepak bola. Yang seharusnya menjadi hiburan justru menjadi ajang permusuhan yang berakibat bisa hilangnya nyawa.

Sifat fanatisme terhadap sesuatu boleh-boleh saja asal fanatisme tersebut tidak merugikan orang lain dan tidak menimbulkan sifat saling benci antar manusia. Misalnya, kita menyukai tim sepak bola, ya cukuplah untuk menonton setiap pertandingan, mempunyai atribut tim, dan sharing info terbaru tentang tim idola.

Bukan malah membenci mereka yang tidak sama idolanya. Saling olok-olok ketika tim idolanya kalah. Jadi harus ada keberanian untuk meredam sifat fanatisme agar tidak terjebak kepada fanatisme yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Kita bisa mengambil contoh dari negara yang sepak bola nya sudah maju. Di Inggris, misalnya, ada rivalitas sengit antara Manchester United versus Liverpool dan Arsenal versus Tottenham Hospur. Para pendukungnya saling ejek di dalam stadion lewat nyanyian atau bahkan terang-terangan mengacungkan jari tengah ke pendukung kubu lawan ketika pertandingan berlangsung.

Tetapi kedua supporter “hanya” sampai di situ aja. Tidak ada supporter yang meninggal karena bentrok di luar stadion. Mereka menjadikan rivalitas sebagai “bumbu” dalam hiburan olahraga sepak bola, bukan adu gengsi yang dibawa sampai mati.

Sepak bola Indonesia masih mati karena belum adanya kompetisi resmi yang bergulir. Alangkah lebih baiknya jika semangat fanatisme ini diarahkan untuk menuntut bergulirnya kembali kompetisi.

Semoga tidak ada lagi yang meregang nyawa hanya karena fanatisme berlebihan. Kamu boleh hijau, biru, orange, atau warna yang lainnya. Akan tetapi warna kita masih sama, warna Merah Putih. Dan lagu kita masih sama, lagu Indonesia Raya.

The post Fanatisme Sepak Bola: Gengsi yang Dibawa Sampai Mati appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2015/12/21/fanatisme-sepak-bola-gengsi-yang-dibawa-sampai-mati/feed/ 0 674
Bentrok di Sragen Bukan Ulah Bonek https://emosijiwaku.com/2015/12/20/bentrok-di-sragen-bukan-ulah-bonek/ https://emosijiwaku.com/2015/12/20/bentrok-di-sragen-bukan-ulah-bonek/#respond Sun, 20 Dec 2015 05:03:34 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=670 Bonek adalah para pendukung Persebaya Surabaya. Titik. Masalahnya, yang bermain melawan Arema Cronus di Piala Jenderal Sudirman bukanlah Persebaya. Melainkan Surabaya United.

The post Bentrok di Sragen Bukan Ulah Bonek appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Turut berduka cita atas meninggalnya suporter Arema Cronus yang bentrok dengan suporter Surabaya United di Kota Sragen. Bentrok tersebut terjadi sebelum laga Piala Jenderal Sudirman yang mempertemukan Arema vs Surabaya United di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu 19 Desember.

Bentrokan yang membuat dua Aremania tewas tersebut kembali memperpanjang tragedi berdarah pertikaian suporter. Semoga ini terakhir kalinya bentrok maut terjadi di lingkungan sepak bola Indonesia. Semoga tidak ada lagi kerusuhan suporter. Daftar korban sudah panjang. Jangan ditambah lagi.

Alasan bentrok juga tidak masuk akal. Hanya karena seseorang mencintai satu klub tertentu dia layak dibunuh. Padahal, mereka berangkat ke stadion hanya untuk bergembira, menonton tim kesayangannya bermain sepak bola. Apa salah mereka?

Namun, sayangnya, kericuhan di Sragen tersebut juga diwarnai kekeliruan dalam pemberitaan. Media tidak bisa membedakan siapa Bonek dan siapa suporter yang “bukan Bonek”. Apakah hanya karena suporter tersebut dari Surabaya maka dia disebut Bonek? Apakah L.A. Mania, Deltras Mania, atau Aremania sekalipun yang tinggal di Surabaya juga harus disebut Bonek?

Bonek adalah para pendukung Persebaya Surabaya. Titik. Masalahnya, yang bermain melawan Arema Cronus di Piala Jenderal Sudirman bukanlah Persebaya. Melainkan Surabaya United.

Semoga kita tidak melupakan sejarah. Persebaya telah menjadi korban politik sepak bola Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Hasilnya, klub mengalami dualisme. Persebaya 1927 yang asli kini sudah berhak atas nama Persebaya Surabaya berdasarkan putusan Ditjen HAKI, KemenkumHAM. Karena tidak berhak menggunakan nama Persebaya, kubu sebelah menggunakan nama Surabaya United.

Dan mereka punya basis suporter sendiri. Namanya, Alligator Mania. Dan nama ini adalah nama resmi suporter mereka. Bahkan, nama tersebut diluncurkan secara resmi di akun Twitter resmi mereka @SurabayaUnited_

Karena itu, adalah kekeliruan yang fatal jika menyebut Bonek sebagai biang bentrok suporter di Sragen.

Perlu diketahui, Bonek sudah tidak lagi peduli dengan turnamen Piala Jenderal Sudirman. Sebab, turnamen tersebut tidak diikuti tim kesayangannya. Bonek kini justru sedang berfokus untuk membersihkan “virus” yang merusak Persebaya. Bukan yang lain.

Pada Rabu, 16 Desember, ribuan Bonek menyerbu pertandingan uji coba antara Persebaya vs PS Kaimana di lapangan Karanggayam. Tuntutan mereka satu: lunasi gaji pemain dan ofisial!

Tak cukup sampai di situ. Bonek juga mendatangi Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Surabaya pada Jumat, 18 Desember, untuk memperjuangkan gaji pemain dan mantan pemain Persebaya. Tujuannya, hutang sebesar Rp 6,5 miliar dilunasi manajemen. Jika hutang-hutang tersebut tidak dilunasi, Persebaya Surabaya terancam tak bisa mengikuti kompetisi pada Maret mendatang.

Dengan agenda perjuangan begini banyaknya, demi klub tercinta, apa Bonek masih punya waktu untuk mengurusi pertandingan lain yang bahkan tidak ada hubungannya dengan klub kesayangannya?

Tidak hanya media yang salah dalam menyebut kelompok suporter tersebut. Media sosial juga keliru menyebut Bonek. Akun Twitter @OngisnadeNet bercuit dengan menyebut suporter Surabaya United sebagai Bonek.

Untuk diketahui dulur-dulur suporter, Surabaya United dan Persebaya Surabaya adalah dua klub yang berbeda. Suporternya juga berbeda. Bonek bukan Alligator Mania, dan Alligator Mania bukan Bonek.

Dengan adanya perbedaan yang jelas antara dua kelompok suporter ini, semoga media dan media sosial bisa membedakan dan berhati-hati dalam memakai istilah.

Ini bukan hanya soal identitas dan kebanggaan. Tapi lebih jauh lagi. Akibat yang ditimbulkan juga berbeda. Istilah yang salah akan keliru dalam proses penindakan hukum selanjutnya. Ini bisa menimbulkan disinformasi yang berlarut-larut. Bagaimana mungkin Bonek harus bertanggung jawab terhadap ulah Alligator Mania?

Semoga penyebutan Bonek tersebut bukan karena memang ada “kebencian” terhadap Bonek. Insiden ini semoga bisa menjadi pelajaran bagi banyak pihak untuk lebih jernih jika ada kejadian lagi di masa depan.

Tapi, jika Bonek harus terus mendapat citra negatif dari hal-hal yang tidak mereka lakukan, kami ini salah apa?

The post Bentrok di Sragen Bukan Ulah Bonek appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2015/12/20/bentrok-di-sragen-bukan-ulah-bonek/feed/ 0 670
Foto-Foto #awaydays Bonek saat Melawat ke Tuban https://emosijiwaku.com/2015/10/19/foto-foto-awaydays-bonek-saat-melawat-ke-tuban/ https://emosijiwaku.com/2015/10/19/foto-foto-awaydays-bonek-saat-melawat-ke-tuban/#respond Mon, 19 Oct 2015 10:39:03 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=411 Berikut kemeriahan #awaydays yang ditangkap dari foto-foto yang diposting bonek di media sosial twitter.

The post Foto-Foto #awaydays Bonek saat Melawat ke Tuban appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Bonek tak bisa dilepaskan dari Persebaya. Di mana ada Persebaya di situ bonek hadir. Pertandingan uji coba antara Persebaya melawan Persatu Tuban, minggu kemarin (18/10) dihadiri juga oleh bonek pendukung fanatik Persebaya. Mereka berangkat menuju kota yang berjarak 107 km dari Surabaya tanpa dikoordinir dan tanpa pengawalan aparat. Berangkat sendiri-sendiri atau rombongan, mereka menggunakan kendaraan pribadi dan angkutan umum. Berikut kemeriahan #awaydays yang ditangkap dari foto-foto yang diposting bonek di media sosial twitter. (iwe)

https://twitter.com/Bonek_KotaHujan/status/655602888572600321

The post Foto-Foto #awaydays Bonek saat Melawat ke Tuban appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2015/10/19/foto-foto-awaydays-bonek-saat-melawat-ke-tuban/feed/ 0 411