EJ – Takluknya Persebaya di kandang sendiri atas tamunya, Kalteng Putra, diwarnai sedikit insiden menjelang akhir pertandingan. Ada pelemparan botol minuman ke arah bangku cadangan Kalteng Putra yang terjadi saat babak kedua memasuki masa perpanjangan waktu.
Hal ini diawali oleh salah satu ofisial Kalteng Putra yang melakukan selebrasi kemenangan. Saat itu, gerakan tubuhnya menghadap ke arah tribun VIP yang dipenuhi Bonek. Sontak ini menyulut amarah Bonek. Meski mungkin ofisial itu ingin menunjukkan ke Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran, dan para pejabat provinsi Kalteng yang ada di Tribun VVIP.
“Kami menyayangkan provokasi ofisial Kalteng Putra. Mungkin ia ingin merayakan di depan gubernur, tapi hal itu malah membuat suporter terpancing. Terlalu berlebihan di waktu yang tidak pas,” kata Roky Maghbal, Media Officer Persebaya, pada konperensi pers setelah pertandingan.
Insiden pelemparan botol terjadi selama tiga menit sebelum akhirnya bisa diredam aparat keamanan. Beberapa Bonek juga turun menuju para pemain Kalteng Putra yang akan menuju kamar ganti. Namun insiden keributan tidak meluas. Insiden ini bisa jadi mempengaruhi peluang Persebaya menjadi tuan rumah 8 besar.
Persebaya akan tergabung di Grup Y bersama PSIS Semarang, PSPS Pekanbaru, dan Martapura FC/PSMP/Madura FC. (bim)