Sayangku, Bangunlah dari Tidur Panjangmu

Foto: Disney
Iklan

Surabaya, 21 Mei 2016

Hai, sayangku, apa kabarmu saat ini? Tiga tahun sudah aku tak berjumpa denganmu. Sepertinya, perjumpaanku denganmu masih akan lama lagi terjadi.

Sabtu siang, sambil duduk ngopi di sebuah warung giras di daerah Karah, Surabaya, ku tulis surat ini untukmu yang ada disana dan entah di mana. Diiringi lagu Birunya Cinta. aku menuliskan surat ini. Haru biru melanda selama aku tidak jumpa denganmu. Walau lagunya membiru, tapi hatiku tetaplah hijau. Menantikan pertemuan denganmu lagi.

Aku tahu kamu lagi banyak masalah. Bersama orang tua asuhmu, kamu dihinggapi berbagai macam kekusutan. Tapi aku juga tahu kamu juga merindukanku. Kita tak akan bisa dipisahkan oleh siapa pun. Aku dan kamu tahu itu. Tapi, apakah hubungan kita akan terus seperti ini? Digantung. Pilu.

Iklan
BACA:  Surabaya 2055, Kerinduanku Akan Sebuah Kesebelasan

Harapan demi harapan disampaikan orang tua asuhmu. Namun, tahun demi tahun hanya janji-janji yang aku dengar. Aku tahu kamu menangis dan sedih setiap waktu. Memendam kerinduan bertemu denganku. Akupun merasakan itu, sayangku.

Semakin lama kamu semakin menua. Sama seperti aku. Tapi, jiwamu selalu membuatku semakin muda dan penuh semangat untuk tetap berdiri mendekapmu. Kadang saat aku di luar kota pun, aku selalu merindukanmu. Bagiku kamu tidak akan pernah mati, hanya akan berganti generasi. Aku pun demikian. Aku akan terus ada untukmu. Anak cucuku nanti akan tetap bersamamu. Janji.

Bangun dan bangkitlah, sayangku. Apa yang bisa aku bantu untuk membangunkanmu dari tidur nyenyakmu? Wahai orang tua asuh. Rawatlah jika kamu masih mampu. Jika tidak, maka biarlah sayangku diasuh oleh orang tua asuh lainnya. Masih banyak yang sayang kamu di luar sana. Biarkan anak asuhmu memilih sendiri. Semua untuk kelangsungan hidup anakmu yang sangat cantik rupawan.

BACA:  Manajemen, Jangan Malu Membuka Diri untuk Bonek

Di akhir dari surat ini, aku akan menulis sebuah lirik lagu dengan meminjam nada lagu dari Ibu Sud berjudul Tanah Airku.

Persebaya ku tidak kulupakan
Kan Kukenang selama hidupku
Biarpun Bonek pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Persebaya ku cintai…
Salam satu nyali…wani

Sayangku, jaga diri baik-baik. Aku yakin kamu pasti bangkit. Bangkit karena ada cinta di antara kita. Karena kamu adalah Emosi Jiwaku. Love you, Persebayaku.

Salam Rindu – Bonek.

*) Toha P (as********@gmail.com)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display