EJ – Usaha terus dilakukan Persebaya untuk mendapat pengakuan PSSI. Setelah mengeluarkan pernyataan sikap bersama Aliansi Klub Sepak Bola Indonesia (AKSI) yang meminta PSSI mengakui keanggotaan Persebaya dan memperjelas status hukumnya, Persebaya mengirimkan surat kepada presiden Jokowi.
Selain Persebaya, enam klub anggota AKSI yakni Arema Indonesia, Persema Malang, Persibo Bojonegoro, Persipasi Kota Bekasi, Lampung FC, dan Persewangi Banyuwangi juga mengirim surat yang sama. Surat meminta kesediaan Jokowi untuk beraudiensi (bertemu) dengan ketujuh klub yang selama ini dizolimi induk organisasinya. Tujuan audiensi adalah untuk menyampaikan permasalahan fundamental pada persepakbolaan Indonesia.
“Surat kami kirim bersama dengan pernyataan sikap AKSI di Jakarta kemarin (10/5),” kata Ram Surahman, perwakilan manajemen PT Persebaya Indonesia (PT PI) saat dikonfirmasi EJ.
Ram juga menambahkan jika surat sudah diterima setneg. Pihaknya berharap Presiden Jokowi mau mengabulkan permintaan tersebut.
Berikut isi lengkap surat:
Kepada Yth,
Bapak Presiden RI
Ir Jokowi
Di
Tempat
Dengan hormat
Memperhatikan:
1. Agenda Pemerintah terkait dengan Reformasi Total terhadap Tata Kelola Persepakbolaan nasional, termasuk organisasi PSSI.
2. Situasi dan kondisi terkini Sepakbola Indonesia.
3. Rencana akan digelarnya Kongres Luar Biasa PSSI pada tahun 2016.
4. Statuta FIFA, AFC, dan PSSI.
5. Regulasi FIFA, AFC untuk lisensi klub (FIFA & AFC Club Regulation).
Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, maka kami sebagai badan hukum PT yang mewakili klub Persebaya Surabaya bermaksud menyampaikan permintaan bantuan dengan keterangan sebagai berikut:
1.Agar sebagai badan hukum PT yang valid mewakili klub anggota PSSI bernama Persebaya.
2. Agar Lisensi Kompetisi PSSI untuk klub anggota PSSI yang bernama Persebaya dikembalikan kepada Badan Hukum PT kami.
3. Mengembalikan PSSI kepada khittah pendiriannya pada 1930 sebagai satu-satunya organisasi sepak bola Indonesia yang memperjuangkan harkat dan martabat bangsa melalui prestasi di level internasional.
4. Mendorong dan mendukung pemerintah untuk mengawal dan mengawasi Kongres Luar Biasa PSSI pada tahun 2016 agar berjalan sesuai regulasi dan ketentuan yang berlaku.
5. Mendorong terbentuknya PSSI yang bersih, sehat, kuat, dan bebas dari kepentingan kelompok tertentu yang selama ini merusak tata kelola sepak bola Indonesia.
6. Mendorong terbentuknya kompetisi profesional yang bersinergi antara industry dan prestasi, bebas dari match acting, match setting, match fixing yang selama ini menjadi penyakit kronis sepakbola nasional.
Terkait dengan poin-poin di atas, maka kami berharap agar dapat melakukan audiensi dengan Bapak Presiden Ir. Jokowi untuk menyampaikan permasalahan fundamental pada persepakbolaan Indonesia.
Demikian hal ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan banyak terima kasih.