EJ – Slamet Oerip Prihadi dan Abdul Muis, dua mantan wartawan Jawa Pos yang sering meliput Persebaya membuat buku tentang pertandingan fenomenal yang dikenal dengan istilah sepak bola gajah. Pertandingan itu dilakoni Persebaya dalam kompetisi Perserikatan tahun 1988.
Buku berjudul Sepak Bola Gajah Paling Spektakuler, Persebaya Ngalah 0-12 Buat Persipura menyajikan kisah di balik keputusan mengapa Persebaya mau mengalah. Buku juga menceritakan bagaimana Persebaya bisa menjaga kekompakan dalam situasi seperti itu dan sukses merebut gelar juara.
Untuk membedah kisah-kisah yang tersaji dalam buku itu, rencananya akan diadakan acara bedah buku di JX Expo, Jl. A. Yani, Surabaya. Acara akan digelar Rabu, 29 Juni 2016 mulai pukul 16.00 WIB. Bedah buku akan dihadiri Suhu, panggilan akrab Slamet Oerip Prihadi. Sayangnya, Cak Amu, panggilan akrab Abdul Muis, tidak bisa hadir karena ada kesibukan.
“Cak Amu kebetulan sedang melakukan ibadah di pesantrennya sampai 3 Juli. Besok saya mewakilinya ditemani pemrakarsa bedah buku, Dhimam Abror Djuraid,” ujar Suhu saat dihubungi EJ.
Dhimam Abror adalah mantan Pemimpin Redaksi Jawa Pos yang kini menjabat sebagai Ketua Harian KONI Jawa Timur.
Kehadiran buku ini tepat di saat Persebaya mengalami permasalahan pelik. Menurut Suhu, buku ini mengusung keinginan sangat kuat agar Persebaya kembali hadir secara nyata di kompetisi. Suhu berharap Persebaya membuka lembaran anyar yang penuh cinta dan persatuan.
“Persebaya butuh pimpinan baru yang kuat dan bisa merangkul semua komponen. Jangan ada lagi perpecahan di antara kita. Jangan sampai anak cucu kita menghujat kita karena Persebaya tenggelam dalam sejarah,” tambah Suhu.
Buku Sepak Bola Gajah ini terbit 120 halaman termasuk cover. Anda bisa memesannya di sini. (iwe)