Tuban Memberi “Kekalahan” Yang Baik Kepada Persebaya

Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

Untuk kali ketiga, Persebaya dengan sangat terpaksa bermain tanpa penonton. Kali ini adalah Kepolisian Resort Tuban yang tidak memberi ijin Bonek mendampingi Persebaya. Sebelumnya laga Persebaya tanpa penonton adalah saat menghadapi PSBI Blitar di Bantul dan Persinga Ngawi di Stadion Ketonggo. Dengan bermacam alasan akhirnya laga digelar tanpa penonton.

Selama 12 laga sebelum melawan Tuban, Persebaya hanya sekali mengalami kekalahan yakni pada game kedua Liga 2 menghadapi Martapura FC. Saat itu Persebaya yang masih diasuh Iwan Setiawan menyerah 1-2 atas tuan rumah setelah sempat unggul dulu. Saat ini di bawah asuhan Alfredo Vera, Persebaya belum sekali pun kalah. Apa yang sudah dilakukan tim pelatih dan para pemain sudah sangat tepat. Evaluasi dan latihan secara rutin mereka lakukan.

Sebelumnya, saya pernah menulis tentang pentingnya Persebaya mengalami apa yang disebut “kekalahan”. Pada game kemarin, skuad Persebaya menemukannya di Loka Jaya. Bermain di lapangan yang jauh dari standar permainan Persebaya tidaklah jelek. Seperti yang dikicaukan oleh akun twitter @ryantank bahwa organisasi permainan Persebaya cukup bagus dan terstruktur. Ini nilai positif yang memang hasil dari latihan selama ini. Termasuk juga hasil racikan para backroom staff Persebaya.

Apakah “kekalahan” yang ditemukan Persebaya?

Iklan

Loka Jaya menjadi sangat berarti untuk skuad Persebaya menuju 16 besar meskipun masih menyisakan satu partai home melawan Persinga Ngawi. Laga melawan Ngawi nanti bisa menjadi ajang uji hasil latihan dari evaluasi di Loka Jaya. Ya , di laga kemarin Persebaya menemukan salah satu dari kekurangan yang mereka miliki selama ini.

Bermain dengan sebagian besar pemain yang sering menghuni cadangan, kualitas individu menjadi pembeda. Pekerjaan rumah buat para pemain yang kemarin turun maupun yang jadi cadangan untuk terus bekerja keras meningkatkan level permainan. Juga bagi para pemain yang selama ini menjadi starter janganlah besar kepala. Tingkatkan terus permainannya agar tidak tergeser yang lain. Iklim kompetisi yang diciptakan tim pelatih sangat bagus.

Alfredo Vera selalu mengatakan jika setiap pemain adalah sama. Tidak ada pemain bintang ataupun istimewa. Siapa yang siap dan lebih baik pasti akan diberi kesempatan bermain. Laga away ke Tuban kemarin sangatlah baik bagi para pemain dan Persebaya secara keseluruhan. Masih ada waktu panjang sambil bersiap menyambut 16 besar.

Tantangan di babak 16 besar akan semakin hebat. Tim-tim lain sudah melihat dan mengetahui kekuatan Persebaya. Hampir setiap game Persebaya ditayangkan televisi. Ini menjadi catatan tersendiri bagi calon lawan-lawan Persebaya.

Target dari Presiden Klub dari awal adalah membangun Persebaya yang sustainable dan juga lolos Liga 1. Langkah menuju Liga 1 sudah on the track. Target juara grup 5 tinggal selangkah lagi. Mengalahkan Persinga Ngawi 14 September 2017 di Gelora Bung Tomo menjadi hal yang wajib. Tidak mudah tetapi dengan kerja keras hasil akan lebih baik.

“Kekalahan” kecil yang terjadi di Tuban harus dirasakan semua manajemen, pemain, dan skuad pelatih. Ini penting untuk perkembangan Persebaya. Hadirkan progres positif saat laga home terakhir fase grup nanti. Khusus buat Nerius Alom dan Ricky Kayame, beri mereka menit bermain lagi. Untuk semua pemain tunjukkan bahwa kalian pantas berbaju Persebaya.

Salam satu nyali!

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display