EJ – Pengalaman adalah guru yang terbaik. Presiden Persebaya, Azrul Ananda adalah salah satu penggila olahraga sejak dari kecil. Bapaknya, Dahlan Iskan, merupakan mantan ketua umum dan manajer Persebaya era 1980-an. Tentu sejak kecil, Azrul adalah seorang Bonek.
“Saya pertama ikut tret tet tet saat kelas 4 Sekolah Dasar. Waktu itu sama bapak dititipkan di rumah salah satu pengurus Persebaya,” kenang Azrul saat ditanya pertama kali menonton Persebaya.
Setelah melanjutkan sekolah di Amerika, Azrul tetap menyenangi olah raga, baik itu basket, balap mobil, dan banyak olahraga lain di level dunia. Melanjutkan kiprahnya di dunia jurnalistik, Azrul banyak meliput even-even kelas dunia. Begitu juga saat mengelola DBL dan NBL. Sampai akhirnya, ia membangun gedung basket megah, DBL Arena.
Pengalaman segudang mengelola dan melihat even-even olah raga dunia nantinya pelan-pelan akan diterapkan dalam mengelola Persebaya. “Pengalaman menonton even di stadion atau sirkuit luar negeri masa gak dimanfaatkan untuk Persebaya?” kata Azrul pada para wartawan di kantornya, Rabu (8/2).
Setelah wawancara, sore harinya Azrul bersama manajemen Persebaya meninjau Stadion Gelora Bung Tomo sebagai calon venue pertandingan. (bim)