Tiket Terjual 8.000 Lembar, Yang Nonton 15.000

Foto kiriman pengguna twitter yang emperlihatkan puluhan Bonek yang berupaya masuk stadion dengan cara memanjat.
Iklan

EJ – Awalnya, panpel menyiapkan 10.000 lembar tiket untuk pertandingan persahabatan antara Persebaya melawan Persema, Sabtu (29/10). Hal itu dikatakan Manajer Persebaya, Choesnoel Farid kepada EJ.

Namun, akun twitter resmi Persebaya mencuit bahwa panpel menyiapkan 20.000 lembar tiket untuk pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) itu. Entah yang mana yang benar, berdasar pengamatan di lapangan, jumlah penonton yang hadir diperkirakan mencapai 15.000 orang.

Apakah semua penonton yang masuk stadion membeli tiket? Ternyata tidak. Faried mengaku hanya 8.000 lembar tiket terjual. Artinya ada sekitar 7.000 penonton tanpa tiket bisa masuk menonton pertandingan.

Kebocoran tiket adalah penyakit lama yang seakan tak bisa disembuhkan. Banyak faktor menjadi penyebab terjadinya kebocoran itu. Salah satunya masih adanya Bonek yang memilih memanjat stadion agar bisa menikmati pertandingan secara gratisan. Pintu stadion yang rusak rupanya dimanfaatkan Bonek untuk masuk.

Iklan

“Banyak pintu rusak,” keluh Farid kepada EJ, Selasa siang (1/11).

Sebagai pendukung fanatik Persebaya, Bonek sebaiknya tidak lagi memakai cara-cara tak terpuji seperti nonton tanpa tiket. Kecintaan kepada klub bisa ditunjukkan dengan membeli tiket pertandingan.

Pemasukan tiket sangat berarti bagi tim. Dengan masuknya pendapatan dari tiket, manajemen bisa membayar gaji pemain dan biaya-biaya yang dibutuhkan tim untuk mengikuti kompetisi.

Menonton secara gratis berarti ikut serta merugikan tim. Karena itulah, saat Persebaya benar-benar mengikuti kompetisi, Bonek harus memegang teguh jargon: “No Ticket, No Game”, Tidak membeli tiket berarti tidak usah menonton.

“Salah satu pendapatan klub itu dari tiket. Jadi jika semua kayak gini, jangan protes kalau klubnya tak bisa jalan karena masalah finansial,” tulis Fendi Paijo di akun instagram EJ mengomentari foto puluhan Bonek yang memanjat dinding stadion GBT agar bisa masuk tanpa tiket.

Bonek sering menuntut manajemen membayar gaji pemain. Sudah saatnya Bonek konsisten membeli tiket setiap Persebaya berlaga. Tanpa itu semua, tuntutan kepada manajemen adalah tuntutan omong kosong.

Selain Bonek, Pemkot Surabaya sebagai pengelola Stadion GBT dituntut segera berbenah. Pemkot wajib memperbaiki sarana dan prasarana yang ada di stadion. Banyaknya pintu rusak harus segera diperbaiki. Tak elok rasanya jika Pemkot hanya mau menarik biaya sewa tinggi namun tak mau memperbaiki kerusakan yang bisa jadi merugikan Persebaya.

Rusaknya pintu akan dimanfaatkan Bonek untuk masuk secara gratis. Jika ini dibiarkan terus, maka kerugian akan banyak diderita Persebaya sebagai pihak penyewa. (iwe)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display