SIVB Untold Stories (5): Dari Persibaja Menuju Persebaja

Iklan

Berdasarkan penulusuran yang telah kami (tim bajulijo.net) lakukan, saat ini kami mengambil kesimpulan bahwa anggapan bahwa SIVB adalah Persebaya merupakan anggapan yang kurang tepat. Sebetulnya SVB lah yang lebih pas disebut sebagai cikal bakal Persebaya. Mengapa demikian?

Faktanya SIVB lah (baca: PORIS/Persibaja) yang menggabungkan diri kedalam kompetisi yang dikelola SVB (baca: PSS) pada tahun 1947. Proses penggabungan 2 bond tersebut bukanlah penggabungan 2 bond (SIVB dan SVB termasuk masing-masing anggotanya) menjadi satu, melainkan salah satu bond (SIVB) yang “melebur kedalam” bond lainnya (SVB).

Lalu mengapa anggapan Persebaya adalah SIVB begitu mengakar di benak pecinta Persebaya hingga kini? Jawabannya adalah gambar dibawah ini:

Pengakuan SIVB sebagai cikal bakal Persebaya. - Dikutip dari (AD/ART Persibaja tahun 1952)
Pengakuan SIVB sebagai cikal bakal Persebaya. – Dikutip dari (AD/ART Persibaja tahun 1952)

Pada tanggal 15 September 1952 dalam rapat anggota, pengurus Persibaja menetapkan AD/ART yang mengatur segala urusan dapur organisasi, dari tujuan dan dasar organisasi, sistem kompetisi internal dan peraturan-peraturan terkait dll. Pada rapat tersebut peserta juga menyepakati identitas Persibaja itu sendiri.

Iklan

Benar, rapat tersebut menyepakati SIVB sebagai cikal bakal yang diakui dalam sejarah organisasi melalui pengakuan tanggal lahir pada 18 Juni 1927, bukannya 1910 sebagai tahun kelahiran SVB meskipun sebenarnya bertolak belakang dengan fakta sejarah yang terjadi.

BACA:  SIVB Untold Stories (4): Persebaya Bukan (Hanya) SIVB

Pemilihan SIVB sebagai cikal bakal Persebaya bukan hanya pada penunjukan tanggal SIVB melainkan juga pada warna jersey hijau putih yang memang identik dengan warna SIVB.

Sayang hingga kini kami (tim bajulijo.net) belum menemukan literature (notulen rapat dan lain-lain) terkait pelaksanaan kongres Persibaja tahun 1952 yang dapat dijadikan acuan dalam pertimbangan-pertimbangan yang mendasari keputusan tersebut. 

Pengakuan SIVB sebagai cikal bakal Persebaya. - Dikutip dari (AD/ART Persibaja tahun 1952)
Pengakuan SIVB sebagai cikal bakal Persebaya. – Dikutip dari (AD/ART Persibaja tahun 1952)

Menjadi Persebaya

Sejak pengesahan AD/ART Persibaja, praktis identitas SVB sebagai bagian dalam sejarah Persibaja berangsur-angsur menghilang terkikis oleh waktu. Yang diingat adalah SIVB dan anggapan salah bahwa SIVB didirikan untuk melawan SVB. Anggapan tersebut besar kemungkinan disebabkan karena SIVB tergabung dalam PSSI yang memiliki pandangan non cooperatie dengan NIVB. Sehingga masyarakat meng-gebyah uyah terhadap pandangan non cooperatie PSSI yang otomatis menurun terhadap anggota-anggotanya, meskipun faktanya tidak demikian.

BACA:  Photo Contest SIVB X SUROBOYOGRAPH: Melihat Keindahan Soerabajasche Indische Voetbal Bond di Jalan Tunjungan

Namun sejak kapan Persibaja berubah menjadi Persebaja? Tahun 1960 dalam sebuah kongresnya Persibaja kembali melakukan perubahan nama.

Adalah Anwar Luthan, pengurus teras (mertua Alm. Rusdy Bahalwan), dengan tegas mengusulkan perubahan nama dari Persibaja menjadi Persebaja. Anwar beranggapan, tanpa embel-embel “Indonesia”, Persebaya sudah pasti klub sepakbola di Indonesia yang berdomisili di Surabaya.

Indonesia sudah merdeka sejak 1945, oleh karena itu penggunaan Indonesia dirasa kurang tepat jika masih digunakan hingga sekarang. Berbeda saat masa kolonial dimana terdapat dua bond (SVB dan SIVB) sehingga diperlukan identitas Indonesia untuk membedakan keduanya[1]. Selain itu penggunaan Indonesia pada PSSI dianggap sudah mewakili identitas bangsa Persibaja, mengingat Persibaja saat ini juga merupakan anggota PSSI.

Peserta pun sepakat dengan usulan Anwar Luthan, sejak saat itu embel-embel Indonesia dihilangkan dan secara resmi Persibaja berubah menjadi Persebaja. Seiring berjalannya waktu Persebaja berubah menjadi Persebaya setelah terjadi penyesuaian bahasa sejak penyempurnaan Bahasa Indonesia. (Habis)

@bajulijonet

[1] https://rajaagam.wordpress.com/2010/02/24/bonek-dan-persebaya/

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display