“Jangan salah sebut, bonek itu kan suporter Persebaya” kata Pakde Karwo ketika membalas sebuat tweet. Hal itulah yang seharusnya digarisbawahi. Surabaya United dan Persebaya adalah dua klub yang berbeda. Layaknya di Manchester, mereka berbeda! The Citizen berbeda dengan mereka yang lantang meneriakkan Glory Glory Man United!
Suporter Persebaya Surabaya adalah Bonek, sedangkan suporter Surabaya United adalah Alligator Mania.
Bonek tidak ada urusan dengan Piala Jenderal Sudirman. Urusan dengan turnamen itu telah selesai ketika Surabaya dibatalkan sebagai tuan rumah. Fokus kami adalah memperjuangkan hak pemain dan ofisial setelah kami sukses memperjuangankan hak atas penggunaan nama Persebaya.
Yang terbaru, kami melawan kezaliman manajemen Persebaya Surabaya ke Disnaker Kota Surabaya. Kami mendesak agar manajemen melunasi tunggakan gaji pemain dan ofisial. Beginilah cara kami berjuang.
Besar harapan kami, Bonek menjadi role model suporter di seluruh Indonesia. Yakni suporter yang selalu menjaga sejarah klub dan memperjuangkan hak-hak pemain dan ofisial. Apalagi, selama ini dua hal itu adalah permasalahan utama klub-klub bola di Indonesia.
Sebagai suporter, kami tidak boleh tutup mata dengan kebobrokan pengurus. Kami tidak hanya sekadar bernyanyi di tribun. Tapi kami juga memperjuangkan apa yang seharusnya diterima pahlawan kami di lapangan hijau. Apakah ada suporter lain di Indonesia yang begitu dalam memikirkan nasib para pemain? Yang tidak hanya sekadar menuntut jumlah gol mereka.
Di tengah perjuangan melawan kezaliman manajemen itu, tiba-tiba ada yang menuduh bahwa duka di Sragen adalah ulah Bonek. Bagaimana kami bisa melakukannya? Klub saja tidak bertanding di turnamen. Media harus mengakui bahwa mereka salah dalam menyebut Bonek. Jika tidak, mereka hanya menjual kebohongan dalam beritanya.
Saat ini mulai ada pergerakan antiSurabaya. Namanya, bantaiSuroboyo. Kami tidak terpancing untuk membuat gerakan balasan. Kami justru ingin menyebarkan virus perdamaian ke seluruh pendatang di Surabaya dengan kegiatan berbagi bunga beserta pemberitahuan bahwa Surabaya aman bagi para pendatang.
Kami punya agenda perjuangan sendiri. Tolong jangan nodai upaya mulai kami. Ingatlah di mana tumbangnya Jenderal Mallaby!