Kompetisi Internal Persebaya dikenal sebagai produsen pemain masa depan untuk Indonesia. Bintang-bintang era sekarang seperti taufiq, Andik Vermansyah, Evan Dimas, serta yang terbaru Rachmat Irianto merupakan produksi kompetisi internal tim kebanggaan Arek Suroboyo ini. Vakumnya Persebaya dari kompetisi nasional membuat pemain-pemain dari klub internal tidak mempunyai arah untuk melanjutkan karirnya.
Pada 2017, Persebaya kembali diakui dan berkompetisi di Liga Indonesia meski mengawali dari Liga 2. Kesempatan untuk produk Internal Persebaya untuk mewujudkan mimpinya berkostum Green Force terwujud. Salah satunya Adam Maulana.
Dorongan Bonek untuk memulanglan Evan Dimas tampaknya harus dipikirkan secara matang-matang dengan adanya Adam Maulana. Pemain jebolan dari Al Rayyan ini dikontrak resmi oleh Persebaya ketika putaran kedua usai membela tim PS Kopa di Liga 3.
Adam Maulana merupakan tipikal permainan yang hampir sama dengan Evan Dimas. Ia hanya membutuhkan mentor yang bisa membimbingnya agar bisa lebih tenang dalam mengatur serangan. Terlebih jika Persebaya lolos ke Liga 1, pemain muda didikan Karanggayam ini harus mengambil pengalaman dari pemain senior yang akan direkrut Persebaya.
Seorang pemain yang berperan sebagai deep playing midfelder harus pintar mengatur ritme permainan tim. Pemain bernomor punggung 14 ini sudah punya potensi, hanya saja ia masih kurang tenang dalam mengambil keputusan.
Konsistensi Persebaya yang terus menelurkan pemain-pemain muda potensial jebolan Kompetisi Internal harus dilanjutkan. Selain untuk kekuatan masa depan Green Force juga berpengaruh untuk Timnas Indonesia. (*)