Persebaya, klub sepakbola yang ber-home base di Surabaya saat ini telah mati suri karena tidak diakui PSSI. Terhitung, sudah sekitar tiga tahun, klub ini tidak berlaga di kompetisi sepak bola nasional. Oleh pendukungnya, klub ini sampai dengan hari ini terus diperjuangkan. Lalu mengapa klub ini begitu layak untuk diperjuangkan? Berikut alasannya:
1. Berdiri jauh sebelum Indonesia merdeka
Persebaya didirikan oleh Paijo dan M. Pamoedji pada 18 Juni 1927. Pada awal berdirinya, Persebaya bernama Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB). Selain itu, klub ini didirikan juga untuk melawan dominasi penjajahan Belanda, karena sebagaimana diketahui, pada saat itu, di Surabaya juga ada klub bernama Sorabaiasche Voebal Bond (SVB). Bonden (klub) ini berdiri pada tahun 1910 dan pemainnya adalah orang-orang Belanda yang ada di Surabaya.
2. Salah satu pendiri PSSI
Bersama VIJ Jakarta, BIVB Bandung (sekarang Persib Bandung), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo) dan PSM (PSIM Yogyakarta) pada tanggal 19 April 1930, SIVB (Persebaya) turut membidani kelahiran Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. Dalam pertemuan tersebut, SIVB diwakili oleh M. Pamoedji. Namun ironisnya, sekarang PSSI malah ‘membunuh’ Persebaya.
3. Sarat Prestasi
Di lobi Wisma Eri Irianto, Karanggayam Surabaya, berjajar puluhan trofi dan piala yang pernah diraih Persebaya. Trofi dan Piala tersebut adalah saksi kejayaan Persebaya. Di kompetisi teratas, tercatat Persebaya telah 6 kali juara, dan 9 kali runner up, belum kejuaraan-kejuaraan lainnya.
4. Melahirkan pemain hebat
Rusdy Bahalwan, Djoko Malis, Yongki Kastanya, Aji Santoso, Syamsul Arifin, Budi Sudarsono, Andik Vermansah, Mustakim, Eri Irianto, Yusuf Ekodono, Anang Ma’ruf, Bejo Sugiantoro, Evan Dimas dan masih banyak lagi lainnya. Mereka adalah talenta-talenta besar yang lahir dari kompetisi Persebaya.
5. Mempunyai pendukung setia
Bonek yang merupakan akronim dari Bondo Nekat adalah pendukung Persebaya. Loyalitas dan totalitas Bonek dalam mendukung Persebaya sudah melegenda. Bonek yang dikoordinir oleh Jawa Pos adalah pionir tradisi awaydays di Indonesia. Selain itu, kesetiaan Bonek pada Persebaya tak lekang oleh waktu. Sampai saat ini, Bonek terus berjuang mengembalikan Persebaya dalam kompetisi sepak bola nasional. Meskipun Persebaya tak berlaga, kecintaan Bonek pada Persebaya tetap terus ada.
6. Mengorbitkan orang-orang “terkenal”
Terakhir, meskipun sebenarnya ini adalah candaan dan satir, namun Persebaya juga banyak mengorbitkan orang-orang terkenal. Sebelum menangani atau bersentuhan dengan Persebaya, siapa dulu yang mengenal Saleh Ismail Mukadar, Bambang D.H, Indah Kurnia sampai Hinca Panjaitan dan mungkin masih banyak tokoh lainnya?
Setelah melihat alasan-alasan di atas, Persebaya mana lagi yang kau dustakan? (*)
FB: Andhi BJ, Twitter: @andhi667