Mengelola Liga Persebaya Ala Major League Soccer

Salah satu laga di Liga Persebaya 2022/Foto :EJ
Iklan

Liga Persebaya sebagai liga yang dikelola oleh manajemen Persebaya berisi 20 klub internal yang diproyeksikan menjadi talenta – talenta yang akan menjadi tulang punggung Persebaya dan Indonesia di masa depan.

Banyak talenta yang sudah lahir disana hingga menjadi pemain utama bagi tim nasional Indonesia, mulai dari Bejo Sugiyantoro hingga Marselino Ferdinan.

Sampai saat ini, status liga Persebaya masih kompetisi amatir yang diikuti oleh anak – anak di berbagai kelompok umur. Mereka menjalankan satu kompetisi penuh yang dimana peringkat atasnya menjadi juara di liga, mirip dengan kompetisi bola profesional pada umumnya.

Beberapa inovasi baru mulai ditambah, terutama desain jersey setiap tim saat ini mulai dikelola oleh beberapa desainer Indonesia untuk semakin meningkatkan value liga. Namun, penulis rasa beberapa inovasi tersebut belum cukup untuk sebuah liga yang terus berkembang untuk menjadi semi profesional.

Iklan

Oleh karena itu, penulis ingin memberikan beberapa saran untuk pengembangan liga Persebaya yang bersumber dari liga sepakbola Amerika, Major League Soccer,. Major League Soccer, dengan profesionalisme klubnya dalam mengelola setiap tim menjadi rujukan terbesar bagi Azrul Ananda dalam menglola Persebaya di setiap musim, dengan mempertimbangkan berbagai sisi yang baik bagi klub. Oleh karena itu, patut dicoba pengelolaan ala MLS sebagai cara untuk menjalankan Liga Persebaya.

Saran – saran tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Menggunakan sistem draft untuk mencari pemain berbakat di jenjang pendidikan

Major League Soccer dalam setiap musim baru selalu melakukan MLS Draft, yang cara kerjanya seperti di NBA, yaitu mengambil pemain dari universitas untuk menjadi talenta selanjutnya dari kampus tersebut. Hal ini bertujuan untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang memiliki prestasi cemerlang di bidang olahraga.

Jika hal ini diaplikasikan kepada pemain liga Persebaya, maka Liga Persebaya akan mencari talenta – talenta dari berbagai sekolah (utamanya SMP dan SMA) di Surabaya ( karena Liga Persebaya berisi siswa – siswa di sekolah di Surabaya).

Setelah itu, mereka akan menentukan 60 talenta terbaik dari berbagai sekolah yang tim liga Persebaya lihat dan akan dipilih sesuai dengan kebutuhan tim di setiap musim. Setelah itu, tim liga yang berada di klasemen terbawah atau yang memiliki rekor pertandingan buruk akan ditempatkan di daftar atas untuk menentukan talenta terbaik yang dapat mereka rekrut.

Bagaimana dengan yang tidak masuk 60 besar talenta terbaik? Mereka dapat bisa ikut tim di liga Persebaya jika diundang untuk melakukan workout atau trial oleh tim yang bersangkutan. Jika berhasil, maka mereka akan dapat diikutkan ke kompetisi nantinya.

BACA:  Renovasi GBT, Jalan Masuk Dilebarkan, Pasang Papan Skor Digital dan Layar Lebar

Hal ini akan memberikan keuntungan kepada semua pihak, dimana bagi siswa dia akan mendapat kesempatan untuk menjadi bagian di Persebaya suatu saat tanpa perlu mengeluarkan biaya pendaftaran masuk ke SSB, dengan model beasiswa terpadu bagi siswa berprestasi di Sepakbola. Sedangkan keuntungan untuk tim adalah mereka akan mendapatkan talenta yang secara kualitas benar – benar baik karena mereka pada dasarnya memiliki skill oleh bola yang baik namun tidak mempunyai banyak uang untuk mendaftar di SSB, tidak hanya pemain – pemain yang bisa masuk akademi atau SSB dengan membayar sejumlah uang meskipun secara skill mereka biasa saja.

Bagi Sekolah, ini akan menjadikan mereka sebagai sekolah yang tidak hanya memiliki prestasi jelas di bidang akademik dan seni, namun juga di bidang olahraga. Sehingga atlit yang membanggakan sekolah tidak hanya didominasi sekolah – sekolah seperti SMAN 10 yang dikenal sebagai sekoalahnya para atlit atau SMA Sejahtera yang banyak diisi pemain – pemain Persebaya sejak dulu.

  1. Membangun fasilitas yang mumpuni untuk pemain

Sudah tidak dapat dipungkiri bahwa setiap klub MLS memiliki fasilitas akademi yang baik dan terstruktur dengan rapi. Hal itulah yang membuat talenta – talenta baru terus bermunculan di Major League Soccer yang sering dikatakan sebagai liga penutup karir seorang pesepakbola. Yang terbaru adalah pemain termuda ketiga yang melaksanakan debut di MLS, Matai Akimboni dari DC United dengan usia 15 tahun 328 hari.

Klub seperti DC united, LA Galaxy, New York City FC, Salt Lake City Stars atau FC Dallas memiliki fasilitas yang mumpuni dan lengkap seperti kultur sepakbola di Amerika yang sangat mengedepankan fasilitas penunjang atlet dan stadion yang megah, sehingga bibit – bibit terus muncul dari sana. Oleh karena itu, tim – tim liga Persebaya harus mulai melakukan peningkatan fasilitas agar dapat menunjang karir atlit dan membuat atlit lebih nyaman berlatih di klub tersebut, dengan tentu tidak mengesampingkan sekolah mereka.

  1. Mengedepankan pemain Homegrown

Klub – klub MLS beberapa kali mendapatkan pemain dengan usia senja alumni liga Eropa seperti David Beckham hingga Blaise Matuidi. Akan tetapi, mereka tidak melupakan pemain – pemain yang berasal dari akademi mereka seperti Matai Akimboni yang sudah saya sebutkan diatas.

BACA:  Persebaya Buru Kemenangan di Markas PS TIRA

Liga Persebaya terkadang juga mendapatkan pemain dari luar Surabaya ( utamanya dari sekitar jawa timur dan Indonesia timur ) yang memiliki skill diatas rata – rata. Akan tetapi, tim di liga Persebaya juga harus merealisasikan investasinya dengan memainkan pemain yang mendaftar sejak awal di akademi atau pemain draft mereka yang mereka ambil di Sekolah – sekolah di Surabaya.

Hal ini, bertujuan agar semakin banyak banyak talenta asli Surabaya yang mendapatkan panggung untuk mencicipi liga semi profesional, agar mereka tahu bagaimana beradaptasi dengan kebijakan liga sejak dini, sehingga mereka akan menjadi pemain yang tahu bagaimana mengelola profesioalisme nya sedini mungkin.

  1. Bekerjasama dengan sponsor

Klub MLS tentu tidak bisa mengelola timnya tanpa bantuan dari Sponsor yang bekerjasama dengan tim tersebut, seperti Orlando City FC tentu tidak akan bekerja dengan baik jika tidak memiliki sponsor seperti Orlandohealth-2500 yang merupakan pusat Kesehatan di kota tersebut, atau Walt Disney World yang merupakan salah satu perusahaan hiburan kartun terbesar dunia yang berpusat di Orlando.

Tim – tim liga Persebaya tentu ingin bekerja dengan baik dan bisa mengelola timnya secara profesional.oleh karena itu, dibutuhkan sponsor sebagai media pendukung bagi masing – masing klub disana, yang dimana antara klub dan sponsor perlu melakukan Kerjasama yang profesional di dalamnya.

Contohnya, Al Rayyan yang merupakan salah satu klub papan atas di liga Persebaya, melakukan kerjasama dengan Jokopi sebagai salah satu Coffeshop terbesar di Surabaya, dengan benefit Jokopi dapat memilihkan nutrisi terbaik bagi pemain liga Persebaya dan Al Rayyan dapat mempromosikan Jokopi sehingga Jokopi makin dikenal di Surabaya sebagai coffeshop yang dapat menjaring semua golomgan, termasuk diantaranya para atlit.

Hal ini juga berdasarkan pada penjelasan Dr. Tirta di podcast Sport77 bahwa Kopi sebenarnya merupakan minuman yang bagus untuk atlit.

Empat saran ini menurut saya akan menjadi pondasi kuat dalam mengembangkan Major League Soccer sebagai kompetisi semi professional untuk menjadikan mereka talenta – talenta yang siap membanggakan Persebaya dan Indonesia, sehingga Persebaya tidak perlu terlalu banyak mencari pemain dari luar Surabaya.

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display