EJ – Pemerintah daerah memang dilarang memberi dana bantuan kepada klub-klub profesional yang diambilkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Namun, kepedulian pemerintah masih dibutuhkan misalnya dengan menciptakan iklim bisnis yang sehat bagi keberadaan tim-tim itu.
Mantan Ketua Umum Persebaya, Arif Affandi, memberikan pandangannya seputar perlunya Pemkot Surabaya untuk peduli dengan Persebaya.
“Persebaya harus hidup lagi. Pemkot perlu turun tangan. Bukan dengan memberi dana APBD, tapi memfasilitasi kemudahan bisnisnya,” tulis Arif di akun Twitternya, Sabtu (6/8).
Fasilitas itu bisa dengan memberi diskon pajak tontonan. Arif menambahkan, tanpa dukungan pemerintah, klub di Indonesia belum bisa hidup mandiri. “Tidak cukup andalkan hasil jual tiket pertandingan, sponsor, dll.”
Arif berharap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani untuk turun tangan menghidupkan Persebaya kembali. “Bu Wali bisa kumpulkan pengusaha untuk gotong royong membantu Persebaya,” ujar pria yang pernah menjabat jadi Pemred Jawa Pos ini.
Saat ini, masyarakat bola Surabaya menunggu inisiatif manajemen membentuk tim dan uluran tangan Wali Kota untuk membangunkan Persebaya dari koma.
“Saat PSSI kelak membuat kebijakan tentang Persebaya, kita sudah siap. Punya tim dan siap ikut kompetisi,” tambahnya.
Aksi heroik Bonek dalam Gruduk Jakarta, 2-3 Agustus kemarin, memang membuahkan hasil. PSSI berjanji mengembalikan status Persebaya pada Kongres bulan Oktober. Sinyal dari PSSI seharusnya membuat stakeholder Persebaya tergerak. Kini saatnya membenahi Persebaya yang telah lama mati suri. (iwe)