EJ – Sekitar 5.000-an Bonek turun ke jalan memprotes jadwal Liga 2 yang mereka anggap ngawur karena digelar pada hari kerja, Senin hingga Kamis. Mereka membawa banner, spanduk yang berisi tuntutan saat kegiatan Car Free Day di Jalan Raya Darmo, Minggu (2/4).
Mulai pagi mereka sudah berada di lokasi aksi. Mereka long march dari perempatan Jl Polisi Istimewa hingga berakhir di Taman Bungkul. Sambil meneriakkan yel-yel dukungan buat Persebaya, Bonek menyerukan penolakan jadwal Liga 2 yang mereka nilai lebih mementingkan bisnis televisi.
Seperti diketahui, kebijakan tersebut karena mengakomodasi kepentingan TV One untuk bisa menyiarkan pertandingan Liga 2 agar tidak berbenturan dengan pertandingan Liga 1 yang digelar akhir pekan.
Beberapa komunitas Bonek terlihat mengikuti jalannya aksi. Andie Peci juga nampak melakukan orasi di depan Taman Bungkul.
Andie mengatakan jika aksi Bonek merupakan aksi spontanitas. “Kami menyerukan tidak hanya kepada Bonek namun seluruh supporter klub Liga 2 menolak regulasi yang tidak melindungi kepentingan suporter. Karena sepak bola itu hiburan dan harus ditonton. Dan waktu yang tepat adalah di akhir pekan, ujarnya.
Andie juga menilai jika kebijakan diterapkan maka akan mengurangi pendapatan klub akibat turunnya jumlah suporter karena terbentur hari kerja.
Andie menyatakan jika Bonek akan berkoordinasi dengan supporter klub Liga 2 lainnya. Pun demikian dengan manajemen Persebaya.
“Kami berkoordinasi dengan manajemen karena yang punya legalitas komunikasi adalah mereka,” imbuhnya.
Dalam waktu dekat, Bonek bersama seluruh supporter Liga 2 akan membuat petisi penolakan kebijakan tersebut yang akan dikirimkan kepada PSSI.
Aksi Bonek mendapat pengawalan ketat kepolisian dan berakhir dengan aman dan tertib. (bim/iwe)