EJ – Persebaya tergabung di Grup C pada fase 16 Besar Liga 2 musim 2017. Tergabung di Grup C, berarti Bajul Ijo akan berada di grup yang sama dengan Persigo Semeru FC, Kalteng Putra dan PSBS Biak. Ketiga klub tersebut akan menjadi pesaing Persebaya dalam memperebutkan 2 tiket ke babak 8 Besar. Lalu, bagaimanakah peta kekuatan lawan-lawan Persebaya? Berikut EJ punya sekilas profil klub-klub yang menjadi lawan Persebaya di babak 16 Besar.
Persigo Semeru FC
Nama Persigo Semeru FC menarik perhatian jelang bergulirnya kompetisi Liga 2 musim 2017. Sebelumnya Persigo merupakan klub yang berbasis di Provinsi Gorontalo. Kemudian mereka berpindah homebase ke Lumajang, Jawa Timur, dan berganti nama menjadi Persigo Semeru FC Lumajang. Pada kompetisi Liga 2 musim ini, Persigo Semeru FC tergabung di Grup 7. Tim yang baru berdiri pada tahun 2017 ini tampil superior selama di putaran grup dengan mengoleksi poin akhir 26, berselisih 4 poin dari peringkat 2 yang ditempati oleh Madura FC.
Selama melakoni pertandingan putaran grup, tim berjuluk The Volcano ini mencatatkan rekor 8 kemenangan, 2 draw dan mengalami 2 kekalahan dengan agregat gol memasukkan 20 dan kemasukan 9 gol. Catatan kandang anak asuh Putut Wijanarko ini hampir sempurna dengan raihan 5 menang, 1 draw dan tidak tersentuh kekalahan. Catatan gol Semeru FC di kandang juga cukup meyakinkan dimana mereka mampu mencetak 10 gol di kandang dan hanya kemasukkan 4 gol. Catatan laga tandang Semeru FC juga tak kalah mentereng dengan raihan 3 menang, 1 draw dan mengalami 2 kekalahan. Semeru FC juga cukup agresif saat away dengan catatan gol 10-5.
Pada laga terakhir Grup 7 yang sudah tidak menentukan, Persigo Semeru FC berhasil melumat PS Sumbawa Barat 1-5 dikandangnya. Kemenangan tersebut semakin menegaskan betapa superiornya Persigo Semeru FC di grup 7. Tim kebanggaan Semeru Mania ini diprediksi akan menjadi salah satu pesaing terberat Persebaya dalam perebutan tiket ke fase 8 Besar. Diperkuat oleh beberapa pemain eks ISL seperti Jajang Paliama (Persegres) dan Reza Mustofa (Persiba Balikpapan dan Persema Malang) serta diasuh oleh eks legenda Persebaya, Putut Wijanarko membuat kekuatan tim yang baru saja lahir ini semakin diperhitungkan.
Kalteng Putra
Pada fase grup Liga 2 musim ini, Kalteng Putra tergabung di Grup 6 bersama tim-tim yang sarat pengalaman di kompetisi nasional seperti Persik kediri, Mojokerto Putra dan Persewangi Banyuwangi. Pada awal bergulirnya kompetisi, Kalteng Putra sempat tidak diunggulkan untuk lolos ke babak selanjutnya. Namun tim asuhan Eko Tamami ini justru tampil mengejutkan dengan mengalahkan Persewangi di kandang lawan. Tim berjuluk Enggang Borneo ini berhasil melaju ke babak 16 Besar setelah pada laga terakhir berhasil menghancurkan Persida Sidoarjo 4-1 di Stadion Tuah Pahoe, Palangkaraya dan otomatis lolos menemani Mojokerto Putra yang berstatus juara Grup 7.
Selama putaran grup, tim kebanggaan Kalteng Mania tersebut mengoleksi total 21 poin yang membuat mereka bertengger di posisi kedua dalam klasemen akhir Grup 6. Catatan gol Kalteng Putra juga cukup apik dengan rekor memasukkan 23 gol serta kemasukkan 13 gol. Rekor cukup mentereng juga dicatatkan Kalteng Putra ketika melakoni laga kandang dengan raihan 5 kemenangan, 1 draw dan tidak pernah tersentuh kekalahan. Produktivitas Rivaldi Bauwo dkk. selama laga kandang cukup tajam dengan menghasilkan 20 gol dan kemasukan 4 saja. Garang di kandang, namun sebaliknya Kalteng Putra kerap keteteran jika bermain tandang. Pada fase grup, Kalteng Putra hanya mampu menang sekali dalam laga away mereka. Hasil lainnya, 2 kali seri dan 3 kali kalah. Rekor gol away Kalteng Putra juga terbilang buruk karena kebobolan 9 gol saat melakoni laga tandang, dan hanya mampu mencetak 3 gol saja.
Salah satu pemain yang wajid diwaspadai dari Kalteng Putra adalah penyerang mereka, yakni Rivaldo Bauwo. Ya, Rivaldo adalah top scorer sementara Liga 2 dengan catatan 13 gol. Selain itu, keperkasaan Kalteng Putra jika bermain di kandang sendiri juga patut diwaspadai. Persebaya sendiri sudah berpengalaman dalam menghadapi tim asal Kalimantan di babak penyisihan grup. Pengalaman menghadapi Martapura FC di fase grup merupakan modal berharga bagi Persebaya saat Bajul Ijo bertemu Kalteng Putra.
PSBS Biak
Sempat terkatung-katung akibat ketidakjelasan jadwal kompetisi Grup 8 Liga 2, PSBS Biak akhirnya lolos dengan status runner up Grup 8 menemani Persiwa Wamena yang menyandang status juara grup untuk berlaga di 16 besa. Seperti diketahui, Grup 8 ini berbeda dengan grup-grup lainnya, mulai dari jadwal kompetisi, jumlah peserta hingga venue penyelenggaraan. Grup 8 baru dimulai setelah Grup lainnya sudah melakoni beberapa pertandingan. Selain itu, untuk status peserta sempat mengalami tarik ulur akibat mundurnya Persiwa Wamena dan Persbul Buol, meski akhirnya kedua tim tersebut tetap ikut serta dalam kompetisi. Untuk tempat penyelenggaraannya, Grup 8 sendiri menggunakan sistem home tournament yang digelar di stadion Gelora Delta Sidoarjo.
PSBS Biak lolos dengan raihan 18 poin dari hasil 5 menang, 3 draw dan 2 kali kalah. Ketika berstatus tuan rumah, walaupun seluruh laga di Grup 8 dimainkan di GDS, rekor PSBS Biak cukup bagus dengan memperoleh 3 kemenangan, 1 draw dan 1 kali kalah. Memasukkan 12 gol dan kemasukan 6 gol. Ketika berstatus tim tamu, rekor PSBS Biak cukup bagus dengan catatan 2 kali menang, 2 draw dan 1 kali kalah. Memasukkan 5 gol dan kebobolan 3 gol. Total keselurahan selama putaran grup, PSBS Biak berhasil melesakkan 17 gol dan kemasukkan 9 gol.
Sempat ingin berkandang di Stadion Cenderwasih, Biak Numfor untuk laga 16 Besar, namun akhirnya Tim berjuluk Cenderawasih Kuning ini mengajukan opsi Stadion Gelora Bung Tomo kepada operator liga untuk dijadikan homebase selama 16 Besar. Pertimbangan biaya serta efisiensi waktu menjadi alasan manajemen PSBS Biak untuk menjadikan GBT sebagai homebase-nya. Meski kurang begitu diunggulkan, namun bukan berarti PSBS Biak bisa diremehkan. Dengan talenta-talenta khas Bumi Papua, PSBS Biak bisa saja menjadi kuda hitam di babak 16 Besar. (eka/rvn)