The post PES 2021 Dirumorkan Akan Dirilis Dalam Bentuk DLC appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>@AusVGClass dalam cuitannya 2 Juni lalu ia mengumumkan bahwa pemerintah Australia telah mengeluarkan klasifikasi untuk game “PES 2021”. Tercatat @AusVGClass rajin memberikan bocoran klasifikasi atau rating game yang dikeluarkan pemerintah Australia untuk sebuah gim.
Artinya dengan DLC ini eFootball PES 2021 hanya berupa pembaharuan dari sisi transfer pemain dan juga jersey tiap-tiap klub. Dengan gameplay eFootball 2020.
Akun twitter @TreurRene juga menyampaikan hal yang serupa. Lebih detail ia menyebut DLC atau season update ini akan berbayar bagi eFootball PES 2020.
Ia juga menjelaskan alasan Konami hanya mengeluarkan DLC karena akan fokus mengembangkan eFootball 2022 di konsol generasi teranyar, PS 5 dan Xbox series X .
Kabarnya Konami akan merombak total system game eFootball PES menjadi sebuah game sepak bola generasi baru.
Tentunya ini menarik ditunggu, terutama apakah ada perubahan engine atau justru peningkatan dari Fox Engine yang sudah dipakai sejak PES 2014 lalu.
Saat ini Konami belum secara resmi mengumumkan eFootball PES edisi teranyar. Padahal biasanya di bulan Juni atau Juli Konami sudah memberi informasi awal eFootball PES. Untuk itu mari ditunggu bersama-sama pengumuman resmi dari Konami. (msr)
The post PES 2021 Dirumorkan Akan Dirilis Dalam Bentuk DLC appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Konami Gelar Turnamen PES 2020 Untuk Klub-Klub Eropa, FIFA Selenggarakan eFriendlies appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Introducing the #StayHomeWithPES Partner Tournament!
— eFootball PES (from ) (@officialpes) April 24, 2020
Stars from 11 top clubs will compete in the knockout tournament on #eFootballPES2020 this Sunday from 17:00 BST!
You can catch all the action at
https://t.co/Rm5MFfdcHP
https://t.co/1DGPbEmKkE
#StayAtHome pic.twitter.com/fJhvzIpUVL
Dari bagan hasil undian terlihat beberapa klub top langsung lolos ke babak 8 besar. Antoine Griezmann (Barcelona) harus menunggu pemenang antara Zenit Petersburg yang diwakili Aleksei Sutormin dan Rangers yang dimainkan Greg Stewart. Inter Milan yang mengirimkan Sebastiano Esposito sebagai delegasinya juga menunggu hasil AC Milan dan Arsenal yang masing-masing diwakili oleh Rafael Leao dan Bernd Leno. Sedangkan Mc Tomiay (Manchester United) dan Miralem Pjanic (Juventus) sama-sama langsung bertemu di 8 besar.
Turnamen antar klub yang diselenggarakan Konami ini dapat disaksikan di akun youtube resmi PES dan halaman facebook resmi PES.
Selain menyelenggarakan turnamen antar klub yang bekerjasama dengan liga di beberapa negara, FIFA juga tak ketinggalan membuat pertandingan eksibisi antar negara. Pada pertandingan eksibisi tersebut FIFA mencoba mengundang tak hanya dari pesepakbola saja namun beberapa pemain FIFA professional. Sebut saja Andreas Bakken (Norwegia), Frederik Fredberg (Denmark), Alfonso Ramos (juara dunia 2008, 2012) serta Fransisco Cruz (juara dunia 2011). Sedangkan dari pesepakbola terdapat Yordy Reyna (Peru, Vancouver Whitecaps), Rodolfo Pizzaro (Mexico, Inter Miami), serta dua pemain top dunia Diogo Jota dan Sergio Aguero. (mni)
The post Konami Gelar Turnamen PES 2020 Untuk Klub-Klub Eropa, FIFA Selenggarakan eFriendlies appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Kisah Bonek Raih Runner-up PES League 2019 World Final (2): Berharap Ada Tim Esports Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Nyaris Kalah di Babak Kualifikasi Regional
Untuk lolos ke London, tim Wani harus melalui kualifikasi di tingkat nasional dan regional. Kualifikasi tingkat nasional diselenggarakan antara bulan September sampai Desember 2018 secara online.
Tim Wani tak menemui kendala berarti dalam kualifikasi pertama. Wani berhak mewakili Indonesia dalam kualifikasi regional Asia di Jepang bersama dengan tim asal Indonesia lainnya, Panglima Perang.
Nah, ujian sebenarnya baru didapat Wani ketika bertanding di Jepang pada bulan April 2019. Lucky Ma’arif cs sempat terancam gagal masuk semifinal karena raihan poin dan agregat gol yang tidak mencukupi. Beruntung, dalam laga terakhir fase grup, Wani mampu mengalahkan tim tuan rumah Beginners dengan skor telak 3-0.
“Sampai pertandingan terakhir (fase grup) kami harus menang 3 gol lawan peringkat 1 Beginners. Alhamdulillah kami pas itu bisa unggul 3-0, dan gol terakhir kami tercipta sebelum tambahan waktu dua menit habis.”
Setelah itu Wani melenggang mulus meraih gelar juara PES League 2019 Asia Region Finals Coop Category. Dalam partai final, Wani kembali bertemu dengan tuan rumah Beginners dan menang telak 3-1. Juara dan runner-up berhak mewakili Asia dalam kejuaraan dunia di London.
De javu di PES League World Finals
Tapi, jalan berliku kembali harus dihadapi Lucky dkk dalam PES League World Final. Sama seperti ketika bertanding di kualifikasi regional Asia, tim Wani juga terancam tidak lolos fase grup di London. Selain harus menang, Wani juga masih bergantung pada hasil tim lain di fase grup.
Beruntung, Wani saat itu kembali menang tipis 2-1 melawan pemuncak klasemen Tiger E-Sport (Brasil). Sementara dua tim lain yaitu Queedeshlags (Prancis) dan Ratchaburi Mitr Pol (Thailand) bermain imbang 4-4. Wani lolos ke babak semifinal dengan status sebagai juara grup.
Menariknya di babak semifinal, Wani kembali bertemu dengan Beginners (Jepang). Kemenangan dalam dua kali pertemuan sebelumnya di babak Asia membuat Lucky dkk cukup percaya diri. Benar saja, Wani kembali menaklukkan Beginners dengan skor 3-0.
“Kami menang mudah karena mungkin sudah menang mental duluan. Ketemu di Jepang kami hajar, ketemu lagi (di London) kami hajar lagi. Padahal, kami sebenarnya sempat ketir-ketir karena Jepang yang punya game Konami,” beber Lucky.
Sayang, keberuntungan belum berpihak pada tim Wani di partai final. Lucky bersama Rio Dwi Septian dan Rizky Faidan harus menerima kekalahan 0-3 dari tim asal Brasil, Eligasul Stars.
“Kecewa sih karena tinggal satu langkah lagi kami bisa meraih gelar juara dunia. Tapi kami juga bersyukur karena tidak pernah menyangka bisa sampai sejauh ini,” kata Lucky.
Setelah Kejuaraan Dunia: Sempat Dapat Tawaran Buriram United
Setelah berhasil meraih posisi runner-up PES League World Final, tim Wani pun bubar. Sebab, dua pemain lain yaitu Rio dan Rizky mendapat tawaran bergabung dengan tim esports. Rio Dwi bergabung dengan Island of God milik Bali United sedangkan Rizky Faidan bergabung dengan tim Thailand, Buriram United dengan status pinjaman.
“Setelah world final dua partner gabung tim lain. Kalau saya sih sangat menyayangkan tapi ya namanya karir siapa yang tahu. Akhirnya lepas sendiri-sendiri,” ucap Lucky.
Lucky sendiri sempat mendapat tawaran bermain dari dua tim esports terkemuka tanah air. Tapi, tawaran itu belum bisa diterima karena Lucky masih harus fokus mengurus agenda pernikahan pada akhir tahun 2019.
“Setelah dari London sempat banyak tim esports yang nawari. Salah satunya tim esports Elang Jawa sama Bali United Island of God. Tapi karena memang lagi nyiapin nikahan, enggak begitu fokus, jadi cuma sekedar main PES mobile,” tutur Lucky.
Memasuki tahun 2020, Lucky sebenarnya mendapat tawaran dari tim esports asal Thailand, Buriram United. Rencananya, Lucky direkrut untuk memperkuat Buriram selama setengah musim dalam kompetisi nasional Toyota E-League.
Namun, karena wabah corona kompetisi di Thailand harus dihentikan sementara. Rencana itu pun harus tertunda.
“Jadi Buriram ada tim esports. Mau masuk putaran kedua ada kontak, pas kebetulan mau berangkat ada pandemi ini,” ungkapnya.
Berharap Persebaya Bikin Tim Esports
Terlepas dari tawaran yang diterima, Lucky sebenarnya menyimpan harapan untuk bermain membela Persebaya. Maklum, sejak kecil, ia memang gemar menonton Persebaya. Tidak hanya lewat layar kaca atau radio, ia juga menonton langsung Persebaya di Stadion Gelora 10 November.
Ia pun terus mengikuti perjuangan Persebaya ketika kembali disahkan oleh PSSI tahun 2017 lalu. Pria asal Ngagel itu menonton hampir semua pertandingan kandang Persebaya ketika Liga 2 2017.
Sayang, Persebaya hingga saat ini belum memiliki tim esports secara resmi. Kini, Lucky hanya bisa berharap Persebaya bisa mengikuti jejak dua tim Liga 1 lain yaitu PSS Sleman dan Bali United.
“Sama saya sebenarnya juga nunggu Persebaya,” kata Lucky menjelaskan kegiatannya saat masa jeda setelah meraih runner-up di London.
“Kalau Persebaya ngelirik cabang PES dan buat tim esports yang pasti seneng banget. Terlepas siapapun pemainnya pasti seneng banget, apalagi kalau akhirnya saya main buat Persebaya,” tandasnya. (Tamat)
The post Kisah Bonek Raih Runner-up PES League 2019 World Final (2): Berharap Ada Tim Esports Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Kisah Bonek Raih Runner-up PES League 2019 World Final (1): Namai Tim WANI Karena Cinta Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Lucky pada bulan Juni tahun lalu berhasil meraih gelar runner-up bersama dua orang rekannya yaitu Rio Dwi Septian (Jakarta) dan Rizky Faidan (Bandung). PES League World Final sendiri merupakan turnamen PES terbesar di dunia yang diselenggarakan langsung oleh Konami. Lucky membagikan sedikit kisahnya memulai karir sebagai pemain PES kepada EJ.
Memulai Karir Dari Sebuah Rental PS di Daerah Kutisari
Meski gemar bermain gim sepak bola sejak kecil, Lucky baru menapaki karir sebagai pemain PES di tahun 2011. Di tengah kesibukannya bekerja, pengidola Uston Nawawi itu iseng mengikuti sebuah turnamen PES lokal di Surabaya. Hasilnya nihil.
“Pertama kali tahun 2011, setelah lulus SMA tahun 2010. Karena saya sekolah SMK jadi waktu itu udah kerja. Pas pulang kerja lihat ada brosur, ada kompetisi, saya coba iseng-iseng. Tapi ancur juga awal-awal,” kenangnya.
Namun, kegagalan tak membuat Lucky patah semangat. Ia terus mengasah permainannya di sebuah rental daerah Kutisari, Surabaya. Di situ ia digembleng langsung oleh pemilik rental dan sekaligus seorang PES player terkenal di Surabaya, Ahmad Habibie.
“Saya sama teman-teman punya basecamp di Kutisari, sebuah rental yang punya partner saya Ahmad Habibie. Dia sekaligus manajer kecil-kecilan, yang benar-benar bawa saya dari nol sampai akhirnya bisa juara dunia, yang benar-benar ngajarin bagaimana teknikal dan terutama mental ya dia itu,” beber Lucky.
Dapat Gelar Juara Nasional Setelah Resign Kerja
Selama tiga tahun lamanya dari tahun 2011 sampai 2014, Lucky berkali-kali menerima kegagalan. Tak satupun gelar juara tingkat nasional yang berhasil diraihnya.
Namun, dalam kondisi seperti itu, ia justru mengambil keputusan penting dan berani dalam hidupnya. Yaitu resign kerja! Ketika banyak orang memilih mundur ketika gagal, Lucky justru semakin melipatgandakan tekadnya.
“Saya keluar tahun 2014, nggak tahu apa yang aku pikirin, padahal pekerjaan juga lumayan, orang tua saat itu juga bertanya-tanya. Kompetisi PES dulu juga enggak sebesar DOTA atau CS (Counter Strike), nggak kepikiran sampai segede sekarang.”
“Jadi mungkin passion, atau memang sudah jalan dari yang diatas. Tapi itu salah satu keputusan yang nggak akan saya sesali,” ucapnya mantap.
Ya, sangat pantas kiranya jika Lucky tidak akan pernah menyesal keluar dari pekerjaan. Sebab, keputusan itu akhirnya menjadi titik tolak karir Lucky di dunia e-sport. Beberapa bulan setelah resign, ia mendapat gelar juara nasional pertamanya di Bandung.
“Setelah ngelepasin kerjaan, awal 2015 saya langsung juara nasional di Bandung. Di kompetisi itu saya benar-benar dapat mental bertanding,” ujarnya.
Go International
Berstatus sebagai juara nasional, popularitas Lucky mulai menanjak. Dua bulan setelah juara tahun 2015, Lucky mendapat undangan untuk mengikuti kompetisi di Thailand. Ia pun tak menyangka bisa ke luar negeri dengan bermodalkan bermain PS.
“Ada invitation dari komunitas PES di Thailand, mereka ngundang pemain dari Asia Tenggara. Dari Indonesia ada tiga orang termasuk saya. Itu pertama kalinya saya ke luar negeri, bener-bener nggak nyangka pertama kali ke Thailand cuma buat main PS,” ucapnya.
Dalam kejuaraan di Thailand Lucky hanya mampu melaju hingga babak 8 besar. Tapi itu hanyalah awal bagi karir Lucky. Selanjutnya, pengagum permainan counter attack Jose Mourinho itu berkali-kali mendapat kesempatan bertanding di luar negeri.
Tak hanya ikut serta, Lucky mulai meraih pundi-pundi gelar. Terutama untuk kategori beregu yang menjadi spesialisasinya.
Mulai tahun 2018, Lucky mendapat gelar runner-up PES League Asia Coop 2vs2 di Bangkok, Thailand. Kemudian juara 3 WESG PES 2018 di Hakou, China serta juara 3 Beijing Super Cup 2vs2 PES 2018 di Beijing, China.
Membentuk Tim Wani Untuk Kejuaraan Dunia PES
Setelah beberapa kali mendapat gelar internasional, Lucky mulai mematok target lebih tinggi yaitu lolos PES League World Final 2019 di London. Kategori yang dipilih, sesuai dengan keahliannya yaitu beregu 3 lawan 3.
Ia kemudian mengajak rekannya asal Jakarta, Rio Dwi Septian. Untuk melengkapi komposisi tim, Lucky dan Rio sepakat mengajak Rizky Faidan. Rizky merupakan salah satu rising star pro player PES Indonesia yang masih berusia 16 tahun.
“Tim Wani terbentuk mepet, kalau nggak salah seminggu sebelum kualifikasi. Awalnya saya ngajak mas Rio, terus cari satu pemain lagi dapatnya Rizky dan dia mau,” beber Lucky.
Sebagai kapten, Lucky punya peran sedikit lebih dominan daripada Rio dan Rizky. Termasuk, dalam menentukan nama tim. Sebagai orang asal Surabaya dan pendukung Persebaya Lucky akhirnya menamai timnya Wani.
“Karena saya orang Surabaya pakai saja Wani. Jargonnya orang Surabaya dan Persebaya dari dulu salam satu nyali wani, artinya kuat banget buat saya,” ucap penggemar fanatik Persebaya dan Inter Milan itu.
“Tapi kalau ada yang nyeletuk wani itu singkatan dari warga negara Indonesia ya masuk juga. Jadi pas.” (Bersambung)
The post Kisah Bonek Raih Runner-up PES League 2019 World Final (1): Namai Tim WANI Karena Cinta Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Sepuluh Pemain Paling Overpowered di WE/PES appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Sebagai gim yang menjadi primadona para pemainnya sejak era Playstation 1, tentunya setiap pemain WE/PES memiliki pemain kesayangan yang selalu diandalkan untuk mengalahkan musuhnya. Berikut ini merupakan 10 pesepakbola yang overpowered di WE/PES versi EJ:
1. Roberto Carlos
Siapapun pasti sepakat bahwa Roberto Carlos merupakan nama pertama yang harus masuk ke dalam list. Meskipun posisi aslinya adalah bek kiri, dengan atribut shot power dan speed yang dimilikinya membuat para pemain hampir selalu memasangnya sebagai striker. Diduetkan dengan Ronaldo Nazario yang juga cepat akan membuat menyerang di WE menjadi sangat mudah.
2. Tijani Babanginda
Jika kamu bermain Master League pada zaman WE di PS1, Babangida merupakan pemain yang hampir selalu direkrut pada awal musim. Pasalnya dengan harga yang murah ia memiliki atribut speed yang mendekati sempurna. Sayangnya popularitas Babangida hanya sebatas di WE karena ia gagal memanfaatkan potensinya di dunia nyata.
3. Gabriel Batistuta
Jika Roberto Carlos dan Babangida populer karena kecepatannya, lain halnya dengan Batistuta. Ia digemari oleh pemain WE karena kemampuannya dalam mencetak gol yang sangat komplit. Batigol (julukannya) memiliki atribut tembakan keras dari jarak dekat ataupun jauh serta sundulan yang di atas rata-rata.
4. Ronaldo Nazario de Lima
Pemain yang pernah memperkuat Real Madrid dan Barcelona ini masuk ke dalam list karena ia merupakan striker yang paling komplit di WE pada era kejayaannya. Bisa dikatakan ia lebih komplit dari Batistuta karena Ronaldo memiliki kecepatan yang hampir setara dengan Roberto Carlos serta kemampuan gocekan bola khas Brasil. Seringkali Ronaldo diduetkan dengan Carlos di lini depan pada era PS1. Selain itu berbeda dari tiga nama diatas, Ronaldo Nazario masih Berjaya di era konsol PS2.
5. Adriano
Jika Roberto Carlos adalah andalan para pemain WE di PS1, Adriano merupakan pemain kesayangan pemain WE/PES di PS2 (pada konsol PS2 sudah dipakai nama PES di Indonesia). Atribut shot power yang mencapai angka 99 dan body balance 98 membuat eks pemain Inter Milan ini layak untuk dijadikan pemain andalan. Bahkan dengan atribut tersebut Adriano memiliki kemampuan mencetak gol hanya dengan satu atau dua sentuhan dari jarak yang cukup jauh sekalipun.
6. Ronaldinho
Pada masa jayanya, Ronaldinho merupakan pemain yang memiliki teknik gocekan yang dapat memukau para penonton, bahkan pendukung tim lawan sekalipun. Setali tiga uang dengan di dunia nyata, dalam WE/PES Ronaldinho juga memiliki kemampuan yang serupa. Dengan skill yang dimiliki eks pemain Barcelona tersebut, mudah bagi para pemain untuk mengacak-ngacak pertahanan lawan dengan Ronaldinho seorang diri. Jika sedang dikawal ketat, ia dapat dengan mudah mengoper ke Samuel Eto’o yang memiliki finishing yang ciamik
7. Andriy Shevchenko
Bermain menggunakan AC Milan di WE rasanya tidak lengkap jika tidak menyebut nama Andriy Shevchenko. Pemain asal Ukraina tersebut seakan melengkapi Il Rossoneri yang tangguh di segala lini pada era kejayaannya. Atribut kecepatan dan finishing menjadi senjata bagi Shevchenko.
8. Arjen Robben
Memasuki era konsol PS3 dimana di Indonesia sudah hampir sepenuhnya menggunakan nama PES, Arjen Robben bisa dikatan sebagai salah satu andalan baru bagi para pemainnya. Jika ingin mencetak gol seperti gol khasnya di dunia nyata, para pengguna Robben cukup menggunakan R2 + kotak untuk melakukan hal yang sama di PES. Dengan akurasi yang pas bukan hal yang sulit untuk mencetak gol yang mirip dengan gol-gol Robben di Bayern Munchen.
9-10. Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi
Rasanya tidak perlu penjelasan panjang untuk dua pemain ini karena seperti yang kita lihat pada dunia nyata, hingga saat ini Ronaldo dan Messi merupakan dua pemain terbaik di dunia dan masih kemampuannya masih diatas pemain-pemain top lainnya. Mirip dengan di dunia nyata, dalam gim PES pun juga dua pemain tersebut memiliki kemampuan yang istimewa dan selalu memilki rating yang tertinggi.
***
Sepuluh pemain diatas merupakan pemain yang menurut EJ overpowered di WE/PES atau istilahnya superior pada gim tersebut. Penulis yakin banyak pembaca yang memiliki pemain andalan masing-masing karena pada dasarnya setiap pemain gim memiliki selera yang berbeda dalam memilih pemain andalan. (mni)
The post Sepuluh Pemain Paling Overpowered di WE/PES appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Ketika Derby Milan Dimainkan Dua Pemainnya Lewat PES 2020 appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>I Nerazzurri diwakili talenta muda Italia Sebastian Esposito sementara I Rossoneri mendapuk Rafael Leao striker muda asal Portugal.
Tidak ada pemenang dalam laga tersebut. Kedua tim bermain imbang 2-2.
AC Milan terlebih dahulu membuka keran gol di babak pertama berkat gol yang dicetak Leao. Skor 1-0 untuk Il Diavolo Rosso bertahan hingga memasuki paruh waktu pertama.
Paruh kedua, Esposito tak mau tim yang ia bela menelan kekalah langsung mengambil inisiatif menyerang, terbukti berkat gol Romelu Lukaku Inter sukses menyamakan kedudukan. Tak lama berselang La Beneamata berbalik unggul 2-1 lewat sepakan Lautaro Martinez.
Namun, keunggulan tersebut tak berlangsung lama. Leao berhasil menyamakan kedudukan dua menit berselang, Zlatan Ibrahimovic menyelamatkan AC Milan dari kekalahan. Skor 2-2 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Usai pertandingan Leao mengaku senang dengan pertandingan tersebut. Apalagi ia juga mencatatkan namanya di papan skor.
“Saya terus berusaha memberikan yang terbaik yang saya punya. Saya tidak suka kalah,” ujar Leao.
Sementara itu Esposito menyangkan hasil akhir yang berakhir seri. Padahal ia sangat berhasrat ingin menang di laga Derby ini.
“Sayang sekali, saya tidak berhasil membawa pulang hasil maksimal. Tapi saya tetap percaya dan saya sangat ingin menang,” ujar Seba.
Ia pun sedikit membuka rahasia startegi yang ia gunakan dengan menduetkan Lautaro dan Lukaku di lini depan. “Lautaro dan Lukaku pasangnya yang sempurna. Saya juga selalu melihat mereka berdua secara dekat dan personal saya berterimakasih mereka berdua mecetak gol,” tandasnya. (msr)
The post Ketika Derby Milan Dimainkan Dua Pemainnya Lewat PES 2020 appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Menanti Nama Tim Esports Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Game sepak bola ini bagaikan virus Covid 19 yang menular sangat cepat ke segala penjuru dunia tanpa memandang usia dan profesi. Turnamen esports yang memasukkan game FIFA juga semakin banyak. Sudah menjadi industri sendiri.
Euforia game ini membuat klub sepakbola membentuk resmi tim esports-nya. PS Sleman dan Bali United menjadi pioneer di Liga 1 yang sudah membentuk timnya masing-masing. Para gamers atau pemain game profesional berpeluang bisa dikontrak dengan tim-tim tersebut. Tim-tim besar luar negeri juga sudah mempunyai skuad esports FIFA-nya. Beberapa tim tersebut adalah Paris Saint Germain (PSG), AS Roma, Manchester City, Liverpool, Valencia, West Ham, Schalke, Besiktas, dll. Selain FIFA mereka juga punya tim untuk game lain seperti DOTA, Rocket Leage, Counter Strike, dan lain-lain.
Bali United adalah tim pertama yang mempunyai tim esports. Awal 2019 mereka membentuk tim dengan nama Island of Gods. Tim ini akan bermain di turnamen-turnamen esports pada cabang game Mobile Legends, Dota 2, dan Players Unknown’s Battle Ground. Sementara PS Sleman dengan Elang Jawa Sports bermain di FIFA dan PES. Menurut rencana juga akan membentuk tim game lainnya.
Yang menarik dari perkembangan tim esports ini juga bisa dilihat dari logo-logo tim yang sangat menarik. Para disainer yang membuatnya turut berkontribusi positif bagi industri baru cabang game olahraga ini.
PSSI Dukung Esports
PSSI sebagai induk olahraga sepak bola tanah air juga mendukung perkembangan olahraga esports ini. Bahkan PSSI sudah pernah mengadakan turnamen yang bekerjasama dengan produk sponsor PSSI. PSSI akan memberikan dukungan pengembangan dunia esports di tanah air dengan menyelenggarakan beberapa even. Harapannya akan terbentuk wadah yang mempertemukan para penggemar sepakbola dan juga penggemar esports melalui permainan FIFA.
“Tentu kita akan melanjutkan penyelenggaraan event Esport yang skalanya lebih besar. PSSI mendukung kemajuan teknologi dan olahraga khususnya dalam bidang sepakbola agar terus berkembang dan menjadi perhatian masyarakat luas,” kata Deputi Sekretaris Jenderal PSSI, Marsal Masita, dikutip dari laman PSSI.
Persebaya dan Esports
Persebaya sebagai salah satu tim yang dikelola secara professional sudah layak membentuk tim esports dari berbagai game. Pemain dan penggemar game yang juga Bonek berjumlah sangat besar. Ini tentu peluang bagi Green Force nantinya membentuk unit baru.
Industri online atau esports berkembang sangat pesat. Banyaknya turnamen dan kompetisi esports menandakan bahwa video game bukan lagi sekadar komoditas hiburan atau permainan. Tapi sudah menjadi industri tersendiri yang di dalamnya ada perputaran uang yang sangat besar.
Dikutip dari Kumparan, Indonesia menjadi salah satu negara di Asia, terutama Asia Tenggara, yang pertumbuhan di industri esports-nya cukup pesat. Tahun 2018 lalu, Newzoo memberikan laporan bahwa Indonesia menjadi negara dengan pangsa pasar game terbesar ke-17 di dunia dengan total pendapatan USD 1,084 miliar. Untuk Asia Tenggara Indonesia yang tertinggi.
Menyusul di belakangnya ada Malaysia dengan pendapatan di industri game sebesar USD 633 juta, disusul Vietnam dengan USD 472 juta, Filipina USD 461 juta, Singapura USD 319 juta, dan Myanmar USD 76 juta. China menjadi negara dengan total pendapatan terbesar dari game, yakni sebesar USD 37,9 miliar. Disusul oleh Amerika Serikat dan Jepang berada di posisi kedua dan ketiga.
Jadi apa kira-kira nama tim esports Persebaya nanti? Green Force Sports atau Go Green Sports?
The post Menanti Nama Tim Esports Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Ingin Persebaya Muncul di FIFA atau PES 2021 Secara Resmi? Ini Caranya! appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Ingin Persebaya Muncul di FIFA atau PES 2021 Secara Resmi? Ini Caranya! appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>