ej sharing Archives | Emosi Jiwaku https://emosijiwaku.com/tag/ej-sharing/ Portal informasi terpercaya dan terkini tentang Persebaya dan Bonek Tue, 17 Jan 2023 18:08:32 +0000 en-US hourly 1 145948436 Wani Nulis: Analisa Laga Persita vs Persebaya https://emosijiwaku.com/2023/01/18/wani-nulis-analisa-laga-persita-vs-persebaya/ Tue, 17 Jan 2023 17:45:04 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=43025 Dan yang terakhir untuk Paolo Victor, sepertinya akan ada pengganti nama David da Silva di hati para Bonek.

The post Wani Nulis: Analisa Laga Persita vs Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Laga melawan Persita Tangerang Persebaya sedikit mengalami kesulitan. Pada menit-menit awal khususnya pada menit 20an awal, beberapa umpan masih sering terputus bahkan pada menit 24 Alta Ballah melakukan sebuah kesalahan yang hampir saja dibayar mahal. Sayangnya tendangan pemain Persita masih melebar di sisi kiri gawang Ernando.

Justru aksi gila Persebaya dimulai dari menit 26, menerima tendangan sudut Ze Valente yang dapat ditepis bolanya oleh Dika Bhayangkara, bola rebound dimanfaatkan oleh Marselino dengan melakukan Rocket shoot mengarah ke sisi kanan gawang. Berbekal satu setuhan saja Marsel dapat mengkonversikan menjadi gol, sebuah gol yang hampir jarang terlihat di Liga Indonesia beberapa dekade terakhir ini.

Peluang berikutnya menit 34 sebuah umpan mendatar silang Marselino masih belum bisa dimanfaatkan oleh Ze Valente. Namun bagi saya Persebaya melakukan ancaman dengan shooting langsung seperti ini sangat terlihat jarang jika berkaca pada awal musim lalu.

Bahkan debut pemain baru Paolo Victor juga membuka aksi dengan melakukan press ball dan Assist kepada Marselino hingga Persebaya mampu mencetak dua gol. Menit 62 Rizky Ridho bahkan mampu mencetak gol lewat tendangan bola mati. Bagi saya ini baru pertama melihat Ridho melakukan tersebut apalagi hingga menjadi gol. Memang benar Leo Lelis yang biasanya melakukan, namun kali ini Lelis lebih sedikit mengecoh pemain Persita, bagi saya tendangan Ridho ini hampir mirip dengan salah satu legenda Seri A Siniša Mihajlović seorang Bek tapi mampu melakukan tendangan bola mati.

Pesta Persebaya belum usia, setelah mencetak tiga gol, Persebaya masih memberikan ancaman kepada Persita ketika mereka memainkan bola pada posisi bertahan, sedikit menekan dengan dua pemain untuk mengepung satu orang membuat pemain belakang Persita selalu melakukan kesalahan yang sama.

Bahkan kiper Persita pun harus melakukan tekling hingga Persebaya harus dihadiahi sebuah pinalti pada menit 80.
Eksekusi Victor benar-benar apik, mengambil sisi kanan gawang, dengan tenang Victor melesatkan tendangan, 0-4 Persebaya unggul. Sebuah debut dengan satu gol dan satu assist oleh Paulo Victor.

Hingga menit terkahir permainan Persebaya memang terasa lebih cepat, pressing yang sama terus dilakukan dan kesalahan yang sama Persita dapat menjadi gol oleh Persebaya lewat Sho Yamamoto yang mencetak gol ketujuhnya musim ini.

Awal manis putaran kedua Persebaya, jika dilihat memang seperti De javu era 2020 saat pemain dengan skill kecepatan berkumpul hingga membentuk trisula terbaik. Untuk Ze Valente bagi saya mungkin sedikit berbeda jika dilihat saat dia berseragam PSS Sleman. Di sini Valente terlihat memaksimalkan umpan pendek cepat, berbeda saat di Sleman, dia harus mengatur sebuah ritme ketenangan.

Dan yang terakhir untuk Paolo Victor, sepertinya akan ada pengganti nama David da Silva di hati para Bonek.

Teruskan tren positif ini JOL!

The post Wani Nulis: Analisa Laga Persita vs Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
43025
Mengelola Liga Persebaya Ala Major League Soccer https://emosijiwaku.com/2023/01/12/mengelola-liga-persebaya-ala-major-league-soccer/ Wed, 11 Jan 2023 20:39:36 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=42988 Liga Persebaya sebagai liga yang dikelola oleh manajemen Persebaya berisi 20 klub internal yang diproyeksikan menjadi talenta – talenta yang akan menjadi tulang punggung Persebaya dan Indonesia di masa depan.

The post Mengelola Liga Persebaya Ala Major League Soccer appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Liga Persebaya sebagai liga yang dikelola oleh manajemen Persebaya berisi 20 klub internal yang diproyeksikan menjadi talenta – talenta yang akan menjadi tulang punggung Persebaya dan Indonesia di masa depan.

Banyak talenta yang sudah lahir disana hingga menjadi pemain utama bagi tim nasional Indonesia, mulai dari Bejo Sugiyantoro hingga Marselino Ferdinan.

Sampai saat ini, status liga Persebaya masih kompetisi amatir yang diikuti oleh anak – anak di berbagai kelompok umur. Mereka menjalankan satu kompetisi penuh yang dimana peringkat atasnya menjadi juara di liga, mirip dengan kompetisi bola profesional pada umumnya.

Beberapa inovasi baru mulai ditambah, terutama desain jersey setiap tim saat ini mulai dikelola oleh beberapa desainer Indonesia untuk semakin meningkatkan value liga. Namun, penulis rasa beberapa inovasi tersebut belum cukup untuk sebuah liga yang terus berkembang untuk menjadi semi profesional.

Oleh karena itu, penulis ingin memberikan beberapa saran untuk pengembangan liga Persebaya yang bersumber dari liga sepakbola Amerika, Major League Soccer,. Major League Soccer, dengan profesionalisme klubnya dalam mengelola setiap tim menjadi rujukan terbesar bagi Azrul Ananda dalam menglola Persebaya di setiap musim, dengan mempertimbangkan berbagai sisi yang baik bagi klub. Oleh karena itu, patut dicoba pengelolaan ala MLS sebagai cara untuk menjalankan Liga Persebaya.

Saran – saran tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Menggunakan sistem draft untuk mencari pemain berbakat di jenjang pendidikan

Major League Soccer dalam setiap musim baru selalu melakukan MLS Draft, yang cara kerjanya seperti di NBA, yaitu mengambil pemain dari universitas untuk menjadi talenta selanjutnya dari kampus tersebut. Hal ini bertujuan untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang memiliki prestasi cemerlang di bidang olahraga.

Jika hal ini diaplikasikan kepada pemain liga Persebaya, maka Liga Persebaya akan mencari talenta – talenta dari berbagai sekolah (utamanya SMP dan SMA) di Surabaya ( karena Liga Persebaya berisi siswa – siswa di sekolah di Surabaya).

Setelah itu, mereka akan menentukan 60 talenta terbaik dari berbagai sekolah yang tim liga Persebaya lihat dan akan dipilih sesuai dengan kebutuhan tim di setiap musim. Setelah itu, tim liga yang berada di klasemen terbawah atau yang memiliki rekor pertandingan buruk akan ditempatkan di daftar atas untuk menentukan talenta terbaik yang dapat mereka rekrut.

Bagaimana dengan yang tidak masuk 60 besar talenta terbaik? Mereka dapat bisa ikut tim di liga Persebaya jika diundang untuk melakukan workout atau trial oleh tim yang bersangkutan. Jika berhasil, maka mereka akan dapat diikutkan ke kompetisi nantinya.

Hal ini akan memberikan keuntungan kepada semua pihak, dimana bagi siswa dia akan mendapat kesempatan untuk menjadi bagian di Persebaya suatu saat tanpa perlu mengeluarkan biaya pendaftaran masuk ke SSB, dengan model beasiswa terpadu bagi siswa berprestasi di Sepakbola. Sedangkan keuntungan untuk tim adalah mereka akan mendapatkan talenta yang secara kualitas benar – benar baik karena mereka pada dasarnya memiliki skill oleh bola yang baik namun tidak mempunyai banyak uang untuk mendaftar di SSB, tidak hanya pemain – pemain yang bisa masuk akademi atau SSB dengan membayar sejumlah uang meskipun secara skill mereka biasa saja.

Bagi Sekolah, ini akan menjadikan mereka sebagai sekolah yang tidak hanya memiliki prestasi jelas di bidang akademik dan seni, namun juga di bidang olahraga. Sehingga atlit yang membanggakan sekolah tidak hanya didominasi sekolah – sekolah seperti SMAN 10 yang dikenal sebagai sekoalahnya para atlit atau SMA Sejahtera yang banyak diisi pemain – pemain Persebaya sejak dulu.

  1. Membangun fasilitas yang mumpuni untuk pemain

Sudah tidak dapat dipungkiri bahwa setiap klub MLS memiliki fasilitas akademi yang baik dan terstruktur dengan rapi. Hal itulah yang membuat talenta – talenta baru terus bermunculan di Major League Soccer yang sering dikatakan sebagai liga penutup karir seorang pesepakbola. Yang terbaru adalah pemain termuda ketiga yang melaksanakan debut di MLS, Matai Akimboni dari DC United dengan usia 15 tahun 328 hari.

Klub seperti DC united, LA Galaxy, New York City FC, Salt Lake City Stars atau FC Dallas memiliki fasilitas yang mumpuni dan lengkap seperti kultur sepakbola di Amerika yang sangat mengedepankan fasilitas penunjang atlet dan stadion yang megah, sehingga bibit – bibit terus muncul dari sana. Oleh karena itu, tim – tim liga Persebaya harus mulai melakukan peningkatan fasilitas agar dapat menunjang karir atlit dan membuat atlit lebih nyaman berlatih di klub tersebut, dengan tentu tidak mengesampingkan sekolah mereka.

  1. Mengedepankan pemain Homegrown

Klub – klub MLS beberapa kali mendapatkan pemain dengan usia senja alumni liga Eropa seperti David Beckham hingga Blaise Matuidi. Akan tetapi, mereka tidak melupakan pemain – pemain yang berasal dari akademi mereka seperti Matai Akimboni yang sudah saya sebutkan diatas.

Liga Persebaya terkadang juga mendapatkan pemain dari luar Surabaya ( utamanya dari sekitar jawa timur dan Indonesia timur ) yang memiliki skill diatas rata – rata. Akan tetapi, tim di liga Persebaya juga harus merealisasikan investasinya dengan memainkan pemain yang mendaftar sejak awal di akademi atau pemain draft mereka yang mereka ambil di Sekolah – sekolah di Surabaya.

Hal ini, bertujuan agar semakin banyak banyak talenta asli Surabaya yang mendapatkan panggung untuk mencicipi liga semi profesional, agar mereka tahu bagaimana beradaptasi dengan kebijakan liga sejak dini, sehingga mereka akan menjadi pemain yang tahu bagaimana mengelola profesioalisme nya sedini mungkin.

  1. Bekerjasama dengan sponsor

Klub MLS tentu tidak bisa mengelola timnya tanpa bantuan dari Sponsor yang bekerjasama dengan tim tersebut, seperti Orlando City FC tentu tidak akan bekerja dengan baik jika tidak memiliki sponsor seperti Orlandohealth-2500 yang merupakan pusat Kesehatan di kota tersebut, atau Walt Disney World yang merupakan salah satu perusahaan hiburan kartun terbesar dunia yang berpusat di Orlando.

Tim – tim liga Persebaya tentu ingin bekerja dengan baik dan bisa mengelola timnya secara profesional.oleh karena itu, dibutuhkan sponsor sebagai media pendukung bagi masing – masing klub disana, yang dimana antara klub dan sponsor perlu melakukan Kerjasama yang profesional di dalamnya.

Contohnya, Al Rayyan yang merupakan salah satu klub papan atas di liga Persebaya, melakukan kerjasama dengan Jokopi sebagai salah satu Coffeshop terbesar di Surabaya, dengan benefit Jokopi dapat memilihkan nutrisi terbaik bagi pemain liga Persebaya dan Al Rayyan dapat mempromosikan Jokopi sehingga Jokopi makin dikenal di Surabaya sebagai coffeshop yang dapat menjaring semua golomgan, termasuk diantaranya para atlit.

Hal ini juga berdasarkan pada penjelasan Dr. Tirta di podcast Sport77 bahwa Kopi sebenarnya merupakan minuman yang bagus untuk atlit.

Empat saran ini menurut saya akan menjadi pondasi kuat dalam mengembangkan Major League Soccer sebagai kompetisi semi professional untuk menjadikan mereka talenta – talenta yang siap membanggakan Persebaya dan Indonesia, sehingga Persebaya tidak perlu terlalu banyak mencari pemain dari luar Surabaya.

The post Mengelola Liga Persebaya Ala Major League Soccer appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
42988
Membayangkan Paulo Victor Bersama Persebaya https://emosijiwaku.com/2023/01/11/membayangkan-paulo-victor-bersama-persebaya/ Wed, 11 Jan 2023 05:09:24 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=42982 Paulo Victor mungkin nama asing bagi publik sepakbola Indonesia, mungkin sebagian ingat jika menonton pertandingan Visakha FC mengahajar Bali United 5-2 saat pertandigan Piala AFC 2022 tahun lalu, bahkan dia berhasil menyumbangkan 2 Gol untuk membuat Bali United harus tertunduk lesu.

The post Membayangkan Paulo Victor Bersama Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Paulo Victor mungkin nama asing bagi publik sepakbola Indonesia, mungkin sebagian ingat jika menonton pertandingan Visakha FC mengahajar Bali United 5-2 saat pertandigan Piala AFC 2022 tahun lalu, bahkan dia berhasil menyumbangkan 2 Gol untuk membuat Bali United harus tertunduk lesu.

Paolo ini sedikit unik jika membahas bagaimana cara bermain di lapangan, saya tidak membahas berapa gol yang cipta di liga Kamboja, karena memang sedikit sulit untuk mencari akses di sana, bahkan saya harus mencari hingga ke situs Linkedin mencari agen pemain di Kamboja untuk sekadar menanyakan karena saya kurang percaya jika mengambil dari situs Wikipedia.

DA ART Soccer salah satu akun Youtube mengulas sedikit bagaimana Paulo ini bermain di lapangan. Secara dari posisi Paulo jelas berada dalam posisi yang sama seperti David Da Silva, seorang penyerang tengah yang flexible bahkan jika harus bermain diposisi kanan maupun kiri. Pergerakan cepat dengan selalu menempatkan posisi pada situasi tidak terduga sering kali diperagkan oleh Paulo.

Bahkan jika harus melakukan Build up, Paulo dirasa cocok dan mampu melakukanya. Belum lagi kerap melakukan sebuah shoot dalam sudut hampir mustahil. Ini sebenarnya yang dibutuhkan Persebaya, gaya permainan cepat dan mampu menepatkan posisi tidak terduga.

Mungkin sebuah video tidak bisa menjadi patokan. Namun dari sini seperti kita mengintip gaya permainanya saja mengingtkan dengan David Da Silva saat membela Persebaya. Berlari sedikit menunduk dan selalu mengejar bola, sekalipun diminta berduel diudara, Paolo siap melakukanya.

Saya berharap Paulo ini memang menjadi pengganti yang ideal bagi Persebaya yang sulit menggantikan nama DDS. Jika benar Paolo akan berlabuh ke Persebaya, saya tidak sabar menunggu aksinya dan melihat Paulo menjawab segala pertanyaan Bonek tentang siapa pengganti David Da Silva di Persebaya.

Kami Haus Gol Kamu, Paulo!

The post Membayangkan Paulo Victor Bersama Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
42982
Merawat Ingatan: Tangisan Itu Bernama Persebaya https://emosijiwaku.com/2023/01/07/merawat-ingatan-tangisan-itu-bernama-persebaya/ Sat, 07 Jan 2023 01:17:56 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=42963 Surabaya tidak pernah kehabisan kisah-kisah kepahlawanannya, sejak era Majapahit dengan Ujung Galuhnya, perang kemerdekaan 10 November 1945 hingga yang terakhir sejarah mencatat perjuangan Arek-Arek Bonek membangkitkan Persebaya yang mati suri selama kurang lebih lima tahun lamanya.

The post Merawat Ingatan: Tangisan Itu Bernama Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Surabaya tidak pernah kehabisan kisah-kisah kepahlawanannya, sejak era Majapahit dengan Ujung Galuhnya, perang kemerdekaan 10 November 1945 hingga yang terakhir sejarah mencatat perjuangan Arek-Arek Bonek membangkitkan Persebaya yang mati suri selama kurang lebih lima tahun lamanya.

Satu minggu menjelang kongres di Hotel JW Marriot Surabaya, suhu Surabaya tiba-tiba memanas bukan karena sengatan matahari atau banyaknya polusi udara di perkotaan, namun Surabaya kedatangan musuh yang terbesarnya saat memperjuangkan hak Persebaya.

Tidak terima kotanya menjadi kongres oleh PSSI, Bonek merencanakan aksi turun ke jalan membubarkan kongres tersebut dan menuntut hak Persebaya agar dikembalikan seperti sedia kala.

Musuh tidak hanya berada di luar Surabaya musuh juga berada di dalam kota Surabaya itu sendiri, pressure keras dilakukan Ormas guna meredam Bonek agar tidak turun ke jalan.

Pressure juga dilakukan oleh Bonek lainnya yang berseberangan, tujuannya sama agar tidak ada yang turun ke jalan.

Hari yang ditunggu akhirnya tiba, sayangnya keinginan untuk membubarkan kongres PSSI dihadang oleh barikade dari kepolisian. Berada di area sekitar satu kilometer dari hotel JW Marriot, hal itu tidak menyurutkan semangat dari para suporter Persebaya.

Hingga mukjizat datang tepat pukul satu siang, Imam Nahrawi yang kala itu menjabat sebagai Menpora pada saat itu mengambil keputusan berani dengan membekukan PSSI karena dinilai menyalahi aturan yang telah ditetapkan oleh BOPI.

Tangisan pertama dan sujud syukur atas dibekukannya PSSI yang notabene adalah musuh terbesar, tapi ini belum menjadi titik akhir perjuangan. belum berhenti disitu perjuangan mengembalikan Persebaya, kali ini tentang kasus Haki dan logo Persebaya yang mengalami sengketa dengan pihak PT MMIB di Pengadilan Negeri Surabaya. Peristiwa ini bertepatan dengan bulan Ramadhan dan diiringi rintikan air hujan yang turun membasahi jalan Arjuno Surabaya.

Setelah mengalami persidangan yang berjilid-jilid lamanya, akhirnya yang dinantikan tiba. Persidangan kali ini dihadiri ribuan Bonek dari seluruh wilayah nusantara dengan massa yang lebih banyak dari persidangan sebelumnya membuat lalu lintas di sekitaran jalan Arjuno hampir lumpuh total.

Dua jam berlalu perwakilan Bonek dan Manajemen yang sebelumnya berada di ruang persidangan menemui massa Bonek yang berada di luar PN Surabaya dan mengabarkan bahwa PT. Persebaya Indonesia memenangkan persidangan melawan PT MMIB dan berhak atas nama dan logo Persebaya.

Kabar ini disambut sesak tangis, Harapan akan dualisme Persebaya telah berakhir mencuat di balik asap flare dan gegap gempita ribuan orang. Tinggal menunggu status Persebaya di resmikan oleh Federasi, tapi tunggu dulu perjuangan masih belum berakhir.

Kongres luar biasa akan dilaksanakan di Ancol, Jakarta Utara. Tersiar kabar bahwa Persebaya akan menjadi bahan pembahasan pada kongres tersebut. Jauh-jauh hari Bonek telah mencarter kereta api jurusan Surabaya-Jakarta untuk mengawal jalannya kongres, Bonek diberi jatah lima gerbong dari PT KAI, Namun tidak hanya menggunakan mode transportasi kereta saja, ribuan Bonek lainnya berangkat menggunakan cara estafet untuk sampai ke Jakarta dengan bergonta-ganti truck. Rombongan besar berangkat menggunakan kereta api. singkat cerita Bonek yang telah datang di Ibu Kota dan langsung ditempatkan di Stadion Tugu, Jakarta Utara markas Persitara.

Ribuan Bonek bermalam di Stadion Tugu, Jakarta Utara sembari menunggu kongres dilaksanakan. Pagi hari penjagaan ketat aparat kepolisian telah dilakukan untuk mencegah Bonek menuju area Kongres, beberapa Bonek tembus sampai ke area kongres. Hasil kongres yang mengecewakan, pembahasan perihal Persebaya ditunda di kongres Ancol, namun perwakilan Federasi dan BOPI menemui Bonek yang berada di Stadion Tugu dan berjanji untuk membahas Persebaya pada kongres selanjutnya di Ancol.

Gruduk Jakarta part dua, Bonek datang kembali ke Jakarta dengan harapan federasi menepati janjinya. Bonek yang hadir sedikit berkurang jumlahnya dibandingkan dengan gruduk Jakarta pertama, mungkin karena sudah yakin Persebaya akan disahkan di kongres ini dan bersiap berpesta di Surabaya.

Mekanismenya hampir sama, Bonek yang datang langsung ditempatkan Stadion Tugu Jakarta Utara, dan masih dijaga ketat oleh aparat kepolisian. Hasilnya sangat mengecewakan, dua kali dikecewakan. Nasib Persebaya tidak dibahas pada kongres kali ini.

Bonek yang berada di Surabaya dengan komando dari salah satu akun sosial media bersiap melumpuhkan kota Surabaya buntut tidak dibahasnya Persebaya pada kongres kedua di Ancol. Malam harinya Bonek memenuhi jalan-jalan protokol Surabaya dengan harapan Negara, Aparatur Negara, Pemkot Surabaya, dan Bu Risma sebagai Walikota Surabaya pada saat itu mengetahui bahwa permasalahan Persebaya ini bukan masalah yang remeh temeh. Negara dan Pemkot Surabaya harus turut andil dalam menyelesaikan kasus Persebaya ini.

Chaos dengan pihak kepolisian tak terhindarkan kerusuhan terjadi dimana-mana malam mencekam jatuh pada 10 November 2016 bertepatan dengan Hari Pahlawan. Bonek sukses membuat beberapa jalanan Surabaya lumpuh.

Edy Rahmayadi terpilih memimpin federasi menggantikan La Nyalla Mahmud Mattalitti yang tersandung kasus dana hibah Kadin Jatim dan harus lengser dari jabatannya sebagai Ketua Umum Federasi. Edy Rahmayadi memulai diplomasinya dengan datang ke Surabaya bersama perwakilan federasi lainnya untuk menemui Azrul Ananda sebagai penyedia tempat berlangsungnya acara diskusi sekaligus sebagai pemilik Jawa Pos.

Tujuan Edy Rahmayadi datang ke Surabaya adalah untuk meredam Bonek agar tidak berangkat ke Bandung saat kongres PSSI berlangsung. Bonek yang telah ditipu dua kali oleh federasi memutuskan untuk tetap berangkat menuju Bandung dengan kekuatan penuh.

Hampir sama seperti yang terjadi di gruduk Jakarta pertama, Bonek menginvasi Bandung dengan massive. Jalanan di sekitar pantura dan jalur tengah Jawa dipenuhi Bonek yang berlalu lalang untuk berbondong-bondong menuju Bandung.

Sangat disayangkan adalah penanganan yang sama masih dilakukan pihak kepolisian, pengumpulan massa Bonek dipusatkan di Gor Padjajaran dengan dijaga ketat aparat bersenjata, namun harus diakui Bandung memang kota kedua bagi Bonek, Bandung tidak pernah kehilangan keramahtamahannya.

Mendekati siang hari, kabar yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba,  “Persebaya dipulihkan haknya kembali dan bisa berlaga di Divisi Utama tahun ini” ujar Pak Peci dengan pengeras suara, disambut ribuan tangis suka cita mengiringi kabar bahagia untuk semua pecinta sepakbola Surabaya. Usai sudah perjuangan panjang mengembalikan Persebaya ke kancah sepak bola Indonesia.

Tangisan air mata harus kembali menetes kali ini bukan air mata suka cita namun air mata kesedihan yang menetes. Delapan pejuang Persebaya harus gugur saat menuntaskan janji baktinya mengawal Persebaya sampai mati. Ribuan air mata yang menetes menjadi saksi panjang dan berat nya perjuangan mengembalikan Persebaya kembali, dan semua tangisan itu bernama Persebaya.

Al-Fatihah…

 

The post Merawat Ingatan: Tangisan Itu Bernama Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
42963
Menerka Valente di Persebaya https://emosijiwaku.com/2023/01/06/menerka-valente-di-persebaya/ Fri, 06 Jan 2023 02:47:32 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=42952 Saya tidak sabar menunggu Valente bermain dengan Jersey Persebaya, semoga kamu bisa menjadi apa yang kami harapkan.

The post Menerka Valente di Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Ze Valante resmi menjadi bagian Persebaya untuk musim lanjutan BRI Liga 1 2022 – 2023, sebuah transfer pemain yang tidak terduga, mengingat Persebaya selalu melakukan silent transfer dalam bursa transfer ini.

Jika melihat performa Valente musim ini bersama PSS Sleman, mengutip Transfermarkt.com musim ini Valente memainkan 14 laga dengan menghasilkan 1 gol dn 2 assist. Namun wajar saja dia memang diplot sebagai jendral lapangan tengah, jadi soal target tersebut bukan menjadi patokan performa baik/buruknya seorang kualitas pemain tengah. Jika dibandingkan Higor Vidal memang Vidal lebih unggul dengan jumlah 5 assit dengan 11 kali bermain.

Ssebenarnya menarik jika Persebaya harus mendatangkan Valente musim ini, mengingat skema Aji Santoso selalu mengandalkan sebuah kecepatan passing.

Bagi saya Valente memiliki point tersebut khususnya dalam melakukan passing pendek maupun aksi melewati pemain. Saya tidak bisa menaruh 100% kepercayaan terhadap Valente jika harus memainkan dribling dengan speed, hampir disetiap laga PSS. Dribling yang dilakukan  Valente memang hanya terfokus dalam mengobrak-abrik sisi tengah maupun sayap lawan. Secara akurasi passing ketenangan Valente akan menjadi kunci dalam penyerangan bisa digaris bawahi Persebaya harus siap bermain dalam tempo lambat tidak seperti biasanya.

Namun jangan salah dulu, Persebaya masih memiliki nama semacam Marcelino dan Yamamoto yang nantinya mampu menjadi motor pergerakan cepat, serta Persebaya masih harus menunggu siapa stiker pengganti Juninho.

Oh iya Valente ini termasuk pemain istimewa, kekuatan kaki kiri adalah kunci Valente melakukan passing bahkan jika harus diminta menjadi eksekutor bola mati. Valente bisa melakukannya bahkan di sisi paling mustahil untuk menciptakan gol maupun bola rebound. Memang benar jika pemain dengan skill kaki kiri yang kuat memiliki sebuah keistimewaan sendiri, belum lagi Valente juga dikenal dekat jika berbicara hubungan dengan supporter. Hal ini akan menjadi sisi positif bagi Valente untuk membentuk sebuah mental di lapangan dan apa yang diinginkan oleh Bonek.

Saya tidak sabar menunggu Valente bermain dengan Jersey Persebaya, semoga kamu bisa menjadi apa yang kami harapkan.
Salam Satu nyali, Wani .

 

The post Menerka Valente di Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
42952
Mencari Pemain Beratribut Aryn Williams https://emosijiwaku.com/2022/12/30/mencari-pemain-beratribut-aryn-williams/ Thu, 29 Dec 2022 20:05:38 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=42916 Selain mencari pemain dengan level permainan seperti Aryn, Persebaya perlu untuk terus mengasah kemampuan para gelandang mudanya, seperti Rizky Dwiyan, Brayen Pondaag, Dicky Kurniawan, Andre Oktaviansyah dan Bryllian Aldama.

The post Mencari Pemain Beratribut Aryn Williams appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Persebaya sejak dulu selalu mempunyai barisan pemain tengah yang cemerlang dan menjadi motor permainan tim. Permainan Persebaya yang selalu bermain full taktik dari kaki ke kaki membuat peran pemain tengah sangat penting untuk menjadi penghubung antara sektor belakang dan depan. Budi Johannis, Uston Nawawi, Chairil Pace Anwar, M. Taufiq, Rendi Irwan hingga saat ini Muhammad Alwi Slamat adalah beberapa barisan gelandang yang selalu menjadi roh bagi permainan Persebaya.

Dari barisan pemain – pemain itu, jika saya boleh memilih, gelandang terbaik Persebaya saya sematkan kepada gelandang berkebangsaan Australia, Aryn Glenn Williams. Pemain yang menggemari Arsenal itu merupakan salah satu poros bagi Permainan Persebaya di musim 2019 dan awal 2020. Satu gelar Piala Gubernur Jatim berhasil ia daratkan ke Surabaya Town Square, kantor manajemen Persebaya.

Model Permainan Aryn sangat lengkap, mulai dari cara bertahan yang taktis, tackling yang bersih, cara membawa bola yang tenang dan tepat, passing yang selalu membuat nyaman pemain lainnya, hingga positioning yang selalu bisa menguntungkan Green Force, julukan Persebaya. Aryn juga memiliki attittude yang baik, bahkan sangat jarang ia terlihat emosi dengan pemain sendiri ataupun pemain lawan.

Model pemain seperti Aryn ini akan sangat disukai oleh banyak pelatih. Ia selalu bisa beradaptasi dengan pola permainan apapun, mulai direct football yang membutuhkan kepiawaian umpan panjang miliknya, hingga total football yang membutuhkan ketenangan berpikir dan akurasi umpan pendeknya. Ia juga berperan sebagai pendamping bagi setiap pemain di semua posisi, sehingga ia selalu siap jika diajak wallpass oleh pemain lainnya saat akan melakukan penguasaan bola pendek. Di sepakbola dunia, Aryn memiliki tipe yang sama dengan N’Golo Kante, Jordan Henderson dan bintang baru Belgia di masa depan, Romeo Lavia yang bermain untuk Southampton.

Saat ini, Persebaya berusaha keras untuk mencari pengganti Aryn yang memiliki atribut lengkap itu. Beberapa gelandang baru coba didatangkan atau diorbitkan, namun belum ada yang bisa menyamai level permainan seperti Aryn. Namun jika mendekati Aryn, ada nama Alwi Slamat.

Sang kapten memiliki atribut yang hampir bisa mendekati Aryn, mulai dari penempatan posisi, passing, daya jelajah dan kecerdasan dalam bermain. Akan tetapi kembali lagi, Aryn Williams masih memiliki level permainan yang lebih baik dari Alwi, terlepas dari dia adalah pemain asing. Terlebih, saat ini Alwi Slamat sedang diminati beberapa tim yang siap membayarnya dengan gaji selangit, seperti Persib dan Bali United. Akan sangat rugi jika Persebaya kehilangan pemain kelahiran Tulehu itu.

Oleh karena itu, yang perlu difokuskan dalam bursa transfer menjelang putaran kedua ini adalah bahwa Persebaya harus mencari suksesor yang dapat setara atau mendekati pemain seperti Aryn dan Alwi. Gelandang seperti mereka adalah tangan kanan yang pas bagi pelatih Aji Santoso untuk menjalankan pola permainan possession football sesuai dengan keinginan sang pelatih.

Selain mencari pemain dengan level permainan seperti Aryn, Persebaya perlu untuk terus mengasah kemampuan para gelandang mudanya, seperti Rizky Dwiyan, Brayen Pondaag, Dicky Kurniawan, Andre Oktaviansyah dan Bryllian Aldama. Kelima pemain inilah yang diharapkan oleh Persebaya dan Bonek dapat menjadi penerus bagi Aryn Williams dan Alwi Slamat.

 

The post Mencari Pemain Beratribut Aryn Williams appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
42916
Empat Posisi Yang Menjadi Catatan Pada Putaran Pertama https://emosijiwaku.com/2022/12/30/empat-posisi-yang-menjadi-catatan-pada-putaran-pertama/ Thu, 29 Dec 2022 19:50:45 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=42913 Rampungnya putaran pertama BRI Liga 1, menarik sebenarnya jika membahas soal jendela transfer pemain. Mungkin public Surabaya hari ini masih sering menerka-nerka siapa yang akan keluar maupun nantinya akan pergi dari squad Bajol Ijo.

The post Empat Posisi Yang Menjadi Catatan Pada Putaran Pertama appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Rampungnya putaran pertama BRI Liga 1, menarik sebenarnya jika membahas soal jendela transfer pemain. Mungkin public Surabaya hari ini masih sering menerka-nerka siapa yang akan keluar maupun nantinya akan pergi dari squad Bajol Ijo.

Jika berkaca dalam 2 tahun terakhir, siklus kambuhan Persebaya selalu mengalami gejolak permainan, khususnya pada awal laga, mulai dari pemain telat panas, pemain angina-anginan dan ketika musim pertama selesai, persebaya mendatangkan pemain baru maupun muka lama untuk bergabung dalam squad Bajol Ijo hingga menyelesaikan target minim lima besar.

Kali ini kita akan membedah beberapa sektor Persebaya yang nantinya harus diperbaiki segera mungkin saat jendela transfer.

 

Lini Depan

Sudah tidak dipungkiri lagi jika Silvio Juninho memang menjadi pemain yang bagus hanya dalam beberapa laga saja. Sisanya anda bisa melihat Juninho hanya berlari mencari ruang tanpa melakukan akurasi yang berarti, namun jika berbicara sebuah opsi maka Persebaya bisa memboyong pemain asal Amerika Latin khususnya Brazil.

Bukan sembarangan pemain brazil yang bisa diboyong untuk squad Persebaya. Persebaya harus memboyong pemain yang memiliki skill dribbling, kecepatan dan mampu memanfaatkan peluang meskipun dari sudut sempit, sekalipun mereka pernah bermain untuk team lokal Indonesia itu bukan menjadi sebuah masalah, toh dahulu Persebaya pernah memboyong Diogo Campos yang sebelumnya membela Kalteng Putra.

Bek Tengah

Mungkin hampir sedikit bosan dalam 3 match ini melihat Persebaya selalu menerima hasil imbang dan dalam 3 pertandingan hanya menang melawan Dewa United dengan permainan yang membosankan.

Posisi stopper jantung utama pertahanan Persebaya selalu telat menutup ruang pergerakan lawan maupun antisipasi tendangan, khususnya ini ditunjukan untuk Dendi maupun Riswan.

Mereka menjadi sebuah titik lemah dalam pertahanan utama Persebaya, hingga Leo Lelis pun sering berjibaku sendiri untuk mengambil peran, saya ingat saat Persebaya memboyong kembali Otavio Dutra, saat itu Dutra memiliki gaya permainan yang sama, selalu membantu penyerangan khususnya jika Persebaya melakukan tendangan sudu.

Tapi saat itu lini belakang selalu terisi oleh Hansamu dan O.K John yang menggaransi dan berani berduel jika harus menghadapi serangan balik, mungkin Persebaya juga bisa mencoba menarik pemain bertipe seperti ini untuk menjadi satu pemain penting jika harus menghadapi serangan balik. Atau Persebaya bisa mencoba Geogre Brown jika memungkinkan ditaruh dalam posisi tengah, nyatanya memang posisi stopper harus diisi dengan pemain yang memiliki postur tubuh dan gaya bermain seperti Brown.

 

Bek Kanan

Jika berbicara bek kanan mungkin ada beberapa yang kurang setuju jika saya bahas posisi ini, ada nama Koko Ari dan  Rizky Ridho dalam peran tersebut. Bahkan mereka berdua ini sangat mobile, bisa dipindah di manapun hingga ditaruh sebagai gelandang bertahan, tapi ingat ketika mereka dipanggil Timnas Indonesia Arif catur bisa apa?

Banyak yang menilai penampilan Catur kurang sesuai ekspektasi, hingga Persebaya harus butuh opsi pemain baru dalam posisi tersebut. Minimal dia yang mampu juga dalam membantu penyerangan khususnya sektor sayap, bisa dilihat Alta Ballah selalu mampu membantu penyerangan Persebaya, namun jika berbicara bek kanan sangat sulit untuk membantu menyerang yang ada malah dihajar habis-habisan oleh penyerang lawan.

Penyerang sayap

Posisi ini yang mungkin hampir hilang dalam Persebaya, jawabanya jelas 3 pemain saat ini mulai dari Sho Yamamoto, Higor Vidal dan Silvo Juninho sangat bingung mengisi peranya masing-masing, bahkan kita tidak tahu ini pola apa yang akan diterapkan.

Karena semua pemain dalam posisi yang kurang jelas, dalam line up terlihat semua sektor terisi. Namun jika dalam permainan semuanya menumpung ke tengah, berbeda jika dilihat musim sebelumnya. Marukawa di sektor kanan Bruno Moreira disektor kiri, sekalipun nantinya Marukawa menjadi pemain bayangan, namun jelas bagaimana polanya terbentuk, tidak seperti ini menumpuk pemain ditengah dan bingung akan melakukan apa.

 

Itulah catatan penulis beberapa sektor Persebaya yang harus segera dibenahi dalam jendela transfer, please lah Persebaya, bisa nggak sih kita dapat permainan konsisten seperti tahun sebelumnya? Di mana tidak banyak perubahan dalam squad.

The post Empat Posisi Yang Menjadi Catatan Pada Putaran Pertama appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
42913
Memaknai Rivalitas Melalui Pandangan Sanada dan Masamune https://emosijiwaku.com/2022/12/30/memaknai-rivalitas-melalui-pandangan-sanada-dan-masamune/ Thu, 29 Dec 2022 19:27:35 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=42907 Tragedi Kanjuruhan membawa revolusi besar – besaran antar berbagai supporter di Indonesia. Salah satu yang paling jelas terjadi adalah berdamainya beberapa kelompok supporter di Indonesia, mulai dari berdamainya supporter Jogja – Solo – Sleman, hingga supporter asal Pati – Kudus – Jepara.

The post Memaknai Rivalitas Melalui Pandangan Sanada dan Masamune appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Tragedi Kanjuruhan membawa revolusi besar – besaran antar berbagai supporter di Indonesia. Salah satu yang paling jelas terjadi adalah berdamainya beberapa kelompok supporter di Indonesia, mulai dari berdamainya supporter Jogja – Solo – Sleman, hingga supporter asal Pati – Kudus – Jepara. Tragedi memilukan itu membuat mereka melepas ego mereka masing – masing, berpelukan hingga tak ingin lepas lagi, dan menciptakan hal – hal baik yang belum pernah mereka pikirkan sebelumnya.

Berhasilnya tokoh elemen supporter yang sebelumnya memiliki permusuhan yang tinggi membuat Persebaya dan Bonek tergugah untuk mencoba membangun komunikasi yang selama ini mandek, yaitu dengan Arema dan Aremania. Beberapa komunikasi antara dua supporter mulai terhubung, meskipun terdapat pro kontra di dalamnya, mulai dari yang setuju untuk berdamai hingga yang masih menginginkan rivalitas dengan berbagai caranya sendiri.

Saya sendiri, sebagai penulis dan tentunya sebagai salah satu pendukung Persebaya tentunya ingin memilih opsi yang pertama. Sudah lama rivalitas tidak sehat ini tertanam yang mungkin jika tidak ada tragedy Kanjuruhan akan terus tertanam hingga saat ini. Akan tetapi, setelah dipikir – piker kembali, memilih opsi yang kedua bagi penulis untuk saat ini bukan sebuah opsi yang buruk, akan tetapi dengan cara yang berbeda tentunya.

Model rivalitas yang penulis maksud adalah mengambil maksud dari rivalitas itu sendiri, yaitu saling bersaing untuk menjadi yang terbaik. Ya, rivalitas memang memiliki arti persaingan, namun dengan cara yang positif dan sehat serta tidak saling menjatuhkan. Selain itu, dalam sebuah rivalitas, kedua belah pihak yang berivalitas mengakui hal – hal baik yang telah dilakukan oleh rivalnya, sehingga persaingan untuk selalu menjadi yang terbaik akan terjaga.

Analogi tentang rivalitas ini penulis dapatkan melalui nostalgia saat bermain Playstation di masa kecil, yang dimana penulis sangat suka bermain game bergenre musou war Bernama Basara. Nostalgia itu penulis lanjutkan saat menonton film Basara yang memiliki 3 series yang diikuti oleh penambahan beberapa karakter.

Dari situlah, penulis menemukan fakta bahwa sang pendekar berpedang 6 bernama Date Masamune sebenarnya tidak bermusuhan dengan Sanada Yukimura, pemilik dua tombak merah dari klan Takeda serta penerus dari Takeda Shingen, melainkan mereka memiliki rivalitas yang selalu terbangun setiap saat.

Kedua pendekar yang menjadi karakter favorit dari penggemar game Basara itu mengajarkan bagaimana memaknai sebuah rivalitas. Setiap pertemuan mereka selalh dihiasi dengan pertarungan sengit yang seimbang, dan keduanya selalu berkembang dalam pertarungan setiap mereka bertemu lagi.

Diluar pertarungan mereka, pada dasarnya Masamune sangat respek kepada Sanada, anak muda yang dijuluki macan dari Kai itu. Masamune mengakui Sanada sebagai anak muda yang penuh semangat dan tidak mudah menyerah, serta selalu menolong siapapun yang membutuhkan pertolongan. Sanada juga sangat menghormati Masamune yang dalam hieraki kepemimpinan, setara dengan Takeda Shingen, pembimbing hidup Yukimura dan pemimpin di klan Shingen, serta memiliki sifat yang tidak mudah menyerah dalam memajukan klannya.

Masamune dan Sanada juga tidak sungkan untuk beberapakali bekerjasama, terutama untuk memberantas kejahatan yang terjadi di Jepang kala itu. Salah satu kasusnya adalah bagaimana keduanya membebaskan jepang dari teror Raja Iblis keenam bernama Oda Nobunaga.

Rivalitas sehat yang ditunjukkan oleh Masamune dan Sanada dapat diaplikasikan dalam rivalitas tinggi di dunia sepakbola Indonesia, seperti antara Bonek dan Aremania ini. Sebagai contoh, saat mereka bertemu, kedua tim akan menunjukkan siapa yang lebih baik dalam pertemuan tersebut, dan bagi kedua supporter, akan menunjukkan siapa suporter paling kreatif dalam pertemuan tersebut selama 2 x 45 menit.

Namun setelah pertemuan selesai, mereka berpelukan lagi, mengakui kehebatan lawannya, dan bercanda bersama, sambil berjanji akan menjadi lebih kuat lagi dalam pertemuan berikutnya. Itulah yang penulis maksudkan sebagai rivalitas, bukan rivalitas saling menyakiti dan mebunuh satu sama lain, karena Masamune dan Sanada selama persaingan mereka tidak pernah menunjukkan seperti itu.

Kesimpulan dari tulisan ini adalah bahwa apa yang ditunjukkan oleh Date Masamune dan Sanda Yukimura dalam rivalitas mereka sebagai pendekar hebat di Jepang menjadi dasar dari terciptanya rivalitas yang sehat, terutama bagi Bonek dan Aremania. Adu kreatifitas di lapangan, psywar dan chant – chant boleh dilakukan, namun jangan lupa untuk mengakui kehebatan masing – masing sekaligus memotivasi diri agar menjadi lebih baik lagi pada pertemuan berikutnya.

 

Ditulis oleh pemilik akun

TWITTER : @visnuassyafiq

INSTAGRAM : @visnusuwarto

The post Memaknai Rivalitas Melalui Pandangan Sanada dan Masamune appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
42907
Analisa Laga Persebaya Menghadapi Persis Solo dan Dewa United https://emosijiwaku.com/2022/12/23/analisa-laga-persebaya-menghadapi-persis-solo-dan-dewa-united/ Fri, 23 Dec 2022 03:59:08 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=42873 Bagaimana dengan Juniho? Saya rasa tetap begitu saja, sudah turun mesin setelah match lawan Arema dan hari ini yang berubah hanyalah warna rambut saja.

The post Analisa Laga Persebaya Menghadapi Persis Solo dan Dewa United appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
“Bagaimana dengan Juninho? Saya rasa tetap begitu saja, sudah turun mesin setelah match lawan Arema dan hari ini yang berubah hanyalah warna rambut saja”

 

Persebaya vs Persis Solo

Pada match melawan Persis Solo, sebenarnya squad Persebaya nggak buruk-buruk amat, beda seperti sebelumnya yang dari awal match sudah menurunkan pemain-pemain muda baru dalam line up.

Namun lini pertahanan Persebaya benar-benar dieksploitasi habis-habisan pada laga ini. Pemain belakang banyak yang kurang tanggap untuk menutup pergerakan lawan. Catatan saya sebelumnya yang dimuat oleh emosijiwaku.com dalam judul Siapa akan bangkit Persebaya atau Persis Solo, sudah menuliskan bahwa pemain Persis Solo khususnya yang berada dalam sektor penyerangan tidak akan segan melakukan shooting sekalipun peluang mereka kecil untuk melakukannya.

Dan nyatanya hari ini benar-benar terjadi. Hampir setiap shoot yang dilakukan Solo terhitung rebound maupun shoot on gol, sisanya masih melebar namun di sinilah pointnya, bahwa pemain Persebaya khususnya stopper terkesan mempersilahkan untuk menendang sebanyak mungkin ke gawang Persebaya.

Berbicara soal Persis Solo, sebenarnya mereka bermain juga nggak bagus amat, karena selalu membuang kesempatan untuk mencetak gol, belum lagi serangan minor Persebaya saja mereka masih kecolongan dengan taktik yang sama, ya itu meninggalkan pemain belakang hanya tersis tiga pemain.

Saya kurang paham apa yang dipikirkan pemain Persebaya, jika mereka berniat melakukan serangan cepat counter attack, kenapa dilakukan sangat lambat? Berbeda jika berkaca pada laga sebelumnya, Persebaya sangat cepat jika harus bermain counter attack, permainan bola menusuk dari dari sayap, melakukan cutback dan umpan terobosan tidak terlihat hari ini.

Banyak pemain juga telat panas dan enggan melakukan pergerakan menusuk maupun penguasaan bola, jika match berikutnya permainan seperti ini masih dilakukan, saya rasa kalian pemain Persebaya sudah saatnya mentasbihkan diri menjadi pemain medioker saja.

Toh melihat permain hari ini, malah saya lebih suka menonton pertandingan gala desa maupun fun football sebuah perusahaan yang bermain sekalipun hanya untuk bersenang-senang.

 

Dewa United vs Persebaya

Lanjutan pertandingan Persebaya vs Dewa United memang saya akui dari sekian hasil seri hari ini Persebaya berhasil memetik point penuh dengan unggul selisih satu gol.

Namun banyak catatan yang harus diperbaiki terutama kualitas lini belakang Persebaya, khususnya sektor Stopper, saya tidak membela Lelis hari ini, tapi memang benar Lelis juga butuh tandem yang cocok.

Dua “preman” Persebaya Dandi dan Riswan masih terlihat selalu telat menutup pertahanan dan lagi-lagi Ernando yang berjibaku untuk menyelamatkan gawang dari serangan pemain Dewa United.

Dalam sektor penyerangan juga tidak ada perubahan, permainan Persebaya yang dahulu mengandalkan kecepatan passing dan pergerakan menusuk pada match melawan Dewa United ini benar-benar kosong. Seakan semuanya bingung mau menerapkan pola menyerang dari sisi mana.

Tidak ada shoot on gol yang berarti, hanya ancaman yang terbuang sia-sia dari beberapa pemain khususnya pemain depan Persebaya.   Memang saya akui gol kedua Deni Agus cukup baik dan bisa dikatakan berani, melakukan sebuah first time setelah menerima bola umpan dari Hidayat. Posisi menendang Deni ini sangat krusial alasanya sudah jelas, dia harus memutar badan dulu untuk menendang, dan syukur terarah menuju sudut jauh gawang. Sehingga kiperpun akan benar-benar kesulitan untuk menghalau bola.

Menit 38 adalah hukuman awal Persebaya dan dipaksa memungut bola dari gawangnya sendiri, ketika Lucas Ramos melakukan shoot dari kota penalty, Dewa United paham jika sektor lini tengah belakang Persebaya selalu terlambat menutup bola. Ditambah mereka punya pemain sekelas Fahmi Alyubi, Rangga Muslim, Natanael Siringgo-ringgo dan Karim Rossi yang memiliki determinasi speed serta penempatan posisi yang bagus.

Posisi belakang, Dewa United sering sekali kecolongan apalagi pada sektor bek sayap yang dikawal oleh Dias Angga dan Jajang Sukamara. Di posisi stopper pun sama juga Risto Mitervski juga sering telat untuk menutup ruang, namun Persebaya selalu kesulitan dalam mencetak tambahan gol.

Masuknya Vidal memang sedikit memberikan warna dan sebagai motor lini tengah, namun dua kali Vidal mendapat peluang dua kali juga gagal. Satu ditepis Syaiful Syamsudin dan satu lagi harus terbang diatas mistar.

Bagaimana dengan Juninho? Saya rasa tetap begitu saja, sudah turun mesin setelah match lawan Arema dan hari ini yang berubah hanyalah warna rambut saja. Jika Persebaya masih seperti ini pada laga lanjutan nanti, kasihan sekali Ernando seperti bermain dengan 11 pemain fun football, membayangkan saja jika nantinya putaran kedua, siapa yang masuk? Siapa yang keluar?.

The post Analisa Laga Persebaya Menghadapi Persis Solo dan Dewa United appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
42873
Siapa Akan Bangkit Persebaya atau Persis Solo? https://emosijiwaku.com/2022/12/19/siapa-akan-bangkit-persebaya-atau-persis-solo/ Mon, 19 Dec 2022 14:14:41 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=42853 Dua laga sebelumnya Persebaya mengalami hasil imbang ketika mengahadapi Persik Kediri dan Persija. Sedangkan Persis Solo harus menerima kekalahan dari Persib dan seri saat menghadapi Barito Putera.

The post Siapa Akan Bangkit Persebaya atau Persis Solo? appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Persebaya akan mengahadapi Persis Solo hari ini Rabu 21 Desember 2022 di Stadion Maguwoharjo. Melihat dua pertandingan sebelumnya Persebaya sedikit diunggulkan pada laga kali ini.

Dua laga sebelumnya Persebaya mengalami hasil imbang ketika mengahadapi Persik Kediri dan Persija. Sedangkan Persis Solo harus menerima kekalahan dari Persib dan seri saat menghadapi Barito Putera.

Jika dilihat dari taktik permainan, sebenarnya Persebaya akan memiliki banyak peluang mengingat Persebaya memiliki pola permainan menyerang dan mengandalkan speed. Pola permainan ini dapat mengobrak-abrik sisi tengah bahkan belakang Persis apalagi jika dilakukan dalam posisi counter attack.

Match Persis melawan Persib Bandung, lini belakang Solo sering kali menghadapi serangan sektor sayap, memanfaatkan celah Lestaluhu pada sisi pertahanan sayap maupun Gavin.

Jika dalam posisi penyerangan Persis akan menempatkan lima bahkan lebih pemain untuk membuka ruang, khususnya Ryo Matsumura yang berani melakukan shoot on gol dalam maupun luar kota pinalti.

Di sisi depan masih ada nama Rodriguez atau Syamsul Arif yang siap menjadi targetmen lini depan Solo, pada sisi ini menguntungkan untuk Persebaya jika melakukan counter attack. Ketika Persis melakukan serangan, mereka lupa bahwa lini tengah maupun belakang akan mengalami kekosongan pemain hingga hanya menyisahkan tiga bek. Pada lini pertahanan, jujur jika dihajar dengan speed permainan Persis kurang mampu untuk membendung penyerangan Persebaya.

Bahkan terkadang bek tengah Persis juga kurang mampu mengatasi jika harus diserang dalam mode permainan menyerang dari sayap, belum lagi jika Persebaya melakukan hal yang sama seperti saat uji coba di Manahan solo saat itu. Pemain tengah Persebaya harus terus melakukan passing trobosan dengan cepat, karena terbukti sampai sekarang dan laga Persis melawan Persib, pemain tengah bahkan belakang Persis akan selalu kerepotan jika harus melawan permainan cepat.

Jika berbicara dalam mode bertahan, Persebaya harus benar-benar memacu skill pemain khususnya Riswan ataupun siapa yang nanti harus tandem dengan Lelis sebagai stoper. Mengingat Persis selalu membuka peluang dengan umpang jauh luar kotak pinalti maupun kecepatan Ryo, belum lagi penyerang Persis benar-benar tidak segan menendang bola sekalipun dalam penjagaan yang cukup ketat. Ini menyebabkan resiko terjadinya rebound yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh pemain Persis lain atau membuka peluang gol dari rebound.

Saat ini Persebaya berada satu tingkat dari Persis, hanya tersisa tiga point dari jarak, dan inilah momentum terbaik untuk Persebaya jika mau mengamankan posisi.

Persis dan Perseabaya memiliki hasil minor pada dua laga terakhir, sama-sama seri dan sama – sama merasakan kalah oleh Persib Bandung. Untuk Persebaya pilihanya hanya dua, selesaikan laga melawan dengan kemenangan atau bersiap tenggelam dalam dasar zona.

 

The post Siapa Akan Bangkit Persebaya atau Persis Solo? appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
42853