SOS Desak PSSI Kembalikan Hak Suara Bhayangkara FC Kepada Persebaya

Kongres PSSI. (Foto: Bola.com)
Iklan

EJ – Save Our Soccer (SOS) mendesak PSSI untuk mempertegas dan memperjelas status keanggotaan lima klub bermasalah. Kelima klub itu adalah Bhayangkara FC, Arema Cronus, Bali United, PS TNI, dan Madura United. SOS meminta PSSI mengembalikan hak suara lima klub bermasalah itu kepada para pemiliknya.

“Status lima klub tersebut tidak jelas dan nyata-nyata tidak memiliki dasar sebagai anggota PSSI yang memiliki hak suara,” demikian petikan rilis yang disampaikan SOS, Senin (17/10).

SOS menyoroti keanggotaan Bhayangkara FC (BFC) yang mengambil hak Persebaya. Anehnya, BFC mempunyai hak suara di kongres mendatang. Sementara Persebaya hanya diundang sebagai observer (peninjau).

“Kasus yang tak kalah pelik terkait Bhayangkara United (klub bentukan Kepolisian) yang ujug-ujung menjadi anggota PSSI.  Bhayangkara United merampas hak Persebaya Surabaya atas nama PT Persebaya Indonesia. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, lewat Surat keputusan bernomor 01307 tahun 2015 tertanggal 17 April 2015, melalui BOPI mengungkap terjadinya pelanggaran regulasi FIFA-AFC terkait lisensi klub profesional untuk Persebaya versi PT. MMIB a.k.a Surabaya United, a.k.a Bonekmania FC, a.k.a Bhayangkara Surabaya United, a.k.a Bhayangkara FC. Lisensi Bhayangkara FC yang diambil dari PT. MMIB tidak punya hak pengakuan sebagai Badan Hukum Persebaya. Apalagi setelah PT. Persebaya Indonesia punya landasan hukum  dalam bentuk hak paten atas logo dan nama/merk Persebaya dari HAKI.”

Iklan

Koordinator SOS, Akmal Marhali, meminta PSSI segera memverifikasi peserta kongres sesuai statuta AFC dan FIFA. Tujuannya agar hasil kongres benar-benar mempunyai legitimasi dan tak ada polemik.

BACA:  Saleh Hanifah: Ketua PSSI Harus Mampu Satukan Semua Potensi

“PSSI harus segera memverifikasi peserta Kongres Biasa dengan benar sesuai Statuta FIFA, AFC, dan PSSI. Agar hasil Kongres yang tugas utamanya memilih Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan Komite Eksekutif PSSI 2016-2020 benar-benar legitimed. Tidak ada lagi polemik. Pengurus baru bisa bekerja dengan fokus membenahi tata kelola sepak bola Indonesia yang sudah rusak,” kata Akmal.

BACA:  Manajemen: Status Peninjau Persebaya Bentuk Rekonsiliasi Nasional

Kongres PSSI akan digelar pada 10 November di Jakarta menyusul keluarnya surat FIFA tertanggal 14 Oktober. (iwe)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display