EJ – Andry terkejut saat bagian depan mobilnya ditimpuk galah bendera besar Bonek di depan Giant Waru, Sidoarjo, Jumat malam (9/9). Mobilnya memang tidak rusak, namun cukup membuatnya syok.
Nasib serupa juga dialami Dhion. Saat pulang kerja di seputaran Kahuripan Nirwana, mobilnya beriringan dengan Bonek berusia tanggung. Mereka mengendarai 4 sampai 5 sepeda motor dan masing-masing diisi 3 orang. Yang disesalkan Dhion, mereka meminta jalan duluan dan menendang-nendang mobil pengguna jalan yang searah dan tidak searah.
Andry dan Dhion adalah para pengguna jalan yang merasa tidak nyaman dengan perilaku Bonek yang mengganggu. Mereka tak sendirian. Ada beberapa pengguna jalan yang melaporkan hal yang sama.
Jumat kemarin memang ada pertandingan Persebaya U16 yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Ribuan Bonek dari Surabaya, Sidoarjo, dan sekitarnya berbondong-bondong menuju stadion untuk memberi dukungan. Banyak dari mereka yang mengendarai sepeda motor. Saat pulang, kemacetan terjadi karena banyaknya Bonek yang memakai bahu jalan.
Sayangnya, banyak di antara mereka yang melakukan tindakan kurang terpuji yang mengganggu pengguna jalan yang lain. Saat konvoi menuju dan pulang dari stadion, mereka menutup jalan, menggeber suara motornya dengan kencang, mengibar-ngibarkan bendera besar yang bisa membahayakan pengguna jalan lainnya.
“Gitu kok minta orang respek sama Bonek. Udah berkendara tanpa helm, bawa galah sekian meter, hobi melototin orang, sok-sokan nyegati orang di jalan, wanine keroyokan. Jempol terbalik!” ujar Andry.
Memang harus diakui, masih banyak Bonek yang tidak tertib dalam berlalu lintas. Sebenarnya, sudah ada usaha dari Bonek lainnya yang menghimbau Bonek untuk tidak melakukan tindakan tidak terpuji.
Arek Bonek (AB) 1927 via FP mereka sebelum pertandingan sudah menghimbau kepada Bonek untuk mengubah stigma negatif. AB1927 meminta Bonek untuk tidak melakukan konvoi dengan menutup jalan dan cukup mengambil jalur kiri.
“Semua wajib menegur bila ada yang berbuat tidak baik. Bilang alasan Persebaya sudah bangkit. Ayo bikin semua orang senang dengan kita,” tulis AB1927.
Penggagas Gruduk Jakarta ini meminta Bonek yang berkonvoi untuk tidak menyabetkan syal atau apapun. AB1927 juga berharap semua Bonek untuk tetap sopan dan santun di jalan serta tidak merusak fasilitas umum apapun.
Sangat disayangkan saat di lapangan masih banyak Bonek yang tidak tertib.
Kepada Bonek yang tidak melakukan tindakan tak terpuji, Andry meminta mereka untuk tidak tersinggung atas kritik yang diberikan. “Beritahu teman-teman Bonek jika jalan raya adalah milik bersama.”
Kehadiran suporter dalam sebuah pertandingan memang dibutuhkan. Namun, alangkah baiknya jika kehadiran mereka tidak mengganggu para pengguna jalan lainnya. Jika Bonek ingin dihargai, tentu mereka harus bisa menghargai orang lain. Memakai atribut Bonek bukanlah lisensi bagi Bonek untuk melakukan tindakan tidak terpuji, terutama di jalan raya. (iwe)