Persebaya, Kamu Tak Bisa Terhapuskan dari Hidupku

Iklan

PERSEBAYA, sebuah nama yang hidup seiring dengan perjalananku. Sejak kecil, aku sering melihat permainan Abdul Kadir, Rusdy Bahalwan, Soebodro, Risdianto, Putu Yasa, Riono Asnan, Joko Malis, Mustakim, hingga jamannya Yusuf Ekodono, Putu Gede, Abdul Kirom, Andik Vermansyah, aku selalu mengikuti perkembangan klub kebanggaan kotaku.

PERSEBAYA, sebuah nama yang mempunyai segudang prestasi yang membanggakan. Walau ada kalanya kamu jatuh bangun karena situasi persepakbolaan dan politik yang sangat mempengaruhimu. Saatnya kamu bangkit dengan kultur budaya Suroboyo yang heroik dengan motto “Kami haus gol kamu”. Tribun Stadion Gelora 10 Nopember selalu menghijau dengan lautan suporter saat kamu bertanding. Itu tak bisa tergantikan. Sebuah perjalanan sejarah yang tak bisa terhapuskan dari kehidupanku karena aku suka dan bangga dengan Persebaya.

BACA:  Persebaya, Antara Perjuangan dan Kebersamaan

PERSEBAYA, sebuah nama yang bukan hanya sekedar rentetan huruf abjad, bukan pula sebuah nama yang timbul lalu tenggelam. Namun lebih dari itu. Kamu lebih dari segalanya. Entah orang menyebutnya dengan emosi jiwa, loyalitas, semangat hidup, atau apapun itu. Yang pasti, Persebaya sudah menjadi bagian dari hidupku yang tak terpisahkan.

PERSEBAYA, sebuah nama yang hingga saat ini masih diagung-agungkan para pendukungnya. Sebuah nama yang begitu ditakuti para mafia dan bandit-bandit yang berkuasa. Sehingga harus dimatikan secara paksa dan direnggut keabsahannya demi membungkam suara lantang.

Iklan
BACA:  Ungkapan Kerinduan buat Sahabat Kecilku

PERSEBAYA, sebuah nama yg sampai saat ini masih tertelungkup dan terbenam dalam permasalahan yang menghantam dari luar dan dalam. Meski dirundung masalah, meski saat ini jatuh tersungkur seperti apapun, bahkan dibunuh secara paksa dengan cara apapun, aku yakin kamu mampu melewatinya.

PERSEBAYA, sebuah nama yang menjadi bagian dari sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Sejak dulu melahirkan bibit-bibit para pemberani, mulai dari pengurus, pemain-pemain binaan, hingga para suporternya yang rela mendukungmu dengan jiwa dan raga.

PERSEBAYA, aku ingin kamu segera bangkit. (*)

*) Raymond Ariasz, musisi/ex-keyboardis band legenda Surabaya, Power Metal

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display