Putaran kedua Liga 2 kompetisi Liga 2 sudah memasuki babak-babak akhir. Persebaya Surabaya saat ini masih berada di puncak Grup 5 Liga 2. Poin yang didapatkan Persebaya sama dengan Martapura FC. Berada di bawahnya, ada Persatu Tuban dan PSIM Yogyakarta yang juga masih mempunyai peluang menuju babak 16 besar. Momentum menuju babak 16 besar akan dimulai besok Rabu (16/8) saat Persebaya akan menjamu PSIM di Gelora Bung Tomo.
Partai yang digelar hanya sehari sebelum peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 ini akan terasa sangat istimewa. Surabaya sebagai kota pahlawan tentu akan menjadi motivasi tersendiri bagi pasukan yang dipimpin Alfredo Vera. Bagi PSIM, partai ini adalah sangat penting untuk mengamankan peluang lolos 16 besar. Sudah ada konfirmasi bahwa akan datang 3.000-an suporter dari Yogyakarta akan tiba di Surabaya. Sebagian kecil dari Gelora Bung Tomo sudah pasti akan sedikit membiru oleh warna dari supporter tamu. Menarik.
Panitia pelaksana pertandingan sudah jauh-jauh hari menjual tiket untuk laga ini. Bahkan sudah dijual hanya selang sehari setelah Persebaya away ke Pamekasan. Semula partai ini akan dilangsungkan pada sore hari , tetapi akhirnya mendapatkan izin untuk bermain malam hari. Hal ini tentu kabar baik bagi para suporter yang jam mainnya sudah waktu pulang kerja ataupun sekolah. Sebanyak 40.000 lembar tiket telah disebar ke semua tiket box yang tersedia.
Suporter tuan rumah atau biasa disebut bonek juga sudah menyiapkan berbagai atraksi menarik. Baik dari sisi tribun utara , timur, maupun selatan telah siap memberi kejutan untuk laga ini. Kejutan untuk Persebaya dan Indonesia jelang hari raya kemerdekaan. One man one flag (merah putih) menjadi tema besar untuk laga ini. Bonek secara total sudah sangat siap untuk mendukung Persebaya meraih tiga poin. Hingga jalan menuju 16 besar akan semakin lapang.
Hal lain yang menjadi tugas bonek adalah sebagai tuan rumah yang baik untuk tamunya. Nyanyian dan chant-chant di tribun nanti hanya ditujukan untuk mendukung tim kesayangan agar bermain lebih semangat mencapai kemenangan. Teriakan bonek juga bisa meruntuhkan mental tim lawan. Tanpa flare dan barang terlarang lain Bonek sudah sangat terbukti mampu memberikan “teror” ke tim lawan dan membakar semangat Persebaya. Jangan ada lagi nyanyian rasisme ke supporter atau klub yang bahkan tidak bermain. Terlalu agung Gelora Bung Tomo khususnya dan Surabaya umumnya untuk mendengar nyanyian atau suara seperti itu.
Ada tantangan lain yang menarik buat bonek selama partai home ini. Menjadi Bonek yang tertib lalu lintas dan mengutamakan keselamatan di jalan raya. Menghormati para pengguna jalan lain adalah hal yang harus terus dikampanyekan Bonek sendiri. Hanya Bonek yang bisa merubah dirinya sendiri. Momentum laga melawan PSIM besok bisa menjadi titik awal untuk sedikit-demi sedikit menjadi Bonek yang lebih baik saat mbonek (menonton Persebaya).
Ketika masing-masing dari kita sudah mau berubah menjadi lebih baik, maka lingkungan kecil sekitar akan lebih mudah untuk ikut menjadi baik. Bonek sudah menjadi bagian dari masyarakat siapapun dan dari mana pun berasal. Jagalah nama Persebaya dan bonek, selamanya!
Salam Redaksi