EJ – Laga puncak Liga 2 akan mempertemukan PSMS Medan dan Persebaya, Selasa (28/11) malam ini di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung. Dua tim sarat sejarah ini tak hanya memperebutkan titel juara Liga 2 musim 2017, namun juga merupakan duel adu gengsi antara dua tim klasik era perserikatan.
Persebaya lebih dulu melenggang ke babak final setelah menghempaskan Martapura FC dengan skor meyakinkan 3-1. Sedangkan PSMS harus berjuang ekstra keras untuk melangkah ke partai final. Ayam Kinantan membutuhkan babak extra time untuk menyudahi perlawanan PSIS Semarang di pertandingan semifinal. Gol Frets Butuan Listanto dan Dimas Drajad di masa extra time membawa tim asal Sumatera Utara itu berhak melaju ke laga final.
Sempat mengalami penurunan performa di penghujung babak 16 Besar, Persebaya justru menggila pada fase 8 Besar hingga semifinal. Pada babak 8 Besar, Bajul Ijo menyapu bersih tiga pertandingan dan mencetak 6 gol tanpa pernah kebobolan. Ditunggu Martapura FC di partai semifinal, Rendi Irwan dan kolega kembali tampil trengginas. Tiga gol Persebaya lewat brace Irfan Jaya dan sumbangan satu gol Rishadi Fauzi hanya mampu dibalas Martapura FC melalui kaki Reza Saputra.
Performa impresif Persebaya dalam empat laga menuju partai final tentu akan menjadi modal berharga jelang laga puncak. Absennya Misbakus Solikin selama 8 Besar akibat cedera tendon nyatanya tak mengurangi kekuatan Green Force. Gelandang muda berbakat Adam Maulana terbukti mampu mengisi peran yang ditinggalkan Misba. Pada partai semifinal kontra Martapura FC, Adam tampil apik menjadi dinamo lini tengah Persebaya bersama Muhammad Hidayat.
Bukan hanya Adam Maulana saja yang menunjukkan penampilan menjanjikan, lini depan Persebaya kini juga sedang ganas-ganasnya. Irfan Jaya semakin haus gol dengan gelontoran tiga gol dalam empat pertandingan terakhir. Pun demikian dengan Rishadi Fauzi yang kembali menemukan ketajamannya. Dengan tajamnya para penyerang serta hampir semua pemain dalam kondisi siap tempur, tentu Persebaya mengusung optimisme tinggi untuk bisa meraih titel juara Liga 2.
Namun asa Persebaya untuk menjadi juara Liga 2 musim 2017 tidak akan mudah. Pasalnya, PSMS yang akan dihadapi Persebaya dalam laga final kali ini bukanlah tim sembarangan. Secara historis, PSMS merupakan lawan tangguh bagi Persebaya. Kedua tim tentu masih ingat drama play-off ISL musim 2008/2009. Kala itu, PSMS harus menerima kenyataan terdegradasi karena kalah dari Persebaya lewat drama adu penalti. Bertemu kembali dengan Persebaya yang “mengirim” mereka ke Divisi Utama delapan tahun silam, Ayam Kinantan mengusung misi revans kepada Bajol Ijo pada partai final Liga 2 2017.
Di Liga 2 musim ini, PSMS menemukan bentuk permainan terbaik semenjak kedatangan Djadjang Nurdjaman. Mulai menukangi Ayam Kinantan pada babak 16 Besar menggantikan Mahruzar Nasution, pelatih yang akrab disapa Djanur itu sukses memberikan warna baru terhadap permainan PSMS. Skema bola-bola pendek dengan serangan variatif yang menjadi ciri khas Djanur bisa diadaptasi secara baik oleh Legimin Raharjo dan kawan-kawan.
Meski harus bersusah payah lolos dari hadangan PSIS Semarang di babak semifinal, PSMS tetap menyimpan potensi bahaya bagi Persebaya. Ketika berhadapan dengan PSIS di semifinal, pemain-pemain PSMS menunjukkan endurance yang sangat bagus saat harus bermain dalam tempo tinggi. Pressing ketat Ayam Kinantan terbukti mampu meredam agresivitas Mahesa Jenar. PSMS pun akhirnya mampu mencetak dua gol di masa extra time, memanfaatkan kelengahan lini belakang lawan. Hal inilah yang harus diwaspadai Persebaya.
Menghadapi lawan yang memiliki stamina bagus, Persebaya memang wajib waspada. Ketika bertemu Martapura FC di semifinal, permainan Persebaya sedikit mengendur di babak kedua. Akibatnya, Persebaya sempat kehilangan penguasaan bola dan lawan mampu memperkecil kedudukan saat Green Force sedang dalam keadaan unggul dua gol. Belajar dari gol balasan yang diciptakan oleh Martapura FC, Persebaya perlu memperbaiki kinerja lini belakang mereka.
Lini pertahanan Persebaya kerap kewalahan apabila dihadapkan dengan penyerang-penyerang yang memiliki kecepatan tinggi. Ini tentu menjadi berbahaya karena PSMS mempunyai Frets Listanto dan Elthon Maran di sektor penyerang sayap. Oleh sebab itu, duet Fandry Imbiri dan Andri Muladi di jantung pertahanan Bajol Ijo harus benar-benar menjaga konsentrasi serta bermain disiplin. Meski Persebaya sudah memastikan satu tempat di Liga 1 musim depan, namun melengkapi capaian musim ini dengan gelar juara tentu akan lebih baik. Gelar juara Liga 2 pastinya akan membuat musim bersejarah bagi Persebaya menjadi lebih sempurna. Jadi sekaranglah waktu yang tepat untuk juara, Persebaya!
Prakiraan susunan pemain PSMS vs Persebaya:
PSMS (4-3-3): Abdul Rohim (PG); Febryan Wahyu, Wanda S., Roni Fatahilah, Gusti Sandria (B); Legimin Rahardjo (C), Suhandi, Alwi Slamat (T); Elthon Maran, Made Wirahadi, Frets Listanto (D)
Persebaya (4-3-3): Miswar Saputra (PG): Abu Rizal Maulana, Fandry Imbiri, Andri Muladi, Mochammad Irvan (B); Muhammad Hidayat, Rendi Irwan (C), Adam Maulana (T); Irfan Jaya, Rishadi Fauzi, Oktafianus Fernando (D)