Mursyid Effendi dikenal sebagai pemain yang kritis. Bahkan, itu dibawanya hingga menjadi pelatih. Dia menganggap PSSI pilih kasih.
Anda sekarang sudah full konsentrasi menangani tim?
Iya. Amanah yang diberikan akan saya jalankan.
Anda sudah memegang lisensi kepelatihan?
Sudah. Saya sudah lisensi A Nasional.
Mengapa belum AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia)?
Waktu itu kan semua masih nasional. Belum ada aturan kalau harus AFC.
Jadi masih ingin mendapat yang AFC?
Masih. Sebenarnya beberapa waktu lalu ada. Tapi saya kecewa.
Kok kecewa kenapa?
Saat itu, PSSI memprioritaskan para pelatih yang semasa menjadi pemain digembleng di Primavera (proyek prestisius PSSI dengan menempa pemain di Italia di pertengahan 1990-an). PSSI mungkin menganggap pemain Primavera hebat. Apa sepak bola Indonesia milik Primevera
Jadi harusnya bagaimana?
Harusnya yang sudah punya A Nasional dapat diprioritaskan dulu. Kami kan sudah susah cari A. Apalagi, kami harus biaya sendiri. (pl)
*) Tulisan ini juga dimuat diĀ pinggirlapangan.com.