Hilangkan Curiga, Ayo Dukung Persebaya Menuju Liga 1

Iklan

Setiap penggemar sebuah klub berhak bersuara. Bagaimanapun, penggemar juga bagian dari pemilik klub. Apa yang dilakukan Bonek dengan melancarkan protes terkait dengan tingginya harga tiket merupakan hal yang wajar.

Jelang kompetisi bergulir, semua bahasan di kalangan Bonek mayoritas berkaitan dengan harga tiket. Bonek pun terbelah menjadi dua suara, antara yang setuju maupun tidak setuju. Inilah yang kemudian menimbulkan gesekan antar kedua kelompok. Untungnya, gesekan hanya terjadi di dunia maya dan tidak melebar ke dunia nyata.

Ada pelajaran yang bisa kita ambil dari perdebatan Bonek kemarin. Yakni bagaimana kita seharusnya memakai etika saat melancarkan protes. Tentu saja kita mempunyai kebebasan dalam bersuara. Namun, hendaknya kita fokus atas isi protes kita. Bukannya menambah-nambahi dengan kecurigaan-kecurigaan yang tidak perlu.

Saat kita meminta manajemen menurunkan harga tiket, mengapa kita dengan mudah menuduh manajemen berniat menyengsarakan Bonek? Mengapa kita melabeli Bonek yang mendukung kebijakan manajemen sebagai antek? Banyak lagi tuduhan yang terlontar mengiringi protes-protes itu. Bahkan EJ sebagai media independen ikut terkena tuduhan-tuduhan miring.

Iklan

Sejak awal EJ berdiri, awak redaksi sudah bertekad jika EJ akan bersikap proporsional menanggapi sesuatu. Jika kebijakan manajemen baik kita dukung, jika melenceng kita kritisi. Demikian juga kepada Bonek. Jika Bonek menampilkan hal-hal positif akan kita apresiasi, namun jika berbuat salah tentu akan kita ingatkan.

Saat harga tiket melambung pun, EJ dengan tegas ikut mengkritik dan meminta manajemen menurunkan harga. Namun EJ hanya fokus dengan kritikan tanpa memberi embel-embel tudingan miring. Kita masih berpikir positif jika manajemen akan bijak memutuskan sesuatu.

Dan berita gembira pun akhirnya muncul. Manajemen tidak ngotot menetapkan harga tiket sebesar Rp 50.000 untuk kategori Fans. Harga itu pun turun menjadi Rp 35.000. Manajemen beralasan banyaknya sponsor membuat harga tiket bisa ditekan. Apapun itu, kita patut memberi apresiasi.

Berpikir positif, tidak buru-buru menuding, menelaah sesuatu akan EJ lakukan di masa mendatang. Sikap ini yang perlu dibudayakan di antara para stakeholder Persebaya. Jika dilakukan tentu akan membuat budaya komunikasi berjalan baik. Atmosfer ini secara tidak langsung dibutuhkan Persebaya yang saat ini mempunyai target promosi ke Liga 1.

Persebaya jelas membutuhkan dukungan kita. Kompetisi Liga 2 yang diikuti 61 klub ini mempunyai tingkat persaingan yang dahsyat. Bagaimana tidak, hanya tiga klub yang diambil untuk promosi. Dukungan finansial yang besar belum bisa menjadi jaminan promosi. Apalagi jika dibebani hal-hal non teknis.

Sebagai suporter, sudah saatnya kita membuat cara bagaimana musuh-musuh Persebaya di Grup 5 tidak mampu mencuri angka di kandang. Bagaimana agar Persebaya bisa mencuri angka di kandang lawan. Bonek sudah pengalaman dengan hal ini. Bagaimana kita menghadirkan atmosfer stadion yang menakutkan bagi lawan. Dukungan ini sangat dibutuhkan Persebaya karena bisa mengangkat moral para pemain yang dipenuhi pemain-pemain muda.

Kompetisi Liga 2 yang akan dimulai sebentar lagi tentu memakan waktu tidak sebentar. Para pemain akan memberikan segenap tenaganya untuk mengejar target promosi. Manajemen akan memastikan semua kebutuhan tim terpenuhi.

Bagaimana dengan Bonek? Dengan fanatisme yang tak perlu diragukan lagi, Bonek pasti akan mendukung Persebaya dengan sepenuh hati. Jika semua saling mendukung, ini akan menjadi amunisi untuk Persebaya menghadapi kompetisi. Agar semua bisa terwujud, sudah saatnya semua menghilangkan kecurigaan yang tidak perlu.

Persebaya, manajemen, Bonek. Tiga kekuatan yang mesti bersatu agar target terpenuhi.

Salam redaksi

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display