EJ – PT Jawa Pos Sportainment (JPS) menguasai mayoritas saham PT Persebaya Indonesia dengan 70 persen saham. Sebagai pemegang saham mayoritas, JPS akan bekerja mempersiapkan program-program untuk Persebaya, klub-klub anggota, serta seluruh penggemar. Hal ini dikatakan Direktur Utama PT PI yang baru, Azrul Ananda.
”Karena status kami sebagai pemegang saham mayoritas, kami akan mempersiapkan program bukan hanya untuk satu atau dua tahun ke depan. Tapi juga untuk yang jauh lebih panjang,” kata Azrul.
Azrul menambahkan pihaknya ingin menjalankan manajemen yang lebih profesional, sehingga Persebaya bisa kembali menjadi acuan dalam pengelolaan dan pengembangan sepak bola nasional.
“Kami mohon doa dan dukungan dari semua pihak. Bukan hanya pendukung Persebaya, tapi seluruh pecinta sepak bola nasional,” ujar Azrul.
Ketua Koperasi SAP Maurits Pangkey mengaku lega dengan kesepakatan ini. Menurut dia, Persebaya akan memasuki era baru dengan lebih terstruktur dan profesional. “Jawa Pos tentu sudah memperhitungkan segala sesuatunya dengan cermat. Kami optimistis Persebaya bisa terbang tinggi lagi bersama mereka,” kata pria yang akrab disapa Champ itu.
Sejarah panjang Persebaya memiliki relasi yang sangat dekat dengan Jawa Pos. Pada 1980-an, klub ini dibangkitkan oleh Jawa Pos dan menjadi salah satu kekuatan utama sepak bola di Indonesia.
Bukan sekadar memberitakan tentang Persebaya, Jawa Pos juga mengkoordinasikan program away bersama fans yang dikenal sebagai “Tret, tet, tet”, dengan jumlah peserta ribuan. Jawa Pos juga membangun identitas dengan menciptakan julukan Green Force bagi Persebaya. Serta, melahirkan ikon wong mangap, serta tag line ”Kami Haus Gol Kamu”. Tagline tersebut dicetuskan oleh Jawa Pos pada 1987, dan sampai sekarang menjadi salah satu tagline sepak bola paling populer di Indonesia.
Di bidang olahraga dan entertainment, Jawa Pos melalui PT DBL Indonesia, juga terbukti berhasil mengaktifkan olahraga basket dengan cara kreatif dan sustainable secara bisnis. Menggelar liga basket pelajar terbesar sejak 2004 hingga sekarang. Menjangkau 25 kota dari 22 provinsi, dari Aceh hingga Papua.
Pada level profesional, PT DBL Indonesia juga pernah sukses mengelola National Basketball League (NBL) Indonesia antara 2010-2015. Liga basket profesional kasta tertinggi yang telah mati suri akibat pengelola sebelumnya yang kolaps, berhasil bangkit. Periode lima tahun itu disebut-sebut sebagai periode terbaik dalam sejarah liga basket Indonesia.
Program-program Persebaya selengkapnya, launching tim, dan informasi lain sebagainya akan diumumkan dalam waktu dekat. (iwe)