EJ – Ada kejadian menarik pada laga uji coba tertutup Persebaya melawan dua klub internal, Al Rayyan dan Indonesia Muda, Kamis (13/4) malam kemarin.
Di tengah-tengah pertandingan, Persebaya memperoleh peluang bersih untuk menambah gol ketika wasit menunjuk titik putih dan memberikan hadiah tendangan penalti pada Persebaya. Ridwan Awaludin pun maju menjadi algojo penalti.
Tidak seperti pemain-pemain lain yang biasanya memilih tendangan keras atau placing saat mengeksekusi penalti, Ridwan Awaludin memilih melakukan tendangan penalti dengan cara men-chip bola alias Panenka Kick. Namun sayang, Panenka Kick yang dilakukan Ridwan gagal menjadi gol karena bola justru melambung ke atas gawang.
Aksi tendangan Panenka yang dilakukan Ridwan pun tak luput dari perhatian Iwan Setiawan, pelatih kepala Persebaya.
“Ya itulah sepakbola. Itu juga akan menjadi pelajaran bagi kami,” kata coach Iwan terkait gagalnya tendangan penalti Ridwan Awaludin.
“Kami akan katakan kepada Awal (Ridwan Awaludin) khususnya dan semua pemain kadang-kadang kalau kita over confidence maka kita akan menjadi sombong. Jadi ini tidak boleh terjadi. Karena siapapun lawannya kita harus tetap fokus. Pada saat ada kesempatan kita bikin gol, kita harus bikin gol,” sambung Iwan.
Meski gagal mengeksekusi penalti, namun Iwan menegaskan bahwa Ridwan Awaludin tetap menjadi salah satu pemain terbaik yang ia miliki.
“Memang Awal salah satu pemain terbaiknya kita. Makanya tadi kita sudah putuskan Awal yang ambil penalti. Tapi dalam latihan dia tidak melakukan itu (tendangan Panenka),” kata Iwan.
Terlepas dari peluang tendangan penalti yang gagal berbuah gol, secara umum coach Iwan memuji penampilan timnya pada laga uji coba kemarin.
“Sejauh ini anak-anak punya progress yang bagus. Kita turun dengan first team dan ball posession terjaga. Kita tadi 30 menit sudah bisa bikin 4 gol. Cuma di 30 menit kedua yang agak sedikit kecewa karena striker yang kita coba jauh dari harapan,” tandas coach Iwan. (rvn)