Happy birthday, Persebayaku
Ijoku dan tanah lahirku
Semoga kau selalu dalam sanubariku
Dahulu, ketika aku ingin melihatmu semasa kecilku
Aku tak pedulikan apapun demi untuk melihatmu
Tak ada motor, truk pun jadi
Tak ada tiket, berpura-pura jadi anak orang pun jadi
Di situlah
Aku belajar berani
Ya, belajar berani di saat aku mulai mencintaimu
Belajar berani melawan panas
Berani melawan hujan maupun badai
Belajar nekat agar selalu ada di sampingmu
Dan kini, aku belajar setia agar dirimu selalu di hatiku
Tidak terlihat, bukan berarti hilang untuk selamanya
Kini di saat kau terlelap tidur
Ya, terlelap dibius paksa oleh penguasa rakus
Rakus akan kekuasaan gerombolan tak tahu malu
Tapi di sini
Di saat nanti
Di manapun nanti
Dan di mana aku ditempatkan sekarang
Doa dan jiwaku kupastikan hanya untukmu
Terima kasih atas semua kenangan indah bersamamu
Dirimu dan semua memori indah kita
Masih tersimpan rapi di hatiku
Untukmu since songolas pitulikur
Selamat ulang tahun, Persebayaku
Semoga kau segera bangun dari tidur lelapmu
Persebaya, you’ll never walk alone
Salam satu nyali! Wani!
*) Nurul Hidayat (ijo****@gmail.com)