Saya Suprayitno, suporter Persebaya (Bonek) yang sangat mencintai Persebaya sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Sekarang, usia saya sudah 26 tahun dan juga sudah berumah tangga. Saya asli arek Suroboyo tepatnya dari Dupak, Bangun Rejo. Sekarang saya sudah menjadi warga Buduran, Sidoarjo. Meski begitu, saya tetap cinta Persebaya.
Sebenarnya usul ini sudah lama ingin saya sampaikan, tapi saya tidak tahu harus menyampaikan usul ini ke siapa. Saya berharap setelah membaca usul saya untuk kebaikan Persebaya dan Bonek, manajemen bisa menanggapinya.
Langsung saja ke pokok permasalahan, yakni ketertiban di jalan saat mendukung Persebaya baik home maupun away. Jujur saat saya mendengar ada saudara kita dua Bonita dan satu Bonek meninggal karena kecelakaan di jalan usai mendukung Persebaya, saya menangis saat itu. Memang saya tidak kenal dengan ketiga korban. Namun bagi saya, setiap orang yang cinta Persebaya khususnya dan cinta sepak bola pada umumnya, adalah saudara saya. Saudara sesama pecinta sepak bola.
Apa yang membuat saya menangis? Saya tidak hanya merasakan kehilangan tiga saudara sesama pecinta Persebaya, tapi yang lebih saya pikirkan dan rasakan sedihnya adalah betapa keluarga korban sangat kehilangan. Saya yakin ketiganya mempunyai keluarga yang bahagia, impian yang indah untuk kehidupannya, dan impian yang sama seperti mimpi kita, yaitu melihat Persebaya mampu juara di Liga Indonesia. Atau masa depan dengan keluarga kecilnya kelak dan seterusnya.
Namun sekarang hanya tinggal kenangan. Saya tidak tahu jelas kronologi dari kecelakaan tersebut. Saya mohon dengan sangat untuk saudara-saudara saya yang mungkin masih belum bisa tertib dan hati-hati di jalan, tolong ubah itu semua. Saya tidak ingin kehilangan saudara-saudara saya karena kecelakaan di jalan.
Tolong untuk manajemen, Persebaya saat ini sudah semakin bagus. Dari segi finansial dan manajemen yang saya yakin penuh perhitungan yang sangat matang. Mungkin usul saya membutuhkan biaya tapi ini semua demi kebaikan Persebaya dan Bonek.
Saya berharap manajemen bekerja sama dengan pihak Kepolisian dan Bonek untuk membuat video kampanye safety riding. Konsep atau ceritanya tentang hal terburuk bila terjadi kecelakaan di jalan saat berangkat ataupun pulang usai mendukung Persebaya. Video itu layaknya iklan masyarakat.
Video yang kurang lebih berdurasi 10 menit itu menceritakan dampak buruk jika kita mengalami kecelakaan, impian hilang keluarga dan teman yang merasa kehilangan. Video tersebut diputar di setiap laga home Persebaya di big screen 15 menit sebelum membacakan line up pemain ataupun saat babak kedua. Video juga bisa di-share lewat sosmed dan televisi milik Jawa Pos.
Harapan dengan diputarnya video pendek mengenai dampak terburuk saat kecelakaan mampu membuat saudara-saudara Bonek sadar bahwa jika terjadi kecelakaan, banyak yang merasa kehilangan dan itu sangat buruk bagi masa depannya apalagi sampai kehilangan nyawa.
Saya mohon maaf jika usul dan kata-kata saya ada yang salah. Semua karena saya tidak ingin lagi kehilangan saudara-sudara saya akibat kecelakaan di jalan. (*)