SURABAYA – Perjuangan pendukung setia Persebaya, Bonek, dalam menagih hutan gaji pemain belum berakhir. Jumat, 18 Desember, mereka mendatangi Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Surabaya. Mereka melaporkan Direktur PT Persebaya Indonesia Cholid Ghoromah yang tidak menunaikan hak pemain sebesar Rp 6,5 miliar.
Rombongan Bonek di bawah koordinasi Presidium Bonek Andie Peci berangkat ke kantor Disnaker di kawasan Jemursari, Surabaya, dari Mess Karanggayam setelah salat Jumat. Sejumlah serikat buruh dari Kota Pahlawan juga ikut dalam rombongan. “Teman-teman serikat buruh ikut membantu kami,” kata Andie kepada EmosiJiwaku.
Andie mengatakan, kedatangan mereka ke Disnaker adalah perjuangan riil melawan kezaliman kepengurusan Cholid Ghoromah. Di tangan pengusaha Surabaya itu, gaji para pemain tidak dilunasi. Padahal, tanpa pelunasan gaji, Persebaya terancam disanksi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Menpora Imam Nahrawi tidak akan mengizinkan mereka mengikuti kompetisi Maret mendatang.
Rombongan Bonek diterima Kepala Disnaker Dwi Purnomo. Dwi menerima laporan Bonek. Dia mengatakan akan memanggil Cholid Ghoromah selaku Direktur PT Persebaya Indonesia untuk membicarakan dugaan hutang gaji tersebut. Rencananya, Disnaker akan meminta Cholid datang pada 22 Desember pukul 13.00 WIB.
“Jika surat ketiga untuk ajakan pertemuan antara teman-teman Bonek dengan Cholid Ghoromah ini tidak terlaksana karena ketidakhadiran yang bersangkutan, maka Disnaker dengan pihak aparat siap membantu Bonek untuk melaporkan hal ini ke instansi lembaga yang lebih tinggi,” tegas Dwi.
Dwi mengaku salut dengan perjuangan Bonek. Menurut dia, Bonek adalah satu-satunya kelompok suporter yang memperjuangkan gaji para pemain tim kesayangannya.
“Tidak salah jika Bonek disebut suporter yang memperjuangkan revolusi sepak bola. Sebab, apa yang mereka lakukan ini tidak terlepas dari kecintaan dan kebanggaan akan terhadap Persebaya Surabaya,” katanya. (nin)