EJ – Babak delapan besar yang rencananya akan digelar mulai 20 Oktober harus ditunda menyusul keluarnya surat PT LIB (Liga Indonesia Baru) perihal penundaan waktu pelaksanaan. Surat bernomor 362/LIB/X/2017 menegaskan asalan penundaan yakni menjaga fairness kompetisi serta melihat situasi terkini di kompetisi Liga 2.
PT LIB tidak memberitahukan kapan babak delapan besar akan digelar dan hanya menyatakan waktu akan diputuskan. Selain menjaga fairness, PT LIB juga akan melakukan evaluasi dan koordinasi dengan PSSI sehubungan dengan pelaksanaan kompetisi Liga 2 termasuk mempersiapkan babak delapan besar agar berjalan dengan baik.
PT LIB akan mengundang semua kontestan delapan besar pada pertemuan membahas pelaksanaan babak delapan besar hingga final.
Manajer Persebaya, Chairul Basalamah, mengatakan jika pihaknya tidak keberatan atas ditundanya babak delapan besar. “Kita ambil positifnya saja. Penundaan tersebut memberi kesempatan kepada kita untuk memperbaiki tim. Kita ingin meningkatkan semangat anak-anak lagi, refresh, dan menjalankan program-program baru menghadapi babak delapan besar,” ujarnya kepada EJ.
Chairul menambahkan jika selama ini pihaknya selalu menaati peraturan yang dibuat PSSI. Saat diminta untuk mengikuti open bidding tuan rumah delapan besar, Persebaya pun langsung mengajukan diri.
Terkait venue babak delapan besar, pria yang tinggal di Sidoarjo ini sempat mendengar jika banyak klub yang meminta pertandingan digelar di tempat yang netral. “Bisa jadi itu dijadikan pemikiran oleh operator untuk menunda. Kita tidak pernah ambil pusing. Jika alasannya demi keadilan bersama, maka fine-fine saja,” pungkasnya. (iwe)