vs persib Archives | Emosi Jiwaku https://emosijiwaku.com/tag/vs-persib/ Portal informasi terpercaya dan terkini tentang Persebaya dan Bonek Tue, 13 Oct 2020 10:31:18 +0000 en-US hourly 1 Persib vs Persebaya: Tak Punya Plan B, Taktik Persebaya Mentok https://emosijiwaku.com/2019/10/20/persib-vs-persebaya-tak-punya-plan-b-taktik-persebaya-mentok/ Sun, 20 Oct 2019 04:46:10 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=27547 Hasil minor kali ini harus diterima Persebaya saat melawan Persib Bandung. Soal formasi, di atas kertas mereka bermain di 4-4-2, tetapi faktanya perdebatan di media sosial tentang formasi apa yang dipakai anak asuh Wolfgang Pikal tersebut juga belum terpecahkan. Dan memang benar, Persebaya tidak bermain dengan 4-4-2 sepenuhnya, atau 3 atau 5 bek seperti banyak penonton yang berkomentar di media sosial. Persebaya memainkan 4-2-1-3. Formasi yang baru pertama kali di pakai musim ini. Sebenarnya formasi dalam waktu tertentu bukan sesuatu yang dikatakan urgent. Tetapi jika hanya soal coba-coba, bukan di kompetisi tempatnya.

The post Persib vs Persebaya: Tak Punya Plan B, Taktik Persebaya Mentok appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Hasil minor kali ini harus diterima Persebaya saat melawan Persib Bandung. Soal formasi, di atas kertas mereka bermain di 4-4-2, tetapi faktanya perdebatan di media sosial tentang formasi apa yang dipakai anak asuh Wolfgang Pikal tersebut juga belum terpecahkan. Dan memang benar, Persebaya tidak bermain dengan 4-4-2 sepenuhnya, atau 3 atau 5 bek seperti banyak penonton yang berkomentar di media sosial. Persebaya memainkan 4-2-1-3. Formasi yang baru pertama kali di pakai musim ini. Sebenarnya formasi dalam waktu tertentu bukan sesuatu yang dikatakan urgent. Tetapi jika hanya soal coba-coba, bukan di kompetisi tempatnya.

Babak Pertama: Dua Gol Tertinggal dan Pemain Dipaksa Bermain di Posisi Baru

Grafis: Arvian Bayu/EJ

Turun dengan formasi 4-4-2 Persebaya tampaknya akan meladeni kolektivitas Persib. Tetapi faktanya malah sebaliknya. Persebaya di berbagai sektor kalah jauh dengan anak asuh Robert Rene Alberts. Meski di atas kertas yang digunakan adalah 4-4-2, tapi Persebaya tak sepenuhnya berpatokan pada pola tersebut. Persebaya justru memainkan 4-2-1-3. Aryn Williams terlihat beberapa kali berada di belakang Da Silva untuk ikut membantu serangan. Tetapi hampir pergerakannya selalu salah dan terkesan terlambat. Alih-alih atur tempo lini tengah, ia tampak kebingungan di tempat barunya tersebut. Sedangkan peran vital malah diambil oleh Abu Rizal. Ia bermain cukup jauh naik ke depan membantu Diogo Campos yang bermain lebih melebar ke flank kanan.

Grafis: Arvian Bayu/EJ

Dalam gambar di atas, terlihat jelas Abu Rizal menjadi pemain yang pegang kendali serangan Persebaya dari flank kanan. Ia juga tak lupa untuk bantu perthanan karena ia berhadapan langsung dengan Frets Butuan, pemain dengan dribling baik dan cepat. 10 menit pertama, Abu Rizal menjadi dalang serangan Persebaya, bukan Aryn atau pun Oktafianus di flank kiri.

Persebaya kontrol permainan dalam 10 menit jalannya laga. Bahkan ketika pertandingan baru berjalan 3 menit, Oktafianus mendapatkan peluang emas. Tinggal berhadapan dengan Made Wirawan, tetapi tendangannya masih melambung. Hingga menit ke 20 Persebaya masih kontrol permainan, hanya saja mereka lebih sering bermain di area sendiri. Lini tengah yang diisi oleh Andri Muliadi, Hidayat, dan Aryn tidak bisa mencari ruang. Tiga pemain tengah Persebaya kalah dengan dua defensive midfielder Persib. Omid Nazari dan Abdul Azis bermain cukup baik.

Hal yang menarik adalah Persebaya seperti tidak jelas dalam pembagian tugas. Siapa ambil bola, siapa atur tempo, siapa yang lari, atau pun siapa yang cari ruang kosong. Baik lini tengah atau pun pemaian belakang ketika pegang bola maka akan langsung cari posisi Da Silva atau pun Campos. Kedua pemain Brasil tersebut harus naik turun ambil bola, buka ruang ke flank. Ini terlihat jelas di menit ke 19, Da Silva yang dapat bola terlihat kebingungan karena tak ada satu pun pemain dari lini kedua yang membantu serangan.

Grafis: Arvian Bayu/EJ

Lepas menit ke 20, kedua tim lalu memperlambat tempo sambil sekali-kali serang balik. Keseimbangan lini kedua Persib nyatanya tidak mampu ditembus oleh pemain-pemain Persebaya. Mereka masih sering long ball ke arah Da Silva atau pun Campos. Taktik ini tak berjalan sama sekali. Menit ke 32, justru Persib unggul lebih dulu melalui Febri Hariyadi. Ia mendapat bola liar dan sempat menipu Andri Muliadi. Celakanya ia melakukan hal tersebut di kotak enam belas. Artinya ada lubang atau kelengahan serius di lini pertahanan Persebaya.

Menit ke 39 Persib mampu menggandakan keungguluan. Kali ini melalui skema free kick. Kuippersluis memberikan umpan ke kotak enam belas lalu Nick Kuipers menyambutnya, mengetahui Jufriyanto dalam posisi tanpa kawalan, Kuipers kemudian memberikan bola melalui kepalanya kepada Jufriyanto. 2-0 Persib unggul. Persib yang sudah unggul 2 gol, beberapa pemainnya kemudian baru bisa bermain lepas. Ini terlihat ketika Ardi Idrus sering naik bantu serangan dimenit yang tersisa, hal ini jarang dilakukan oleh Ardi sebelumnya.

Babak Kedua: Beberapa Pemain Diganti, Persebaya Malah Kehilangan Tempo

Merespon ketertinggalan dua gol, Persebaya memasukkan pemain bertipikal menyerang, Rendi Irwan masuk menggantikan wingback Novan Sasongko. Meski masuknya attacking midfielder menggantikan wingback, Persebaya masih menggunakan empat pemain belakang, Andri Muliadi yang sebelumnya bermain sebagai defensive midfielder, kini mengisi post Novan Sasongko.

Grafis: Arvian Bayu/EJ

Rendi kali ini bermain di belakang Da Silva, ia juga punya peran penting dalam mengatur tempo permainan. Tetapi masalah baru muncul. Beberapa kali Persib mampu eksploitasi lini kedua Persebaya. Febri dan Kuippersluis tak kesulitan memasukin area final third Persebaya. Karena tahu lini tengah Persebaya kehilangan satu pemain yang maju dan kedua defensive midfielder Hidayat dan Aryn terkesan lambat menutup daerahnya. Flank kiri Persebaya juga tidak maksimal karena memainkan Andri Muliadi, seorang centre back yang dipaksa main sebagai wing back. Ini terlihat jelas ketika Andri Muliadi yang tak bisa mengimbangi kecepatan Febri Hariyadi pun mendapatkan kartu kuning.

Grafis: Arvian Bayu/EJ

Dari titik Andri Muliadi inilah pelanggaran terjadi, Persib mendapat free kick, Kippersluis eksekusi, dan sempurna, tiga gol Bajol Ijo tertinggal. Merespon hal tersebut, pada menit ke 67 Persebaya mengganti Aryn dengan Fandi Eko. Dua menit setelahnya, Andri Muliadi harus keluar, diganti Alwi Slamat. Seorang winger yang harus bermain sebagai wing back.

Persebaya akhirnya mampu memperkecil ketertinggalan ketika mendapatkan hadiah pinalti. Menyusul handsball yang dilakukan oleh Kuippers di kotak 16. Diogo Campos yang didaulat mengeksekusi akhirnya berhasil memperkecil ketertinggalan. Skor sementara 3-1.

Persebaya harus bermain dengan 10 pemain akibat kartu kuning kedua yang diperoleh Campos pada menit 78. Tak ada pilihan lain untuk Wolfgang Pikal, karena sudah menghabiskan jatah tiga pergantian pemainnya. Permainan harus tetap berjalan. Robert Rene merespon dengan memasukkan striker murni, jika sebelumnya mereka bermain fals nine, dengan menempatkan Vizcarra. N’Douassel masuk mengantikan Vizcarra di menit 79. Satu menit setelah Campos mendapatkan kartu merah.

N’Douassel langsung berperan besar pada sisa laga. Ia mampu catatkan assist, setelah umpannya di sisi flank kiri Persebaya berhasil dikonversi Febri Hariyadi menjadi gol. 4-1 Persebaya tertinggal. Persebaya makin kehilangan arah permainan, sedangkan Persib masih bisa memasukkan dua defensive midfielder di lima menit akhir laga, Kim Kurniawan dan juga Erwin Ramdani masuk untuk menjaga keseimbangan lini tengah Persib sambil sesekali melakukan serangan balik.

Catatan Kaki

Tak begitu jelas formasi apa yang diterapkan oleh Wolfgang Pikal dalam laga ini. Yang lebih membuat bingung adalah ia memainkan pemain yang tidak pada posisi aslinya. Meski kehilangan beberapa pemain pilarnya baik yang dipanggil Timnas atau cedera. Mestinya Persebaya sudah punya “Plan B” untuk sebuah kompetisi yang panjang. Kekalahan 4-1 dengan Persib harusnya menjadi catatan penting bagi Persebaya, di mana mereka harus punya “Plan B.” (arv)

The post Persib vs Persebaya: Tak Punya Plan B, Taktik Persebaya Mentok appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Usai 90 Menit Berakhir di Stadion Kapten I Wayan Dipta https://emosijiwaku.com/2019/10/20/usai-90-menit-berakhir-di-stadion-kapten-i-wayan-dipta/ Sun, 20 Oct 2019 03:11:38 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=27543 Tak ada yang mengira jika Persebaya harus mengalami kekalahan telak 1-4 dari Persib. Optimisme David da Silva jika Persebaya akan mampu meraih tiga poin harus buyar. Dua gol Febri Hariyadi, masing-masing satu gol Achmad Jufrianto dan Kevin de Kippersluis membuat Bajol Ijo takluk di tangan saudara tuanya itu.

The post Usai 90 Menit Berakhir di Stadion Kapten I Wayan Dipta appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Tak ada yang mengira jika Persebaya harus mengalami kekalahan telak 1-4 dari Persib. Optimisme David da Silva jika Persebaya akan mampu meraih tiga poin harus buyar. Dua gol Febri Hariyadi, masing-masing satu gol Achmad Jufrianto dan Kevin de Kippersluis membuat Bajol Ijo takluk di tangan saudara mudanya itu.

Inilah momen usai wasit Abdul Rahman asal Jakarta ini meniup peluit panjangnya tanda berakhirnya laga pekan ke-23 itu.

Para pemain tertunduk lesu di tengah lapangan. David da Silva menunduk sambil jongkok. Ia mungkin berpikir mengapa dirinya hanya mampu mencetak dua gol dari lima laga sejak kembali ke Persebaya. Kedigdayaan da Silva di Stadion Kapten I Wayan Dipta seperti yang ditunjukkannya saat mengalahkan Bali United musim lalu seperti tak terlihat. Ia sering kalah dalam duel perebutan bola dan berulangkali membuang peluang di awal babak pertama. Pelatih Persib Robert Alberts mencoba menghiburnya.

David da Silva usai kalah telak dari Persib. Joko Kristiono/EJ

Di bangku cadangan tak kalah muram. Oktafianus Fernando yang memiliki peluang emas di awal babak nampak sangat terpukul. Jika peluang itu bisa dikonversi menjadi gol, tentu jalannya pertandingan akan berbeda. Di awal babak pertama, Persebaya memang tampil trengginas dan menciptakan beberapa peluang lewat da Silva, Ofan, dan Diogo Campos.

Namun Persib mampu bertahan dan malah mencetak gol di menit 30. Gol dari Febri Hariyadi ini rupanya mampu membuat mental para pemain Persebaya drop. Karena sejak saat itu, jalannya pertandingan tak lagi sama. Bajol Ijo malah harus tertinggal 0-2 di akhir babak pertama. Gol dari Achmad Jufrianto membuat Persebaya semakin terpuruk.

Kondisi memburuk di babak kedua ditambah kartu merah yang diterima Campos membuat Persebaya menjadi tim pecundang malam itu. Kekalahan terbesar kedua Persebaya setelah dikalahkan Arema 0-4 membuat para pemain sangat terpukul.

Tak ada sosok Wolfgang Pikal di bangku cadangan. Ia ngeloyor masuk ruang ganti begitu peluit wasit dibunyikan. Tekanannya sungguh berat mengingat ia belum meraih kemenangan di dua laga di mana dirinya duduk di bangku cadangan.

Miswar Saputra terlihat berbincang-bincang dengan pelatih kiper M. Hadi. Sungguh di luar dugaan. Miswar yang beberapa saat lalu disemati gelar “Raja Save” seolah tak berdaya malam itu. Kebobolan empat gol rasanya tak pantas bagi seorang raja. Tapi faktanya memang seperti itu.

Gelandang Aryn Williams juga sangat syok. Ini bukan malamnya. Ya, setelah tampil impresif dan mendapat banyak pujian sebelumnya, pemain asal Australia itu tak bisa berbuat banyak. Bersama M Hidayat di tengah, ia tak berdaya menahan gempuran gelandang-gelandang Persib yang malam itu tampil lebih solid. Dukungan langsung istri dan empat orang saudaranya di tribun VIP tak mampu membuat Aryn tampil bagus.

Rendi Irwan tertunduk lesu usai laga lawan Persib. Foto: Joko Kristiono/EJ

Wajah-wajah murung membuat Rendi Irwan berinisiatif mengumpulkan para pemain. Kapten Ruben Sanadi tak ada di antara para pemain. Ia mengalami cedera usai membela Timnas dan harus duduk di tribun penonton.

Rendi mengingatkan para pemain untuk bangkit dan merespon hasil buruk beberapa pertandingan dengan kemenangan. Sejak menang besar atas PSIS dengan skor 4-0, Persebaya belum pernah menang dalam empat pertandingan! Rekornya sungguh buruk. Dua kali kalah, dua kali seri.

“Persebaya! Green Force! Persebaya! Wani!” teriak para pemain mengakhiri “sesi motivasi dadakan” dari Rendi. Para pemain berjalan menuju ruang ganti di tengah teriakan-teriakan Bonek.

Tak ada kegembiraan, tak ada keceriaan, tak ada Song For Pride.

Oktafianus Fernado nampak terpukul dengan kekalahan dari Persib. Foto: Joko Kristiono/EJ

Ofan masih saja terpukul saat sesi konferensi pers. Ia kembali mengatakan Persebaya harus segera merespon hasil buruk ini. Ofan teringat musim lalu di mana Persebaya bangkit usai kekalahan dari Borneo di kandang. Kondisi saat ini sangat mirip.

“Saya teringat musim kemarin kami sempat terpuruk,” ucap Ofan. “(Musim lalu) kami kumpul antar pemain. Bicara dari hati ke hati dan akhirnya bisa. Kami kalah lawan Borneo FC di kandang dan 5 laga sebelumnya juga buruk,” ingat Ofan.

Laga berikutnya, Persebaya bertandang ke markas Persela. A must win game. Tiga poin harus diraih Persebaya jika tidak ingin tekanan semakin membesar. Karena setelah laga itu, Persebaya harus menjamu PSS Sleman di kandang. Di antara rekor buruk di kandang dan PSS yang sedang top form, Persebaya membutuhkan suntikan semangat. Dan itu bisa diraih jika Persebaya mampu mengalahkan Persela. Tentu saja berat, karena Laskar Joko Tingkir sedang membutuhkan banyak poin usai kalah dari PSIS di kandang.

Tekanan sungguh berat bagi Bajol Ijo… (iwe)

Pare pemain berjalan ke ruang ganti usai kalah dari Persib. Foto: Joko Kristiono/EJ

The post Usai 90 Menit Berakhir di Stadion Kapten I Wayan Dipta appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Rapor Merah Pemain Persebaya vs Persib: Permainan Tanpa Kreativitas, Lini Belakang Mudah Tembus https://emosijiwaku.com/2019/10/19/rapor-merah-pemain-persebaya-vs-persib-permainan-tanpa-kreativitas-lini-belakang-mudah-tembus/ Fri, 18 Oct 2019 23:45:48 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=27537 Persebaya Surabaya gagal mencuri angka ketika menghadapi Persib Bandung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali (18/10). Bermain dengan menurunkan mayoritas pemain bertahan, Bajul Ijo harus rela kebobolan 4 gol oleh brace Febri Hariyadi, Achmad Jufrianto dan Kevin van Kipperluis. Gol balasan Persebaya dicetak oleh Diogo Campos melalui titik putih.

The post Rapor Merah Pemain Persebaya vs Persib: Permainan Tanpa Kreativitas, Lini Belakang Mudah Tembus appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Persebaya Surabaya gagal mencuri angka ketika menghadapi Persib Bandung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali (18/10). Bermain dengan menurunkan mayoritas pemain bertahan, Bajul Ijo harus rela kebobolan 4 gol oleh brace Febri Hariyadi, Achmad Jufrianto dan Kevin van Kipperluis. Gol balasan Persebaya dicetak oleh Diogo Campos melalui titik putih.

Rapor Pemain Persebaya vs Persib:

Miswar Syahputra (4.3)
Tidak adanya tendangan yang mengarah ke gawang Persebaya selama 30 menit awal membuat Miswar tidak terlihat selama 30 menit. Miswar baru terlihat pada menit ke-32 ketika harus memungut bola dari gawangnya melalui sepakan Febri Hariyadi. Miswar melakukan dua save krusial pada akhir laga dengan menggagalkan tendangan Ezechiel & Omid Nazari untuk menghindarkan Bajul Ijo dari kekalahan yang lebih besar.

Andri Muliadi (4.0)
Bermain lugas di awal babak pertama dan terlihat beberapa kali memenangkan duel melawan Esteban Vizcarra. Tetapi duet Andri dan Syaifuddin harus kehilangan konsentrasi ketika gol pertama Persib mulai tercipta. Andri ditarik keluar di babak kedua karena cedera dan digantikan oleh Alwi Slamat.

M Syaifuddin (3.8)
Gagal mengawal Achmad Jufriyanto ketika gol ke-2 dan tidak mampu menghalau pergerakan Febri Hariyadi ketika gol ke-4. Bergonta-ganti posisi selama pertandingan mulai dari bek tengah ke bek kiri lalu ke bek tengah lagi tidak berpengaruh signifikan terhadap permainan Persebaya.

Novan Setya (3.5)
Menggantikan Ruben Sanadi di sisi kiri pertahanan Bajul Ijo, membuat Novan digencar habis – habisan oleh Febri Hariyadi dan Supardi Natsir. Sisi kiri pertahanan Persebaya juga terus di eksploitasi oleh lini serang Maung Bandung. Alhasil, Novan harus digantikan oleh Rendi Irwan ketika babak kedua dimulai.

Abu Rizal (3.7)
Sebelum gol pertama Persib terjadi, Abu Rizal disiplin dalam melakukan serangan maupun bertahan. Terlihat Abu Rizal membantu David da Silva ketika da Silva mengalami kebuntuan di kotak penalti. Tetapi tendangan Abu Rizal masih terlalu tinggi. Pelanggaran Abu Rizal di sisi kanan pertahanan Persebaya berujung pada gol ke-2 Persib Bandung yang dicetak oleh Achmad Jufriyanto.

Hansamu Yama (3.5)
Menggantikan peran Ruben Sanadi sebagai kapten pada pertandingan tersebut sebelum akhirnya diberikan lagi pada babak ke-2 ke Rendi Irwan. Terlihat Hansamu sangat tidak optimal ketika bermain di depan dua bek tengah, Syaifuddin dan Andri. Pada babak kedua Hansamu kembali ke posisi aslinya di bek tengah setelah keluarnya Novan Setya digantikan Rendi Irwan.

M. Hidayat (3.5)
Duetnya dengan Aryn Williams sangat gemilang pada laga sebelumnya melawan Borneo FC, tidak mampu diulang pada pertandingan melawan Persib. Hidayat dan Aryn gagal mengantisipasi pola serangan Persib yang terus bermain melebar melalui sisi sayap dan terus-menerus mengirimkan umpan silang. Hidayat juga melakukan protes yang tidak ketika Campos mendapatkan kartu merah, beruntung Hidayat tidak dihadiahi kartu kuning oleh wasit.

Aryn Williams (4.0)
Beberapa kali mampu mengirimkan umpan terukur melalui situasi tendangan bebas jarak jauh, tetapi gagal dimanfaatkan oleh pemain Green Force lainnya. Mobilitas dan determinasi yang jarang terlihat pada laga melawan Persib membuat Aryn harus ditarik keluar digantikan oleh Fandi Eko di babak kedua.

Oktafianus Fernando (3.5)
Setelah mendapatkan peluang emas pada babak pertama, tapi sayang tendangannya harus melebar. Oktafianus hampir tidak pernah terlihat sepanjang pertandingan. Absennya Irfan Jaya dan Osvaldo Hay membuat Pikal tidak punya opsi lain untuk mengganti Oktafianus.

Diogo Campos (3.7)
Pergerakan Campos dengan David da Silva sangat merepotkan lini bertahan Persib Bandung. Campos berhasil mencetak gol tunggal bagi Persebaya melalui titik putih. Tidak lama berselang Campos harus mandi lebih awal karena menerima kartu kuning kedua dari wasit.

David da Silva (3.7)
Tidak jauh beda dengan Campos, pergerakan David da Silva berkali – kali merepotkan lini belakang Persib Bandung. Through pass dari David mengenai tangan pemain Persib yang mengakibatkan Persebaya mendapatkan penalti.

Rendi Irwan (3.8)
Masuknya Rendi Irwan membuat lini tengah Bajul Ijo menjadi lebih kreatif. Rendi juga terlihat sesekali membantu pertahanan dan memainkan umpan satu dua ciri khasnya dengan pemain Persebaya lainnya. Tetapi sayang, Rendi tidak mampu menghindarkan Persebaya dari kekalahan.

Fandi Eko (3.5)
Fandi Eko masuk menggantikan Aryn Williams pada pertengahan babak kedua, tetapi masuknya Fandi tidak mampu membuat Persebaya mengejar kedudukan melainkan anak dari Yusuf Ekodono tersebut terlihat beberapa kali membantu pertahanan karena kurangnya pemain akibat dari keluarnya Diogo Campos karena kartu merah.

Alwi Slamat (3.5)
Bermain menggantikan Andri Muliadi yang cedera membuat Alwi harus mengisi pos bek kiri sedangkan Syaifuddin ditarik kembali ke bek tengah berduet dengan Hansamu Yama. Alwi juga sesekali membantu serangan. Syaifuddin bersama Alwi gagal menutup pergerakan dari Febri yang mengakibatkan gol terakhir dari Persib Bandung tercipta. (mth)

The post Rapor Merah Pemain Persebaya vs Persib: Permainan Tanpa Kreativitas, Lini Belakang Mudah Tembus appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Persebaya Terpuruk, Ofan Teringat Memori Musim Lalu https://emosijiwaku.com/2019/10/19/persebaya-terpuruk-ofan-teringat-memori-musim-lalu/ Fri, 18 Oct 2019 19:35:58 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=27534 Tak banyak yang ingin dikatakan Oktafianus Fernando seusai Persebaya Surabaya menerima kekalahan 1-4 atas Persib Bandung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali (18/10/2019). Ia hanya merasa harus segera bertindak agar Persebaya bisa kembali bangkit.

The post Persebaya Terpuruk, Ofan Teringat Memori Musim Lalu appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Tak banyak yang ingin dikatakan Oktafianus Fernando seusai Persebaya Surabaya menerima kekalahan 1-4 atas Persib Bandung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali (18/10/2019). Ia hanya merasa harus segera bertindak agar Persebaya bisa kembali bangkit.

Persebaya kembali gagal meraih kemenangan. Setelah hanya mampu meraih dua hasil imbang dan sekali kalah di tiga laga terakhirnya, Persebaya terpaksa mengakui keunggulan Persib 1-4. Melihat kondisi tersebut, ingatan Ofan -sapaan Oktafianus Fernando- mundur jauh tepat satu tahun yang lalu. Ketika itu Persebaya mengalami situasi yang hampir sama. Yakni sama-sama terpuruk.

“Saya teringat musim kemarin kami sempat terpuruk,” ucap Ofan. “(Musim lalu) kami kumpul antar pemain. Bicara dari hati ke hati dan akhirnya bisa. Kami kalah lawan Borneo FC di kandang dan 5 laga sebelumnya juga buruk,” ingat Ofan.

Ya, musim lalu Persebaya sempat menjalani masa sulit setelah mendapatkan kekalahan beruntun melawan Arema FC (6/10/2018) dan Borneo FC (13/10/2018). Selepas kekalahan itu para pemain senior mengadakan pertemuan di Mojokerto tanpa manajemen dan pelatih.

Setelah pemain senior mengadakan pertemuan, Persebaya ternyata mampu bangkit. Bajol Ijo meraih hasil superior 8 kali kemenangan dan 2 kali kalah dalam 10 laga terakhirnya di Liga 1 2018. Hal itu pula yang diharapkan Ofan bakal terulang di musim ini.

“Pertandingan tadi saya jujur tidak bisa mengomentari, tapi penting bagaimana tindakan kami kedepan,” kata Ofan.

Selanjutnya Persebaya hanya punya waktu jeda lima hari untuk persiapan melawan Persela Lamongan. Satu hari digunakan untuk pulang ke Surabaya, satu hari libur, dan dua hari digunakan untuk latihan di hari Senin (21/10/2019) dan Selasa (22/10/2019).

“Tidak ada waktu lagi, kami harus bertindak yang terbaik,” tekad pemain 26 tahun itu. (riz)

The post Persebaya Terpuruk, Ofan Teringat Memori Musim Lalu appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Robert Alberts: Kami Mungkin Bisa Unggul 6-1 Atau 7-1 https://emosijiwaku.com/2019/10/19/robert-alberts-kami-mungkin-bisa-unggul-6-1-atau-7-1/ Fri, 18 Oct 2019 19:31:13 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=27531 Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts menyebut jika timnya punya kesempatan menang lebih dari 4-1 saat melawan Persebaya Surabaya. Itu setelah banyak peluang Persib yang terbuang paska Persebaya bermain dengan 10 pemain di menit ke-79.

The post Robert Alberts: Kami Mungkin Bisa Unggul 6-1 Atau 7-1 appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts menyebut jika timnya punya kesempatan menang lebih dari 4-1 saat melawan Persebaya Surabaya. Itu setelah banyak peluang Persib yang terbuang paska Persebaya bermain dengan 10 pemain di menit ke-79.

Menurut Alberts, Persebaya sebenarnya sempat mengancam di menit-menit awal. Tapi, kondisi itu hanya bertahan sampai 15 menit pertama. Sampai akhirnya Persebaya harus kebobolan lewat gol Febri Haryadi di menit ke-31.

“Kami pantas mendapatkan gol pertama itu. Kemudian kami cukup beruntung mendapatkan gol kedua. Di babak kedua saya pikir kami juga memulai dengan baik, kami mengontrol permainan hingga unggul 3-0,” kata Alberts.

Persebaya sendiri tak menyerah setelah tertinggal 0-3. Diogo Campos mampu memperkecil ketertinggalan pada menit ke-71 lewat titik penalti. Tapi, Green Force terpaksa bermain dengan 10 pemain setelah Campos mendapat kartu kuning kedua di menit ke-79.

“Itu (kartu merah) menyulitkan mereka untuk comeback. Sedangkan itu memudahkan kami untuk menciptakan banyak peluang. Kalau melihat kesempatan yang ada, kami mungkin bisa unggul dengan margin lebih banyak, bisa 6-1 atau 7-1,” ungkap Roberts.

Persib memang makin leluasa setelah unggul jumlah pemain. Bahkan dua peluang emas tercipta saat injury time. Beruntung bagi Persebaya, peluang dari Ezechiel N’Douassel pada menit ke-91 masih melebar sedangkan gol Kevin van Kippersluis pada menit ke-93 dianggap offside.

“Pemain kami menunjukkan semangat dan antusiasme hari ini. Kami punya mentalitas bermain. Seperti yang saya katakan beberapa kali bahwa tidak masalah kami tidak bermain di kandang, tapi tergantung yang terjadi di lapangan,” ucap Alberts.

Persib akhirnya mampu membalaskan kekalahan 1-4 atas Persebaya di Stadion Kapten I Wayan Dipta musim lalu. Bermain di tempat yang sama, Persib mampu membalas dengan skor yang sama pula yaitu 4-1. (riz)

The post Robert Alberts: Kami Mungkin Bisa Unggul 6-1 Atau 7-1 appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Ini Alasan Pikal Gunakan Tiga Centre Back Lawan Persib https://emosijiwaku.com/2019/10/19/ini-alasan-pikal-gunakan-tiga-centre-back-lawan-persib/ Fri, 18 Oct 2019 19:26:03 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=27528 Persebaya Surabaya menggunakan formasi tiga bek tengah dalam laga melawan Persib Bandung, Jumat (18/10/2019) di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali. Menurut Pikal, itu untuk mengantisipasi gol-gol Persib yang sebelumnya lebih banyak tercipta di dalam kotak penalti.

The post Ini Alasan Pikal Gunakan Tiga Centre Back Lawan Persib appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Persebaya Surabaya menggunakan formasi tiga bek tengah dalam laga melawan Persib Bandung, Jumat (18/10/2019) di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali. Menurut Pikal, itu untuk mengantisipasi gol-gol Persib yang sebelumnya lebih banyak tercipta di dalam kotak penalti.

Pikal menurunkan formasi yang tidak biasa dalam laga melawan Persib. Jika biasanya Persebaya menggunakan formasi 4-3-3 maka melawan Persib skema itu diubah menjadi 3-4-3. Tiga bek tengah diisi oleh Hansamu Yama, Mokhammad Syaifuddin dan juga Andri Muliadi.

“Mereka biasanya bikin gol dari depan muka gawang. Kami mau antisipasi disana,” kata Pikal menjelaskan skema 3 beknya.

Sayang, meski bermaksud memperkuat sisi tengah, bek Persebaya justru lemah dalam antisipasi bola atas dan juga crossing. Green Force harus menerima kekalahan 1-4.

“Tapi kami kesulitan dengan bola-bola crossing, dengan set-play dari Persib. Mereka punya beberapa pemain tinggi seperti pemain Belanda nomor 2 (Nick Kuipers) dan 20 (Kevin van Kippersluis),” tambahnya.

Dua dari empat gol Persib memang tercipta lewat skema set-play alias tendangan bebas. Kevin van Kippersluis mengirimkan umpan lambung kepada Nick Kuipers sebelum akhirnya diselesaikan Achmad Jufrianto pada menit ke-40. Kevin kemudian mencetak gol lewat tendangan bebas langsung di menit ke-60.

Selain itu performa gemilang dari Febri Haryadi semakin membuat Persebaya kesulitan. Febri mencetak dua gol lewat aksi individunya pada menit ke-31 dan 84. Pemain 23 tahun itu mampu mengecoh Novan Setya di gol pertama dan unggul duel melawan Syaifuddin pada gol kedua.

“Kami tahu sayap mereka sangat kuat. Febri hari ini man of the match, dia main sangat bagus. Kemudian di kiri ada (Esteban) Vizcarra atau Frets (Butuan),” kata Pikal. (riz)

The post Ini Alasan Pikal Gunakan Tiga Centre Back Lawan Persib appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Bayar Tuntas Kekalahan Musim Lalu, Persib Benamkan Persebaya https://emosijiwaku.com/2019/10/18/bayar-tuntas-kekalahan-musim-lalu-persib-benamkan-persebaya/ Fri, 18 Oct 2019 14:16:30 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=27524 Hasil mengecewakan harus diterima Persebaya saat dijamu Persib dalam lanjutan liga 1 2019 di Stadion I Wayan Dipta, Jum'at (18/10/2019). Skuad Green Force takluk dengan skor cukup telak 4-1 atas Maung Bandung.

The post Bayar Tuntas Kekalahan Musim Lalu, Persib Benamkan Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Hasil mengecewakan harus diterima Persebaya saat dijamu Persib dalam lanjutan liga 1 2019 di Stadion I Wayan Dipta, Jum’at (18/10/2019). Skuad Green Force takluk dengan skor cukup telak 4-1 atas Maung Bandung.

Absennya sejumlah pemain pilar menjadi salah satu faktor Anak asuhan Wolfgang Pikal mengalami kekalahan. Nama yang selalu menjadi tumpuan seperti Ruben Sanadi, Otavio Dutra, Osvaldo Haay, Irfan Jaya takdapat bermain karena cidera dan Rahmat Irianto yang masih dalam panggilan timnas. Otomatis pilihan bagi jajaran tim pelatih tidak banyak untuk pertandingan ini.

Babak Pertama

Persebaya memegang penguasaan bola lebih banyak di awal-awal babak pertama bergulir. Bajol ijo mengandalkan duet Da Silva dan Campos untuk menembus barisan pertahanan Persib Bandung. Umpan-umpan terobosan dan menyilang diarahkan langsung kepada duet Brasil tersebut.

Peluang emas pertama Persebaya didapatkan oleh Oktafianus Fernando di menit kelima. Umpan terobosan dari Campos mampu diterima dengan baik oleh Oktafianus, sudah berhadapan dengan kiper Made wirawan namun finishing-nya masih melambung di atas gawang Maung Bandung.

Memasuki pertengahan babak pertama, kendali permainan cenderung seimbang dan Persib mulai menekan pertahanan Green Force. Sisi kiri pertahanan Persebaya yang dikawal Novan Setya berulang kali mendapat tekanan yang diinisiasi oleh Febri Hariyadi. Absennya Ruben Sanadi yang selalu menjadi tumpuan di sisi kiri pertahanan Persebaya mampu dimanfaatkan oleh Persib untuk mengeksploitasi sisi tersebut

Berulang kali menekan akhirnya kubu tuan rumah mampu mengubah skor menjadi 1-0 di menit ke-31 melalui Febri Hariyadi. Menerima bola liar didepan gawang, Febri mampu melepaskan tendangan ke pojok kanan gawang yang tak mampu dijangkau Miswar Saputra.

Setelah gol pertama tercipta, Persib semakin keluar menyerang dan mendominasi bola. Sebaliknya, skuad Green Force makin kesulitan dalam membongkar pertahanan Persib.

Persib mampu menambah keunggulan di menit ke-40 melalui Ahmad Jufrianto. Eksekusi bola mati Kevin Van Kippersluis mampu diterima oleh Esteban Viscarra yang mengarahkan bola ke Jufrianto, terlepas dari penjagaan M.Syaifuddin, ia mampu melepaskan Sontekan yang berbuah gol kedua bagi Maung Bandung. Skor 2-0 untuk Persib bertahan hingga akhir babak pertama.

Babak Kedua

Persib masih mendominasi penguasaan bola dan masih menekan dengan gencar pertahanan Persebaya. Serangan masih banyak dilancarkan tim tuan rumah melalui sisi kiri Green Force. Pada menit ke-60 Persib menambah pundi-pundi gol lagi melalui set piece Kevin Van Kippersluis, ia mampu melepaskan tendangan bebas akurat yang tepat merobek jala pojok kanan atas gawang Miswar, Persib memperbesar keunggulan menjadi 3-0.

Persebaya tak mampu berbuat banyak setelah terciptanya gol ketiga Persib. Da Silva mampu dikunci oleh kedua bek Persib, Nick Kuipers dan Jufriyanto. Ruang gerak para gelandang persebaya untuk berkreasi dan memulai serangan juga mampu diredam oleh gelandang Persib.

Green Force mampu memperkecil kedudukan melalui tendangan penalti yang sukses dieksekusi oleh Campos di menit ke-71. Hadiah penalti didapatkan Persebaya setelah Bek Persib Nick Kuipers menyentuh bola dengan tangan di dalam kotak penalti.

Ketika telah mendapat angin untuk mengejar ketertinggalan, Persebaya justru harus bermain dengan sepuluh pemain setelah Campos diganjar kartu kuning kedua di menit ke-79.

Bermain dengan sepuluh pemain, Persebaya dipaksa bertahan oleh Persib. Bajol Ijo nampak kesulitan untuk membangun serangan. Build Up serangan hanya kandas di lini tengah. Bahkan Persib mampu memperlebar jarak dengan mencetak gol keempat di menit ke-84. Skema serangan balik Persib mampu dimaksimalkan Febri haryadi yang lepas dari penjagaan M.Syaifuddin. Berhadapan dengan Miswar, Febri mampu menaklukkan Miswar dan merubah skor menjadi 4-1. Dan bertahan hingga akhir laga.

Persebaya tak mampu berbuat banyak dalam laga ini, minim peluang dan baru melepaskan Shot on goal di pertengahan babak kedua tentu menjadi catatan yang harus diperhatikan oleh Wolfgang Pikal.

Dengan hasil ini, Persebaya belum mampu memetik satu kemenangan dalam 4 laga terakhirnya. Persib juga mampu membayar tuntas kekalahannya musim lalu di tempat yang sama. Skor yang identik, 4-1 namun untuk saat ini untuk kubu Maung Bandung.

Selanjutnya Persebaya kembali bermain tandang di laga lanjutan liga 1 2019 melawan Persela Lamongan di Stadion Surajaya, Rabu (23/10/2019). (rgl)

The post Bayar Tuntas Kekalahan Musim Lalu, Persib Benamkan Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Persib vs Persebaya: Duel Adu Taktik Pelatih Eropa https://emosijiwaku.com/2019/10/18/persib-vs-persebaya-duel-adu-taktik-pelatih-eropa/ Fri, 18 Oct 2019 04:31:41 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=27520 Pertandingan penuh gengsi akan tersaji di pekan ke-23 Liga 1 2019. Duel tim klasik antara tuan rumah Persib yang berada di peringkat 11 dengan 24 poin akan menghadapi Persebaya yang berada lebih bagus di peringkat 8 dengan raihan 31 poin.

The post Persib vs Persebaya: Duel Adu Taktik Pelatih Eropa appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Pertandingan penuh gengsi akan tersaji di pekan ke-23 Liga 1 2019. Duel tim klasik antara tuan rumah Persib yang berada di peringkat 11 dengan 24 poin akan menghadapi Persebaya yang berada lebih bagus di peringkat 8 dengan raihan 31 poin.

Pertandingan tersebut akan live di Indosiar nanti malam pukul 18.30 WIB. Laga yang awalnya digelar di Bandung berpindah ke stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Sebuah kerugian bagi Persib yang harus melakoni laga kandang di luar Bandung. Sedangkan Persebaya mengaku siap menghadapi Persib malam nanti.

Secara Head to Head kedua tim Persebaya lebih diunggulkan atas Persib Bandung. Sebab, di lima pertemuan terakhir, Persebaya mampu mengemas 3 kemenangan, 1 imbang, dan 1 kalah. Di pertemuan putaran pertama, Persebaya melumat Persib dengan skor telak 4-0. Sedangkan di musim lalu, Persib juga menelan kekalahan ketika harus menjadi tim yang berkandang di Bali. Kala itu itu Persib di paksa mengakui keganasan Persebaya dengan skor 1-4.

Jelas catatan tersebut menjadi modal penting bagi skuad Wolfgang Pikal untuk meraih kemenangan. Namun ditanya soal head to head yang menguntungkan timnya ketika berlaga di Bali Pikal mengatakan, “Itu cuma sugesti. Saya tidak percaya dengan itu (Persib sulit menang di Bali). Kami tetap harus bermain bagus baru kami berhasil. Bukan karena kami beruntung main di stadion ini atau itu, saya tidak percaya itu.”

Mengenai kondisi skuad Persebaya yang tidak diperkuat beberapa pemain pilar seperti Irfan Jaya, Osvaldo Haay dan rahmat Irianto. Pelatih asal Austria tersebut menyatakan sudah mempunyai beberapa strategi. “Persiapan taktik kita berjalan dengan bagus dan memang ada sedikit gangguan, ada beberapa pemain yang tidak bisa bermain. Kita mungkin harus ganti formasi dan strategi sedikit. Tapi bagaimanapun kita punya target untuk curi poin dan kita berusaha dengan maksimal,” kata Wolfgang Pikal.

Selain itu kembalinya Diogo Campos yang mampu menjadi pembeda di beberapa pertandingan terakhir menjadi angin segar bagi Persebaya. “Campos dia akan main dan dia sehat, segar, dan panas untuk pertandingan selanjutnya, dia tidak sabar sudah mau main lawan Persib” ucap pelatih asal Austria ini.

Pelatih Persib, Robert “Rene”Alberts mengaku sudah melakukan persiapan maksimal jelang menghadapi Persebaya Surabaya. “Kami tahu kualitas Persebaya tim yang bagus, mereka sangat cepat, sehingga kami harus mempersiapkannya dengan baik pada pertandingan nanti,” kata Rene Alberts.

Persib yang dalam laga terakhirnya menelan kekalahan atas tuan rumah Madura United jelas tak ingin meraih hal serupa dikandang. Di satu sisi juga tim tuan rumah ingin bangkit untuk berada di zona papan atas Liga 1 2019. Untuk kondisi skuad tim Persib Bandung juga masih menunggu kesiapan dari striker andalan mereka Ezechiel N’Douassel yang sejauh ini mengemas 6 gol dari 17 penampilan.

“Dia baru tiba di Jakarta dan akan segera melanjutkan penerbangan ke Bali. Jadi harus dilihat dulu bagaimana kondisinya, apa yang dirasakannya dan akan dipantau malam ini. Karena kami belum tahu perkembangan terbarunya. Apakah dia 100 persen fit dan terbebas dari cedera atau tidak, apalagi Ezechiel baru melakukan perjalanan yang panjang. Jadi akan kami lihat di malam ini,” pungkas pelatih asal Belanda ini.

Head To Head 5 Pertandingan Terakhir :

5/7/19 Liga 1 2019: Persebaya 4-0 Persib Bandung
7/3/19 Piala Indonesia 2019: Persebaya 3-2 Persib Bandung
20/10/18 Liga 1 2018: Persib 1-4 Persebaya
26/7/19 Liga 1 2018: Persebaya 3-4 Persib Bandung

Prakiraan susunan pemain:

Persib Bandung: I Made Wirawan; Nick Kuipers, Supardi Nasir, Ardi Idrus, Achmad Jufriyanto, Omid Nazari, Esteban Vizcarra, Febri Hariyadi, Ghozali Siregar, Ezechiel N’Douassel, Kevin van Kippersluis

Persebaya Surabaya: Miswar Saputra; Ruben Sanadi, Otavio Dutra, Hansamu Yama Pranata, Abu Rizal Maulana; Aryn Williams, Muhammad Hidayat, Rendi Irwan, Misbakus Solikin, Diogo Campos; David Da Silva

The post Persib vs Persebaya: Duel Adu Taktik Pelatih Eropa appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Players To Watch: Adu Cerdik Febri Hariyadi dan Diogo Campos https://emosijiwaku.com/2019/10/18/players-to-watch-adu-cerdik-febri-hariyadi-dan-diogo-campos/ Fri, 18 Oct 2019 03:02:04 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=27511 Duel tim klasik era perserikatan antara Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya yang digelar di Stadion I Wayan Dipta Gianyar nanti (18/10) malam akan disuguhi duel cerdik dua pemain andalan dari masing-masing tim. Persib dengan alumnus akademi andalan mereka Febri Hariyadi dan tim Bajol Ijo melalui bintang baru mereka Diogo Campos.

The post Players To Watch: Adu Cerdik Febri Hariyadi dan Diogo Campos appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Duel tim klasik era perserikatan antara Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya yang digelar di Stadion I Wayan Dipta Gianyar nanti (18/10) malam akan disuguhi duel cerdik dua pemain andalan dari masing-masing tim. Persib dengan alumnus akademi andalan mereka Febri Hariyadi dan tim Bajol Ijo melalui bintang baru mereka Diogo Campos.

Febri Hariyadi

Bangkit. Itulah satu kata yang mungkin paling disematkan kepada Febri saat ini. Sejak tidak dipanggil oleh pelatih timnas Simon McMenemy di FIFA Matchday bulan Oktober, progress penampilan pemain yang akrab disapa Bow tersebut semakin meningkat. Dalam dua laga terakhir ia berhasil mencetak dua gol dan satu assist. Bahkan musim ini catatan golnya musim ini dengan jumlah enam gol terbanyak selama ia berada di Persib. Ia pun musim ini perlahan bertransformasi menjadi pemain yang lebih cerdas dan efektif

Diogo Campos

Absennya pemain bernomor punggung 90 ini ternyata sedikit banyak memengaruhi permainan Persebaya. Pada pertandingan melawan Borneo FC, gaya bermain Persebaya menjadi monoton dan seperti tanpa arah. Selain itu, pressing-pressing sejak lini pertahanan lawan yang biasanya dilakukan olehnya (dan juga Osvaldo) juga hilang dalam laga terakhir Persebaya. Kembalinya Campos pada pertandingan nanti malam tentu menjadi angin segar bagi Bajol Ijo. Kehadirannya juga dinantikan oleh David Da Silva yang dalam beberapa pertandigan terakhir sedikit disorot karena sedang paceklik gol. (mni)

The post Players To Watch: Adu Cerdik Febri Hariyadi dan Diogo Campos appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Hadapi Persib, Bajol Ijo Punya Catatan Produktivitas Gol Lebih Bagus https://emosijiwaku.com/2019/10/17/hadapi-persib-bajol-ijo-punya-catatan-produktivitas-gol-lebih-bagus/ Thu, 17 Oct 2019 11:52:19 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=27508 Pertandingan bergengsi dalam lanjutan liga 1 2019 pekan ke-23 mempertemukan dua tim era perserikatan antara Persib Bandung menghadapi Persebaya Surabaya. Laga yang awalnya di gelar di Bandung berubah karena tak turunnya izin keamanan oleh pihak kepolisian Bandung. Pertandingan pun beralih ke Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Jumat (18/10/19) malam mulai pukul 18.30 WIB.

The post Hadapi Persib, Bajol Ijo Punya Catatan Produktivitas Gol Lebih Bagus appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Pertandingan bergengsi dalam lanjutan liga 1 2019 pekan ke-23 mempertemukan dua tim era perserikatan antara Persib Bandung menghadapi Persebaya Surabaya. Laga yang awalnya di gelar di Bandung berubah karena tak turunnya izin keamanan oleh pihak kepolisian Bandung. Pertandingan pun beralih ke Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Jumat (18/10/19) malam mulai pukul 18.30 WIB.

Sebuah keuntungan bagi tim tamu Persebaya, karena di Liga 1 musim lalu Bajol Ijo mempunyai kenangan manis kala mengalahkan Persib Bandung di stadion Dipta Gianyar dengan skor 4-1. Ditambah lagi dukungan suporter tim Persib Bandung berpengaruh menurun untuk animo suporter Bobotoh yang datang. Sebaliknya Bonek Mania sudah jauh-jauh mengadakan tour Bali.

Catatan Head To Head kedua tim juga masih lebih unggul tim tamu Persebaya . Dari 5 pertemuan terakhir Ruben sanadi dkk mengantongi 3 kemenangan 1 imbang dan 1 kalah. Yang lebih menakutkan lagi Bajol Ijo lebih produktif dalam mencetak gol. Total 14 gol dalam 5 pertemuan terakhir. Di pertemuan pertama Persebaya mengalahkan Persib lewat hattrick Amido Balde dan 1 gol Irfan Jaya. Terakhir kali Persib menang dengan status tuan terjadi di Liga Super Indonesia 2010 dengan skor 4-2 .

Namun untuk pertandingan besok malam, ada beberapa kendala dari Persebaya untuk mengulangi tren positifnya. Absennya sejumlah pilar andalan seperti Osvaldo Haay dan Irfan Jaya menjadi pekerjaan rumah bagi Wolfgang Pikal. Di tambah masalah finishing yang belum membaik.

Di sesi jumpa pers pra laga di Bali United Cafe, Kamis (17/10), Pikal optimis masalah finishing dapat diperbaiki kemudian kembalinya Diogo Campos dapat menutup lubang yang di tinggalkan Irfan Jaya atau pun Osvaldo Haay. “Masalah finishing sudah menjadi fokus Persebaya semoga di laga nanti ada perbaikan,” ucap pelatih asal Austria ini. Pikal juga tak menutup kemungkinan adanya perubahan strategi menghadapi Persib. (osc)

The post Hadapi Persib, Bajol Ijo Punya Catatan Produktivitas Gol Lebih Bagus appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>