Benteng Tangguh Bernama Fandry Imbiri dan Andri Muliadi

Andri Muliadi (kanan) dan Fandry Imbiri. Foto: Ninda Sahriyani/EJ
Iklan

EJ – Sejak dahulu, Persebaya Surabaya selalu memiliki duet palang pintu yang tangguh. Tentu masih ingat dalam ingatan ketika skuad “the dream team” tahun 2004, Persebaya memiliki barisan pemain belakang yang mumpuni dan dikenal kokoh seperti Bejo Sugiantoro, Mursyd Effendi, Nova Arianto, Yeyen Tumena, Leonardo Guterrez. Kemudian maju beberapa tahun ke depan Green Force juga diperkuat palang pintu tangguh, baik lokal maupun asing seperti Takatoshi Uchida, Otavio Dutra, Goran Gancev, Djayusman Triasdi, hingga Fastabiqul Khairat.

Tradisi tersebut seakan berulang pada kompetisi Liga 2 tahun ini. Di lini belakang, Green Force memiliki barisan bek yang cukup tangguh. Sebut saja M. Syaifuddin, Rachmat Juliandri, M.Irvan, Abdul Aziz, Abu Rizal, Fandry Imbiri, Rachmat Irianto, dan Andri Muliadi. Mereka bahu membahu bergantian mengisi line up bajol ijo di setiap pertandingannya. Tak hanya dikenal kokoh namun juga berusia muda bahkan Rachmat Irianto pun masih berusia 18 tahun.

Tanpa mengesampingkan kualitas pemain-pemain yang mengisi lini belakang Persebaya, Fandry Imbiri dan Andri Muliadi menjadi dua sosok yang tak tergantikan di barisan belakang Persebaya. Ketika diperkuat keduanya di laga resmi, Persebaya belum tersentuh kekalahan. Di saat keduanya tampil, Persebaya membukukan 5 kemenangan dan 1 kali hasil seri melawan Persatu Tuban.

Fandry resmi diperkenalkan sebagai pemain persebaya pada 25 Juli 2017. Pemain kelahiran 26 tahun silam tersebut sebelumnya pernah memperkuat Persipura dan Semen Padang di ISC A 2016. Sempat diragukan awal kedatangannya karena minimnya pertandingan ketika memperkuat Semen Padang, pemain bernomor punggung 21 tersebut seakan membungkam kritik dengan mencatatkan debut sempurna di laga panas ketika mengalahkan Martapura 2-0. Pada laga tersebut, Fandry mencatatkan 2 clearance, 6 interceps dan 7 duel won. Predikat Man Of The Match pun berhasil disabetnya pada laga tersebut. Penampilan ciamik pemain yang berposisi asli sebagai bek kanan tersebut berlanjut hingga laga melawan PSBS Biak di 16 besar dengan mencatatkan 1 block, 3 interceps, 1 clearance dan 1 shot off target.

Iklan

Tak mau kalah dengan duetnya di jantung pertahanan, Andri pun memberikan ketenangan di lini pertahanan Persebaya. Di kontrak pada 17 Maret 2017, pemain yang pernah berkarir di Liga Paraguay bersama klub 12 de Octubre menorehkan 12 penampilan dan 1.101 menit bersama bajol ijo di kompetisi resmi. Pemain asal Aceh tersebut sempat memperkuat Persiraja pada ISC B tahun lalu. Ketika melawan PSBS Biak, pemain yang identik dengan nomor punggung 44 tersebut ikut andil atas torehan cleansheet gawang persebaya. Sempat dibuat kewalahan oleh kecepatan dan serangan balik berbahaya PSBS, Andri berhasil membantu Miswar Syahputra menjaga gawangnya untuk tidak kebobolan. Pada laga tersebut Andri mencatatkan 1 block, 3 interceps, 2 clearance, dan 1 shot off target.

Bukan tidak mungkin jika keduanya terus menampilkan permainan yang konsisten akan menjadi pilihan utama Alfredo Vera di laga-laga berikutnya dan tentunya meneruskan tradisi benteng tangguh Persebaya. (eka)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display