EJ – Arema Indonesia adalah salah satu dari tujuh klub yang dipinggirkan PSSI dan tidak diakui keanggotaannya. Arema bersama Persebaya, Persibo, Persipasi, Lampung FC, Persema, dan Persewangi tergabung dalam Aliansi Klub Sepakbola Indonesia (AKSI) sempat mengadakan jumpa pers di Kemenpora (10/5/16) mendesak PSSI mengembalikan hak-hak mereka.
Meski nasibnya belum jelas, Arema Indonesia meluncurkan skuat dan seragam resmi mereka, Minggu 29 Mei 2016. Peluncuran diadakan di kediaman almarhum Lucky Acub Zaenal, pendiri Arema, di kawasan Tidar, Kota Malang.
Arema Indonesia menyatakan jika peluncuran skuat dan jersey bukan untuk memperkeruh persepakbolaan di Kota Malang namun untuk menunjukkan bahwa mereka masih eksis.
“Kita ingin melupakan yang kemarin. Sepakbola adalah impian kami, dan Arema Indonesia hadir untuk bermain lagi,” kata Direktur Operasional Arema Indonesia Haris Fambudy seperti dikutip dari detik.com.
Keberanian Arema Indonesia sayangnya belum ditunjukkan manajemen PT Persebaya Indonesia (PT PI) yang menaungi Persebaya. Dalam kesempatan wawancara dengan EJ (12/5/16), Direktur Utama PT PI, Cholid Goromah, menyatakan jika manajemen hanya akan membentuk tim jika diakui PSSI.
“Semua tergantung PSSI. Jika Persebaya dinyatakan ikut sebagai peserta kompetisi, kita siap. Semua permasalahan tunggakan gaji, mantan pemain, dan official akan kami selesaikan semuanya. Itu pasti. Siapa yang berani dan sanggup membayar dan mengontrak pemain jika tidak ada kepastian Persebaya ikut kompetisi dan diakui federasi?” ujar Cholid waktu itu.
Sampai saat ini, belum ada tanda-tanda manajemen berburu pemain atau pun rencana me-launching jersey Persebaya. Melihat keberanian Arema Indonesia mengontrak pemain, meski semi kontrak, tentu Bonek berharap hal yang sama dilakukan PT PI.
Apakah manajemen akan meniru langkah yang dilakukan Arema Indonesia? Kita tunggu nyalinya. (iwe)