Satpol PP Fasilitasi Bonek Pasang Baliho dan Spanduk

Anggota Satpol PP membantu Bonek menyiapkan baliho yang akan dipasang.
Iklan

EJ – Puluhan anggota Satpol PP Kota Surabaya bahu-membahu bersama Bonek memasang baliho dukungan untuk Persebaya. Mereka memasang baliho-baliho di beberapa titik strategis di jalan-jalan protokol Surabaya.

Pemasangan baliho kerjasama dengan AB1927 ini dilakukan Senin, 12 Desember lalu. Satpol PP tidak hanya memfasilitasi pemasangan baliho namun juga ikut membuatkan baliho berukuran 6×4 meter tersebut.

“Kami buatkan baliho dan kami pasangkan bersama-sama,” ujar Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Irvan Widiyantoro kepada EJ, Rabu (14/12).

Ada 10 baliho yang sudah terpasang. Irvan menyerahkan semua desain baliho kepada Bonek. “Desain saya persilahkan dari arek-arek asalkan tidak mengumpat dengan kalimat-kalimat kotor,” ujarnya.

Iklan
Bonek menyiapkan baliho yang akan dipasang di Stadion 10 Nopember.
Bonek menyiapkan baliho yang akan dipasang di Stadion 10 Nopember.
Spanduk yang terpasang di Stadion 10 Nopember.
Spanduk yang terpasang di Stadion 10 Nopember.

Memang harus diakui, sebelum adanya kerjasama ini, banyak dijumpai spanduk-spanduk provokatif dengan kalimat-kalimat kotor yang sangat mengganggu estetika kota. Selain itu, banyak spanduk yang kurang menarik dan sekedar coretan tangan.

Hal inilah yang mendorong Satpol PP memfasilitasi pemasangan baliho agar enak dilihat para pengguna jalan. Untuk membawa baliho dan spanduk, Satpol PP mengerahkan truk menuju titik-titik yang akan dipasang.

Tak hanya baliho, Bonek juga memasang spanduk. Ada 40 spanduk yang dipasang. Terdapat 24 titik yang dipasangi baliho dan spanduk. Jumlah ini merupakan hasil keputusan rapat antara Satpol PP dan Bonek beberapa waktu lalu. Salah satu titik yang dipasangi adalah Stadion Gelora 10 Nopember, Tambaksari. Baliho juga terlihat di perempatan Kertajaya.

Truk Satpol PP yang mengangkut baliho Bonek.
Truk Satpol PP yang mengangkut baliho Bonek.

Lantas, mengapa Satpol PP mau ikut serta memfasilitasi Bonek? Irvan mengaku bahwa pihaknya juga berpikir bagaimana semangat perjuangan arek-arek Bonek.

“Kami berpikir bagaimana semangat perjuangan arek-arek Bonek. Berjuang bahwa Persebaya adalah milik warga Surabaya. Bagaimana perjuangan ini bisa mendapatkan simpati dari seluruh warga Surabaya,” lanjut Irvan.

Ia mendorong Bonek agar tetap berjuang dengan penuh harga diri dan bermartabat. Karena hal itu bisa menumbuhkan awareness dan empati dari warga. “Mari berjuang sekaligus menjaga estetika kota kita tercinta. Sehingga stigma bonek yang terlanjur melekat berangsur-angsur terkikis,” pungkasnya. (iwe)

Baliho-baliho yang terpasang di salah satu titik.
Baliho-baliho yang terpasang di salah satu titik.

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display