EJ – Meski harus takluk oleh PSIS Semarang dalam laga uji coba, ada hal lain yang membanggakan dari skuad Persebaya pada pertandingan di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (12/3) sore. Arsitek Persebaya, Iwan Setiawan, secara mengejutkan memasukkan nama Rachmat Irianto ke dalam starting eleven pada laga melawan PSIS.
Tak hanya memberikan kesempatan melakukan debut bersama tim senior Persebaya, Rachmat Irianto pun dipercaya sebagai kapten tim pada pertandingan melawan PSIS. Sebuah keputusan sangat berani oleh coach Iwan mengingat Rian, sapaan akrab Rachmat Irianto, masih berusia 17 tahun dan baru bergabung dengan tim saat melakoni tur di Semarang.
Tampil sebagai starter, Rian berduet dengan Muhammad Syaifudin di lini belakang Green Force. Bertandem dengan Syaifudin, Rian tampil percaya diri mengawal sektor pertahanan Persebaya.
Menjalani pertandingan pertama bersama tim senior Persebaya, Rian mengaku tak terbebani oleh nama besar ayahnya Bejo Sugiantoro yang merupakan bek legendaris Persebaya.
“Menjadi penerus ayah tentunya saya bangga. Tekanan tetap ada. Membawa nama ayah di tim sebesar Persebaya memang tidak mudah, tapi saya melepas beban itu semua. Saya berusaha melepas nama ayah saya saat bermain, dan saya ingin menjadi diri saya sendiri,” ujar Rian kepada EJ usai pertandingan melawan PSIS.
Rian juga menambahkan bahwa ia tak menemui kesulitan saat harus bermain dengan pemain-pemain Persebaya lain yang jauh lebih senior.
“Adaptasi tetap ada. Tapi pelatih dan pemain lain selalu membantu beradaptasi sehingga saya bisa tampil sebaik mungkin,” imbuh Rian.
Sempat absen dalam turnamen Dirgantara Cup 2017 di Sleman, namun kala melawan PSIS, Rian tampil penuh selama 90 menit.
Meski Persebaya harus kebobolan oleh PSIS pada menit-menit akhir pertandingan, namun permainan Rian tetap mencuri perhatian. Ketenangan dan kelugasan dalam menjaga area pertahanan Persebaya mengingatkan pada sosok Bejo Sugiantoro.
Tak hanya lugas menjaga area pertahanan Persebaya, Rian pun tak sungkan untuk berteriak saat memberikan komando kepada rekan-rekannya. Di usianya yang masih 17 tahun, tentu keberanian Rian dalam memimpin lini belakang Persebaya patut diberi acungan jempol. (rvn)