Pertandingan Persebaya di 8 Besar, lanjut semifinal, dan terakhir laga final yang berlangsung Selasa, 28 November 2017 memang membutuhkan waktu, materi, dan energi yang besar bagi seorang Bonek. Sudah mulai banyak curhatan dari Bonek dan para istri di medsos, yang pada intinya istrinya keberatan dengan aktivitas mbonek suaminya.
Teruntuk para Istri, selama babak 8 Besar sampai final berlangsung, mungkin ada beberapa di antara Anda yang jadi kesal dengan aktivitas mbonek suami. Sebab, kini seluruh perhatian suami Anda tertumpah pada Persebaya. Kalau tidak nonton bareng bersama teman-teman Boneknya, suami pasti sudah mbonek ke Bandung mengawal Persebaya.
Aktivitas mbonek tersebut mungkin akan mengurangi waktu untuk bermain dengan si kecil atau mau membantu Anda mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasanya. Sehingga memang wajar jika ada perasaan kesal. Tapi harus diingat, pria dan sepak bola memang tidak bisa dipisahkan, meskipun tidak semua pria senang menonton sepak bola. Sepak bola seperti halnya hobi lainnya.
Melakukan hobi pada dasarnya adalah hal yang positif. Tetapi kalau berlebihan, itu yang jadi masalah. Sebagai contoh, suami menghabiskan waktu dan uang terlalu banyak untuk hobinya, sedangkan istri tidak terima. Hal ini sering kali menjadi pemicu pertengkaran. Oleh sebab itu, jangan biarkan masalah ini berlarut karena bisa melebar ke mana-mana.
Untuk itu, kepada suami yang Bonek dan istrinya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisir hal tersebut.
Yang pertama adalah komunikasi. Apabila komunikasi terjalin baik, Insya Allah kesalahpahaman dapat segera diluruskan. Hal yang wajar istri kesal dengan aktivitas mbonek kita, namun jika kita dapat menjelaskan dengan baik dengan segala rasionalisasinya, istri pasti dapat menerimanya.
Yang kedua, toleransi. Perlu diketahui bahwa pernikahan adalah proses penyesuaian diri terus-menerus satu sama lain, sejak awal menikah sampai kakek-nenek. Penyesuaian diri tersebut terjadi pada seluruh aspek kehidupan, termasuk kesediaan, dukungan, dan pemahaman atas hal-hal yang disenangi oleh pasangan. Oleh karena itu, cobalah pahami hobi pasangan Anda. Hal ini berlaku untuk kedua pasangan, apabila istri sudah memahami hobi mbonek suami, para suami juga harus memahami hobi istri yang suka belanja. Heuheuheu…
Ketiga, berikan kebebasan. Biarkan suami melakukan hobi mboneknya dan istri melakukan kesukaannya selama tetap bertanggung jawab dan tidak melanggar batas. Toh, hobi bisa menjadi salah satu cara memperluas jaringan juga. Apalagi Bonek ada dari Sabang sampai Merauke, yang slogannya podo Bonek-e kudu awe-awe.
Keempat, dukung. Selama masih bertanggung jawab dan tidak mengganggu kebutuhan rumah tangga, tidak usah mengomeli suami jika ia sibuk dengan mbonek, begitu juga sebaliknya. Cukup ingatkan supaya jaga kesehatan, tidak lupa makan dan tidak kecantol suporter perempuan yang lain. Jika perlu, bawakan bontotan/bekal dari rumah untuk suami, karena selain lebih hemat, kadang cari makan dan minum di stadion susah. Mungkin tidak hanya untuk suami, tapi juga teman-teman mboneknya. Suami pasti senang dan bangga bisa membagi makanan pemberian istri kepada teman-temannya.
Kelima, bergabung. Kelebihan dari kegiatan ini adalah kita bisa mengetahui dan mengenal teman mbonek suami. Jadi Istri tidak perlu khawatir karena sudah mengenal teman-teman suami. Dan yang pasti, ketika sudah mbonek sekali, pasti ketagihan untuk ikut terus mendukung Persebaya. Kegiatan ini juga bisa dijadikan ajang family time dengan keluarga. Mari terus ciptakan stadion ramah keluarga.
Jika kelima hal di atas sudah dilakukan namun rasa kesal masih ada. Bersabar sajalah, toh laga final besok akan berlangsung. Setelah itu, kehidupan Anda pasti “sembuh” seperti sedia kala.
Kemudian yang harus dipahami lagi, hobi juga merupakan sarana pelepas lelah, penat, dan stres dalam bekerja. Daripada suami anda hobi ke arah yang negatif sebagai pelepas kepenatannya, mending dukung suami untuk mbonek.
Dan yakinlah, rasa cinta suami anda pasti akan makin bertambah dengan anda mendukung hobynya. Persebaya saja terus diperjuangkan, apalagi perjuangan untuk kebahagiaan keluarga.
Salam.
Andhi M ( Bonek Jabodetabek)