Kekalahan Persebaya pada laga debut pelatih Djadjang Nurdjaman membuat posisi Bajul Ijo di papan klasemen Liga 1 semakin terancam. Baru mengoleksi 25 poin dari 21 pertandingan, Persebaya kini hanya berjarak dua poin saja dari zona relegas.

Pada laga kontra PS TIRA kemarin, Persebaya memang pantas meraih hasil buruk. Sepanjang laga, skuat Green Force gagal menunjukkan identitas permainan yang menjadi ciri khas Persebaya selama ini.

“Menurut saya, Persebaya semalam bermain monoton tanpa determinasi. Yang lebih disayangkan lagi, mereka bermain miskin fantasi. Terlepas dari pemain-pemain PS TIRA yang lebih cerdik membaca situasi,” ungkap Dhion Prasetya dari komunitas Pemerhati Sejarah Persebaya.

Kurangnya kreativitas dari lini tengah membuat Persebaya kesulitan menembus pertahanan PS TIRA. Para juru gedor Bajul Ijo seperti menemui tembok tebal PS TIRA yang digalang oleh Abu Bakr Radanfah dan kolega.

“Aliran bola kesukaan David da Silva pun tidak terlihat. Ditambah lagi, kreativitas yang biasa muncul dari sayap dan second line pun tidak muncul,” imbuhnya.

Kurangnya determinasi dan kreativitas dalam membongkar pertahanan lawan inilah yang menjadi pekerjaan rumah Djadjang Nurdjaman. Menurut Dhion, Djadjang harus segera mengevaluasi tim sebelum menghadapi Sriwijaya FC di pekan selanjutnya.

“Ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Salah satunya adalah fihting spirit pemain. Pemain juga harus lebih kreatif menciptakan peluang,” ujar penulis buku Persebaya and Them tersebut. (rvn)

The post Persebaya Bermain Monoton dan Miskin Fantasi appeared first on Emosi Jiwaku.

Pressing ketat yang dilancarkan pemain-pemain PS TIRA membuat lini tengah Persebaya gagal mengembangkan permainan. Dalam laga kontra PS TIRA, sektor tengah Persebaya dipercayakan kepada Misbakus Solikin, Robertino Pugliara dan Rendi Irwan. Solikin dimainkan sedikit lebih ke dalam, sedangkan Robertino dan Rendi berorientasi menyerang.

Strategi Djadjang Nurdjaman menempatkan Rendi dan Robertino adalah agar Persebaya tampil lebih menyerang. “Harapan saya dengan dua gelandang serang akan lebih menyerang,” ungkap Djadjang usai laga.

Namun nyatanya strategi Djadjang tidak berjalan baik lantaran PS TIRA bermain disiplin, baik di area tengah maupun di lini belakang.

“Tapi kenyataannya PS TIRA pun melakukan defense yang cukup bagus, dan mereka melakukan counter yang juga cukup bagus,” imbuh pelatih yang akrab disapa Djanur tersebut.

Hanya memasang Solikin sendirian di pos gelandang bertahan membuat PS TIRA leluasa menguasai duel di lini tengah. Sepanjang laga, Solikin terlihat kewalahan menghadapi double pivot PS TIRA yang diisi oleh Manahati Lestusen dan Izmy Hatuwe.

“Sebenarnya buat Solikin bukan hal baru. Dia biasa main di situ, tapi sepertinya hari ini dia kurang kuat di posisi itu,” ungkap Djanur usai laga.

Djanur sendiri memang tak punya banyak pilihan di pos gelandang bertahan. Cedera panjang yang dialami Nelson Alom membuat Persebaya benar-benar kehilangan sosok ball winner di lini tengah. Absennya Fandry Imbiri juga membuat Djanur lebih memilih mengembalikan OK John sebagai bek tengah.

“Di belakang kami ada masalah dengan tidak bisa tampilnya Imbiri. Sehingga kami memainkan OK John di belakang bersama Dutra,” lanjut Djanur.

Ketika Persebaya tertinggal satu gol hingga menit ke-50, Djanur berturut-turut memasukkan tiga pemain menyerang untuk mengubah keadaan. Namun keputusan Djanur memasukkan Oktafianus Fernando, Riky Kayame dan Rishadi Fauzi justru berujung malapetaka bagi Persebaya. PS TIRA kembali menambah gol melalui Dzimitriy Rekish, memanfaatkan lengahnya konsentrasi lini belakang Bajul Ijo.

“Di lini serang kami kurang memanfaatkan kecepatan. Walaupun sudah memasukkan Riky Kayame dan di akhir-akhir Rishadi Fauzi dengan harapan untuk mengubah ritme. Tapi karena kami sudah tertinggal, mungkin itu yang membuat pemain bingung. Sebetulnya kami sudah berusaha untuk memperbaiki itu,” pungkas Djanur. (rvn)

The post Djanur Akui Gagal Ubah Ritme Permainan Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

“Untuk itu kami mohon maaf karena kami tidak bisa menunjukkan permainan terbaik dan kalah di kandang. Ini debut yang kurang baik bagi saya pribadi,” kata Djanur dalam sesi jumpa pers usai laga.

Djanur dan Persebaya memang pantas kecewa. Apalagi, pertandingan menjamu PS TIRA merupakan laga debut bagi Djadjang Nurdjaman. “Kekalahan yang menyakitkan. Kalah 0-2 di kandang. Ini betul-betul hasil yang sangat mengecewakan baik bagi tim maupun bagi masyarakat sepak bola Surabaya,” imbuhnya.

Bermain di kandang sendiri, Gelora Bung Tomo, pemain-pemain Persebaya dibuat mati kutu oleh permainan disiplin PS TIRA. Meski inferior dalam hal jumlah peluang, namun sang tamu PS TIRA-lah yang pulang dengan poin penuh setelah Aleksandar Rakic dan Dmitriy Rekish mencetak gol kemenangan The Young Warriors di babak kedua.

Persebaya sendiri bukannya tanpa peluang. Total 13 tembakan dilepaskan oleh David da Silva dan kawan-kawan. Namun buruknya kualitas finishing serta permainan impresif lini belakang PS TIRA membuat pemain-pemain Persebaya seperti menemui tembok tebal.

Meski mengaku cukup kecewa dengan kekalahan dari PS TIRA, namun Djanur menyatakan bahwa timnya tidak akan larut dengan hasil buruk ini.

“Tapi kami tidak patah semangat. Masih ada waktu ke depan untuk memperbaiki diri,” tegas Djanur.

Eks pelatih PSMS Medan dan Persib Bandung itupun sudah menyiapkan evaluasi untuk menatap laga selanjutnya. “Yang pasti kami harus berusaha keras untuk menebus kekalahan ini, walaupun pertandingan selanjutnya kami bermain di kandang lawan. Tapi kami akan melakukan perbaikan dan melakukan evaluasi pertandingan hari ini,” tegas Djanur. (rvn)

The post Djanur: Ini Kekalahan yang Menyakitkan appeared first on Emosi Jiwaku.

Usai laga, Nil Maizar selaku pelatih PS TIRA menyebut bahwa mentalitas dan ketenangan anak asuhnya adalah kunci kemenangan atas Persebaya. Ia memuji ketenangan pemainnya dalam menghadapi tekanan suporter tuan rumah.

“Perjuangan anak-anak memang luar biasa dalam menghadapi tekanan suporter. Permainan Persebaya juga sangat luar biasa. Mudah-mudahan saya dan pemain tetap rendah hati dan tidak jumawa,” ungkap Nil.

PS TIRA memang tampil lebih baik dalam urusan efektifitas memanfaatkan peluang. Sepanjang laga, Aleksandar Rakic dan kolege melepaskan 7 tembakan dengan 4 diantaranya tepat sasaran. Hal ini berbanding jauh dengan Persebaya yang melepaskan total 13 tembakan namun hanya 1 yang mengarah ke gawang.

Senada dengan Nil, bek tengah PS TIRA Abu Bakr Radanfah juga memuji semangat dan perjuangan rekan-rekannya.

“Tim hari ini fantastis. Semua pemain bermain sangat baik dan bisa menjalankan game plan yang sudah disiapkan. Rakic dan Rekish luar biasa. Tapi semua pemain benar-benar luar biasa hari ini,” ujar Radanfah.

Berkat kemenangan ini, untuk sementara PS TIRA mampu lepas dari zona degradasi. Kini, tim berjuluk The Young Warriors itu berada satu strip di atas zona merah dengan koleksi 24 poin. Khusus bagi Nil Maizar, ia berhasil mencatatkan rekor dua kemenangan beruntun, setelah pada pertandingan liga sebelumnya PS TIRA berhasil mengalahkan Persipura Jayapura di kandang sendiri. (rvn)

The post Nil Maizar Puji Mentalitas Pemain PS TIRA appeared first on Emosi Jiwaku.

Dalam jumpa pers usai laga, Djadjang menyebut lambatnya tempo yang dimainkan Rendi Irwan dan kawan-kawan menjadi penyebab kekalahan Persebaya.

“Sebetulnya yang tidak berjalan adalah tempo permainan yang terlalu lambat bagi kami. Kami menerapkan penguasaan bola dengan kurang determinasi. Terlalu lambat di belakang dan kurang memberikan umpan terobosan ke depan. Jadi kami menguasai pertandingan tapi hanya di tengah,” sebut Djanur, sapaan akrab Djadjang.

Pada laga ini, Djanur memainkan Misbakus Solikin, Rendi Irwan, dan Robertino Pugliara sebagai trio lini tengah. Harapan Djanur adalah untuk tampil menyerang. Namun pressing PS TIRA membuat rencana Djanur tidak berjalan dengan baik.

“Karena ini main kandang dan dengan materi pemain yang dimiliki Persebaya oleh karena itu hari ini saya memasang dua gelandang serang, Rendi dan Robertino,” imbuhnya.

Djanur juga menyebut bahwa PS TIRA bermain sangat baik. Pressing Manahati Lestusen cs membuat Bajul Ijo kesulitan mengembangkan permainan.

“PS TIRA hari ini bermain sangat baik. Mereka defense dengan baik dan counter dengan baik juga,” ungkap Djanur.

Akibat kekalahan ini Persebaya belum bisa beranjak dari papan bawah. Bajul Ijo masih menempati peringkat ke-13 dengan koleksi 25 poin. (rvn)

The post Ini Biang Kekalahan Persebaya Menurut Djanur appeared first on Emosi Jiwaku.

Persebaya yang berusaha memperbaiki peringkat klasemen langsung berinisiatif menyerang sejak wasit meniup peluit awal. David da Silva menjadi striker tunggal didampingi Osvaldo Haay dan Feri Pahabol sebagai sayap. Sementara PS TIRA yang sekarang dilatih Nil Maizar menurunkan skuad terbaiknya termasuk pemain asing barunya asal Trinidad Tobago Abu Bakr yang berpostur sangat menjulang.

Menit pertama, Persebaya sudah mendapatkan peluang melalui sundulan Otavio Dutra. Sayang bola masih tipis di samping kiri penjaga gawang Angga Saputra. Permainan sampai dengan sepuluh menit pertama belum ada peluang lagi dari kedua tim. Osvaldo Haay mendapatkan peluang on target. Tendangannya masih bisa diantisipasi Angga Saputra.

Beberapa kali serangan Persebaya berasal dari sisi Osvaldo Haay di sayap kiri. Penjagaan ketat terhadap Da Silva mempersulit skema serangan skuad Green Force. Satu umpan panjang dari tengah hampir saja menjadi gol pada menit 27. Bola sundulan Da Silva masih melebar.

PS TIRA sesekali melakukan serangan. Alexander Rakic mendapatkan peluang menit 30. Bola tendangan kaki kirinya berhasil diamankan Miswar Saputra. Tiga menit berselang, pemain asal Korea Jeon Wooyoung juga mengancam gawang Miswar. Beruntung tendangannya masih tipis diatas mistar gawang.

Lima menit terakhir babak pertama, Persebaya lebih banyak menguasai bola. Satu peluang bagus didapatkan Abu Rizal. Mendapatkan umpan pendek dari Da Silva tendangannya justru membentur kaki Rendi Irwan. Sampai babak pertama berakhir kedudukan masih imbang 0-0.

Babak kedua dimulai belum ada pergantian pemain oleh kedua kesebelasan. Baru dua menit berjalan Persebaya dikejutkan oleh gol Alexander Rakic. Sebuah tendangan kaki kiri melengkung ke kanan atas gawang Miswar. Persebaya tertinggal 0-1.

Tertinggal gol cepat Persebaya meningkatkan serangan. Dua peluang tendangan bebas hanya menghasilkan tendangan sudut yang juga gagal dimanfaatkan menjadi gol. Djanur memasukkan Oktavianus Fernando menggantikan Pahabol.

Masuknya Oktavianus semakin membuat Persebaya lebih menyerang. Satu umpan silangnya hampir bisa dimanfaatkan Osvaldo sebelum disapu Abou Bakr. Masih juga buntu, Djanur kembali mengganti pemain. Kapten tim Rendi Irwan diganti Riky Kayame.

Persebaya terlihat kesulitas menembus rapatnya lini pertahanan lawan. Pergantian terakhir atau ketiga kembali dilakukan. Osvaldo keluar diganti Rishadi Fauzi. Bukan berhasil menyamakan kedudukan Persebaya justru kembali kebobolan. Sebuah serangan kilat dari sisi kanan Persebaya berhasil menjadi gol. Adalah Dmitry Rekish dengan tendangan kaki kiri meneruskan umpan silang tidak mampu dibendung Miswar. Persebaya semakin jauh tertinggal 0-2 pada menit 72.

Persebaya terus menyerang tetapi sampai babak kedua berakhir kedudukan tidak berubah. Ini jadi kekalahan ketiga di kandang bagi Persebaya. Juga menjadi debut yang mengecewakan bagi Djajang Nurjaman. Poin Persebaya tetap 25 dan masih berada di papan bawah.

Laga Persebaya selanjutnya adalah bertandang ke kandang Sriwijaya FC pada Minggu (16/9). (bim)

SUSUNAN PEMAIN:

PERSEBAYA: Miswar S (GK ), Abu Rizal, Otavio Dutra, O.K John, Ruben Sanadi, Robertino Pugliara, Misbakus Solikin, Rendi Irwan (c), Osvaldo Haay, Ferinando Pahabol, David da Silva.

PS TIRA: Angga Saputra (GK), Abou Bakr (c), Didik Wahyu, Mahdi Albar, M Lestaluhu, Dzimtry Rekish , Izmy Yaman, Jeon Woo Young, Manahati L, Wawan F, A Rakic

The post Debut Buruk Djanur, Persebaya Kalah appeared first on Emosi Jiwaku.

David da Silva

David da Silva semakin menunjukkan kelasnya sebagai penyelesai serangan Persebaya. Hingga pekan ke-20, Da Silva sudah mencetak 11 gol. Pekan lalu, penyerang Brasil itu bahkan mencetak 4 gol ke gawang PSBI Blitar pada ajang Piala Indonesia. Tambahan 4 gol tersebut membuat jumlah gol Da Silva menjadi 15 gol di semua kompetisi.

Menghadapi PS TIRA yang tengah bermasalah dengan barisan pertahanannya, David da Silva akan kembali menjadi tumpuan Persebaya di lini depan. Apalagi, pada pertemuan pertama lalu Da Silva mampu membukukan tiga gol ke gawang PS TIRA. Gawang PS TIRA yang sudah kebobolan 6 gol dalam empat laga terakhir bisa saja menjadi korban keganasan David da Silva.

Aleksandar Rakic

Meski kini PS TIRA sedang terpuruk di zona degradasi, namun tim berjuluk The Young Warriors itu mampu memunculkan nama Aleksandar Rakic sebagai salah satu penyerang tajam di Liga 1. Rakic telah menyumbang 10 gol bagi PS TIRA. Lebih istimewa lagi, 9 dari 10 gol Rakic tercipta di laga tandang.

Punya rekor mentereng di laga tandang, Rakic patut diwaspadai lini belakang Persebaya. Pergerakan liar Rakic di dekat kotak penalti adalah ancaman bagi gawang Bajul Ijo. Pada laga ini, penyerang asal Serbia itu akan ditopang oleh Dzmitry Rekish di lini tengah, dan dua sayap cepat milik PS TIRA, yaitu Wawan Febrianto dan Ahmad Nufiandani. (rvn)

The post Players to Watch: David da Silva dan Aleksandar Rakic appeared first on Emosi Jiwaku.

Bagi Persebaya, laga menjamu PS TIRA akan menjadi laga pembuktian bagi sosok Djadjang Nurdjaman. PS TIRA akan menjadi ujian pertama bagi pelatih yang dipercaya menggantikan posisi Alfredo Vera tersebut.

“Ini adalah pertandingan pertama bagi saya sebagai pelatih Persebaya. Seperti yang sudah saya sampaikan, tim ini sudah siap menghadapi PS TIRA,” ungkap Djadjang dalam sesi jumpa pers, Senin (10/9) siang.

Djadjang mengungkapkan bahwa ia telah mengevaluasi permainan Rendi Irwan dan kawan-kawan selama sepekan terakhir, dan optimis bisa meraih poin maksimal pada laga malam nanti.

“Sebelum saya datang ke sini saya sudah berlatih dengan coach Bejo Sugiantoro. Artinya semua persiapan berjalan lancar dan kami bertekad untuk meraih poin maksimal karena ini pertandingan kandang. Menang wajib hukumnya,” tegas pelatih yang akrab disapa Djanur tersebut.

Menargetkan poin penuh pada laga debutnya menangani Persebaya, namun misi Djanur tak akan berjalan mudah. Pasalnya, sejumlah pemain inti Bajul Ijo harus absen pada laga ini.

Irfan Jaya absen karena membela tim nasional Indonesia. Sedangkan Fandry Imbiri, Raphael Maitimo, dan Nelson Alom dipastikan tidak bisa dimainkan pada laga ini karena masih cedera.

Meski banyak pemain yang absen, Djanur tetap yakin anak asuhnya mampu memberi hasil maksimal. Apalagi, Persebaya sedang dalam periode tajam. Meski hanya mampu mengemas satu kemenangan dalam tiga laga terakhir, namun Green Force mampu mencetak enam gol ke gawang lawan. Tren inilah yang akan dilanjutkan ketika bersua PS TIRA.

Di kubu tamu, PS TIRA melawat ke markas Persebaya dengan optimisme tinggi. Keberhasilan Manahati Lestusen dan kawan-kawan mengakhiri paceklik empat laga tanpa kemenangan membuat mereka yakin bisa meraih poin di Gelora Bung Tomo.

PS TIRA memboyong skuat terbaiknya ke Surabaya, termasuk tiga pemain asing baru yang didatangkan pada putaran kedua, yakni Dzmitriy Rekish, Jeon Woo-young dan Abu Bakr Radanfah. Ketiga pemain tersebut terbukti mampu memberikan suntikan tenaga kepada tim berjuluk The Young Warriors tersebut.

“Semuanya tidak ada yang cedera dan dalam kondisi yang baik. Mudah-mudahan target kami untuk mendapatkan poin di Surabaya akan tercapai,” kata Nil Maizar selaku pelatih PS TIRA.

Nil memang patut percaya diri. Hasil pemusatan latihan selama sebulan di Cilangkap akan dilihat hasilnya pada laga ini. “Secara fisik, mental, dan taktik dalam dua minggu terakhir ini kami sudah mempersiapkan tim untuk menghadapi liga setelah satu bulan istirahat,” imbuhnya.

Bermain di kandang sendiri, Persebaya wajib memenangkan laga ini untuk menjauh dari papan bawah. Kemenangan 4-1 pada pertemuan pertama bisa menjadi pelajaran bagi David da Silva cs. Kala itu, Persebaya bermain efektif hingga mampu mencetak empat gol ke gawang lawan.

Namun Persebaya juga wajib mewaspadai kebangkitan tim tamu. Permainan direct PS TIRA yang mengandalkan kecepatan Wawan Febrianto dan Ahmad Nufiandani bisa saja merepotkan tuan rumah. Kecepatan serangan balik PS TIRA inilah yang harus diwaspadai Persebaya. (rvn)

Prakiraan susunan pemain Persebaya vs PS TIRA

Persebaya (4-3-3): Miswar Saputra (PG); Abu Rizal Maulana, Otavio Dutra, OK John, Ruben Sanadi (B); Misbakus Solikin, Rendi Irwan (C), Robertino Pugliara (T); Oktafianus Fernando, David da Silva, Osvaldo Haay (D)
Pelatih: Djadjang Nurdjaman

PS TIRA (4-2-3-1): Syahrul Fadhil (PG); Mahdi Albar, Abu Bakr Radanfah, Manahati Lestusen (C), Abduh Lestaluhu (B); Izmy Hatuwe, Jeon Woo-young (T); Dzmitriy Rekish, Ahmad Nufiandani, Wawan Febrianto (T); Aleksandar Rakic (D)
Pelatih: Nil Maizar

The post Persebaya vs PS TIRA: Pembuktian Djanur appeared first on Emosi Jiwaku.

Bagi Djanur, rekor bagusnya atas Nil Maizar tidak berarti apa-apa karena pada pertandingan kali ini pasti berbeda. Oleh karena itu, Djanur akan fokus untuk Persebaya dan sebisa mungkin meraih hasil maksimal.

“Catatan itu tidak terlalu penting dan tidak berpengaruh pada pertandingan. Pertandingan kali ini pasti akan berbeda,” ujar Djanur dalam sesi jumpa pers jelang laga Persebaya kontra PS TIRA.

Lebih lanjut Djanur menyatakan bahwa ia akan berjuang sepenuhnya bagi Persebaya. Baginya, laga kontra PS TIRA malam nanti merupakan pertandingan penting bagi Persebaya yang tengah berupaya lepas dari papan bawah.

“Saya akan berjuang untuk meraih tiga poin. Nil pasti juga ingin membalas kekalahan PS TIRA pada pertemuan pertama. Jadi kami sama-sama punya misi tersendiri untuk pertandingan besok,” ucapnya.

Djanur menambahkan, bahwa ia tetap mewaspadai motivasi pemain-pemain PS TIRA dan menyebut bahwa Nil Maizar merupakan lawan yang sulit untuk dikalahkan.

“Jadi pertemuan-pertemuan sebelumnya tidak menjadi ukuran. Meski kini sekaranga saya unggul 3-1 atas Nil, bukan berarti saya akan kembali mengungguli Nil dengan mudah. Pasti dua-duanya akan berjuang meraih kemenangan,” tegas Djanur. (rvn)

The post Djanur Tak Pedulikan Rekor Bagusnya atas Nil Maizar appeared first on Emosi Jiwaku.

Ditemui usai sesi jumpa pers jelang laga kontra PS TIRA, Rendi mengaku tak punya resep khusus terkai penampilan impresifnya. Ia mengaku hanya memotivasi diri sendiri setiap menjelang laga.

“Sebelum pertandingan saya selalu memotivasi diri sendiri. Kalau saya yakin bisa, pasti bisa,” kata Rendi

Rendi percaya, keyakinan yang ia bangun di setiap laga dapat memacu dirinya untuk tampil all out. “Saya selalu memotivasi diri sendiri. Setiap pertandingan sebagai pemain kami harus membuktikan bahwa kami bisa memberikan kontribusi,” tutur pemain yang identik dengan nomor 12 tersebut.

Jelang laga kontra PS TIRA, Rendi siap memimpin rekan-rekannya untuk memberikan yang terbaik.

“Kami menikmati latihan selama seminggu ini. Mudah-mudahan bisa memberikan hasil yang positif. Semua pemain bersemangat untuk pertandingan besok. Kami ingin memberikan yang terbaik,” imbuhnya.

Kedatangan sosok Djadjang Nurdjaman semakin menambah motivasi Rendi untuk memenangkan pertandingan besok.

“Ini laga perdana bersama coach Djanur. Kami ingin bantu beliau untuk meraih kemenangan. Semua pemain percaya pada coach Djanur, dan beliau percaya pada pemain,” tegas Rendi. (rvn)

The post Motivasi Diri Sendiri, Kunci Moncernya Penampilan Rendi appeared first on Emosi Jiwaku.