EJ – Skuad Persebaya tengah dinaungi aura positif usai mampu meraih kemenangan perdana pekan lalu. Namun Persebaya tak boleh terus larut dalam euforia kemenangan atas Persepam MU. Pasalnya Green Force sudah ditunggu tuan rumah Laskar Mataram dalam laga klasik yang akan digelar di Stadion Sultan Agung, Bantul, Kamis (18/5) tengah pekan ini.
Duel dua tim bersejarah antara PSIM menjamu Persebaya akan sangat menarik karena kedua tim sama-sama ingin menang. Sang tamu Persebaya ingin terus menjaga tren positif setelah menang atas Persepam MU. Sementara sang tuan rumah ingin menjaga keangkeran Stadion Sultan Agung (SSA) dimana Laskar Mataram memiliki rekor sempurna di kandang sementara PSIM tersebut.
PSIM sendiri memang cukup trengginas jika tampil di SSA. Dalam dua laga kandang sebelumnya, anak asuh Erwan Hendarwanto selalu bisa meraup tiga poin. Di partai pembuka, Engkus Kuswaha cs. mampu menaklukkan tamunya Martapura FC dengan skor 3-2. Kemudian, Persinga Ngawi jadi korban berikutnya Laskar Mataram dengan gelontoran dua gol tanpa balas pada pekan ketiga, 4 Mei lalu.
Sementara sang tamu Persebaya sudah mengakhir puasa kemenangan dengan mengandaskan Persepam MU, Kamis (11/5) pekan lalu. Kemenangan perdana Bajul Ijo itu membuat semangat Misbakhus Solikin dkk. kembali terangkat setelah sebelumnya gagal menang di dua pertai awal Grup 5. Meski tengah dalam tren positif, namun Persebaya harus tetap mewaspadi potensi ancaman Laskar Mataram. Apalagi, PSIM sedang terluka usai dikalahkan Madiun Putra akhir pekan lalu. Kalah di Madiun, PSIM pastinya akan membalas luka di kandang sendiri.
Arsitek PSIM, Erwan Hendarwanto usai laga melawan Madiun Putra pun mengaku sudah mengalihkan fokus ke pertandingan berikutnya menghadapi Persebaya.
“Kami menghormati Persebaya yang memang memiliki nama besar. Namun, kami sudah siap menghadapi mereka meski pertandingan terakhir kami berjalan kurang maksimal,” kata Erwan seperti dikutip dari Jawa Pos.
Erwan menilai kekalahan anak asuhnya di Madiun semata-mata disebabkan faktor mental. Bagaimana tidak, hingga menit ke-87 saat kedudukan 3-1 untuk tuan rumah, PSIM sejatinya memiliki peluang menipiskan skor via tendangan penalti. Namun, sepakan Andi Kurniawan gagal berbuah gol.
“Anak-anak terlalu terburu-buru mengeksekusi peluang. Itu yang tidak boleh terjadi lagi saat bertemu Persebaya. Selain itu, kami harus memperbaiki transisi dari menyerang ke bertahan. Melawan Persebaya yang memiliki serangan balik cepat menuntut itu bisa berjalan dengan baik,” sambung Erwan.
Erwan pun mengaku sudah mengantongi gaya main Persebaya setelah ia dan seluruh ofisial PSIM melakukan nonton bareng pertandingan Persebaya kontra Persepam MU. Dari nobar itu pula PSIM jadi tahu kehebatan dua rekrutan baru Persebaya, yakni Rishadi Fauzi dan Mardiono.
“Tapi, kami mewaspadai semua pemain Persebaya. Saya lihat permainan Persebaya semakin bagus,” pungkas Erwan.
Di lain pihak, Persebaya yang akan melawat ke Yogyakarta dengan dipimpin asisten pelatih Ahmad Rosyidin pun menyadari potensi ancaman Laskar Mataram di SSA.
“Kami sadar akan melawan tim dengan ambisi menang di kandang yang sangat tinggi. Pembenahan di lini belakang jadi fokus kami untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya,” kata Ahmad.
“Semoga pemain tidak cepat puas setelah kemenangan atas Persepam. Bagaimanapun, menjaga konsistensi permainan itu lebih berat,” ujar pelatih yang akrab disapa Abah AR tersebut.
Skuad Persebaya rencananya akan bertolak menuju Yogyakarta pada Selasa (16/5) hari ini. Dari perkembangan terakhir, laga PSIM menjamu Persebaya di Stadion Sultan Agung, Bantul akan digelar dengan kick-off pukul 14.00 WIB. (rvn)