EJ – Acara Bonek Fair 2017 yang digelar di Parkir Timur Plasa Surabaya tadi malam (15/9) berlangsung sangat sukses dan lancar. Puluhan ribu pengunjung memadati area parkir tersebut. Berbagai acara yang dilakukan pun berjalan sangat edukatif dan menghibur bagi Bonek khususnya dan masyarakat umum lainnya.
Presiden Azrul Ananda juga hadir di acara yang dipersembahkan Kapal Api sebagai sponsor utama Persebaya. Beberapa jajaran manajemen dan pemain Persebaya hadir di antaranya Rendi Irwan, Misbakhus Solikin, dan Oktafianus Fernando.
Acara yang dimulai pukul 15.00 WIB ini langsung didatangi penonton yang mayoritas Bonek. Mereka sudah mengantri sebelum pintu gerbang dibuka. Booth komunitas dan booth jualan (distro Bonek dan makanan) siap menyambut kedatangan pengunjung. Saat gate dibuka, mereka masuk ke lokasi acara dengan tertib dan langsung menuju booth-booth yang disediakan.
Reog Bonek dan Ludruk Bonek mengawali gelaran Bonek Fair. Ada juga talk show dengan legenda Persebaya, Maura Hally, perwakilan Bonek, Andie Peci, dan Direktur Persebaya, Candra Wahyudi yang membahas tentang Persebaya dan Bonek.
Beragam acara ditampilkan di antaranya lomba mewarnai yang digelar oleh Tribun Kidul. Di bagian tengah ada demo mural dari komunitas Project Mural berkolaborasi dengan Bonek Garis Hijau. Ada dua mural yang bertema Persebaya yakni “Bagian Dari Sejarah” dari Bonek Garis Hijau dan “Gambar Dahlan Iskan” dari Project Mural.
“Ini bagian dari ucapan terima kasih kami kepada Dahlan Iskan yang ikut membangkitkan Persebaya,” kata Andy AZ dari Project Mural.
Sementara Abi dari Garis Hijau mengatakan bahwa acara seperti Bonek Fair sudah semestinya dibuat rutin tiap tahunnya. “Persebaya adalah bagian dari sejarah kota dan Indonesia,” kata Abi menambahkan.
Pada malam harinya, ada final lomba cipta anthem Persebaya dengan juri Maia Estianty, Andra Ramadhan, Roy Jeconiah, serta legenda Persebaya Mat Halil. Ada 10 lagu finalis yang dibawakan Satu Nyali Band. Sebuah grup yang dibentuk dari para musisi asal Surabaya.
Semua lagu yang masuk final mendapat sambutan dan antusiasme para Bonek. Terutama dua lagu yang akhirnya menjadi pemenang, yakni Bonek Wani Sak Sembarange karya Rahyudo Lumaksono (Terbaik Pertama) dan Persebaya Harga Mati karya Rezky Syahreza (Terbaik Kedua). Bonek ikut bergoyang bersama mengikuti lantunan 10 lagu finalis.
Usai final lomba cipta anthem, ketiga pemain Persebaya yang hadir berserta Azrul dan Chairul Basalamah (manajer tim) naik panggung untuk memimpin chant class bersama Capo Ipul. Chant-chant Persebaya diteriakkan bersama ribuan Bonek yang hadir.
Saat Roy Jeconiah dan Maia Estianty membawakan anthem “Song For Pride”, Bonek bersama-sama menyalakan flare yang membuat suasana acara meriah layaknya di stadion. Bonek Fair 2017 akhirnya ditutup dengan penampilan band asal Surabaya, Heavy Monster.
Abimanyu, salah satu pengunjung, menyatakan bahwa acara Bonek Fair ini menjadi out of the box dan harus terus dilakukan di massa mendatang. “Sudah waktunya selain klub, para suporternya juga menjadi lebih kreatif dan berkarya di luar tribun,” ujarnya.
“Terbukti, kreatifitas Bonek-Bonita sungguh tanpa batas demi mendukung Persebaya. Lebih dari 12.000 pengunjung hadir dan tanpa insiden,” ujar Sulaiman Effendi, Managing Director OMD, EO Bonek Fair 2017.
Acara Bonek Fair rencananya akan digelar tahun depan. (bim/iwe)