vs persipura Archives | Emosi Jiwaku https://emosijiwaku.com/tag/vs-persipura/ Portal informasi terpercaya dan terkini tentang Persebaya dan Bonek Tue, 08 Sep 2020 09:13:50 +0000 en-US hourly 1 145948436 Catatan Paido Persebaya Usai Game ke-2 https://emosijiwaku.com/2020/03/16/catatan-paido-persebaya-usai-game-ke-2/ Mon, 16 Mar 2020 15:11:39 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=31985 Green Force akhirnya menelan kekalahan perdana di Liga 1 2020 ini. Tak tanggung-tanggung kekalahan ini diderita di depan publik sendiri, di stadion Gelora Bung Tomo kandang sang Bajol Ijo. Sebenarnya dari sisi pertandingan, match kali ini sangat menarik terbukti dari 7 gol yang tercipta sepanjang pertandiangan, ditambah drama gagal pinalti oleh Davi da Silva.

The post Catatan Paido Persebaya Usai Game ke-2 appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Green Force akhirnya menelan kekalahan perdana di Liga 1 2020 ini. Tak tanggung-tanggung kekalahan ini diderita di depan publik sendiri, di stadion Gelora Bung Tomo kandang sang Bajol Ijo. Sebenarnya dari sisi pertandingan, match kali ini sangat menarik terbukti dari 7 gol yang tercipta sepanjang pertandiangan, ditambah drama gagal pinalti oleh Davi da Silva.

Dari kacamata Bonek, termasuk saya, hasil ini tentu saja mengecewakan. Memiliki waktu recovery dan persiapan yang lebih panjang dari Persipura (efek ditundanya laga melawan Persija), Persebaya justru bermain canggung dengan banyak sekali melakukan kesalahan-kesalahan hampir di semua lini. Kini, alih-alih mendapatkan hasil yang lebih baik dari liga 1 sebelumnya, Persebaya hanya berhasil mendapatkan poin 1 dari 2 kali laga home. Permainan tim pun juga tidak semengkilap ketika menjadi juara di turnamen Piala Gubernur Jatim yang lalu.

Catatan ini tentu saja mengingatkan kembali tentang perjalanan di awal musim lalu. Ini juga sempat saya singgung di tulisan saya sebelumnya (Baca: Seberapa Penting Piala Gubernur Jatim Buat Persebaya?).

Banyak sekali paido yang lalu lalang di media sosial. Yang terbanyak, tentu saja tertuju kepada sang penjaga gawang, Rivky Dython Mokodompit. Banyak dinilai salah antisipasi, kurang berani maju menutup, sampai dengan lambannya pergerakan. Namun tidak dengan catatan paido saya. Kesalahan Rivky masih dalam tahap wajar jika dibandingkan dengan beberapa kesalaham fundamental dari Miswar, atau bahkan dari Dimas Galih. Ada hal-hal yang jauh lebih essensial yang berujung pada kekalahan tim penggugah Emosi Jiwaku ini. Tentu saja catatan saya ini bersifat subjective.

Pertama, lini belakang yang diobok-obok oleh kecepatan lawan. Saya melihat taktik coach Aji kali ini cukup aneh. Kuartet lini belakang terlihat beda dari laga awal melawan Persik. Padahal pada saat itu, bermain tidak terlalu buruk-buruk amat. Bahkan lini pertahanan selalu tampil dengan pemain yang berbeda-beda kalau kita amati dari Piala Gubernur Jatim yang lalu. Khusus untuk laga melawan Persipura, lini ini terlihat kedodoran sekali menghadapi kecepatan pemain-pemain Papua. Ini saya nilai sebagai kesalahan dalam memasang komposisi pemain, para defender di pertahanan. Tapi, lagi-lagi anehnya, coach Aji tidak melakukan perbaikan (pergantian) pemain di lini vital ini.

Kedua, macetnya lini tengah. Ini sebenarnya bukan hanya macet ketika membangun serangan, tetapi juga gagal ketika menjadi tembok penghalang serangan awal tim lawan sebelum masuk ke lini pertahanan. Aryn Williams terlihat sangat keteteran dan seperti bermain tanpa partner. Sementara sang adalan, Makan Konate terlalu sibuk ditempel ketat oleh lawan. Menjadikan kreatifitas di lini ini menjadi kurang, pun dengan aggresivitas. Ini mulai terlihat membaik semenjak Rendi Irwan masuk.

Ketiga, Persebaya seperti kesulitan mengulangi permainan pendek rapat yang diterapkan di Piala Gubernur Jatim. Ini sudah terjadi semenjak laga awal melawan Persik. Fakta bahwa lawan bermain bertahan dengan pressure ketat sangat menyulitkan Bajol Ijo yang jadi cukup sering melakukan bola bola direct. Tentu saja ini bukan bola-bola kesukaan sang striker Davi da Silva, yang lebih moncer dengan bola-bola ruangan, mengandalkan aksi individu ditambah speed yang mumpuni. Ini terlihat jarang sekali terjadi. Persebaya pun juga seperti bermain dengan ruang yang cukup lebar di lini ini, membuat pemain sering kali kesulitan kalau sudah ditempel lawan, karena bala bantuan dari pemain lain terlihat memiliki jarak.

Keempat, spekulasi pribadi saya tentang posisi Mahmoud Eid. Terkadang saya menilai sang pemain ini lebih cocok bermain di tengah sebagai striker, tapi tentu saja posisi ini tabrakan dengan posisi Davi da Silva di komposisi formasi 4-3-3 yang biasa diusung coach Aji. Mahmoud bermain baik di pertandingan ini, namun menjadi kurang maksimal karena mejennya pemain-pemain lain. Pun demikian dengan permainan tim.

Kelima, terbacanya style permainan Green Force. Ini sudah terjadi dari pertandingan melawan Persik, di mana sektor sayap Persebaya diminimalisir oleh tamu. Pun melawan Persipura, bahkan ditambah dikuncinya lini tengah, sehingga serangan arek-arek menemui jalan buntu, sebelum perparah oleh serangan balik lawan yang cepat dan mematikan.

Dari lima poin catatan saya, strategy coach Aji menjadi dasar dari paido-paido saya di atas. Saya menilai permainan yang disuguhkan di Piala Gubernur Jatim lalu tidak berusaha dikembangkan, tapi justru menjadi semacam default. Ini tentu saja sangat berbahaya karena tim-tim lawan pastinya bukan hanya sudah mengintip, tapi juga sudah menganalisa dan berusaha untuk mencari anti-thesis. Selalu dimatikannya Makan Konate, sektor sayap, juga lubang di lini belakang yang di-explore melalui direct ball dan speed adalah bukti kalau lawan mempersiapkan strategy dari permainan Persebaya di Piala Gubernur Jatim lalu, dimana poin-poin ini jarang terjadi di turnamen itu. Kesalahan Rivky nyaris tidak masuk dalam catatan saya, simply karena prinsip, kalau kita kebobolan 4 tapi mencetak gol 5, tetap pulang dengan poin 3.

Kini Liga 1 sudah di-suspend karena wabah Covid-19. Tidak ada hal positif yang saya lihat karena kesehatan di atas dari apapun saat ini. Namun, jika nanti Liga 1 kembali digulirkan (amin!) Persebaya saya harapkan akan bermain berbeda, menerapkan style yang berbeda, bahkan kalau perlu formasi yang berbeda. Jika tidak, bukan tidak mungkin ini akan berujung dengan memiliki pelatih yang berbeda di tengah jalan.

Salam Satu Nyali, Wani!

The post Catatan Paido Persebaya Usai Game ke-2 appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
31985
Persebaya, Makanlah Sambal Baby Cumi Agar Lebih Pedas! https://emosijiwaku.com/2020/03/15/persebaya-makanlah-sambal-baby-cumi-agar-lebih-pedas/ Sun, 15 Mar 2020 11:31:43 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=31946 Pemain dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-5 orang, kemudian disediakan satu piring besar berisi nasi, sayur, dan sambal baby cumi. Biarkan masing-masing kelompok makan bersama sambal mengobrol maupun bercanda ria.

The post Persebaya, Makanlah Sambal Baby Cumi Agar Lebih Pedas! appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Mari kita coba absen dulu siapa saja yang semalam marah-marah hingga misuh saat menonton Persebaya!

Tenang, kalian tidak sendirian. Saya juga sempat melakukannya kok.

Misuh menjadi ciri khas Arek Suroboyo dalam berbagai macam kondisi, bahkan dalam kondisi marah. Jadi rasanya wajar apabila semalam banyak bertebaran kata-kata ‘ajaib’ di sosial media. Hal itu menjadi gambaran betapa kecewanya mereka terhadap penampilan Persebaya yang dianggap lambat panas.

Setelah bertanding dua kali di musim ini, Persebaya belum mencicipi rasa puas karena berhasil menang dari lawannya. Lebih menyedihkan lagi karena dua pertandingan dengan hasil seri dan kalah itu terjadi di kandang, Gelora Bung Tomo (GBT). Persebaya nampaknya masih melanjutkan tradisi kesulitan di kandang sendiri. Mereka tak cukup garang untuk membuktikan bahwa GBT angker untuk lawan-lawannya.

Jika kita perhatikan pertandingan semalam, tentu banyak yang setuju jika banyak pemain masih kebingungan dengan posisi mereka masing-masing. Para pemain seperti kebingungan dengan perannya, hingga sering terlambat menutup ruang gerak pemain Persipura. Komunikasi sepertinya ada yang terhambat, sehingga membuat kita membandingkan kekompakan tim saat turnamen pramusim lalu. Persebaya semalam seperti bukan Persebaya yang biasanya garang dan pedas ketika mendapat serangan lawan.

Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh tim pelatih dan manajemen adalah kekompakan tim. Terlambat menutup ruang gerak lawan, jarak antar pemain yang terlalu jauh, serta kebingungan menempatkan posisi menjadi beberapa tanda bahwa ada yang tak beres dengan kekompakan tim. Ketika di tengah kompetisi saat ini dianggap sulit untuk melakukan training center sebagai usaha membangun tim, mungkin Persebaya dapat membuat cara lebih mudah dan hemat melakukannya.

Pemain dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-5 orang, kemudian disediakan satu piring besar berisi nasi, sayur, dan sambal baby cumi. Biarkan masing-masing kelompok makan bersama sambal mengobrol maupun bercanda ria. Kalau perlu, beri mereka tantangan untuk makan menggunakan tangan kanan yang lurus ke depan dan tangan kiri dilipat ke belakang punggung. Berikan sedikit waktu agar mereka dapat mencari ide bagaimana menyelesaikan tantangan itu. Setidaknya di antara pemain-pemain itu ada yang paham bahwa mereka dapat tetap makan dalam posisi seperti itu, yakni dengan menyuapi teman di sebelahnya.

Ini akan menjadi salah satu momen untuk team building yang mudah dilakukan. Kegiatan ini tak hanya berfungsi mendekatkan antar pemain, tapi mereka juga akan belajar menyelesaikan masalah (makan dengan tangan kanan yang lurus) dengan saling membantu satu sama lain. Para pemain juga memiliki waktu untuk mengobrol bebas dan bercanda, sehingga membuat pemain lebih dekat dan saling memahami.

Mengapa harus sambal baby cumi?

Kita tentu sudah sangat paham bahwa makanan laut memiliki gizi yang cukup untuk kesehatan tubuh, salah satunya cumi-cumi. Cumi-cumi merupakan makanan yang mengandung banyak protein. Protein inilah yang nantinya dapat membantu para pemain untuk memperkuat otot mereka. Apalagi mereka pasti membutuhkan energi yang cukup untuk berlarian di lapangan dalam jangka waktu 90 menit, kadang lebih.

Salah satu artikel Kumparan.com yang berjudul 7 Manfaat Cumi-cumi, Seafood Kenyal Kaya Mineral, Cumi-cumi menjelaskan bahwa cumi-cumi juga mengandung omega-3 yang baik untuk tubuh. Kandungan tersebut mampu mengurangi lemak jahat dan meningkatkan kolesterol baik, hingga mampu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Makan sambal juga membantu pemain mendapatkan vitamin A dan C dari cabai dan tomat yang menjadi bahan utama sambal. Selain itu, vitamin C juga merupakan antioksidan yang mampu melindungi tubuh dari radikal bebas yang mungkin masuk dalam tubuh, sedangkan vitamin A memiliki fungsi sebagai anti radang.

Tak hanya itu, sambal baby cumi yang mungkin terasa panas dan pedas diharapkan dapat membuat mereka merespon lebih cepat jika ada suatu stimulus atau peristiwa. Pemain juga akan merasa ketagihan untuk makan lebih banyak lagi. Sama seperti saat Piala Gubernur Jawa Timur lalu, sekali mencetak gol, mereka akan ketagihan untuk mencetak gol, lagi dan lagi.

Meski tak boleh sering makan pedas, setidaknya buatlah sekali sebelum pertandingan untuk makan sambal. Siapa tahu efek memakan sambal baby cumi yang kenyal dan nikmat membuat pemain Persebaya lebih mampu bermain lepas dan ‘pedas’ pada lawan-lawannya. Lalu dapat mematahkan mitos bahwa GBT angker untuk Persebaya.

The post Persebaya, Makanlah Sambal Baby Cumi Agar Lebih Pedas! appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
31946
Gengsi Aji https://emosijiwaku.com/2020/03/15/gengsi-aji/ Sun, 15 Mar 2020 11:27:30 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=31944 Pekan kedua Liga 1 2020 datang terlambat untuk Persebaya Surabaya. Di saat tim-tim lain sudah memasuki pertandingan ketig,a justru Persebaya dan Persija harus memainkan satu laga lebih sedikit imbas keadaan kesehatan dunia yang tengah memburuk. Di saat tim-tim lain mulai settled dengan timnya, Persebaya masih saja mengotak-atik pemain yang layak ada di full-back kiri. Tapi apa benar posisi itu yang menjadi masalah?

The post Gengsi Aji appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Pekan kedua Liga 1 2020 datang terlambat untuk Persebaya Surabaya. Di saat tim-tim lain sudah memasuki pertandingan ketiga, justru Persebaya dan Persija harus memainkan satu laga lebih sedikit imbas keadaan kesehatan dunia yang tengah memburuk. Di saat tim-tim lain mulai settled dengan timnya, Persebaya masih saja mengotak-atik pemain yang layak ada di full-back kiri. Tapi apa benar posisi itu yang menjadi masalah?

Pekan pertama menghadapi Persik Kediri memperlihatkan bukan pada posisi itu yang menjadi masalah utama Persebaya saat ini. Posisi yang saat itu diisi oleh Rachmat “Rian” Irianto tidak terlihat begitu rapuh. Meski Rian memang tidak bermain bagus karena bukan posisi aslinya. Selanjutnya M. Alwi Slamat dicoba pada pertandingan terbaru Persebaya saat menghadapi Persipura (14/3/2020), hasilnya tidak bagus tidak juga jelek.

Lantas apa posisi full-back kiri itu menjadi masalah? Untuk sepanjang musim ke depannya mungkin akan menjadi suatu masalah besar untuk Persebaya. Namun saat ini dengan perolehan 1 poin dari 2 laga kandang jelas bukan letak full-back kiri yang menjadi persoalan. Toh pelatih kepala Persebaya Aji Santoso juga dulunya full-back kiri jadi ya bisa-lah untuk menasehati secara “lebih” kepada setiap pemain yang akan beliau turunkan pada posisi tersebut.

Masalah Persebaya saat ini sebenarnya ada pada keseimbangan tim pada saat menyerang dan bertahan. Selalu memainkan formasi 4-3-3 menjadi bukti bahwa coach Aji memang penggila sepak bola menyerang. Tetapi apa sepak bola hanya soal mencetak gol ke gawang lawan? Mungkin memang benar dengan filosofi “Kalau kita kebobolan 2 gol kita balas dengan 3, kebobolan 4 kita balas 5” lantas kalau kita kebobolan 1 gol lawan Persik tapi hanya balas 1 gol bagaimana? Kebobolan 4 gol lawan Persipura tetapi hanya balas 3 gol bagaimana? 5 poin hilang dari 2 laga home.

Gengsi itulah yang selalu terbawa pada setiap pertandingan ketika memainkan formasi 4-3-3 dengan dua gelandang menyerang Konate dan Hambali saat melawan Persik dan hanya meninggalkan Aryn di gelandang bertahan. Lantas pertanyaannya adalah apa Aryn Williams seorang gelandang bertahan?

Mungkin jawabannya bisa dilihat ketika beberapa kali Persik langsung berhadapan dengan 4 bek sejajar Persebaya. Sedikit berubah ketika menghadapi Persipura dengan memainkan Kambuaya yang lebih bertipe petarung, tetapi kebobolan dua gol awal membuat Aji kembali ke gengsi awalnya memainkan Rendi dan mengembalikan formasi ke awal dengan dua gelandang menyerang. Tidak salah, semua pelatih akan melakukan seperti itu ketika timnya kebobolan dua gol terlebih dahulu di kandang.

Bagaimana kalau coach Aji sedikit meminggirkan gengsinya terlebih dahulu dan coba sejenak membuka referensi formasi dengan 3-4-1-2. Mungkin Persebaya bisa memaksimalkan potensi sebuah tim yang mempunyai 3 bek handal timnas dalam diri Ridho-Hansamu-Rian. Mungkin keseimbangan lebih terjaga jika ketika posisi bertahan ada 5 bek yang akan cover kiper. Dan mungkin saja dengan double pivot Aryn-Hidayat akan membuat semua kembali ke tugas awal dimana Aryn membagi bola dan Hidayat sebagai petarung. Atau mungkin saja dengan kembali ke posisi nomor 10, sang kapten yang dielu-elukan sambil Makan-Makan akan kembali ke potensi terbaiknya. Dan dengan dua striker tinggi besar dalam diri DDS-Eid akan membuat keran gol Persebaya akan mengalir deras. Tetapi itu semua hanya sebatas kemungkinan, mungkin saja Aji mau melepas sedikit gengsinya.

Salam Satu Nyali, Wani!

The post Gengsi Aji appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
31944
Persebaya 3, Persipura 4: Lini Tengah Tak jalan, Lawan Ambil Kesempatan https://emosijiwaku.com/2020/03/14/persebaya-3-persipura-4-lini-tengah-tak-jalan-lawan-ambil-kesempatan/ Sat, 14 Mar 2020 05:32:15 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=31925 Drama tujuh gol terjadi di Stadion Gelora Bung Tomo dalam lanjutan Liga 1 2020. Bermain di hadapan suporter sendiri, Bajol Ijol harus takluk dengan Persipura. Bahkan, Konate dkk harus kemasukkan empat gol meski mampu mencetak tiga gol balasan. Terakhir kali Persebaya kebobolan empat gol adalah lawan Persib dalam Liga 1 2019 pada bulan Oktober 2019, waktu itu masih di bawah asuhan Wolfgang Pikal. Jadi ini adalah PR besar bagi coach Aji Santoso. Selain kalah di kandang sendiri, timnya harus kemasukkan empat gol. Apa yang membuat Persebaya bisa mengalami hal tersebut?

The post Persebaya 3, Persipura 4: Lini Tengah Tak jalan, Lawan Ambil Kesempatan appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Drama tujuh gol terjadi di Stadion Gelora Bung Tomo dalam lanjutan Liga 1 2020. Bermain di hadapan suporter sendiri, Bajol Ijol harus takluk dengan Persipura. Bahkan, Konate dkk harus kemasukkan empat gol meski mampu mencetak tiga gol balasan. Terakhir kali Persebaya kebobolan empat gol adalah lawan Persib dalam Liga 1 2019 pada bulan Oktober 2019, waktu itu masih di bawah asuhan Wolfgang Pikal. Jadi ini adalah PR besar bagi coach Aji Santoso. Selain kalah di kandang sendiri, timnya harus kemasukkan empat gol. Apa yang membuat Persebaya bisa mengalami hal tersebut?

Transisi Lini Tengah Mandek

Seperti biasa, coach Aji Santoso memainkan formasi 4-2-1-3. Sedangkan lawannya, coach Jacksen coba lakukan hal yang sama. Sama-sama bermain dengan dua defensive midfielder tentu duel di lini tengah pasti akan menarik. Biasanya ketika ada kesebelasan yang memainkan formasi sama di atas, bola lebih sering bergerak di middle third.

Kita coba soroti lini tengah Persebaya. Berbeda dengan pekan pertama saat menghadapi Persik, duet defensive midfielder Persebaya diisi oleh Aryn dan Hambali. Kini coach Aji coba pasangkan Aryn dengan Kambuaya. Sebagai catatan, saat menghadapi Persik, Hambali bermain tidak terlalu bagus dan digantikan oleh Kambuaya. Masuknya Kambuaya pada saat itu mampu mengubah permainan. Mungkin ini alasannya mengapa coach Aji mengubah susunan pemain di lini tengah.

Jika diamati ternyata bukan lini tengah saja yang diganti. Alwi Slamat kali ini dipasang menjadi fullback kiri. Agak sulit dipahami memang, Alwi yang dalam Piala Gubernur bermain bagus di lini tengah kali ini dipasang menjadi fullback kiri. Sedangkan kedua defensive midfielder lagi dan lagi mengalami rotasi. Ini yang membuat kita bertanya, apakah Persebaya sudah memiliki starting eleven? Jika melihat rotasi demi rotasi yang dilakukan tampaknya mengerucut pada jawaban, belum.

Persebaya punya peluang cetak gol lebih dulu melalui titik putih. Menit 6, Da Silva dilanggar oleh Rumakiek, yang berakibat medapat pinalti. Tapi kesempatan itu gagal dimanfaatkan oleh Da Silva sebagai algojo. Teknik penaltinya mampu dibaca oleh Dede Sulaiman. Teknik pinalti berhenti ini harus punya tendangan yang keras, tetapi sangat jarang pemain yang punya teknik tersebut, karena jarak kaki dengan bola menjadi tidak punya banyak ruang. Akhirnya tendangan tersebut pelan dan dapat dibaca oleh kiper. Dede Sulaiman sendiri cukup tenang karena tidak bergerak sebelum Da Silva benar-benar tendang bola.

Persipura dalam praktiknya di lapangan sebenarnya bermain dengan 4-3-1-2. Todd dan Boaz menjadi pemain yang berada paling depan. Disusul Thiago Amaral sebagai pemain kunci untuk memangun serangan. Menit 17 Amaral cetak gol lebih dulu melalui free kick. Dengan teknik yang ia miliki, bola keras dan melengkung tak mampu dihalau oleh Mokodompit. 1-0 Persebaya tertinggal.

Ketika Boaz ditarik keluar, Persipura menjadi tidak memiliki striker murni. Ada nama Todd, tetapi ia lebih mobile dan rajin turun, juga ia memiliki jangkauan luas untuk beroperasi disisi sayap. Thiago setelah mencetak gol juga sering masuk ke wilayah pertahanan Persebaya. Bisa jadi ia sudah membaca ruang yang sering ditinggalkan oleh para pemain Persebaya.

Persipura mulai nyaman dengan irama permainan tersebut. Sementara Persebaya harus naikkan determinasi serangan, sehingga meninggalkan ruang kosong di tengah. Jarak antara lini kedua dengan depan cukup jauh.

Ruang tersebut yang mampu dieksploitasi dengan baik oleh Persipura. Gol kedua lahir dari situasi tersebut. Jarak antar pemain Persebaya cukup jauh sehingga Persipura yang bermain tanpa striker murni ini punya kemudahan untuk akses lini tengah dengan mudahnya. Aryn dan Kambuaya terlihat kurang “nyetel” dalam situasi ini. Amaral yang memang sebelumnya diprediksi menjadi pemain yang harus diwaspadai oleh Persebaya pun akhirnya kembali unjuk kebolehan. Ia berhasil cetak gol keduanya malam itu di menit ke 34.

Gol kedua Persipura terjadi karena mereka menumpuk banyak pemain di lini tengah. Terlihat ada lima pemain dalam posisi siap, sementara Persebaya hanya ada dua pemain. Konate mungkin bisa jadi tak terhitung dalam duel tersebut, karena posisinya membelakangi. Bisa jadi karena Persebaya memang dapat kesempatan untuk counter attack, tetapi dengan menumpuk banyak pemain di tengah, Persipura dengan mudah rebut bola.

Tertinggal dua gol, coach Aji coba mengganti Kambuaya dengan Rendi Irwan. Sebenarnya dalam situasi ini agak riskan. Karena Persebaya sedang punya masalah transisi di lini tengah. Dengan masuknya Rendi, otomatis Persebaya sedang menambah determinasi serangannya. Apakah situasi kosongnya lini tengah ini juga masih akan berlanjut pada babak kedua? Ataukah coach Aji punya strategi dengan dimasukkannya Rendi memperpendek jarak antar pemain tersebut?

Sementara itu di sisa laga, Persebaya berhasil perkecil ketertinggalan. Da Silva mampu memanfaatkan umpan yang sangat bagus dari Mahmoud Eid. Kredit untuk Rendi dalam proses terjadinya gol ini adalah, pergerakannya yang membuka ruang, memudahkan Eid untuk lakukan umpan ke dalam kotak pinalti. Catatan ini sekaligus membuat Eid mengoleksi dua assist dalam dua macth bersama Persbaya.

Babak Kedua: Lini Tengah Masih Belum Pecah

Tertinggal 1-2 di babak pertama mau tak mau Persebaya harus all attack. Menyerang boleh saja dilakukan. Mengejar ketertinggalan juga adalah hal wajib. Tetapi apakah masalah di babak pertama sudah terpecahkan? Masalah tersebut ternyata belum juga terpecahkan. Pasalnya Persipura lagi-lagi mampu perbesar skor. Proses gol ketiga ini hampir sama dengan proses gol kedua. Tumpuk banyak pemain di tengah, rebut bola, lalu siapa saja pemain yang siap untuk maju, mereka akan lakukan.

M. Tahir yang punya posisi defensive midfielder mampu cetak gol. Kerja sama one two touch dengan Amaral dari lini tengah tak bisa dikejar oleh para pemain Persebaya. Dengan kaki kiri, gelandang yang sudah bermain untuk Persipura sejak 2016 itu mampu membuat Mokodompit memungut bola untuk yang ketiga kalinya dalam 50 menit jalannya laga.

Sebenarnya, ketika lini tengah bermain tak bagus atau tak mampu menerapkan taktik dari pelatih. Opsi lain masih ada, yaitu adalah pemain belakang. Masalahnya dua centre back Persebaya, Hansamu dan Rizky Ridho tak cukup bermain baik untuk back up lini tengah yang kehilangan fungsinya. Beberapa kali duet centre back tersebut sering salah komunikasi atau salah dalam pengambilan keputusan. Seperti yang terjadi pada gol kedua Persipura, Hansamu harus tertinggal ketika tak mampu membaca pergerakan Amaral karena ia fokus pada Todd. Padahal Amaral dalam posisi yang memang harus benar-benar dalam pressing.

Pergantian Pemain yang Tepat Namun Terlambat

Dalam waktu berdekatan kedua tim melakukan tiga pergantian. Da Silva keluar diganti Patrich Wanggai, dan Oktafianus masuk mengganti Irfan Jaya, sementara Persipura menambah daya gedornya. Pahabol masuk menggantikan defensive midfielder, F. Yoku. Perubahan kontra strategi dilakukan oleh Persipura, sementara Persebaya melakukan pergantian yang sama.

Setelah kedua tim melakukan pergantian pemain dalam waktu yang berdekatan. Gol demi gol pun terjadi. Persebaya mampu perkecil ketertinggal. Kali ini Mahmoud Eid mencetak gol pertamanya di Liga 1. Umpan panjang Konate mampu dikonversikan menjadi gol. 2-3 skor sementara bagi kedua tim hingga menit ke 75.

Perubahan-perubahan yang dilakukan Persebaya tampaknya belum maksimal. Benar mereka sedikit banyak bisa menekan pertahanan Persipura, tetapi masalah masih belum terpecahkan yaitu transisi bertahan. Lini tengah dan belakang Persebaya sering tak menemukan solusi bagaiamana cara menghentikan counter attack Persipura. Dan ini terjadi ketika gol keempat Persipura oleh Pahabol. Komunikasi yang tak jalan antar kedua lini ini masih menjadi penyebab bagaimana Persebaya cukup mudah ditembus oleh lawan. Gol terlambat dari Rendi Irwan tak juga bisa menyelamatkan Persebaya dari belum dapatnya mereka meraih poin penuh di kandang sendiri dalam Liga 1 2020.

Satu poin dari dua laga, hasil yang tak semestinya diraih oleh Persebaya jika melihat kedalaman skuadnya. Coach Aji sepertinya belum juga menemukan starting eleven yang pasti di dalam tim ini. Karena setiap perubahan taktik pun juga starting eleven nyatanya menghasilkan masalah-masalah baru. Dan dari hal tersebut tentu tim bisa mengevaluasi dengan baik untuk mengambil keputusan dengan tepat terutama dalam taktik. (arv)

The post Persebaya 3, Persipura 4: Lini Tengah Tak jalan, Lawan Ambil Kesempatan appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
31925
Alami Kekalahan Pertama di Liga 1, Persipura Putus Catatan 10 Laga Tak Terkalahkan Aji Santoso Bersama Persebaya https://emosijiwaku.com/2020/03/14/alami-kekalahan-pertama-di-liga-1-persipura-putus-catatan-10-laga-tak-terkalahkan-aji-santoso-bersama-persebaya/ Sat, 14 Mar 2020 05:05:48 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=31912 Kekalahan Persebaya Surabaya atas tim tamu Persipura pada lanjutan pekan ke-3 Liga 1 2020, menjadi kekalahan pertama di Liga 1 pelatih Aji Santoso selama mengarsiteki Persebaya sejak musim lalu. Persebaya kalah dengan skor tipis 3-4 atas tim Mutiara Hitam di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (13/3/2020).

The post Alami Kekalahan Pertama di Liga 1, Persipura Putus Catatan 10 Laga Tak Terkalahkan Aji Santoso Bersama Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Kekalahan Persebaya Surabaya atas tim tamu Persipura pada lanjutan pekan ke-3 Liga 1 2020, menjadi kekalahan pertama di Liga 1 pelatih Aji Santoso selama mengarsiteki Persebaya sejak musim lalu. Persebaya kalah dengan skor tipis 3-4 atas tim Mutiara Hitam di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (13/3/2020).

Persebaya bersama Aji Santoso bisa dibilang penuh dengan catatan mentereng. Bagaimana tidak, sejak menjadi pelatih Bajol Ijo musim lalu, Aji mampu membawa Persebaya merangsek naik dari papan tengah hingga menjadi runner-up Liga 1 musim 2019. Dengan catatan 9 pertandingan meraih 7 kemenangan dan 2 hasil imbang. Menjadi catatan apik Persebaya sejak promosi kembali ke Liga 1 yang mana Green Force belum pernah mencatatkan 9 laga tak terkalahkan di liga.

Di laga pembuka Liga 1 2020  menghadapi Persik Kediri, asa Aji Santoso masih terjaga dalam mempertahankan catatan apiknya. Meskipun hasil imbang 1-1 menjadi penutup pertandingan yang berlangsung di Gelora Bung Tomo tersebut. Setidaknya Persebaya mampu meneruskan catatan 10 laga tak terkalahkan di Liga 1.

Namun sayang, catatan tersebut akhirnya terputus pada pekan ke-3 Liga 1 2020.  Aji gagal membawa Persebaya meraih 11 laga tak terkalahkan. Menghadapi Persipura di GBT, Persebaya kalah lewat brace yang dicetak playmaker asal Brasil, Thiago Amaral pada menit ke-20 dan 34. Serta dua gol lainnya dicetak oleh M Tahir menit ke-55 dan F Pahabol menit ke-88. Sedangkan tiga gol Persebaya dicetak oleh David Da Silva menit ke-42, Mahmoud Eid menit 74 dan Rendi Irwan menit 90.

Atas hasil kekalahan tersebut, Persebaya masih berada di zona merah peringkat 16 dengan koleksi 1 poin dari dua laga. Sedangkan Persipura naik ke posisi 3 dengan koleksi 6 poin dari tiga laga yang telah dijalani. (osc)

The post Alami Kekalahan Pertama di Liga 1, Persipura Putus Catatan 10 Laga Tak Terkalahkan Aji Santoso Bersama Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
31912
Persebaya Butuh Momentum untuk Bangkit, Aji Tak Percaya Mitos Buruk GBT https://emosijiwaku.com/2020/03/14/persebaya-butuh-momentum-untuk-bangkit-aji-tak-percaya-mitos-buruk-gbt/ Sat, 14 Mar 2020 04:58:11 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=31910 Persebaya Surabaya hanya mendapat satu poin dalam dua laga terakhir Liga 1. Menurut pelatih Aji Santoso, Green Force hanya butuh momentum untuk segera kembali ke jalur kemenangan.

The post Persebaya Butuh Momentum untuk Bangkit, Aji Tak Percaya Mitos Buruk GBT appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Persebaya Surabaya hanya mendapat satu poin dalam dua laga terakhir Liga 1. Menurut pelatih Aji Santoso, Green Force hanya butuh momentum untuk segera kembali ke jalur kemenangan.

Setelah ditahan imbang Persik Kediri 1-1 di kandang sendiri (29/2/2020), Persebaya malah harus menerima kekalahan 3-4 dari Persipura Jayapura dalam laga pekan ketiga Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya (13/3).

Sebuah hasil yang kurang baik bagi tim yang mematok target juara Liga 1 di akhir musim. Persebaya untuk sementara harus terdampar di posisi 16 klasemen sementara Liga 1 di atas Persela Lamongan dan Barito Putera.

“Sebenarnya semua berjalan dengan normal, persiapan kami bagus. Tapi memang gol satu sampai tiga terjadi karena kesalahan dari pemain-pemain sendiri yang akhirnya berbuah gol.

“Sekarang hanya mencari momentum supaya anak-anak cepat bangkit. Kalau momentum ketemu, tim ini akan berjalan normal. Pertandingan berikutnya kami harus lebih bagus lagi, yang jelas tadi kami belum menemukan momentum,” ucap pelatih 49 tahun itu.

Tak Percaya Mitos Buruk GBT

Kegagalan Persebaya meraih poin dalam dua laga terakhir kebetulan terjadi di kandang sendiri. Mental pemain Persebaya pun dipertanyakan ketika bertanding di hadapan Bonek.

Akan tetapi, Aji tidak percaya jika Persebaya dianggap selalu kesulitan meraih kemenangan di GBT. Pelatih asal Malang itu memilih fokus untuk memperbaiki berbagai kelemahan Persebaya.

“Saya tidak percaya mitos seperti itu, kami enggak menang saja akhirnya dihubung-hubungkan.”

“Tapi yang jelas saya akan sampaikan pada seluruh pemain, kami berjanji akan segera bangkit dari dua pertandingan yang tidak maksimal. Kami sudah kehilangan lima poin, menurut saya ini sudah banyak.” 

“Seluruh pemain kami harus intropeksi untuk segera bangkit dan percaya bahwa mereka ini pemain-pemain berkualitas. Dan itu tadi, kami mencari momentum.untuk segera bangkit,” tandasnya. (riz)

The post Persebaya Butuh Momentum untuk Bangkit, Aji Tak Percaya Mitos Buruk GBT appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
31910
Aji Santoso Puji Debut Rizky Ridho di Liga 1 2020 https://emosijiwaku.com/2020/03/14/aji-santoso-puji-debut-rizky-ridho-di-liga-1-2020/ Sat, 14 Mar 2020 04:50:52 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=31908 Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso memuji laga debut Rizky Ridho di Liga 1 musim ini. Meski Persebaya kebobolan empat gol, Aji menganggap bek 18 tahun itu mampu tampil cukup solid. 

The post Aji Santoso Puji Debut Rizky Ridho di Liga 1 2020 appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso memuji laga debut Rizky Ridho di Liga 1 musim ini. Meski Persebaya kebobolan empat gol, Aji menganggap bek 18 tahun itu mampu tampil cukup solid. 

Berduet dengan Hansamu Yama, Ridho tampil cukup tenang di lini belakang Persebaya. Ridho masih mampu tampil solid sama seperti ketika diturunkan dalam lima laga Persebaya di Piala Gubernur Jatim 2020.

Dua gol Persipura pada menit ke-52 (M. Tahir) dan 87 (Feri Pahabol) pun tercipta bukan murni kesalahan Ridho. Menurut Aji, saat itu barisan pertahanan Persebaya lambat melakukan transisi menyerang ke bertahan.

“Gol terjadi akibat transisi kami agak sedikit terlambat. Ada pemain yang melakukan kesalahan terus di counter.”

Keterlambatan transisi itu diakibatkan karena para pemain Persebaya fokus sepenuhnya untuk menyerang. Maklum, Persebaya harus tertinggal 1-2 di babak pertama. Tak ada pilihan lain bagi Aji selain menginstruksikan para pemainnya tampil lebih menyerang. 

“Tapi dengan ketertinggalan, pemain akhirnya kewalahan untuk mengejar. Kami di menit-menit awal juga ada penalti enggak masuk, padahal di OT (official training) kemarin kami juga sudah melakukan latihan penalti,” keluh Aji.

Aji pun tetap memuji laga debut Rizky di Liga 1. Situasi sulit di pertandingan lah yang akhirnya membuat Persebaya harus menerima kekalahan 3-4 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya (13/3/2020).

“Sebenarnya Rizky tampil sangat bagus menurut saya. Tapi kami banyak maju kedepan karena kami sudah tidak ada pilihan lain, kami sudah tertinggal. Untuk mengejar ketertinggalan anak-anak banyak maju ke depan,” kata Aji.

“Yang jelas tadi Rizky menurut saya bagus mainnya. Pertama kali main dari awal dia cukup solid,” tandasnya. (riz)

The post Aji Santoso Puji Debut Rizky Ridho di Liga 1 2020 appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
31908
Kegagalan Antisipasi Rivky Berujung Rotasi? https://emosijiwaku.com/2020/03/14/kegagalan-antisipasi-rivky-berujung-rotasi/ Sat, 14 Mar 2020 04:43:35 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=31906 Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso menyebut jika gol pertama Persipura lewat tendangan bebas Thiago Amaral seharusnya bisa diantisipasi. Meski mengalir deras, bola masih dalam jangkauan kiper Rivky Mokodompit.

The post Kegagalan Antisipasi Rivky Berujung Rotasi? appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso menyebut jika gol pertama Persipura lewat tendangan bebas Thiago Amaral seharusnya bisa diantisipasi. Meski mengalir deras, bola masih dalam jangkauan kiper Rivky Mokodompit.

Namun, Rivky ternyata gagal mengantisipasi bola. Persebaya pun harus tertinggal lebih dulu di menit ke-20. 

“Memang gol pertama terjadi karena antisipasi kiper yang kurang. Sebenarnya pas kiper tapi enggak tahu dia kepeleset atau apa, akhirnya bolanya masuk,” sebut Aji. 

Selain gol pertama, Rivky juga sempat ragu-ragu saat mengantisipasi gol ketiga dan keempat Persipura. Keraguan yang akhirnya harus dibayar mahal. Muhammad Tahir (52′) dan Ferinando Pahabol (87′) mampu mencetak gol dengan mudah memanfaatkan lemahnya koordinasi Rivky dengan barisan pertahanan Persebaya. 

Melihat performa Rivky itu, Aji membuka peluang untuk melakukan rotasi di laga selanjutnya. Selain Rivky, Persebaya masih memiliki Angga Saputra dan kiper 17 tahun, Ernando Ari Sutaryadi. 

“Tentunya nanti saya akan berdiskusi dengan pelatih penjaga gawang coach Benny, bagaimana untuk kedepan.”

Lebih lanjut, Aji tidak mau menyalahkan pemain setelah menerima kekalahan 3-4 dari Persipura di Stadion Gelora Bung Tomo dalam laga pekan ke-3 Liga 1 (13/3/2020). Akan tetapi, Aji menegaskan jika para pemainnya tidak boleh mengulang kesalahan yang sama di laga selanjutnya. 

“Yang jelas, saya sama sekali tidak menyalahkan pemain. Memang di dalam pertandingan kadang-kadang melakukan kesalahan, tetapi ini tidak boleh terulang.”

“Ini pelajaran yang sangat baik buat Persebaya kedepan. Masih dua pertandingan dan ada 32 pertandingan lagi. Kami masih ada waktu untuk membenani kelemahan-kelemahan. yang jelas kami harus segera bangkit,” tandasnya. (riz)

The post Kegagalan Antisipasi Rivky Berujung Rotasi? appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
31906
Menang di GBT, Jacksen Memang Sudah Kantongi Kelemahan Persebaya https://emosijiwaku.com/2020/03/13/menang-di-gbt-jacksen-memang-sudah-kantongi-kelemahan-persebaya/ Fri, 13 Mar 2020 15:40:50 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=31900 Sebelum laga melawan Persebaya Surabaya dalam laga pekan ketiga Liga 1 (13/3/2020), Jacksen F. Tiago memberikan instruksi kepada pemain Persipura. Ia meminta Thiago Amaral cs lebih banyak melakukan tembakan spekulasi dan memanfaatkan kelemahan barisan pertahanan Persebaya.

The post Menang di GBT, Jacksen Memang Sudah Kantongi Kelemahan Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Sebelum laga melawan Persebaya Surabaya dalam laga pekan ketiga Liga 1 (13/3/2020), Jacksen F. Tiago memberikan instruksi kepada pemain Persipura. Ia meminta Thiago Amaral cs lebih banyak melakukan tembakan spekulasi dan memanfaatkan kelemahan barisan pertahanan Persebaya.

“Dalam meeting kami sudah merencanakan sesuatu. Kami sudah sampaikan pada anak-anak, hari ini kami harus lebih memperbanyak shooting spekulasi ke gawang lawan, karena kami menilai disitu ada sebuah hal yang bisa kami manfaatkan,” beber Jacksen.

Strategi itu berbuah hasil. Gol pertama Persipura pada menit ke-20 tercipta karena Rivky Mokodompit luput menepis tendangan bebas dari Thiago Amaral. Padahal, bola sebenarnya dalam jangkauan Rivky.

Saat gol kedua Persipura di menit ke-34, Thiago kembali mencetak gol memanfaatkan kesalahan koordinasi dari lini belakang Persebaya. 

Keputusan pelatih Persebaya, Aji Santoso untuk bermain lebih menyerang setelah tertinggal dua gol juga menguntungkan Persipura. Pertahanan Persebaya menjadi lebih longgar.

“Sektor pertahanan Persebaya ada sebuah kelonggaran yang bisa kami manfaatkan. Dan saya tahu pasti Aji (Santoso), Uston (Nawawi) dan Bejo (Sugiantoro) tahu saya pasti mereka akan coba menyerang juga. (Pertahanan) begitu terbuka, saya pikir pemain cilik kami bisa merepotkan permainan Persebaya,” tutur Jacksen.

Gol ketiga dan keempat Persipura pada menit ke-52 (M. Tahir) dan 87 (Ferinando Pahabol) akhirnya tercipta karena kelengahan lini belakang yang terlalu fokus menyerang. Kondisi semakin parah karena Rivky Mokodompit juga ragu mengantisipasi bola.

“Sebenarnya kalau kami berkaca kepada Persebaya, dari tengah kedepan sangat luar biasa. Tapi titik lemah mereka ada di sektor pertahanan dan kiper,” kata Jacksen.

Persebaya pun akhirnya harus menerima kekalahan 3-4 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Tiga gol Persebaya tercipta lewat David da Silva (42′), Mahmoud Eid (74′) dan Rendi Irwan (90′). (riz)

The post Menang di GBT, Jacksen Memang Sudah Kantongi Kelemahan Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
31900
Cetak Gol, Feri Pahabol Doakan Persebaya Cepat Bangkit https://emosijiwaku.com/2020/03/13/cetak-gol-feri-pahabol-doakan-persebaya-cepat-bangkit/ Fri, 13 Mar 2020 15:17:43 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=31897 Satu gol dari empat gol Persipura di Gelora Bung Tomo malam ini (13/3) dicetak oleh Ferinando Pahabol. Ferinando adalah mantan pemain Persebaya musiim 2018. Ditemui setelah laga, pemain murah senyum ini bertemu dengan wartawan EJ di mixed zone. Feri mengatakan jika ia sangat menghormati Persebaya dan Bonek.

The post Cetak Gol, Feri Pahabol Doakan Persebaya Cepat Bangkit appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Satu gol dari empat gol Persipura di Gelora Bung Tomo malam ini (13/3) dicetak oleh Ferinando Pahabol. Ferinando adalah mantan pemain Persebaya musiim 2018. Ditemui setelah laga, pemain murah senyum ini bertemu dengan wartawan EJ di mixed zone. Feri mengatakan jika ia sangat menghormati Persebaya dan Bonek.

“Saya selalu salut dan hormat pada Persebaya yang selalu menelorkan pemain-pemain bagus. Saya hormat juga buat Bonek,” ujarnya saat ditanya kesan kembali ke GBT sebagai pemain Persipura.

Tentang gol yang dicetaknya pada menit ke-82, mantan pemain nasional ini mengaku sangat berat karena dicetak ke gawang mantan timnya. “Saya tidak percaya bisa cetak gol. Ini berat buat saya, tapi saya harus profesional. Gol ini ke gawang Persebaya,” kata mantan pemain Kalteng Putra tersebut.

Gol tersebut dipersembahkan buat orang-orang yang dicintai dan mencintai dirinya. “Termasuk buat bonek juga kan?” seloroh EJ yang disambut dengan senyuman khasnya.

Feri juga memuji Bonek yang sangat konsisten dalam mendukung Persebaya. “Semoga tambah kompak dan solid sehingga Persebaya bisa bangkit,” pungkasnya. (bim)

The post Cetak Gol, Feri Pahabol Doakan Persebaya Cepat Bangkit appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
31897